IF 0.1
Sri Poedji Hastoety, Nuzuliyati Nurhidayati, Yudi Kristanto
{"title":"Determinan Kejadian Anemia Pada Balita Di Indonesia","authors":"Sri Poedji Hastoety, Nuzuliyati Nurhidayati, Yudi Kristanto","doi":"10.22435/mpk.v32i1.5360","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The prevalence of anemia in children under five tends to increase from year to year. The impact onmortality and the quality of human resources in the future due to the incidence of anemia, encourages thegovernment to carry out more optimal handling. There are many factors that cause the high prevalence ofanemia in children under five, this article aims to find the determinants associated with anemia in childrenunder five in Indonesia. The preparation of this article uses data from the integration of Riskesdas 2018 andSusenas in March 2018. The samples in this analysis are children under five who are the samples ofSusenas and Riskesdas. Sampling was carried out using the PPS method using Two-Stage SystematicSampling. To find out the determinants related to the incidence of anemia in children under five, BinaryLogistics Regression was used, unadjusted and adjusted. Unadjusted sees the relationship of eachindependent variable to the dependent variable without being influenced by other variables, while adjustedsees the relationship of all independent variables to the dependent variable simultaneously. The results ofthe analysis showed that the prevalence of anemia in children under five was 40.4%, unadjusted, thedeterminants related to anemia were the children under five, the number of household members (ART) andthe economic status of the family, while from the adjusted analysis the influential determinants were thechild's age and economic status. family. Determinants in the age group of children and economic status,both unadjusted and adjusted, have the same pattern, age groups are easier to have a higher risk ofdeveloping anemia compared to the older group, as well as based on family economic status, familyeconomy has a protective relationship to the incidence of anemia in children. children under five, familieswith better economic conditions, can prevent anemia in children under five. Efforts that can be made toreduce the incidence of anemia in children under five in Indonesia include reducing the incidence of anemiain pregnant women in order to reduce the incidence of anemia in children under 24 months. To overcomethis problem, there is counseling about the importance of consuming high-protein foods for children underfive, either in posyandu or other health service facilities, either actively (through face-to-face counseling) orthrough indirect counseling (through posters or leaflets). \nAbstrak \nPrevalensi anemia anak balita cenderung menunjukan kenaikan dari tahun ke tahun. Dampak terhadap kematian dan kualitas sumber daya manusia dimasa mendatang akibat kejadian anemia, mendorong pemerintah untuk melakukan penanganan yang lebih optimal. Ada banyak faktor yang menyebabkan tingginya prevalensi anemia pada anak balita, artikel ini bertujuan mencari determinan yang behubungan dengan anemia pada balita di Indonesia. Penyusunan artikel ini menggunakan data integrasi Riskedas 2018 dan Susenas bulan maret 2018. Sampel dalam analisis ini adalah anak balita yang menjadi sampel susenas dan riskesdas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode PPS menggunakan Two-Stage Systematic Sampling. Untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan kejadian anemia pada anak balita digunakan Regresi Logistics Binary, secara unadjusted dan adjusted. Unadjusted melihat keterkaitan masing-masing variabel independen terhadap dependen variabel tanpa dipengaruhi variabel lain, sedangkan adjusted melihat keterkaitan seluruh variabel independen terhadap dependen variabel secara bersamaan. Hasil analisis di dapatkan prevalensi anak balita anemia 40,4%, secara unadjusted diperoleh determinan yang berhubungan dengan anemia adalah usia balita, jumlah anggota rumah tangga (ART) dan status ekonomi keluarga, sedangkan dari analisis adjusted determinan yang berpengaruh adalah usia anak dan status ekonomi keluarga. Determinan pada kelompok usia anak dan status ekonomi baik secara unadjusted maupun adjusted mempunyai pola yang sama kelompok usia lebih muda mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami anemia dibandingkan dengan kelompok lebih tua, begitu pula berdasarkan status ekonomi keluarga, ekonomi keluarga mempunyai hubungan protektif terhadap kejadian anemia pada anak balita, keluarga dengan ekonomi lebih baik, dapat mencegah terjadinya anemia pada anak balita. