A. Saputra, T. Budiardi, R. Samsudin, Naufal Dwi Rahmadya
{"title":"不同放养密度下黑鱼幼鱼的生长性能及成活率","authors":"A. Saputra, T. Budiardi, R. Samsudin, Naufal Dwi Rahmadya","doi":"10.19027/JAI.17.2.104-112","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTSnakehead Channa striata is a local specific fish species and has high economic value. Until now the production of snakehead still reelies on the catch of nature because cultivation of snakehead is still underdeveloped. The main constraint in snakehead fish farming is high mortality on snakehead juvenile rearing phase. This study was conducted to determine the best stocking density on snakehead juvenile rearing to achieve optimal production. The treatments used in this study were stocking density of 1 juvenile/L, 2 juveniles/L, and 3 juveniles/L. Snakehead juveniles with a length of 3.41 ± 0.39 cm and weight 0.28 ± 0.07 g, were reared for 42 days in the aquarium sized 40×40×40 cm with a volume of 40 L. Fishes were fed by bloodworms in ad libitum method. The result showed that the treatments did not affect the survival, growth and the ratio of RNA/DNA of snakehead juvenile. Survival of juvenile snakehead ranged 92.5‒94.58% (P>0.05). The result of water quality measurement showed that it was on optimum condition to supporting snakehead growth at 3 juveniles/L stocking density. Furthermore, recirculation can be use to maintenance water quality for optimum condition. Thus, the rearing of snakehead fish juvenile in the recirculation system can use a stocking density of 3 juveniles/L, and the recirculation system could maintain the water quality in good condition. Keywords: growth, recirculation system, snakehead fish, stocking density, survival rate ABSTRAK Ikan gabus Channa striata merupakan ikan spesifik lokal dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sampai saat ini produksi ikan gabus masih mengandalkan tangkapan dari alam karena kegiatan budidaya ikan gabus masih belum banyak berkembang. Kendala utama dalam budidaya ikan gabus adalah tingginya mortalitas pada fase pemeliharaan benih. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan padat tebar terbaik dalam upaya memperoleh pertumbuhan dan sintasan terbaik. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah padat tebar 1 ekor/L, 2 ekor/L, dan 3 ekor/L. Benih ikan gabus dengan panjang rata-rata 3,41± 0,39 cm dan bobot rata-rata 0,28 ± 0,07 g dipelihara selama 42 hari di dalam akuarium berukuran 40×40×40 cm dengan volume air 40 L. Benih ikan gabus diberikan pakan berupa cacing sutera secara ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan padat penebaran yang berbeda tidak memengaruhi sintasan dan pertumbuhan dan rasio RNA/DNA benih ikan gabus (P>0,05). Sintasan benih ikan gabus pada akhir pemeliharaan berkisar antara 92,5‒94,58%. Hasil pengukuran terhadap kualitas air pada kepadatan 3 ekor/L masih dalam kondisi optimum untuk mendukung pertumbuhan benih ikan gabus sehingga sistem resirkulasi yang digunakan dapat mempertahankan kualitas air dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan pemeliharaan benih ikan gabus pada sistem resirkulasi sebaiknya menggunakan padat tebar 3 ekor/L dan sistem resirkulasi dapat mempertahankan kualitas air dalam kondisi baik. Kata kunci: ikan gabus, pertumbuhan, padat tebar, sintasan, sistem resirkulasi. ","PeriodicalId":32090,"journal":{"name":"Jurnal Akuakultur Indonesia","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"12","resultStr":"{\"title\":\"Growth performance and survival of snakehead Channa striata juvenile with different stocking density reared in recirculation system\",\"authors\":\"A. Saputra, T. Budiardi, R. Samsudin, Naufal Dwi Rahmadya\",\"doi\":\"10.19027/JAI.17.2.104-112\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACTSnakehead Channa striata is a local specific fish species and has high economic value. Until now the production of snakehead still reelies on the catch of nature because cultivation of snakehead is still underdeveloped. The main constraint in snakehead fish farming is high mortality on snakehead juvenile rearing phase. This study was