{"title":"Analisis Strategi Pengembangan Jamu Gendong di Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan","authors":"S. Aisyah, D. Asfan, Iffan Maflahah","doi":"10.24843/jrma.2022.v10.i04.p09","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jamu merupakan obat tradisional turun temurun dari nenek moyang yang banyak disukai oleh masyarakat. Jamu gendong merupakan jamu dalam bentuk cair yang dijual penjajah dalam botol yang diletakkan dalam keranjang yang digendong di punggung belakang dan dijual berkeliling dari rumah ke rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alternatif strategi yang dapat digunakan sebagai upaya pengembangan jamu gendong di era modern saat ini khususnya di Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan. Analisis yamg digunakan dalam penelitian ini adalah analisis lingkungan internal (IFE) dan analisis lingkungan eksternal (EFE), matriks internal eksternal (IE), matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threats), matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation Matrix) dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Hasil analisis data didapatkan total skor dari masing-masing faktor adalah faktor internal 15 faktor dengan total skor (3,05) faktor eksternal terdapat 10 faktor dengan total skor (2,49). Sedangkan untuk alternatif strategi ada 7 alternatif yang diperoleh dari matriks SWOT, IE dan SPACE. Pada matriks QSPM diperoleh prioritas strategi 1. Meningkatkan kualitas produk yang dihasilka,. 2. Membuat produk yang terjangkau agar menjadi alternatif pilihan dalam keadaan krisis ekonomi, 3. Mempertahankan dan menjaga mutu produk yang dihasilkan, 4. Diversifikasi produk, 5. Memperbaiki saluran distribusi, 6. Penetrasi pasar dan pengembangan produk, 7. Strategi agresif.","PeriodicalId":17779,"journal":{"name":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","volume":"56 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jrma.2022.v10.i04.p09","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
草药是一种传统药物,是我们祖先的一种,深受社会的喜爱。背着草药是一种液体形式的草药,殖民者用瓶子将其装在一个篮子里,放在后面,然后挨家挨户地销售。本研究的目的是确定一种替代策略,可以在现代时代使用,特别是在班加兰地区发展。yamg分析在本研究中使用的是内部环境分析和外部环境分析、外部矩阵分析、SWOT矩阵(Strength, Weakness, Opportunity and Threats)、空间矩阵(Strategic Position and Evaluation Matrix)和QSPM(量化战略设计矩阵)。数据分析的结果是,每个因素的内部得分为15个因素,外部因素为10个因素,总分为2.49个。至于替代策略,从SWOT、IE和SPACE中有7种选择。在QSPM矩阵中获得了策略1的优先级。提高产品的质量。2. 让负担得起的产品成为经济危机的替代方案,3。维护产品的质量,4。产品多样化,5。分销渠道修理,6。产品的市场渗透和开发,7。咄咄逼人的策略。
Analisis Strategi Pengembangan Jamu Gendong di Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan
Jamu merupakan obat tradisional turun temurun dari nenek moyang yang banyak disukai oleh masyarakat. Jamu gendong merupakan jamu dalam bentuk cair yang dijual penjajah dalam botol yang diletakkan dalam keranjang yang digendong di punggung belakang dan dijual berkeliling dari rumah ke rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alternatif strategi yang dapat digunakan sebagai upaya pengembangan jamu gendong di era modern saat ini khususnya di Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan. Analisis yamg digunakan dalam penelitian ini adalah analisis lingkungan internal (IFE) dan analisis lingkungan eksternal (EFE), matriks internal eksternal (IE), matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threats), matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation Matrix) dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Hasil analisis data didapatkan total skor dari masing-masing faktor adalah faktor internal 15 faktor dengan total skor (3,05) faktor eksternal terdapat 10 faktor dengan total skor (2,49). Sedangkan untuk alternatif strategi ada 7 alternatif yang diperoleh dari matriks SWOT, IE dan SPACE. Pada matriks QSPM diperoleh prioritas strategi 1. Meningkatkan kualitas produk yang dihasilka,. 2. Membuat produk yang terjangkau agar menjadi alternatif pilihan dalam keadaan krisis ekonomi, 3. Mempertahankan dan menjaga mutu produk yang dihasilkan, 4. Diversifikasi produk, 5. Memperbaiki saluran distribusi, 6. Penetrasi pasar dan pengembangan produk, 7. Strategi agresif.