{"title":"Angka Kejadian Balita Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie Bandung Sebelum dan Saat Masa Pandemi Covid-19","authors":"Noni Tia Putriani, Maya Indriati, Rosita Rosita","doi":"10.38037/jsm.v16i1.265","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika di bandingkan dengan umur. Kejadian pandemi mengakibatkan timbulnya berbagai risiko perburukan kejadian stunting di Indonesia, ditambah lagi pemantauan kasus yang masih minim. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran angka kejadian dan karakteristik balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adjie sebelum pandemi tahun 2019 dan saat masa pandemi covid 19 tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder berupa Laporan BPB UPT Puskesmas Ibrahim Adjie Bulan Agustus Tahun 2019- 2020. Hasil penelitian ini menunjukan jumlah kejadian stunting berdasar angka status gizi BB/TB dan TB/U UPT Puskesmas Ibrahim Adjie sebelum dan sesudah pandemi mengalami penurunan. Pada tahun 2019, berdasar angka status gizi BB/TB, terdapat sebanyak 74 anak usia 24-39 bulan yang mengalami , sedangkan pada tahun 2020 angka kasus tercatat sebesar 61 anak. Jumlah kejadian stunting berdasar angka status gizi TB/U sebelum dan sesudah pandemi mengalami penurunan yang sama. Pada tahun 2019 terdapat sebanyak 177 anak usia 24-59 bulan yang mengalami, sedangkan pada tahun 2020 angka kasus tercatat sebesar 125 anak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa justru terjadi penurunan angka kasus stunting di masa pandemi.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sehat Masada","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.38037/jsm.v16i1.265","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
发育不良是一种发育迟缓的疾病,与年龄相比,幼儿的长度或高度较低。大流行导致了印尼特技表演的风险,更不用说对病例的监控了。本研究的目的是确定在2019年大流行之前和2020年covid大流行期间,Puskesmas Puskesmas地区发育发育的发生率和特征。本研究采用定量方法进行描述性分析。本研究使用的数据是BPB UPT Puskesmas Ibrahim adjet在2019- 2020年8月报告中的次要数据。这项研究表明,发育迟缓的数量是基于BB/TB和结核病的营养状况。到2019年,根据BB/TB的营养状况,共有74名24-39个月的儿童有记录,而到2020年,有61个儿童有记录。根据流感大流行前和大流行后结核病的营养状况来看,发育迟缓的人数是一样的。到2019年,24-59个月的儿童多达177人,而到2020年,这一比例为125名。根据这项研究的结果,可能会得出结论,流行病发病率实际上有所下降。
Angka Kejadian Balita Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie Bandung Sebelum dan Saat Masa Pandemi Covid-19
Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika di bandingkan dengan umur. Kejadian pandemi mengakibatkan timbulnya berbagai risiko perburukan kejadian stunting di Indonesia, ditambah lagi pemantauan kasus yang masih minim. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran angka kejadian dan karakteristik balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adjie sebelum pandemi tahun 2019 dan saat masa pandemi covid 19 tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder berupa Laporan BPB UPT Puskesmas Ibrahim Adjie Bulan Agustus Tahun 2019- 2020. Hasil penelitian ini menunjukan jumlah kejadian stunting berdasar angka status gizi BB/TB dan TB/U UPT Puskesmas Ibrahim Adjie sebelum dan sesudah pandemi mengalami penurunan. Pada tahun 2019, berdasar angka status gizi BB/TB, terdapat sebanyak 74 anak usia 24-39 bulan yang mengalami , sedangkan pada tahun 2020 angka kasus tercatat sebesar 61 anak. Jumlah kejadian stunting berdasar angka status gizi TB/U sebelum dan sesudah pandemi mengalami penurunan yang sama. Pada tahun 2019 terdapat sebanyak 177 anak usia 24-59 bulan yang mengalami, sedangkan pada tahun 2020 angka kasus tercatat sebesar 125 anak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa justru terjadi penurunan angka kasus stunting di masa pandemi.