conducted to determine the best stocking density on snakehead juvenile rearing to achieve optimal production. The treatments used in this study were stocking density of 1 juvenile/L, 2 juveniles/L, and 3 juveniles/L. Snakehead juveniles with a length of 3.41 ± 0.39 cm and weight 0.28 ± 0.07 g, were reared for 42 days in the aquarium sized 40×40×40 cm with a volume of 40 L. Fishes were fed by bloodworms in ad libitum method. The result showed that the treatments did not affect the survival, growth and the ratio of RNA/DNA of snakehead juvenile. Survival of juvenile snakehead ranged 92.5‒94.58% (P>0.05). The result of water quality measurement showed that it was on optimum condition to supporting snakehead growth at 3 juveniles/L stocking density. Furthermore, recirculation can be use to maintenance water quality for optimum condition. Thus, the rearing of snakehead fish juvenile in the recirculation system can use a stocking density of 3 juveniles/L, and the recirculation system could maintain the water quality in good condition. Keywords: growth, recirculation system, snakehead fish, stocking density, survival rate ABSTRAK Ikan gabus Channa striata merupakan ikan spesifik lokal dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sampai saat ini produksi ikan gabus masih mengandalkan tangkapan dari alam karena kegiatan budidaya ikan gabus masih belum banyak berkembang. Kendala utama dalam budidaya ikan gabus adalah tingginya mortalitas pada fase pemeliharaan benih. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan padat tebar terbaik dalam upaya memperoleh pertumbuhan dan sintasan terbaik. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah padat tebar 1 ekor/L, 2 ekor/L, dan 3 ekor/L. Benih ikan gabus dengan panjang rata-rata 3,41± 0,39 cm dan bobot rata-rata 0,28 ± 0,07 g dipelihara selama 42 hari di dalam akuarium berukuran 40×40×40 cm dengan volume air 40 L. Benih ikan gabus diberikan pakan berupa cacing sutera secara ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan padat penebaran yang berbeda tidak memengaruhi sintasan dan pertumbuhan dan rasio RNA/DNA benih ikan gabus (P>0,05). Sintasan benih ikan gabus pada akhir pemeliharaan berkisar antara 92,5‒94,58%. Hasil pengukuran terhadap kualitas air pada kepadatan 3 ekor/L masih dalam kondisi optimum untuk mendukung pertumbuhan benih ikan gabus sehingga sistem resirkulasi yang digunakan dapat mempertahankan kualitas air dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan pemeliharaan benih ikan gabus pada sistem resirkulasi sebaiknya menggunakan padat tebar 3 ekor/L dan sistem resirkulasi dapat mempertahankan kualitas air dalam kondisi baik. Kata kunci: ikan gabus, pertumbuhan, padat tebar, sintasan, sistem resirkulasi. \",\"PeriodicalId\":32090,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Akuakultur Indonesia\",\"volume\":\"20 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"12\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Akuakultur Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19027/JAI.17.2.104-112\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Akuakultur Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19027/JAI.17.2.104-112","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 12
摘要
摘要黑鱼是我国特有鱼类,具有很高的经济价值。到目前为止,由于蛇头的养殖还不发达,蛇头的生产仍然依赖于自然捕捞。制约黑鱼养殖的主要因素是黑鱼幼鱼养殖阶段的高死亡率。本研究旨在确定黑鱼幼鱼养殖的最佳放养密度,以达到最佳产量。试验采用的放养密度分别为1只/L、2只/L和3只/L。体长为3.41±0.39 cm,体重为0.28±0.07 g的黑头鱼幼鱼在容积为40 l、尺寸为40×40×40 cm的水族箱中饲养42 d。结果表明,不同处理对黑头鱼幼鱼的存活、生长和RNA/DNA比值无显著影响。幼鱼成活率为92.5 ~ 94.58% (P>0.05)。水质测量结果表明,在3尾鱼/L放养密度下,最适宜蛇头生长。此外,再循环可以用来维持水质的最佳状态。因此,在循环水系统中饲养黑头鱼幼鱼可采用3尾/L的放养密度,循环水系统可保持良好的水质。关键词:生长、循环系统、黑头鱼、放养密度、存活率Sampai saat ini produksi kan gabus masih mengandalkan tangkapan dari alam karena kegiatan budidaya kan gabus masih belum banyak berkbang。Kendala utama dalam buddidaya ikan gabus adalah tingginya mortalitas pada fase pemeliharaan benh。Penelitian ini dilakukan untuk menentukan padat terbaik dalam upaya memperoleh pertumbuhan dan sintasan terbaik。Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah padat tebar 1 ekor/L, 2 ekor/L, 3 ekor/L。