{"title":"塞纳扬市大厦科勒表现分析","authors":"Maya Firanti Putri, Aris Sunawar, Massus Subekti","doi":"10.21009/JEVET.0011.09","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. \nResearch conducted in the building Senayan City in June 2016 using qualitative research methods. Standards are used as a benchmark the performance of each chiller uses ISO 6390 in 2011 on Energy Conservation Air system administration Building. These aspects are analyzed to determine the performance of the chiller is the temperature of chilled water, flow chilled water and compressor power. As for the influence of the three aspects is the temperature of the outside environment. By calculating the cooling capacity, the highest Coefficient of Permonace (COP) value can be determined each chiller.Chiller performance analysis results obtained COP value of the highest attainable number 1 at 7.31 chiller, chiller number 2 at 8.03 and chiller number 3 6:27. These values meet the mi nimum value of COP according to ISO standards. Lowest chiller COP value number 1 by 5.08, number 2 for 5.12 chiller and chiller number 3 at 4.22. Third party chiller COP minimum value does not meet the minimum standards of the COP. Chiller number 3 has the lowest minimum number COP and far below the minimum stadar.Judging from the value of cooling capacity and COP, chiller performance is not good enough is the number 3. And the chiller that has good enough performance is number 1 and 2 \nAbstrak \nPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan data analisis kinerja chiller di gedung Senayan City. Penelitian yang dilakukan di gedung Senayan City pada bulan Juni 2016 ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Standar yang digunakan sebagai patokan kinerja masing-masing chiller menggunakan SNI 6390 tahun 2011 tentang Konservasi Energi Sistem Tata Udara Bangunan Gedung. Aspek-aspek yang dianalisis untuk mengetahui kinerja chiller adalah temperatur chilled water, flow chilled water dan power kompresor. Adapun yang mempengaruhi ketiga aspek tersebut adalah temperatur lingkungan luar. Dengan menghitung kapasitas pendinginan, dapat ditentukan nilai Coefficient of Permonace (COP) tertinggi masing-masing chiller. Hasil analisis kinerja chiller didapat Nilai COP tertinggi yang dapat dicapai chiller nomor 1 sebesar 7,31, chiller nomor 2 sebesar 8,03 dan chiller nomor 3 6.27. Ketiga nilai tersebut memenuhi nilai minimum standar COP menurut SNI. Nilai COP terendah chiller nomor 1 sebesar 5,08, chiller nomor 2 sebesar 5,12 dan chiller nomor 3 sebesar 4,22. Ketiga nilai minimum COP ketiga chiller ini tidak memenuhi standar minimum COP. Chiller nomor 3 mempunyai angka minimum COP paling rendah dan jauh dibawah stadar minimum. Dilihat dari kapasitas pendinginan dan nilai COP, chiller yang kinerja kurang baik adalah chiller nomor 3. Dan chiller yang performanya cukup baik adalah chiller nomor 1 dan 2.","PeriodicalId":15569,"journal":{"name":"Journal of Electrical Vocational Education and Technology","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS KINERJA CHILLER DI GEDUNG SENAYAN CITY\",\"authors\":\"Maya Firanti Putri, Aris Sunawar, Massus Subekti\",\"doi\":\"10.21009/JEVET.0011.09\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. \\nResearch conducted in the building Senayan City in June 2016 using qualitative research methods. Standards are used as a benchmark the performance of each chiller uses ISO 6390 in 2011 on Energy Conservation Air system administration Building. These aspects are analyzed to determine the performance of the chiller is the temperature of chilled water, flow chilled water and compressor power. As for the influence of the three aspects is the temperature of the outside environment. By calculating the cooling capacity, the highest Coefficient of Permonace (COP) value can be determined each chiller.Chiller performance analysis results obtained COP value of the highest attainable number 1 at 7.31 chiller, chiller number 2 at 8.03 and chiller number 3 6:27. These values meet the mi nimum value of COP according to ISO standards. Lowest chiller COP value number 1 by 5.08, number 2 for 5.12 chiller and chiller number 3 at 4.22. Third party chiller COP minimum value does not meet the minimum standards of the COP. Chiller number 3 has the lowest minimum number COP and far below the minimum stadar.Judging from the value of cooling capacity and COP, chiller performance is not good enough is the number 3. And the chiller that has good enough performance is number 1 and 2 \\nAbstrak \\nPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan data analisis kinerja chiller di gedung Senayan City. Penelitian yang dilakukan di gedung Senayan City pada bulan Juni 2016 ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Standar yang digunakan sebagai patokan kinerja masing-masing chiller menggunakan SNI 6390 tahun 2011 tentang Konservasi Energi Sistem Tata Udara Bangunan Gedung. Aspek-aspek yang dianalisis untuk mengetahui kinerja chiller adalah temperatur chilled water, flow chilled water dan power kompresor. Adapun yang mempengaruhi ketiga aspek tersebut adalah temperatur lingkungan luar. Dengan menghitung kapasitas pendinginan, dapat ditentukan nilai Coefficient of Permonace (COP) tertinggi masing-masing chiller. Hasil analisis kinerja chiller didapat Nilai COP tertinggi yang dapat dicapai chiller nomor 1 sebesar 7,31, chiller nomor 2 sebesar 8,03 dan chiller nomor 3 6.27. Ketiga nilai tersebut memenuhi nilai minimum standar COP menurut SNI. Nilai COP terendah chiller nomor 1 sebesar 5,08, chiller nomor 2 sebesar 5,12 dan chiller nomor 3 sebesar 4,22. Ketiga nilai minimum COP ketiga chiller ini tidak memenuhi standar minimum COP. Chiller nomor 3 mempunyai angka minimum COP paling rendah dan jauh dibawah stadar minimum. Dilihat dari kapasitas pendinginan dan nilai COP, chiller yang kinerja kurang baik adalah chiller nomor 3. Dan chiller yang performanya cukup baik adalah chiller nomor 1 dan 2.