A. M. Sari, E. Soebowo, A. Fakhrurrozi, A. Syahbana, A. Tohari
{"title":"基于微震、Spt和Cptu数据的万隆盆地土壤放大的微区带","authors":"A. M. Sari, E. Soebowo, A. Fakhrurrozi, A. Syahbana, A. Tohari","doi":"10.14203/RISETGEOTAM2019.V29.978","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bandung Basin consists of Sunda-Tangkuban Perahu volcanic deposit that is made of lake sediment and an alluvial fan with fine to coarse-grained materials such as clay, silt and sand. The area is surrounded by several earthquake sources such as the Lembang, Cimandiri, and Baribis Faults. Therefore, it is important to understand soil dynamic problems with respect to seismic sources and soil properties. This research aims to investigate velocity amplification of the Bandung Basin using microtremor measurements and site classification based on the Standard Penetration Test (SPT) and Cone Penetrometer Test (CPTu). Velocity amplification was analyzed using the horizonal to vertical H/V spectral ratio, and site classification was determined using and values. Microzonation maps were developed using Geographical Information System (GIS) to determine the correlation between soil velocity amplification and site class. The results revealed that velocity amplification levels in the Bandung Basin vary with a range of 1.3 to 26.5. Site classification ranges from very dense soil and hard rock (class C), stiff soil (class D) to soft clay soil (class E). Site class E dominates the southeast part of the Bandung Basin with a high value of soil amplification. This scientific information is critical for further spatial planning focusing on infrastructure and residential building. Cekungan Bandung berasal dari endapan vulkanik Sunda-Tangkuban Perahu yang terdiri dari sedimen danau dan kipas aluvial dengan material berbutir halus hingga kasar seperti lempung, lanau, dan pasir. Daerah ini juga dikelilingi oleh beberapa sumber gempa yakni sesar Lembang, Cimandiri, dan Baribis. Oleh karena itu masalah dinamika tanah yang dipengaruhi oleh sumber seismik dan sifat tanah perlu menjadi perhatian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui amplifikasi kecepatan tanah di wilayah cekungan Bandung dengan menggunakan alat mikrotremor dan metode site classification berdasarkan uji SPT dan CPTu. Amplifikasi kecepatan dianalisis menggunakan perbandingan rasio spektral H/V dan site classification yang diperoleh dengan menggunakan nilai dan . Peta mikrozonasi disusun menggunakan teknik Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menentukan korelasi amplifikasi tanah dan site class tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat amplifikasi kecepatan di Cekungan Bandung bervariasi, berkisar 1,3 hingga 26,5. Site classification berkisar dari tanah yang sangat padat dan batuan keras (kelas C), tanah kaku (kelas D) hingga tanah lempung lunak (kelas E). Hasil penelitian menunjukkan site class E mendominasi bagian selatan Cekungan Bandung dengan nilai amplifikasi tanah yang tinggi. Informasi ilmiah ini diperlukan untuk perencanaan tata ruang kedepannya, dengan fokus pada infrastruktur dan bangunan tempat tinggal.","PeriodicalId":41045,"journal":{"name":"Riset Geologi dan Pertambangan","volume":"100 1-2","pages":""},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2019-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":"{\"title\":\"Microzonation of Soil Amplification Based on Microtremor, Spt and Cptu Data in Bandung Basin\",\"authors\":\"A. M. Sari, E. Soebowo, A. Fakhrurrozi, A. Syahbana, A. Tohari\",\"doi\":\"10.14203/RISETGEOTAM2019.V29.978\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Bandung Basin consists of Sunda-Tangkuban Perahu volcanic deposit that is made of lake sediment and an alluvial fan with fine to coarse-grained materials such as clay, silt and sand. The area is surrounded by several earthquake sources such as the