{"title":"TAFSIR AYAT-AYAT PLURALISME AGAMA PERSPEKTIF HUSEIN MUHAMMAD","authors":"S. Hajar, Umayah Umayah","doi":"10.24235/diyaafkar.v8i02.7545","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This paper aims to show Husein Muhammad's interpretation on verses related to religious pluralism . To achieve that purpose, the author uses the hermeneutic method of liberation by Farid Esack which wants to show the relationship between the text of the Qur’an and the context of the relationship between religious believers, which will then build justice based on human values. The key to Farid Esack's hermeneutics relates to piety, monotheism, relationships between humans, the oppressed, justice and concrete practices as a form of struggle (jihad) to humanize humans. The conclusion of this paper shows that Husein Muhammad has a very tolerant, wise and full of wisdom in conveying the meaning of religious pluralism verses. He believes that the messages in the Qur’an act as a guide to uphold human values. So that, the verse of religious pluralism requires for an equal position of religious people as God's creatures. There is no justification for certain religious communities which is the most right or which is clearly wrong. Keywords : Religious Pluralism, Husein Muhammad. Tulisan ini bertujuan untuk memperlihatkan penafsiran Husein Muhammad atas ayat-ayat yang terkait dengan tema pluralisme agama. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan metode hermeneutika pembebasan Farid Esack yang ingin memperlihatkan relasi antara teks Alquran dengan konteks hubungan antarumat beragama, yang kemudian akan membangun keadilan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan. Kunci hermeneutika Farid Esack berkaitan dengan takwa, tauhid, hubungan antarsesama manusia, golongan yang tertindas, keadilan serta praktik konkret sebagai bentuk perjuangan (jihad) memanusiakan manusia. Kesimpulan dari tulisan ini menunjukkan bahwa Husein Muhammad memiliki pandangan yang amat toleran, bijak dan penuh hikmah dalam menyampaikan makna atas ayat-ayat pluralisme agama. Ia meyakini bahwa pesan-pesan dalam Alquran berperan sebagai pembawa petunjuk untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Sehingga, ayat pluralisme agama menghendaki adanya kesamaan kedudukan umat beragama sebagai makhluk Tuhan. Tidak ada justifikasi atas umat agama tertentu yang paling benar atau yang jelas salah. Kata Kunci : Pluralisme agama, Husein Muhammad.","PeriodicalId":53103,"journal":{"name":"Jurnal Studi AlQuran","volume":"78 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Studi AlQuran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24235/diyaafkar.v8i02.7545","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
本文旨在展示穆罕默德对与宗教多元主义有关的经文的解读。为了达到这一目的,作者采用了法里德·埃萨克的“解放”释经方法,试图揭示《古兰经》文本与宗教信徒之间关系的语境之间的关系,从而构建基于人类价值的正义。法里德·埃萨克(Farid Esack)的解释学的关键涉及到虔诚、一神论、人与人之间的关系、被压迫者、正义以及作为一种斗争形式(圣战)来使人类人性化的具体实践。本文的结论表明,侯赛因·穆罕默德在传达宗教多元化意义的经文中具有非常宽容、睿智和充满智慧的特点。他认为,《古兰经》中的信息是维护人类价值观的指南。因此,宗教多元主义的经文要求宗教人士作为上帝的创造物具有平等的地位。某些宗教团体没有理由认为哪个是最正确的,哪个是明显错误的。关键词:宗教多元主义,侯赛因·穆罕默德土耳其总理穆罕默德(hussein Muhammad)说,他是一个多元化的国家。Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan方法,hermeneutika penpenbasan, Farid Esack, yang ingin, memperlihatkan, relasan, Alquran, dengan, konteks, hubungan, antarumagama, yang kemudian, akan, membangunan, keadilan, berdasarkan, nilai, kemanuusian。佛教释经学,佛教释经学,佛教释经学,佛教释经学,佛教释经学,佛教释经学,佛教释经学,佛教释经学,佛教释经学,佛教释经学。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你。在这里,我想说的是,在这里我想说的是,在这里我想说的是,在这里我想说的是,在这里我想说的是,在这里我想说的是,在这里我想说的是。我认为我是有理由的,我认为我是有理由的,因为我认为我是有理由的。Kata Kunci:多元主义,侯赛因·穆罕默德。
TAFSIR AYAT-AYAT PLURALISME AGAMA PERSPEKTIF HUSEIN MUHAMMAD
This paper aims to show Husein Muhammad's interpretation on verses related to religious pluralism . To achieve that purpose, the author uses the hermeneutic method of liberation by Farid Esack which wants to show the relationship between the text of the Qur’an and the context of the relationship between religious believers, which will then build justice based on human values. The key to Farid Esack's hermeneutics relates to piety, monotheism, relationships between humans, the oppressed, justice and concrete practices as a form of struggle (jihad) to humanize humans. The conclusion of this paper shows that Husein Muhammad has a very tolerant, wise and full of wisdom in conveying the meaning of religious pluralism verses. He believes that the messages in the Qur’an act as a guide to uphold human values. So that, the verse of religious pluralism requires for an equal position of religious people as God's creatures. There is no justification for certain religious communities which is the most right or which is clearly wrong. Keywords : Religious Pluralism, Husein Muhammad. Tulisan ini bertujuan untuk memperlihatkan penafsiran Husein Muhammad atas ayat-ayat yang terkait dengan tema pluralisme agama. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan metode hermeneutika pembebasan Farid Esack yang ingin memperlihatkan relasi antara teks Alquran dengan konteks hubungan antarumat beragama, yang kemudian akan membangun keadilan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan. Kunci hermeneutika Farid Esack berkaitan dengan takwa, tauhid, hubungan antarsesama manusia, golongan yang tertindas, keadilan serta praktik konkret sebagai bentuk perjuangan (jihad) memanusiakan manusia. Kesimpulan dari tulisan ini menunjukkan bahwa Husein Muhammad memiliki pandangan yang amat toleran, bijak dan penuh hikmah dalam menyampaikan makna atas ayat-ayat pluralisme agama. Ia meyakini bahwa pesan-pesan dalam Alquran berperan sebagai pembawa petunjuk untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Sehingga, ayat pluralisme agama menghendaki adanya kesamaan kedudukan umat beragama sebagai makhluk Tuhan. Tidak ada justifikasi atas umat agama tertentu yang paling benar atau yang jelas salah. Kata Kunci : Pluralisme agama, Husein Muhammad.