{"title":"大索罗地区潜在的药用植物发展","authors":"N. H. Listyana, D. Darsono, J. Sutrisno","doi":"10.22435/jtoi.v15i1.5846","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi dan peluang besar untuk penemuan kandidat obat baru yang bersumber dari tanaman obat. Setiap jenis tanaman membutuhkan lingkungan hidup tertentu untuk dapat berproduksi secara optimal. Salah satu program peningkatan produktivitas yaitu melalui pengembangan komoditas berbasis kawasan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi tanaman obat yang potensial untuk dikembangkan di kawasan Solo Raya. Metode analisis yang digunakan yaitu Location Quotient, Indeks Lokalisasi, Indeks Spesialisasi dan Indeks Gravitasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kabupaten Boyolali potensial untuk pengembangan kencur (Kaempferia galanga L.). Kabupaten Klaten potensial untuk pengembangan temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.), dlingo (Acorus calamus L.) dan lidah buaya (Aloe vera L.). Kabupaten Sukoharjo potensial untuk pengembangan kunyit (Curcuma longa L.), lempuyang (Zingiber zerumbet (L.) Roscoe ex Sm.), temu lawak (Curcuma zanthorrhiza Roxb.), mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.). Kabupaten Wonogiri potensial untuk pengembangan temu kunci (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf), keji beling (Sericocalyx crispus (L.) Bremek.) dan sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees). Kabupaten Karanganyar potensial untuk pengembangan jahe (Zingiber officinale Roscoe) dan lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd.).","PeriodicalId":17794,"journal":{"name":"Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"POTENSI PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DI WILAYAH AGLOMERASI SOLO RAYA\",\"authors\":\"N. H. Listyana, D. Darsono, J. Sutrisno\",\"doi\":\"10.22435/jtoi.v15i1.5846\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi dan peluang besar untuk penemuan kandidat obat baru yang bersumber dari tanaman obat. Setiap jenis tanaman membutuhkan lingkungan hidup tertentu untuk dapat berproduksi secara optimal. Salah satu program peningkatan produktivitas yaitu melalui pengembangan komoditas berbasis kawasan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi tanaman obat yang potensial untuk dikembangkan di kawasan Solo Raya. Metode analisis yang digunakan yaitu Location Quotient, Indeks Lokalisasi, Indeks Spesialisasi dan Indeks Gravitasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kabupaten Boyolali potensial untuk pengembangan kencur (Kaempferia galanga L.). Kabupaten Klaten potensial untuk pengembangan temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.), dlingo (Acorus calamus L.) dan lidah buaya (Aloe vera L.). Kabupaten Sukoharjo potensial untuk pengembangan kunyit (Curcuma longa L.), lempuyang (Zingiber zerumbet (L.) Roscoe ex Sm.), temu lawak (Curcuma zanthorrhiza Roxb.), mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.). Kabupaten Wonogiri potensial untuk pengembangan temu kunci (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf), keji beling (Sericocalyx crispus (L.) Bremek.) dan sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees). Kabupaten Karanganyar potensial untuk pengembangan jahe (Zingiber officinale Roscoe) dan lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd.).\",\"PeriodicalId\":17794,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia\",\"volume\":\"62 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/jtoi.v15i1.5846\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/jtoi.v15i1.5846","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
POTENSI PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DI WILAYAH AGLOMERASI SOLO RAYA
Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi dan peluang besar untuk penemuan kandidat obat baru yang bersumber dari tanaman obat. Setiap jenis tanaman membutuhkan lingkungan hidup tertentu untuk dapat berproduksi secara optimal. Salah satu program peningkatan produktivitas yaitu melalui pengembangan komoditas berbasis kawasan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi tanaman obat yang potensial untuk dikembangkan di kawasan Solo Raya. Metode analisis yang digunakan yaitu Location Quotient, Indeks Lokalisasi, Indeks Spesialisasi dan Indeks Gravitasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kabupaten Boyolali potensial untuk pengembangan kencur (Kaempferia galanga L.). Kabupaten Klaten potensial untuk pengembangan temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.), dlingo (Acorus calamus L.) dan lidah buaya (Aloe vera L.). Kabupaten Sukoharjo potensial untuk pengembangan kunyit (Curcuma longa L.), lempuyang (Zingiber zerumbet (L.) Roscoe ex Sm.), temu lawak (Curcuma zanthorrhiza Roxb.), mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.). Kabupaten Wonogiri potensial untuk pengembangan temu kunci (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf), keji beling (Sericocalyx crispus (L.) Bremek.) dan sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees). Kabupaten Karanganyar potensial untuk pengembangan jahe (Zingiber officinale Roscoe) dan lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd.).