Lembang, Cimandiri, and Baribis Faults. Therefore, it is important to understand soil dynamic problems with respect to seismic sources and soil properties. This research aims to investigate velocity amplification of the Bandung Basin using microtremor measurements and site classification based on the Standard Penetration Test (SPT) and Cone Penetrometer Test (CPTu). Velocity amplification was analyzed using the horizonal to vertical H/V spectral ratio, and site classification was determined using and values. Microzonation maps were developed using Geographical Information System (GIS) to determine the correlation between soil velocity amplification and site class. The results revealed that velocity amplification levels in the Bandung Basin vary with a range of 1.3 to 26.5. Site classification ranges from very dense soil and hard rock (class C), stiff soil (class D) to soft clay soil (class E). Site class E dominates the southeast part of the Bandung Basin with a high value of soil amplification. This scientific information is critical for further spatial planning focusing on infrastructure and residential building. Cekungan Bandung berasal dari endapan vulkanik Sunda-Tangkuban Perahu yang terdiri dari sedimen danau dan kipas aluvial dengan material berbutir halus hingga kasar seperti lempung, lanau, dan pasir. Daerah ini juga dikelilingi oleh beberapa sumber gempa yakni sesar Lembang, Cimandiri, dan Baribis. Oleh karena itu masalah dinamika tanah yang dipengaruhi oleh sumber seismik dan sifat tanah perlu menjadi perhatian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui amplifikasi kecepatan tanah di wilayah cekungan Bandung dengan menggunakan alat mikrotremor dan metode site classification berdasarkan uji SPT dan CPTu. Amplifikasi kecepatan dianalisis menggunakan perbandingan rasio spektral H/V dan site classification yang diperoleh dengan menggunakan nilai dan . Peta mikrozonasi disusun menggunakan teknik Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menentukan korelasi amplifikasi tanah dan site class tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat amplifikasi kecepatan di Cekungan Bandung bervariasi, berkisar 1,3 hingga 26,5. Site classification berkisar dari tanah yang sangat padat dan batuan keras (kelas C), tanah kaku (kelas D) hingga tanah lempung lunak (kelas E). Hasil penelitian menunjukkan site class E mendominasi bagian selatan Cekungan Bandung dengan nilai amplifikasi tanah yang tinggi. Informasi ilmiah ini diperlukan untuk perencanaan tata ruang kedepannya, dengan fokus pada infrastruktur dan bangunan tempat tinggal.\",\"PeriodicalId\":41045,\"journal\":{\"name\":\"Riset Geologi dan Pertambangan\",\"volume\":\"100 1-2\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2019-06-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"6\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Riset Geologi dan Pertambangan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14203/RISETGEOTAM2019.V29.978\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q4\",\"JCRName\":\"GEOSCIENCES, MULTIDISCIPLINARY\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Riset Geologi dan Pertambangan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14203/RISETGEOTAM2019.V29.978","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"GEOSCIENCES, MULTIDISCIPLINARY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
摘要
