{"title":"数字时代的内容管理和穆罕默德声音适应","authors":"Filosa Gita Sukmono, Fajar Junaedi","doi":"10.24815/jkg.v9i2.17845","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Suara Muhammadiyah merupakan majalah tertua di Indonesia, di bawah pengelolaan Muhammadiyah yang merupakan salah satu organisasi masyarakat terbesar di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana Suara Muhammadiyah dapat beradaptasi dengan perubahan digital. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa era digital adalah salah satu tantangan yang harus dilewati oleh majalah tertua di Indonesia ini. Artikel ini menunjukkan bagaimana adaptasi yang dilakukan oleh Suara Muhammadiyah di era digital beserta dengan permasalahan yang dihadapi, terutama perubahan perilaku audiens. Pada era digital Suara Muhammadiyah ada dua versi digital yaitu website dan majalah digital. Selain mengembangkan versi majalah digital dan website, Suara Muhammadiyah beradaptasi dengan selera audiens dengan membuat podcast serta secara aktif mengelola media sosial. Dengan manajemen media yang adaptif terhadap perubahan teknologi dan audiens, Suara Muhammadiyah bisa terus berkembang di masa yang akan datang.Suara Muhammadiyah is the oldest magazine in Indonesia, which is owned by one of the most prominent community organizations in Indonesia, Muhammadiyah. Suara Muhammadiyah always tries to develop and adapt to the transformation of the world. The research goal is to explore how Suara Muhammadicah adapts to the digital revolution. The research method was a case study. The research result showed that the digital era was a challenge that should be overcome by this Indonesian oldest magazine. This research showed how the adaptation performed by Suara Muhammadiyah in the digital era and the problems it faced, especially the change of audience behavior. In the digital era, Suara Muhammadiyah consisted of two versions, a website and digital magazine. In addition to those versions, Suara Muhammadiyah also created a podcast and actively managed social media to adapt to current audience preferences. By maximizing adaptive media management towards changes in technology and audiences, Suara Muhammadiyah can still exist in the future.","PeriodicalId":33651,"journal":{"name":"JKG Jurnal Komunikasi Global","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Manajemen Konten dan Adaptasi Suara Muhammadiyah di Era Digital\",\"authors\":\"Filosa Gita Sukmono, Fajar Junaedi\",\"doi\":\"10.24815/jkg.v9i2.17845\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Suara Muhammadiyah merupakan majalah tertua di Indonesia, di bawah pengelolaan Muhammadiyah yang merupakan salah satu organisasi masyarakat terbesar di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana Suara Muhammadiyah dapat beradaptasi dengan perubahan digital. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa era digital adalah salah satu tantangan yang harus dilewati oleh majalah tertua di Indonesia ini. Artikel ini menunjukkan bagaimana adaptasi yang dilakukan oleh Suara Muhammadiyah di era digital beserta dengan permasalahan yang dihadapi, terutama perubahan perilaku audiens. Pada era digital Suara Muhammadiyah ada dua versi digital yaitu website dan majalah digital. Selain mengembangkan versi majalah digital dan website, Suara Muhammadiyah beradaptasi dengan selera audiens dengan membuat podcast serta secara aktif mengelola media sosial. Dengan manajemen media yang adaptif terhadap perubahan teknologi dan audiens, Suara Muhammadiyah bisa terus berkembang di masa yang akan datang.Suara Muhammadiyah is the oldest magazine in Indonesia, which is owned by one of the most prominent community organizations in Indonesia, Muhammadiyah. Suara Muhammadiyah always tries to develop and adapt to the transformation of the world. The research goal is to explore how Suara Muhammadicah adapts to the digital revolution. The research method was a case study. The research result showed that the digital era was a challenge that should be overcome by this Indonesian oldest magazine. This research showed how the adaptation performed by Suara Muhammadiyah in the digital era and the problems it faced, especially the change of audience behavior. In the digital era, Suara Muhammadiyah consisted of two versions, a website and digital magazine. In addition to those versions, Suara Muhammadiyah also created a podcast and actively managed social media to adapt to current audience preferences. By maximizing adaptive media management towards changes in technology and audiences, Suara Muhammadiyah can still exist in the future.\",\"PeriodicalId\":33651,\"journal\":{\"name\":\"JKG Jurnal Komunikasi Global\",\"volume\":\"28 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JKG Jurnal Komunikasi Global\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24815/jkg.v9i2.17845\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JKG Jurnal Komunikasi Global","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24815/jkg.v9i2.17845","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Manajemen Konten dan Adaptasi Suara Muhammadiyah di Era Digital
Suara Muhammadiyah merupakan majalah tertua di Indonesia, di bawah pengelolaan Muhammadiyah yang merupakan salah satu organisasi masyarakat terbesar di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana Suara Muhammadiyah dapat beradaptasi dengan perubahan digital. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa era digital adalah salah satu tantangan yang harus dilewati oleh majalah tertua di Indonesia ini. Artikel ini menunjukkan bagaimana adaptasi yang dilakukan oleh Suara Muhammadiyah di era digital beserta dengan permasalahan yang dihadapi, terutama perubahan perilaku audiens. Pada era digital Suara Muhammadiyah ada dua versi digital yaitu website dan majalah digital. Selain mengembangkan versi majalah digital dan website, Suara Muhammadiyah beradaptasi dengan selera audiens dengan membuat podcast serta secara aktif mengelola media sosial. Dengan manajemen media yang adaptif terhadap perubahan teknologi dan audiens, Suara Muhammadiyah bisa terus berkembang di masa yang akan datang.Suara Muhammadiyah is the oldest magazine in Indonesia, which is owned by one of the most prominent community organizations in Indonesia, Muhammadiyah. Suara Muhammadiyah always tries to develop and adapt to the transformation of the world. The research goal is to explore how Suara Muhammadicah adapts to the digital revolution. The research method was a case study. The research result showed that the digital era was a challenge that should be overcome by this Indonesian oldest magazine. This research showed how the adaptation performed by Suara Muhammadiyah in the digital era and the problems it faced, especially the change of audience behavior. In the digital era, Suara Muhammadiyah consisted of two versions, a website and digital magazine. In addition to those versions, Suara Muhammadiyah also created a podcast and actively managed social media to adapt to current audience preferences. By maximizing adaptive media management towards changes in technology and audiences, Suara Muhammadiyah can still exist in the future.