A. Nuryadi, M. P. Helios, Andhy Muhammad Fathoni, Chairunnisa Chairunnisa, Fitrianto Fitrianto, Hariyotejo Pujowidodo, Kanon Prabandaru Sumarah, Riki Jaka Komara, Fairuz Milkiy Kuswa, Respatya Teguh Soewono
{"title":"Simulasi CFD Pengurangan CO2 pada Co-firing Batubara dan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Model Pembakaran Non-Premixed","authors":"A. Nuryadi, M. P. Helios, Andhy Muhammad Fathoni, Chairunnisa Chairunnisa, Fitrianto Fitrianto, Hariyotejo Pujowidodo, Kanon Prabandaru Sumarah, Riki Jaka Komara, Fairuz Milkiy Kuswa, Respatya Teguh Soewono","doi":"10.55981/jtl.2023.725","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT \nCo-firing is one of the Indonesian programs to reduce emissions in power plants dominated by coal-fired power plants. Indonesia has potential palm oil waste, palm oil empty fruit bunches (POEFB), which have yet to be utilized for co-firing. The combustion analysis is required before using the POEFB as a solid fuel in the boiler. This study aimed to characterize co-firing combustion of coal and POEFB. Various mixing ratios of POEFB and coal used in this study were 10, 20, and 30%. A computational fluid dynamic (CFD) simulation was carried out to determine the temperature, gas emissions, and carbon dioxide (CO2). The domain CFD used a structured grid to increase numerical accuracy. Non-premixed combustion and probability density function (PDF) were used to describe combustion chemistry. The results of this study showed that the highest co-firing temperature was at 30% POEFB. It was due to the mixing of POEFB and coal increasing the volatile value, which affects the temperature combustion. In addition, at 30% POEFB, the mass fraction of CO2 decreased significantly, causing the mass fraction of CO to increase. While the mass fraction of NO increased at the increase of POEFB, it was still under the threshold of 200 mg/Nm3\nABSTRAK \nCo-firing merupakan salah satu program Indonesia untuk mengurangi emisi pada pembangkit listrik yang didominasi oleh pembangkit listrik tenaga batubara. Indonesia memiliki potensi limbah kelapa sawit yaitu tandan kosong kelapa sawit (TKKS), yang belum dimanfaatkan untuk co-firing. Analisis pembakaran diperlukan sebelum menggunakan TKKS sebagai bahan bakar padat dalam boiler. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi pembakaran batubara dan TKKS secara bersama. Variasi rasio pencampuran TKKS dan batubara yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10, 20, dan 30%. Simulasi computational fluid dynamic (CFD) dilakukan untuk mengetahui temperatur, emisi gas, dan karbon dioksida (CO2). Domain CFD menggunakan grid terstruktur untuk meningkatkan akurasi numerik. Pembakaran non-premixed dan probability density function (PDF) digunakan untuk menjelaskan kimia pembakaran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa temperatur co-firing tertinggi adalah pada 30% TKKS. Hal ini disebabkan karena pencampuran TKKS dan batubara meningkatkan nilai volatilitas yang mempengaruhi temperatur pembakaran. Selain itu, pada 30% TKKS di mana fraksi massa CO2 mengalami penurunan yang cukup signifikan, sehingga menyebabkan fraksi massa CO meningkat. Sedangkan fraksi massa NO meningkat pada peningkatan TKKS namun masih di bawah ambang batas 200 mg/Nm3.","PeriodicalId":31853,"journal":{"name":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55981/jtl.2023.725","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
