{"title":"对宗教经验研究方法的批评","authors":"Fuad Ramly","doi":"10.22373/sinthop.v1i2.2453","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article examines the empirical approach in religious studies based on critical and philosophical analyzes. Critical analysis is used to map the strengths and weaknesses of the Empirical Approach, and philosophical analysis to understand the essence of religion. Based on the results of the study it can be described that the Empirical Approach in religious studies or Religious Studies relies on investigations of religious phenomena, as reflected in studies of Sociology of Religion, Anthropology of Religion, Psychology of Religion and so on. In addition to having advantages, the Empirical Approach also has disadvantages. The Empirical Approach is indeed significant for being involved in Religious Studies to evaluate the phenomenon of the diversity of adherents of religions, to build a more noble religious life, but not significant for studying religious beliefs, violence and conflicts in the name of religion as has been done so far. One very important effort in the development of Religious Studies is to realize integration of the Normative Approach and the Empirical Approach in studying religious phenomena. The integration of these two approaches will provide a more comprehensive and philosophical understanding of religion, both existentially (the behavior of believers) and essential (the essence of religion itself). \n \nAbstrak \nArtikel ini mengkaji pendekatan empiris dalam kajian keagamaan berdasarkan analisis kritis dan filosofis. Analisis kritis dipergunakan untuk memetakan kelebihan dan kelemahan Pendekatan Empiris, dan analisis filosofis untuk memahami esensi agama. Berdasarkan hasil kajian dapat dideskripsikan bahwa Pendekatan Empiris dalam kajian keagamaan atau Studi Agama bersandar pada penyelidikan tentang fenomena keberagamaan, sebagaimana tercermin dari kajian-kajian Sosiologi Agama, Antropologi Agama, Psikologi Agama dan sebagainya. Di samping terdapat kelebihan, Pendekatan Empiris juga memiliki kekurangannya. Pendekatan Empiris memang signifikan untuk dilibatkan dalam Studi Agama untuk melakukan evaluasi terhadap fenomena keberagamaan para pemeluk agama, untuk membangun kehidupan beragama yang lebih mulia, tetapi tidak signifikan untuk mengkaji keyakinan keagamaan, kekerasan dan konflik yang mengatasnamakan agama sebagaimana dilakukan selama ini. Salah satu upaya yang sangat penting dalam pengembangan Studi Agama adalah mewujudkan integrasi (keterpaduan) Pendekatan Normatif dan Pendekatan Empiris dalam mengkaji fenomena keagamaan. Integrasi kedua bentuk pendekatan tersebut akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan filosofis tentang agama, baik secara eksistensial (perilaku umat beragama) maupun esensial (hakikat agama itu sendiri). \n ","PeriodicalId":34697,"journal":{"name":"Fikri","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kritik Terhadap Pendekatan Empiris Kajian Keagamaan\",\"authors\":\"Fuad Ramly\",\"doi\":\"10.22373/sinthop.v1i2.2453\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This article examines the empirical approach in religious studies based on critical and philosophical analyzes. Critical analysis is used to map the strengths and weaknesses of the Empirical Approach, and philosophical analysis to understand the essence of religion. Based on the results of the study it can be described that the Empirical Approach in religious studies or Religious Studies relies on investigations of religious phenomena, as reflected in studies of Sociology of Religion, Anthropology of Religion, Psychology of Religion and so on. In addition to having advantages, the Empirical Approach also has disadvantages. The Empirical Approach is indeed significant for being involved in Religious Studies to evaluate the phenomenon of the diversity of adherents of religions, to build a more noble religious life, but not significant for studying religious beliefs, violence and conflicts in the name of religion as has been done so far. One very important effort in the development of Religious Studies is to realize integration of the Normative Approach and the Empirical Approach in studying religious phenomena. The integration of these two approaches will provide a more comprehensive and philosophical understanding of religion, both existentially (the behavior of believers) and essential (the essence of religion itself). \\n \\nAbstrak \\nArtikel ini mengkaji pendekatan empiris dalam kajian keagamaan berdasarkan analisis kritis dan filosofis. Analisis kritis dipergunakan untuk memetakan kelebihan dan kelemahan Pendekatan Empiris, dan analisis filosofis untuk memahami esensi agama. Berdasarkan hasil kajian dapat dideskripsikan bahwa Pendekatan Empiris dalam kajian keagamaan atau Studi Agama bersandar pada penyelidikan tentang fenomena keberagamaan, sebagaimana tercermin dari kajian-kajian Sosiologi Agama, Antropologi Agama, Psikologi Agama dan sebagainya. Di samping terdapat kelebihan, Pendekatan Empiris juga memiliki kekurangannya. Pendekatan Empiris memang signifikan untuk dilibatkan dalam Studi Agama untuk melakukan evaluasi terhadap fenomena keberagamaan para pemeluk