万隆盆地由巽他—唐库班佩拉胡火山沉积组成,该火山沉积由湖泊沉积物和冲积扇组成,具有细粒至粗粒的粘土、粉砂和沙子等物质。该地区周围有几个震源,如Lembang、Cimandiri和barbis断层。因此,了解地震震源和土壤性质方面的土壤动力问题是很重要的。本研究旨在利用微震测量和基于标准贯入试验(SPT)和锥贯入试验(CPTu)的地点分类来研究万隆盆地的速度放大。利用水平和垂直H/V谱比分析速度放大,利用和值确定站点分类。利用地理信息系统(GIS)绘制了微带图,以确定土壤速度放大与场地类别之间的相关性。结果表明,万隆盆地的速度放大幅度在1.3 ~ 26.5之间。站点分类从非常致密的土壤和坚硬的岩石(C类)、坚硬的土壤(D类)到软粘土(E类),其中E类站点在万隆盆地东南部占主导地位,土壤放大值较高。这些科学信息对进一步的空间规划至关重要,重点是基础设施和住宅建筑。Cekungan Bandung berasal dari endapan vulkanik Sunda-Tangkuban Perahu yang terdiri dari sedimen danau dankipas冲积物dengan material berbutir halus hingar kasar seperti lempung, lanau, danpasir。Daerah ini juga dikelilingi oleh beberapa sumpa yakni sesar Lembang, Cimandiri, dan barbis。我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。图juan penelitian ini adalah untuk mengetahui扩增kasi keepatan tanah di wilayan,万隆,登安,menggunakan警报微震震源位置分类berdasarkan uji SPT和CPTu。孟古那坎的光谱分析及光谱H/V位点分类。Peta microzonasi dissusun menggunakan技术,系统信息地理(SIG), untuk menentukan korelasamplification kasi tanah和site class tanah。Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat amplifikasi keepatan di Cekungan Bandung bervariasi, berkisar 1,3 hingaga 26,5。遗址分类berkisar dari tanah yang sangat padat dan batuan keras (kelas C), tanah kaku (kelas D), hinga tanah lempung lunak (kelas E). Hasil penelitian menunjukkan遗址分类E mendominasi bagian selatan Cekungan Bandung dengan nilai amplifikasi tanah yang tinggi。资讯科技发展局局长刘志强说:“我们的工作重点是发展基础设施建设,以及促进发展。”
Microzonation of Soil Amplification Based on Microtremor, Spt and Cptu Data in Bandung Basin
Bandung Basin consists of Sunda-Tangkuban Perahu volcanic deposit that is made of lake sediment and an alluvial fan with fine to coarse-grained materials such as clay, silt and sand. The area is surrounded by several earthquake sources such as the Lembang, Cimandiri, and Baribis Faults. Therefore, it is important to understand soil dynamic problems with respect to seismic sources and soil properties. This research aims to investigate velocity amplification of the Bandung Basin using microtremor measurements and site classification based on the Standard Penetration Test (SPT) and Cone Penetrometer Test (CPTu). Velocity amplification was analyzed using the horizonal to vertical H/V spectral ratio, and site classification was determined using and values. Microzonation maps were developed using Geographical Information System (GIS) to determine the correlation between soil velocity amplification and site class. The results revealed that velocity amplification levels in the Bandung Basin vary with a range of 1.3 to 26.5. Site classification ranges from very dense soil and hard rock (class C), stiff soil (class D) to soft clay soil (class E). Site class E dominates the southeast part of the Bandung Basin with a high value of soil amplification. This scientific information is critical for further spatial planning focusing on infrastructure and residential building. Cekungan Bandung berasal dari endapan vulkanik Sunda-Tangkuban Perahu yang terdiri dari sedimen danau dan kipas aluvial dengan material berbutir halus hingga kasar seperti lempung, lanau, dan pasir. Daerah ini juga dikelilingi oleh beberapa sumber gempa yakni sesar Lembang, Cimandiri, dan Baribis. Oleh karena itu masalah dinamika tanah yang dipengaruhi oleh sumber seismik dan sifat tanah perlu menjadi perhatian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui amplifikasi kecepatan tanah di wilayah cekungan Bandung dengan menggunakan alat mikrotremor dan metode site classification berdasarkan uji SPT dan CPTu. Amplifikasi kecepatan dianalisis menggunakan perbandingan rasio spektral H/V dan site classification yang diperoleh dengan menggunakan nilai dan . Peta mikrozonasi disusun menggunakan teknik Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menentukan korelasi amplifikasi tanah dan site class tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat amplifikasi kecepatan di Cekungan Bandung bervariasi, berkisar 1,3 hingga 26,5. Site classification berkisar dari tanah yang sangat padat dan batuan keras (kelas C), tanah kaku (kelas D) hingga tanah lempung lunak (kelas E). Hasil penelitian menunjukkan site class E mendominasi bagian selatan Cekungan Bandung dengan nilai amplifikasi tanah yang tinggi. Informasi ilmiah ini diperlukan untuk perencanaan tata ruang kedepannya, dengan fokus pada infrastruktur dan bangunan tempat tinggal.