临时浸没式生物反应器中甘蔗高效繁殖最佳初始愈伤组织质量的确定

R. T. Saptari, I. Riyadi, Masna Maya Sinta, M. E. Prasetyo, Sylvia Lindawati, S. Sumaryono
{"title":"临时浸没式生物反应器中甘蔗高效繁殖最佳初始愈伤组织质量的确定","authors":"R. T. Saptari, I. Riyadi, Masna Maya Sinta, M. E. Prasetyo, Sylvia Lindawati, S. Sumaryono","doi":"10.22302/iribb.jur.mp.v90i2.505","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakBioreaktor perendaman sesaat (BPS) telah digunakan secara luas untuk propagasi skala massal berbagai tanaman penting, termasuk tanaman tebu. BPS menyediakan sistem kultur semi-otomatis dan kondisi optimal bagi pertumbuhan tanaman. Beberapa faktor menentukan pertumbuhan tanaman pada BPS, salah satunya densitas dari eksplan. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk menentukan bobot awal yang optimal untuk kalus tebu yang dikulturkan pada BPS, serta mengevaluasi pengaruh perbedaan bobot awal kalus tersebut terhadap proliferasi dan regenerasi kalus tebu. Kalus tebu diinduksi dari daun muda yang masih menggulung dari empat varietas tebu unggul Indonesia. Bobot awal kalus yang dikultur ke dalam bejana TIB yaitu 0,05 g; 0,1 g; 0,2 g; 0,5 g; dan 1,0 g untuk setiap bejana. Kalus kemudian melalui tahap proliferasi pada BPS sebanyak tiga siklus, kemudian kalus diregenerasi pada BPS dengan perlakuan auksin dan sitokinin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 0,2 g merupakan bobot awal kalus yang efisien untuk proliferasi kalus tebu pada TIB, dimana eksponensial multiplikasi kalus tercapai pada bobot awal tersebut, yaitu untuk masing-masing varietas 130,3 kali (PSKA 942), 136,8 kali (PS 094), 21,3 (PS 881), dan 12,9 kali (PS 091) setelah 12 minggu. Densitas kalus pada TIB berkorelasi negatif dengan karakteristik fisikokimia medium. Hal ini menggambarkan variasi intensitas pertumbuhan dan metabolisme kalus dengan adanya perbedaan densitas pada BPS. Penggunaan BAP 0,2 mg L-1 bersama kinetin 0,2 mg L-1 paling sesuai untuk memacu regenerasi kalus tebu dengan menghasilkan jumlah tunas terbanyak dalam waktu relatif lebih cepat (1 – 2 minggu lebih cepat) dibandingkan perlakuan lainnya dan dengan tingkat kejadian pencoklatan yang rendah.[Kata kunci: kultur in vitro, kultur cair, proliferasi]AbstractTemporary immersion bioreactor (TIB) has been utilized for the mass-scale propagation of many important plants, including sugarcane. TIB facilitates a semiautomated culture system and provides optimal conditions for plant growth. Several factors determine plant growth in the TIB, such as explant density. Therefore, an experiment was carried out to determine the optimal initial weight of sugarcane calli and to evaluate its effect on the proliferation and regeneration in TIB. Sugarcane calli were induced from spindle leaves isolated from four Indonesian prime sugarcane varieties. The initial weights of the calli cultured in the TIB flasks were 0.05 g, 0.1 g, 0.2 g, 0.5 g and 1.0 g per flask. The calli were proliferated through three cycles in TIB, and subsequently regenerated in TIB with auxin and cytokinin treatments. The results of the experiments showed that 0.2 g was the most efficient initial weight for sugarcane callus proliferation in the TIB, resulting in an exponential multiplication rate of 130.3-fold (PSKA 942), 136.8-fold (PS 094), 21.3-fold (PS 881), and 12.9-fold (PS 091) within 12 weeks. In the TIB, callus density showed a negative correlation with the physicochemical properties of the medium, demonstrating various growth intensities or metabolic activities of calli at different densities in the TIB. The use of 0.2 mg L-1 BAP along with 0.2 mg L-1 kinetin was suitable for promoting the regeneration of sugarcane calli and producing the highest number of shoots in a relatively short amount of time (1 – 2 weeks faster) with low incidences of browning.[Keywords: in vitro culture, liquid culture, proliferation] ","PeriodicalId":11660,"journal":{"name":"E-Journal Menara Perkebunan","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Determination of the optimum initial callus weight for the efficient propagation of sugarcane in temporary immersion bioreactor\",\"authors\":\"R. T. Saptari, I. Riyadi, Masna Maya Sinta, M. E. Prasetyo, Sylvia Lindawati, S. Sumaryono\",\"doi\":\"10.22302/iribb.jur.mp.v90i2.505\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstrakBioreaktor perendaman sesaat (BPS) telah digunakan secara luas untuk propagasi skala massal berbagai tanaman penting, termasuk tanaman tebu. BPS menyediakan sistem kultur semi-otomatis dan kondisi optimal bagi pertumbuhan tanaman. Beberapa faktor menentukan pertumbuhan tanaman pada BPS, salah satunya densitas dari eksplan. