{"title":"重症监护病房患者静脉注射药物的兼容性问题","authors":"Haqoiroh Haqoiroh, Fita Rahmawati, Syed Azhar Syed Sulaiman","doi":"10.37013/JF.V7I1.48","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractPemberian obat secara intravena umumnya digunakan pada pasien di rumah sakit yang membutuhkan efek farmakologis cepat atau bila pasien tidak dapat menerima pemberian secara oral. Persiapan pemberian obat intravena perlu kondisi khusus karena ada beberapa risiko yang dapat terjadi seperti inkompatibilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi inkompatibilitas obat intravena pada pasien Intensive Care Units di RSUP Dr. Sardjito dan Rumah Sakit Akademik UGM, dan untuk mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi inkompatibilitas obat seperti lama hari perawatan di rumah sakit, jumlah obat-obatan, dan jenis penyakit. Studi ini bersifat cross-sectional, prospektif, dan multisenter di RSUP. Dr. Sardjito dan RS. Akademik UGM, Yogyakarta. Lokasi penelitian ini berada di ICU, ICCU, dan HCU. Prevalensi inkompatibilitas obat dianalisis secara deskripsi dan statistik sedangkan hubungan antara potensi inkompatibilitas dan faktor risiko dianalisis dengan menggunakan uji T-test dan ANOVA dengan interval kepercayaan 95%. Dari 65 pasien yang didapat dari penelitian ini, prevalensi kejadian inkompatibilitas obat ditemukan pada 28 resep dengan rasio inkompatibilitas 2,4 PI/pasien. Jenis inkompatibilitas yang paling banyak terjadi adalah presipitasi 42 (83,35%), pasangan obat yang paling banyak memicu presipitasi adalah fentanil dan fenitoin; midazolam dan fenitoin. Jumlah obat yang digunakan pasien secara signifikan berpengaruh terhadap inkompatibilitas","PeriodicalId":17954,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy)","volume":"88 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Problem Kompatibilitas Pemberian Obat secara Intravena pada Pasien di Intensive Care Unit\",\"authors\":\"Haqoiroh Haqoiroh, Fita Rahmawati, Syed Azhar Syed Sulaiman\",\"doi\":\"10.37013/JF.V7I1.48\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractPemberian obat secara intravena umumnya digunakan pada pasien di rumah sakit yang membutuhkan efek farmakologis cepat atau bila pasien tidak dapat menerima pemberian secara oral. Persiapan pemberian obat intravena perlu kondisi khusus karena ada beberapa risiko yang dapat terjadi seperti inkompatibilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi inkompatibilitas obat intravena pada pasien Intensive Care Units di RSUP Dr. Sardjito dan Rumah Sakit Akademik UGM, dan untuk mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi inkompatibilitas obat seperti lama hari perawatan di rumah sakit, jumlah obat-obatan, dan jenis penyakit. Studi ini bersifat cross-sectional, prospektif, dan multisenter di RSUP. Dr. Sardjito dan RS. Akademik UGM, Yogyakarta. Lokasi penelitian ini berada di ICU, ICCU, dan HCU. Prevalensi inkompatibilitas obat dianalisis secara deskripsi dan statistik sedangkan hubungan antara potensi inkompatibilitas dan faktor risiko dianalisis dengan menggunakan uji T-test dan ANOVA dengan interval kepercayaan 95%. Dari 65 pasien yang didapat dari penelitian ini, prevalensi kejadian inkompatibilitas obat ditemukan pada 28 resep dengan rasio inkompatibilitas 2,4 PI/pasien. Jenis inkompatibilitas yang paling banyak terjadi adalah presipitasi 42 (83,35%), pasangan obat yang paling banyak memicu presipitasi adalah fentanil dan fenitoin; midazolam dan fenitoin. Jumlah obat yang digunakan pasien secara signifikan berpengaruh terhadap inkompatibilitas\",\"PeriodicalId\":17954,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy)\",\"volume\":\"88 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-01-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37013/JF.V7I1.48\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37013/JF.V7I1.48","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
静脉注射药物通常用于需要快速药理学效果或病人不能接受口服药物时的患者。准备给予静脉药物需要特殊条件,因为有一些可能发生的风险,如inkompatibilitas。这项研究的目的是了解inkompatibilitas Intensive护理病人的静脉注射药物的患病率在RSUP Sardjito博士和医院学术单位UGM,知道风险因素的影响inkompatibilitas在医院治疗的药物就像一个一天的旧药物的数量,和各种疾病。这项研究是在RSUP cross-sectional,多中心,对一些事情的看法。Sardjito博士和UGM学术医院,日惹。这项研究在重症监护室,日常问题的位置,HCU。inkompatibilitas药物进行描述和统计分析的患病率则inkompatibilitas潜力和风险因素之间的关系分析,用T-test和ANOVA测试间隔95%的信任。从这项研究,身上获得的65名患者的患病率创世纪inkompatibilitas 28日发现处方药和inkompatibilitas 240 PI -病人的比例。最常见的不兼容性类型是42(83.35%),最可能引发降解的药物是苯酚和苯酚;咪达唑仑和fenitoin。病人使用的药物数量显著影响inkompatibilitas
Problem Kompatibilitas Pemberian Obat secara Intravena pada Pasien di Intensive Care Unit
AbstractPemberian obat secara intravena umumnya digunakan pada pasien di rumah sakit yang membutuhkan efek farmakologis cepat atau bila pasien tidak dapat menerima pemberian secara oral. Persiapan pemberian obat intravena perlu kondisi khusus karena ada beberapa risiko yang dapat terjadi seperti inkompatibilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi inkompatibilitas obat intravena pada pasien Intensive Care Units di RSUP Dr. Sardjito dan Rumah Sakit Akademik UGM, dan untuk mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi inkompatibilitas obat seperti lama hari perawatan di rumah sakit, jumlah obat-obatan, dan jenis penyakit. Studi ini bersifat cross-sectional, prospektif, dan multisenter di RSUP. Dr. Sardjito dan RS. Akademik UGM, Yogyakarta. Lokasi penelitian ini berada di ICU, ICCU, dan HCU. Prevalensi inkompatibilitas obat dianalisis secara deskripsi dan statistik sedangkan hubungan antara potensi inkompatibilitas dan faktor risiko dianalisis dengan menggunakan uji T-test dan ANOVA dengan interval kepercayaan 95%. Dari 65 pasien yang didapat dari penelitian ini, prevalensi kejadian inkompatibilitas obat ditemukan pada 28 resep dengan rasio inkompatibilitas 2,4 PI/pasien. Jenis inkompatibilitas yang paling banyak terjadi adalah presipitasi 42 (83,35%), pasangan obat yang paling banyak memicu presipitasi adalah fentanil dan fenitoin; midazolam dan fenitoin. Jumlah obat yang digunakan pasien secara signifikan berpengaruh terhadap inkompatibilitas