日本视觉元素的神话变形

Aulia Rahman Alhaq, Wegig Murwonugroho
{"title":"日本视觉元素的神话变形","authors":"Aulia Rahman Alhaq, Wegig Murwonugroho","doi":"10.36806/jsrw.v10i2.135","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Keripik Chuba  merupakan produk makanan ringan olahan berbahan baku singkong. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keripik tradisional ini dikemas dengan nama merek dan ilustrasi bergaya Jepang. Pada desain kemasan didominasi dengan warna putih. Selain itu terdapat ikon Penguin. Gaya pengemasan ini kontradiktif dengan makanan tradisioanl Indonesia dimana pada umumnya menggunakan nama tradisi dan ilustrasi budaya Indonesia. Pemanfaatan mitos Jepang memengaruhi daya tarik orang untuk memilih produk dan mengingat kemasan produk. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemanfaatan elemen visual bergaya Jepang yang membangun citra merek. Metode menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Teori mendefinisikan makna denotatif adalah tatanan penanda tahap pertama ini menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda di dalam sebuah tanda terhadap realitas, dan merupakan makna paling nyata dari tanda; makna konotatif adalah tatanan penanda tahap kedua yang berhubungan dengan isi, menjelaskan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan emosi penggunanya dan nilai kulturalnya; makna mitos adalah tanda yang bersifat arbiter namun telah disepakati oleh masyarakat. Hasil penilitian menunjukkan bahwa identitas visual telah berhasil membangun mitos Jepang yang disukai target pasar. Makanan terasa lebih modern dan tidak bergaya tradisi. Kesimpulan penelitian dalam penelitian ini diketahui bahwa terjadi pergeseran gaya desain yang tidak lagi bergaya tradis untuk menaikkan citra merek makanan tradisional.","PeriodicalId":17523,"journal":{"name":"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Metamorfosis Mitos Gaya Jepang Pada Elemen Visual\",\"authors\":\"Aulia Rahman Alhaq, Wegig Murwonugroho\",\"doi\":\"10.36806/jsrw.v10i2.135\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Keripik Chuba  merupakan produk makanan ringan olahan berbahan baku singkong. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keripik tradisional ini dikemas dengan nama merek dan ilustrasi bergaya Jepang. Pada desain kemasan didominasi dengan warna putih. Selain itu terdapat ikon Penguin. Gaya pengemasan ini kontradiktif dengan makanan tradisioanl Indonesia dimana pada umumnya menggunakan nama tradisi dan ilustrasi budaya Indonesia. Pemanfaatan mitos Jepang memengaruhi daya tarik orang untuk memilih produk dan mengingat kemasan produk. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemanfaatan elemen visual bergaya Jepang yang membangun citra merek. Metode menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Teori mendefinisikan makna denotatif adalah tatanan penanda tahap pertama ini menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda di dalam sebuah tanda terhadap realitas, dan merupakan makna paling nyata dari tanda; makna konotatif adalah tatanan penanda tahap kedua yang berhubungan dengan isi, menjelaskan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan emosi penggunanya dan nilai kulturalnya; makna mitos adalah tanda yang bersifat arbiter namun telah disepakati oleh masyarakat. Hasil penilitian menunjukkan bahwa identitas visual telah berhasil membangun mitos Jepang yang disukai target pasar. Makanan terasa lebih modern dan tidak bergaya tradisi. Kesimpulan penelitian dalam penelitian ini diketahui bahwa terjadi pergeseran gaya desain yang tidak lagi bergaya tradis untuk menaikkan citra merek makanan tradisional.\",\"PeriodicalId\":17523,\"journal\":{\"name\":\"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36806/jsrw.v10i2.135\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36806/jsrw.v10i2.135","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

Chuba片是一种由木薯制成的加工零食。这项研究以这些传统的薯条为背景,背景中充斥着日本品牌和艺术风格的插图。包装设计主要为白色。企鹅图标。这种包装风格与传统的印尼食品形成了对比,印尼食品主要使用传统名称和文化插图。日本神话的使用影响了人们对产品的吸引力,以及产品包装的吸引力。该研究旨在了解建立品牌形象的日本造型视觉元素的有效性。采用罗兰·巴特的符号学理论的方法。定义宗法意义的理论是第一个阶段标记的顺序,它解释了符号与现实的符号之间的符号和符号之间的关系,也是符号最明显的意义;内涵意义是与内容相关的第二阶段标记顺序,描述当马克遇到其用户的情感和文化价值时所发生的相互作用;神话的意义是仲裁者的标志,但公众已经同意了。观察结果表明,视觉身份已经成功地建立了日本理想目标市场。食物味道更现代,也不像传统。这项研究的结论是,为了提高传统食品品牌的形象,设计风格发生了变化。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Metamorfosis Mitos Gaya Jepang Pada Elemen Visual
Keripik Chuba  merupakan produk makanan ringan olahan berbahan baku singkong. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keripik tradisional ini dikemas dengan nama merek dan ilustrasi bergaya Jepang. Pada desain kemasan didominasi dengan warna putih. Selain itu terdapat ikon Penguin. Gaya pengemasan ini kontradiktif dengan makanan tradisioanl Indonesia dimana pada umumnya menggunakan nama tradisi dan ilustrasi budaya Indonesia. Pemanfaatan mitos Jepang memengaruhi daya tarik orang untuk memilih produk dan mengingat kemasan produk. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemanfaatan elemen visual bergaya Jepang yang membangun citra merek. Metode menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Teori mendefinisikan makna denotatif adalah tatanan penanda tahap pertama ini menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda di dalam sebuah tanda terhadap realitas, dan merupakan makna paling nyata dari tanda; makna konotatif adalah tatanan penanda tahap kedua yang berhubungan dengan isi, menjelaskan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan emosi penggunanya dan nilai kulturalnya; makna mitos adalah tanda yang bersifat arbiter namun telah disepakati oleh masyarakat. Hasil penilitian menunjukkan bahwa identitas visual telah berhasil membangun mitos Jepang yang disukai target pasar. Makanan terasa lebih modern dan tidak bergaya tradisi. Kesimpulan penelitian dalam penelitian ini diketahui bahwa terjadi pergeseran gaya desain yang tidak lagi bergaya tradis untuk menaikkan citra merek makanan tradisional.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信