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk menentukan bobot awal yang optimal untuk kalus tebu yang dikulturkan pada BPS, serta mengevaluasi pengaruh perbedaan bobot awal kalus tersebut terhadap proliferasi dan regenerasi kalus tebu. Kalus tebu diinduksi dari daun muda yang masih menggulung dari empat varietas tebu unggul Indonesia. Bobot awal kalus yang dikultur ke dalam bejana TIB yaitu 0,05 g; 0,1 g; 0,2 g; 0,5 g; dan 1,0 g untuk setiap bejana. Kalus kemudian melalui tahap proliferasi pada BPS sebanyak tiga siklus, kemudian kalus diregenerasi pada BPS dengan perlakuan auksin dan sitokinin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 0,2 g merupakan bobot awal kalus yang efisien untuk proliferasi kalus tebu pada TIB, dimana eksponensial multiplikasi kalus tercapai pada bobot awal tersebut, yaitu untuk masing-masing varietas 130,3 kali (PSKA 942), 136,8 kali (PS 094), 21,3 (PS 881), dan 12,9 kali (PS 091) setelah 12 minggu. Densitas kalus pada TIB berkorelasi negatif dengan karakteristik fisikokimia medium. Hal ini menggambarkan variasi intensitas pertumbuhan dan metabolisme kalus dengan adanya perbedaan densitas pada BPS. Penggunaan BAP 0,2 mg L-1 bersama kinetin 0,2 mg L-1 paling sesuai untuk memacu regenerasi kalus tebu dengan menghasilkan jumlah tunas terbanyak dalam waktu relatif lebih cepat (1 – 2 minggu lebih cepat) dibandingkan perlakuan lainnya dan dengan tingkat kejadian pencoklatan yang rendah.[Kata kunci: kultur in vitro, kultur cair, proliferasi]AbstractTemporary immersion bioreactor (TIB) has been utilized for the mass-scale propagation of many important plants, including sugarcane. TIB facilitates a semiautomated culture system and provides optimal conditions for plant growth. Several factors determine plant growth in the TIB, such as explant density. Therefore, an experiment was carried out to determine the optimal initial weight of sugarcane calli and to evaluate its effect on the proliferation and regeneration in TIB. Sugarcane calli were induced from spindle leaves isolated from four Indonesian prime sugarcane varieties. The initial weights of the calli cultured in the TIB flasks were 0.05 g, 0.1 g, 0.2 g, 0.5 g and 1.0 g per flask. The calli were proliferated through three cycles in TIB, and subsequently regenerated in TIB with auxin and cytokinin treatments. The results of the experiments showed that 0.2 g was the most efficient initial weight for sugarcane callus proliferation in the TIB, resulting in an exponential multiplication rate of 130.3-fold (PSKA 942), 136.8-fold (PS 094), 21.3-fold (PS 881), and 12.9-fold (PS 091) within 12 weeks. In the TIB, callus density showed a negative correlation with the physicochemical properties of the medium, demonstrating various growth intensities or metabolic activities of calli at different densities in the TIB. The use of 0.2 mg L-1 BAP along with 0.2 mg L-1 kinetin was suitable for promoting the regeneration of sugarcane calli and producing the highest number of shoots in a relatively short amount of time (1 – 2 weeks faster) with low incidences of browning.[Keywords: in vitro culture, liquid culture, proliferation] \",\"PeriodicalId\":11660,\"journal\":{\"name\":\"E-Journal Menara Perkebunan\",\"volume\":\"46 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-10-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"E-Journal Menara Perkebunan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22302/iribb.jur.mp.v90i2.505\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"E-Journal Menara Perkebunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22302/iribb.jur.mp.v90i2.505","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