agama, untuk membangun kehidupan beragama yang lebih mulia, tetapi tidak signifikan untuk mengkaji keyakinan keagamaan, kekerasan dan konflik yang mengatasnamakan agama sebagaimana dilakukan selama ini. Salah satu upaya yang sangat penting dalam pengembangan Studi Agama adalah mewujudkan integrasi (keterpaduan) Pendekatan Normatif dan Pendekatan Empiris dalam mengkaji fenomena keagamaan. Integrasi kedua bentuk pendekatan tersebut akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan filosofis tentang agama, baik secara eksistensial (perilaku umat beragama) maupun esensial (hakikat agama itu sendiri). \\n \",\"PeriodicalId\":34697,\"journal\":{\"name\":\"Fikri\",\"volume\":\"25 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Fikri\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22373/sinthop.v1i2.2453\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Fikri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/sinthop.v1i2.2453","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本文在批判和哲学分析的基础上,探讨了宗教研究中的实证方法。批判性分析被用来描绘经验主义方法的优缺点,哲学分析被用来理解宗教的本质。从研究结果可以看出,宗教研究中的实证方法依赖于对宗教现象的调查,这体现在宗教社会学、宗教人类学、宗教心理学等方面的研究中。除了优点之外,实证方法也有缺点。实证方法对于参与宗教研究,评估宗教信徒的多样性现象,建立更高尚的宗教生活,确实具有重要意义,但对于研究宗教信仰、宗教名义下的暴力和冲突,迄今为止所做的并不重要。在宗教研究的发展过程中,一项非常重要的努力是实现规范方法和实证方法在宗教现象研究中的整合。这两种方法的整合将提供对宗教更全面和哲学的理解,包括存在性(信徒的行为)和本质性(宗教本身的本质)。[摘要]本文主要研究了动物形态学、动物行为学、动物行为学、动物行为学和动物行为学分析。分析kritis dipergunakan untuk memetakan kelelebihan dan kelemahan Pendekatan Empiris,分析filosofis untuk memahami esensi agama。Berdasarkan hasil kajian dapat dideskripsikan bahwa Pendekatan Empiris dalam kajian keagamaan atau Studi Agama bersandar padpenyelidikan tentang现象keberagaman, sebagaimana tercermin dari kajian-kajian社会学Agama,人类学Agama,心理学Agama dan sebagainya。Di samping terdapat kelebihan, Pendekatan imperiis juga memiliki kekurangannya。Pendekatan Empiris memang signfikan untuk dililbatkan dalam Studi Agama untuk melakukan评价terhadap现象keberagaman para pemeluk Agama, untuk memun kehidupan beragama yang lebih mulia, tekerasan dan konflik yang mengatasnamakan Agama sebagaimana dilakukan selama ini。Salah satu upaya yang sangat penting dalam pengembangan Studi Agama adalah mewujudkan integrasi (keterpadan) Pendekatan Normatif and Pendekatan Empiris dalam mengkaji现象keagamaan。Integrasi kedua bentuk pendekatan tersebut akan memberikan pemahaman yang lebih comprehensive . dan filosofis tentanagama, baik secara eksisial (peraku umat beragama) maupun esensial (hakikat agama itu sendiri)。
Kritik Terhadap Pendekatan Empiris Kajian Keagamaan
This article examines the empirical approach in religious studies based on critical and philosophical analyzes. Critical analysis is used to map the strengths and weaknesses of the Empirical Approach, and philosophical analysis to understand the essence of religion. Based on the results of the study it can be described that the Empirical Approach in religious studies or Religious Studies relies on investigations of religious phenomena, as reflected in studies of Sociology of Religion, Anthropology of Religion, Psychology of Religion and so on. In addition to having advantages, the Empirical Approach also has disadvantages. The Empirical Approach is indeed significant for being involved in Religious Studies to evaluate the phenomenon of the diversity of adherents of religions, to build a more noble religious life, but not significant for studying religious beliefs, violence and conflicts in the name of religion as has been done so far. One very important effort in the development of Religious Studies is to realize integration of the Normative Approach and the Empirical Approach in studying religious phenomena. The integration of these two approaches will provide a more comprehensive and philosophical understanding of religion, both existentially (the behavior of believers) and essential (the essence of religion itself).
Abstrak
Artikel ini mengkaji pendekatan empiris dalam kajian keagamaan berdasarkan analisis kritis dan filosofis. Analisis kritis dipergunakan untuk memetakan kelebihan dan kelemahan Pendekatan Empiris, dan analisis filosofis untuk memahami esensi agama. Berdasarkan hasil kajian dapat dideskripsikan bahwa Pendekatan Empiris dalam kajian keagamaan atau Studi Agama bersandar pada penyelidikan tentang fenomena keberagamaan, sebagaimana tercermin dari kajian-kajian Sosiologi Agama, Antropologi Agama, Psikologi Agama dan sebagainya. Di samping terdapat kelebihan, Pendekatan Empiris juga memiliki kekurangannya. Pendekatan Empiris memang signifikan untuk dilibatkan dalam Studi Agama untuk melakukan evaluasi terhadap fenomena keberagamaan para pemeluk agama, untuk membangun kehidupan beragama yang lebih mulia, tetapi tidak signifikan untuk mengkaji keyakinan keagamaan, kekerasan dan konflik yang mengatasnamakan agama sebagaimana dilakukan selama ini. Salah satu upaya yang sangat penting dalam pengembangan Studi Agama adalah mewujudkan integrasi (keterpaduan) Pendekatan Normatif dan Pendekatan Empiris dalam mengkaji fenomena keagamaan. Integrasi kedua bentuk pendekatan tersebut akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan filosofis tentang agama, baik secara eksistensial (perilaku umat beragama) maupun esensial (hakikat agama itu sendiri).