共烧是印尼以燃煤电厂为主的电厂减排项目之一。印度尼西亚有潜在的棕榈油废物,棕榈油空果束(POEFB),尚未用于共烧。在锅炉中使用POEFB作为固体燃料之前,需要进行燃烧分析。本研究旨在表征煤与POEFB共烧燃烧特性。本研究使用的POEFB与煤的混合比例分别为10%、20%和30%。进行了计算流体动力学(CFD)模拟,以确定温度、气体排放和二氧化碳(CO2)。区域CFD采用结构化网格来提高数值精度。采用非预混燃烧和概率密度函数(PDF)描述燃烧化学。研究结果表明,在30% POEFB时共烧温度最高。这是由于POEFB与煤的混合增加了挥发值,影响了温度燃烧。另外,在30% POEFB时,CO2的质量分数显著下降,导致CO的质量分数增加。随着POEFB的增加,NO的质量分数有所增加,但仍低于200 mg/ nm2的阈值。摘要:共烧merupakan salah satu program印度尼西亚untuk mengurangi emisi pada pembangkit listrik yang didominasi oleh pembangkit listrik tenaga batubara。印尼memiliki potensi limbah kelapsawit yitu tandan kosong kelapsawit (TKKS), yang belum dimanfaatkan untuk共烧。分析pembakaran diperlukan sebelum menggunakan TKKS sebagai bahan bakar padat dalam锅炉。Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi pembakaran batubara dan kks secara bersama。varasi rasio pencampuran TKKS dan batubara yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10,20, dan 30%。模拟计算流体力学(CFD),模拟双塔温度、排放气体、二氧化碳(CO2)。蒙古那坎网格结构的域CFD数值模拟。Pembakaran非预混概率密度函数(PDF)Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa温度共烧烧结剂adalah pad30 % TKKS。这句话的意思是:“我的天,我的天,我的天,我的天,我的天。Selain itu, pada 30% TKKS di mana fraksi massa CO2 mengalami penurunan yang cuup signfikan, sehinga menyebabkan fraksi massa CO meningkat。Sedangkan fraksi massa NO meningkat padpeningkatan TKKS namun masih di bawah ambang batas 200mg /Nm3。
Simulasi CFD Pengurangan CO2 pada Co-firing Batubara dan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Model Pembakaran Non-Premixed
ABSTRACT
Co-firing is one of the Indonesian programs to reduce emissions in power plants dominated by coal-fired power plants. Indonesia has potential palm oil waste, palm oil empty fruit bunches (POEFB), which have yet to be utilized for co-firing. The combustion analysis is required before using the POEFB as a solid fuel in the boiler. This study aimed to characterize co-firing combustion of coal and POEFB. Various mixing ratios of POEFB and coal used in this study were 10, 20, and 30%. A computational fluid dynamic (CFD) simulation was carried out to determine the temperature, gas emissions, and carbon dioxide (CO2). The domain CFD used a structured grid to increase numerical accuracy. Non-premixed combustion and probability density function (PDF) were used to describe combustion chemistry. The results of this study showed that the highest co-firing temperature was at 30% POEFB. It was due to the mixing of POEFB and coal increasing the volatile value, which affects the temperature combustion. In addition, at 30% POEFB, the mass fraction of CO2 decreased significantly, causing the mass fraction of CO to increase. While the mass fraction of NO increased at the increase of POEFB, it was still under the threshold of 200 mg/Nm3
ABSTRAK
Co-firing merupakan salah satu program Indonesia untuk mengurangi emisi pada pembangkit listrik yang didominasi oleh pembangkit listrik tenaga batubara. Indonesia memiliki potensi limbah kelapa sawit yaitu tandan kosong kelapa sawit (TKKS), yang belum dimanfaatkan untuk co-firing. Analisis pembakaran diperlukan sebelum menggunakan TKKS sebagai bahan bakar padat dalam boiler. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi pembakaran batubara dan TKKS secara bersama. Variasi rasio pencampuran TKKS dan batubara yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10, 20, dan 30%. Simulasi computational fluid dynamic (CFD) dilakukan untuk mengetahui temperatur, emisi gas, dan karbon dioksida (CO2). Domain CFD menggunakan grid terstruktur untuk meningkatkan akurasi numerik. Pembakaran non-premixed dan probability density function (PDF) digunakan untuk menjelaskan kimia pembakaran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa temperatur co-firing tertinggi adalah pada 30% TKKS. Hal ini disebabkan karena pencampuran TKKS dan batubara meningkatkan nilai volatilitas yang mempengaruhi temperatur pembakaran. Selain itu, pada 30% TKKS di mana fraksi massa CO2 mengalami penurunan yang cukup signifikan, sehingga menyebabkan fraksi massa CO meningkat. Sedangkan fraksi massa NO meningkat pada peningkatan TKKS namun masih di bawah ambang batas 200 mg/Nm3.