浸泡过的草本植物(BPS)已被广泛用于各种重要植物的大规模传播,包括甘蔗。BPS为植物的生长提供了半自动培养和最佳条件。一些因素决定了植物在BPS中的生长,其中之一是其出口密度。因此,研究人员进行研究,以确定甘蔗在BPS中泡的最佳初始失重状态,并评估甘蔗早产期失重对甘蔗生长和再生的影响。甘蔗的茎是由印尼四种优质甘蔗的嫩叶制成的。缩回的初始重量被缩减到容器TIB中,即0.05 g;0.1 g;0.2 g;0.5 g;每罐1.0克。然后愈伤组织通过BPS的增殖阶段增加3个周期,然后愈伤组织通过auksin和sit冲绳的治疗在BPS再生。研究结果表明,0.2 g是甘蔗果实果实增长率的有效的初步加速度,在TIB中,甘蔗果实的指数倍增为1303次(PSKA 942), 136,8次(PS 094), 21,3次(PS 881),以及12次(PS 091)。TIB中的缓旋度与中位生化学特征负相关。它描述了损伤的生长强度和代谢的变化,以及BPS中密度的差异。用杉木0.2 mg L-1和kinetin 0.2 mg -1最能促进甘蔗柳树苗再生的方法,即在相对较短的时间内生产最多的幼苗(1 - 2周),而且还会出现轻微的晒黑症状。[关键词:体外培养、液体培养、扩散]为植物生长提供最优的条件。在TIB中生长的几个事实,就像地球存在一样。在此之前,一项研究正在确定糖糖的最佳先验分量,并评估其对TIB中增殖和再生的影响。糖糖是从主轴上被分离出来的TIB flasks中calli的初始值为0.05 g 0.1 g 0.2 g 0.5 g和每flask的0.0.0 g。calli在TIB中通过3个周期扩散,在auxxan和cytokinin treatments中不断再生。实验的结果表明,0.2克是TIB中糖糖可再生分量最值得注意的,其增长率为130.3-fold (PSKA 942), 136.8-fold (PS 094), 21.3-fold (PS 881), 12.9-fold (PS 091)。在TIB中,callus牙本质被证明是一种消极的相关性与中介质的物理性质,相互暗示的不同于TIB中的calli相互作用。用0.2 mg l[Keywords:体外培养,液体培养,扩散]
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Determination of the optimum initial callus weight for the efficient propagation of sugarcane in temporary immersion bioreactor
AbstrakBioreaktor perendaman sesaat (BPS) telah digunakan secara luas untuk propagasi skala massal berbagai tanaman penting, termasuk tanaman tebu. BPS menyediakan sistem kultur semi-otomatis dan kondisi optimal bagi pertumbuhan tanaman. Beberapa faktor menentukan pertumbuhan tanaman pada BPS, salah satunya densitas dari eksplan. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk menentukan bobot awal yang optimal untuk kalus tebu yang dikulturkan pada BPS, serta mengevaluasi pengaruh perbedaan bobot awal kalus tersebut terhadap proliferasi dan regenerasi kalus tebu. Kalus tebu diinduksi dari daun muda yang masih menggulung dari empat varietas tebu unggul Indonesia. Bobot awal kalus yang dikultur ke dalam bejana TIB yaitu 0,05 g; 0,1 g; 0,2 g; 0,5 g; dan 1,0 g untuk setiap bejana. Kalus kemudian melalui tahap proliferasi pada BPS sebanyak tiga siklus, kemudian kalus diregenerasi pada BPS dengan perlakuan auksin dan sitokinin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 0,2 g merupakan bobot awal kalus yang efisien untuk proliferasi kalus tebu pada TIB, dimana eksponensial multiplikasi kalus tercapai pada bobot awal tersebut, yaitu untuk masing-masing varietas 130,3 kali (PSKA 942), 136,8 kali (PS 094), 21,3 (PS 881), dan 12,9 kali (PS 091) setelah 12 minggu. Densitas kalus pada TIB berkorelasi negatif dengan karakteristik fisikokimia medium. Hal ini menggambarkan variasi intensitas pertumbuhan dan metabolisme kalus dengan adanya perbedaan densitas pada BPS. Penggunaan BAP 0,2 mg L-1 bersama kinetin 0,2 mg L-1 paling sesuai untuk memacu regenerasi kalus tebu dengan menghasilkan jumlah tunas terbanyak dalam waktu relatif lebih cepat (1 – 2 minggu lebih cepat) dibandingkan perlakuan lainnya dan dengan tingkat kejadian pencoklatan yang rendah.[Kata kunci: kultur in vitro, kultur cair, proliferasi]AbstractTemporary immersion bioreactor (TIB) has been utilized for the mass-scale propagation of many important plants, including sugarcane. TIB facilitates a semiautomated culture system and provides optimal conditions for plant growth. Several factors determine plant growth in the TIB, such as explant density. Therefore, an experiment was carried out to determine the optimal initial weight of sugarcane calli and to evaluate its effect on the proliferation and regeneration in TIB. Sugarcane calli were induced from spindle leaves isolated from four Indonesian prime sugarcane varieties. The initial weights of the calli cultured in the TIB flasks were 0.05 g, 0.1 g, 0.2 g, 0.5 g and 1.0 g per flask. The calli were proliferated through three cycles in TIB, and subsequently regenerated in TIB with auxin and cytokinin treatments. The results of the experiments showed that 0.2 g was the most efficient initial weight for sugarcane callus proliferation in the TIB, resulting in an exponential multiplication rate of 130.3-fold (PSKA 942), 136.8-fold (PS 094), 21.3-fold (PS 881), and 12.9-fold (PS 091) within 12 weeks. In the TIB, callus density showed a negative correlation with the physicochemical properties of the medium, demonstrating various growth intensities or metabolic activities of calli at different densities in the TIB. The use of 0.2 mg L-1 BAP along with 0.2 mg L-1 kinetin was suitable for promoting the regeneration of sugarcane calli and producing the highest number of shoots in a relatively short amount of time (1 – 2 weeks faster) with low incidences of browning.[Keywords: in vitro culture, liquid culture, proliferation] 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信