\",\"PeriodicalId\":15569,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Electrical Vocational Education and Technology\",\"volume\":\"8 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-03-20\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Electrical Vocational Education and Technology\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21009/JEVET.0011.09\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Electrical Vocational Education and Technology","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21009/JEVET.0011.09","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要研究于2016年6月在塞纳延市进行,采用定性研究方法。每台制冷机的性能都采用2011年ISO 6390的节能空调系统管理标准作为基准。对这些方面进行分析,确定冷水机组的性能是冷冻水温度、冷冻水流量和压缩机功率。至于影响这三个方面的是外界环境的温度。通过计算制冷量,可以确定每台机组的最高COP (Coefficient of Permonace)值。制冷机性能分析结果得出1号机组可达到的最高COP值为7.31,2号机组可达到的最高COP值为8.03,3号机组可达到的最高COP值为6:27。这些值符合ISO标准中COP的最低值。1号冷水机组COP值最低为5.08,2号为5.12,3号冷水机组COP值最低为4.22。第三方冷水机COP最低值不符合COP最低标准。3号冷水机组的COP最低,远低于最低标准。从制冷量和COP值来看,制冷机性能不够好的排在第3位。其中性能较好的是1号和2号机组。摘要:Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan数据分析,位于塞纳延市的kinerja机组。peneltian yang dilakukan di gegeon Senayan市巴宝兰2016年6月ini mongunakan方法penelitan质量。标准yang digunakan sebagai patokan kinerja加热-加热制冷机menggunakan SNI 6390 tahun 2011 tentang Konservasi能源系统Tata Udara Bangunan Gedung。变频冷水机组变频冷水机组变频冷水机组变频冷水机组变频冷水机组变频冷水机组变频冷水机组Adapun yang mempengaruhi ketiga讲话简洁,但adalah温度lingkungan luar。邓安,孟海东,陈永平,等。热风-热风制冷机的热风系数(COP)。Hasil分析kinerja冷水机组didapa Nilai COP tertinggi yang冷水机组dicapai 1号冷水机组7,31,冷水机组2号冷水机组8,03,冷水机组3号冷水机组6.27。Ketiga - ni - ni最小标准COP - ni - ni。Nilai COP terendah冷水机组1号sebesar 5,08,冷水机组2号sebesar 5,12,冷水机组3号sebesar 4,22。Ketiga冷水机是一种标准的最小COP。制冷机规格3 mempunyai angka最小COP paling rendah dan jauh dibawah最小。Dilihat dari kapasitas pendinginan dan nilai COP,冷水机yang kinerja kurang baik adalah冷水机no . 3。丹冷水机杨性能:1丹冷水机;2丹冷水机;
Abstract.
Research conducted in the building Senayan City in June 2016 using qualitative research methods. Standards are used as a benchmark the performance of each chiller uses ISO 6390 in 2011 on Energy Conservation Air system administration Building. These aspects are analyzed to determine the performance of the chiller is the temperature of chilled water, flow chilled water and compressor power. As for the influence of the three aspects is the temperature of the outside environment. By calculating the cooling capacity, the highest Coefficient of Permonace (COP) value can be determined each chiller.Chiller performance analysis results obtained COP value of the highest attainable number 1 at 7.31 chiller, chiller number 2 at 8.03 and chiller number 3 6:27. These values meet the mi nimum value of COP according to ISO standards. Lowest chiller COP value number 1 by 5.08, number 2 for 5.12 chiller and chiller number 3 at 4.22. Third party chiller COP minimum value does not meet the minimum standards of the COP. Chiller number 3 has the lowest minimum number COP and far below the minimum stadar.Judging from the value of cooling capacity and COP, chiller performance is not good enough is the number 3. And the chiller that has good enough performance is number 1 and 2
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan data analisis kinerja chiller di gedung Senayan City. Penelitian yang dilakukan di gedung Senayan City pada bulan Juni 2016 ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Standar yang digunakan sebagai patokan kinerja masing-masing chiller menggunakan SNI 6390 tahun 2011 tentang Konservasi Energi Sistem Tata Udara Bangunan Gedung. Aspek-aspek yang dianalisis untuk mengetahui kinerja chiller adalah temperatur chilled water, flow chilled water dan power kompresor. Adapun yang mempengaruhi ketiga aspek tersebut adalah temperatur lingkungan luar. Dengan menghitung kapasitas pendinginan, dapat ditentukan nilai Coefficient of Permonace (COP) tertinggi masing-masing chiller. Hasil analisis kinerja chiller didapat Nilai COP tertinggi yang dapat dicapai chiller nomor 1 sebesar 7,31, chiller nomor 2 sebesar 8,03 dan chiller nomor 3 6.27. Ketiga nilai tersebut memenuhi nilai minimum standar COP menurut SNI. Nilai COP terendah chiller nomor 1 sebesar 5,08, chiller nomor 2 sebesar 5,12 dan chiller nomor 3 sebesar 4,22. Ketiga nilai minimum COP ketiga chiller ini tidak memenuhi standar minimum COP. Chiller nomor 3 mempunyai angka minimum COP paling rendah dan jauh dibawah stadar minimum. Dilihat dari kapasitas pendinginan dan nilai COP, chiller yang kinerja kurang baik adalah chiller nomor 3. Dan chiller yang performanya cukup baik adalah chiller nomor 1 dan 2.