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan kejadian anemia pada anak balita di Indonesia diantaranya dengan menurunkan kejadian anemia pada ibu hamil agar dapat menurunkan kejadian anemia anak dibawah 24 bulan. Untuk mengatasi permasalahan tesebut penyuluhan tentang pentingnya mengonsumsi makanan tinggi protein bagi anak balita baik di posyandu ataupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya baik secara aktif (melalui penyuluhan tatap muka) atau melalui penyuluhan tidak langsung (melalui poster ataupun leaflet).","PeriodicalId":18323,"journal":{"name":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2022-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/mpk.v32i1.5360","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

5岁以下儿童贫血的发病率逐年上升。未来由于贫血发病率对死亡率和人力资源质量的影响,鼓励政府进行更优化的处理。导致五岁以下儿童贫血高发的因素有很多,本文旨在找到与印度尼西亚五岁以下儿童贫血相关的决定因素。本文的编制使用了2018年3月Riskesdas 2018和susenas的整合数据。本分析的样本是5岁以下的儿童,他们是susenas和Riskesdas的样本。采用PPS方法进行采样,采用两阶段系统采样。为了找出与5岁以下儿童贫血发生率相关的决定因素,采用BinaryLogistics Regression,未调整和调整。未调整看到的是每个自变量对因变量的关系,而不受其他变量的影响,而调整看到的是所有自变量对因变量的关系。分析结果显示,5岁以下儿童贫血患病率为40.4%,未经调整,与贫血相关的决定因素是5岁以下儿童、家庭成员数(ART)和家庭经济状况,而从调整分析来看,影响贫血的决定因素是儿童年龄和经济状况。家庭。儿童年龄组和经济状况的决定因素,无论是未调整的还是调整的,都具有相同的模式,年龄组比大年组更容易发生更高的贫血风险,以及基于家庭经济状况,家庭经济对儿童贫血的发病率有保护关系。五岁以下的儿童,经济条件较好的家庭,可以预防五岁以下儿童的贫血。印度尼西亚为减少5岁以下儿童贫血发病率所作的努力包括减少贫血孕妇的发病率,以减少24个月以下儿童的贫血发病率。为了克服这一问题,在posyandu或其他保健服务机构开展了关于五岁以下儿童食用高蛋白食品重要性的咨询,要么是积极(通过面对面咨询),要么是间接咨询(通过海报或传单)。【摘要】常见性贫血是指常见性贫血。Dampak terhadap kematian dan kualitas sumber daya manusia dimasa mendatang akibat kejadian贫血,mendorong peremerintah untuk melakukan penanganan yang lebih最佳。阿达榕树因子为杨门叶巴巴坎汀基尼亚流行性贫血帕达巴利塔,artikel ini bertujuan menchari determinan杨门叶巴巴拉甘登甘贫血帕达巴利塔迪印度尼西亚。Penyusunan artikel ini mongunakan数据集成风险分析2018年和Susenas bulan市场2018年。样本数据分析是一种数据分析方法,是一种数据分析方法。彭甘比兰样品dilakukan dengan方法PPS menggunakan两阶段系统采样。Untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan kejadian贫血pada anak balita digunakan regei Logistics Binary, secara unadjusted dan adjusted。未调整的melihat keterkaitan masing-masing变量独立terhadap自变量tanpa dipengaruhi变量lain, sedangkan调整的melihat keterkaitan seluruh变量独立terhadap自变量secara bersamaan。Hasil analysis di dapatkan prevalensi anak balita贫血40.4%,secara未经调整的diperoleh determinan yang berhubungan dengan贫血adalah usia balita, jumlah anggota rumah tanga (ART) danstatus ekonomi keluarga, sedangkan dari分析调整的determinan yang berpengaruh adalah usia anak danstatus ekonomi keluarga。测定帕达kelompok usia anak状态,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况,经济状况。Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan kejadian贫血pada anak balita di印度尼西亚diantaranya dengan menurunkan kejadian贫血pada ibu hamil agar dapat menurunkan kejadian贫血anak dibawah 24 bulan。Untuk mengatasi permasalahan tesebut penyuluhan tentang pentingnya mengonsumsi makanan tinggi protein bagi anak balita baik di posyandu ataupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya baik secara aktif (melalui penyuluhan tatap muka) atau melalui penyuluhan tidak langsung (melalui poster ataupun传单)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Determinan Kejadian Anemia Pada Balita Di Indonesia