benikan gabus dengan panjang rata-rata 3,41±0,39 cm dan bobot rata-rata 0,28±0,07 g dipelihara selama 42 hari di dalam akuarium berukuran 40×40×40 cm dengan volume air 40 L. benikan gabus diberikan pakan berupa cacchtera secara and libera。Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan padat penebaran yang berbeda tidak memengaruhi sintasan dan pertumbuhan dan rasio RNA/DNA与kan gabus比较(P> 0.05)。中国农业大学学报92,5 - 94,58%。Hasil企鹅terhadap kualitas air paada kepadatan 3 ekor/L masih dalam kondisi optimum untuk mendukung pertumbuhan benih kan gabus seingga system resirkulasi yang digunakan dapat mempertahankan kualitas air dengan baik。Hasil penelitian menunjukkan pemeliharaan benih ikan gabus padas system resirkulasi sebaiknya menggunakan padat tebar 3 ekor/L dan system resirkulasi dapat mempertahankan kualitas air dalam kondisi baik。Kata kunci: ikan gabus, pertumbuhan, padat tebar, sintasan, system ressirkulasi。
Growth performance and survival of snakehead Channa striata juvenile with different stocking density reared in recirculation system
ABSTRACTSnakehead Channa striata is a local specific fish species and has high economic value. Until now the production of snakehead still reelies on the catch of nature because cultivation of snakehead is still underdeveloped. The main constraint in snakehead fish farming is high mortality on snakehead juvenile rearing phase. This study was conducted to determine the best stocking density on snakehead juvenile rearing to achieve optimal production. The treatments used in this study were stocking density of 1 juvenile/L, 2 juveniles/L, and 3 juveniles/L. Snakehead juveniles with a length of 3.41 ± 0.39 cm and weight 0.28 ± 0.07 g, were reared for 42 days in the aquarium sized 40×40×40 cm with a volume of 40 L. Fishes were fed by bloodworms in ad libitum method. The result showed that the treatments did not affect the survival, growth and the ratio of RNA/DNA of snakehead juvenile. Survival of juvenile snakehead ranged 92.5‒94.58% (P>0.05). The result of water quality measurement showed that it was on optimum condition to supporting snakehead growth at 3 juveniles/L stocking density. Furthermore, recirculation can be use to maintenance water quality for optimum condition. Thus, the rearing of snakehead fish juvenile in the recirculation system can use a stocking density of 3 juveniles/L, and the recirculation system could maintain the water quality in good condition. Keywords: growth, recirculation system, snakehead fish, stocking density, survival rate ABSTRAK Ikan gabus Channa striata merupakan ikan spesifik lokal dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sampai saat ini produksi ikan gabus masih mengandalkan tangkapan dari alam karena kegiatan budidaya ikan gabus masih belum banyak berkembang. Kendala utama dalam budidaya ikan gabus adalah tingginya mortalitas pada fase pemeliharaan benih. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan padat tebar terbaik dalam upaya memperoleh pertumbuhan dan sintasan terbaik. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah padat tebar 1 ekor/L, 2 ekor/L, dan 3 ekor/L. Benih ikan gabus dengan panjang rata-rata 3,41± 0,39 cm dan bobot rata-rata 0,28 ± 0,07 g dipelihara selama 42 hari di dalam akuarium berukuran 40×40×40 cm dengan volume air 40 L. Benih ikan gabus diberikan pakan berupa cacing sutera secara ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan padat penebaran yang berbeda tidak memengaruhi sintasan dan pertumbuhan dan rasio RNA/DNA benih ikan gabus (P>0,05). Sintasan benih ikan gabus pada akhir pemeliharaan berkisar antara 92,5‒94,58%. Hasil pengukuran terhadap kualitas air pada kepadatan 3 ekor/L masih dalam kondisi optimum untuk mendukung pertumbuhan benih ikan gabus sehingga sistem resirkulasi yang digunakan dapat mempertahankan kualitas air dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan pemeliharaan benih ikan gabus pada sistem resirkulasi sebaiknya menggunakan padat tebar 3 ekor/L dan sistem resirkulasi dapat mempertahankan kualitas air dalam kondisi baik. Kata kunci: ikan gabus, pertumbuhan, padat tebar, sintasan, sistem resirkulasi.