The prevalence of anemia in children under five tends to increase from year to year. The impact onmortality and the quality of human resources in the future due to the incidence of anemia, encourages thegovernment to carry out more optimal handling. There are many factors that cause the high prevalence ofanemia in children under five, this article aims to find the determinants associated with anemia in childrenunder five in Indonesia. The preparation of this article uses data from the integration of Riskesdas 2018 andSusenas in March 2018. The samples in this analysis are children under five who are the samples ofSusenas and Riskesdas. Sampling was carried out using the PPS method using Two-Stage SystematicSampling. To find out the determinants related to the incidence of anemia in children under five, BinaryLogistics Regression was used, unadjusted and adjusted. Unadjusted sees the relationship of eachindependent variable to the dependent variable without being influenced by other variables, while adjustedsees the relationship of all independent variables to the dependent variable simultaneously. The results ofthe analysis showed that the prevalence of anemia in children under five was 40.4%, unadjusted, thedeterminants related to anemia were the children under five, the number of household members (ART) andthe economic status of the family, while from the adjusted analysis the influential determinants were thechild's age and economic status. family. Determinants in the age group of children and economic status,both unadjusted and adjusted, have the same pattern, age groups are easier to have a higher risk ofdeveloping anemia compared to the older group, as well as based on family economic status, familyeconomy has a protective relationship to the incidence of anemia in children. children under five, familieswith better economic conditions, can prevent anemia in children under five. Efforts that can be made toreduce the incidence of anemia in children under five in Indonesia include reducing the incidence of anemiain pregnant women in order to reduce the incidence of anemia in children under 24 months. To overcomethis problem, there is counseling about the importance of consuming high-protein foods for children underfive, either in posyandu or other health service facilities, either actively (through face-to-face counseling) orthrough indirect counseling (through posters or leaflets). Abstrak Prevalensi anemia anak balita cenderung menunjukan kenaikan dari tahun ke tahun. Dampak terhadap kematian dan kualitas sumber daya manusia dimasa mendatang akibat kejadian anemia, mendorong pemerintah untuk melakukan penanganan yang lebih optimal. Ada banyak faktor yang menyebabkan tingginya prevalensi anemia pada anak balita, artikel ini bertujuan mencari determinan yang behubungan dengan anemia pada balita di Indonesia. Penyusunan artikel ini menggunakan data integrasi Riskedas 2018 dan Susenas bulan maret 2018. Sampel dalam analisis ini adalah anak balita yang menjadi sampel susenas dan riskesdas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode PPS menggunakan Two-Stage Systematic Sampling. Untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan kejadian anemia pada anak balita digunakan Regresi Logistics Binary, secara unadjusted dan adjusted. Unadjusted melihat keterkaitan masing-masing variabel independen terhadap dependen variabel tanpa dipengaruhi variabel lain, sedangkan adjusted melihat keterkaitan seluruh variabel independen terhadap dependen variabel secara bersamaan. Hasil analisis di dapatkan prevalensi anak balita anemia 40,4%, secara unadjusted diperoleh determinan yang berhubungan dengan anemia adalah usia balita, jumlah anggota rumah tangga (ART) dan status ekonomi keluarga, sedangkan dari analisis adjusted determinan yang berpengaruh adalah usia anak dan status ekonomi keluarga. Determinan pada kelompok usia anak dan status ekonomi baik secara unadjusted maupun adjusted mempunyai pola yang sama kelompok usia lebih muda mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami anemia dibandingkan dengan kelompok lebih tua, begitu pula berdasarkan status ekonomi keluarga, ekonomi keluarga mempunyai hubungan protektif terhadap kejadian anemia pada anak balita, keluarga dengan ekonomi lebih baik, dapat mencegah terjadinya anemia pada anak balita. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan kejadian anemia pada anak balita di Indonesia diantaranya dengan menurunkan kejadian anemia pada ibu hamil agar dapat menurunkan kejadian anemia anak dibawah 24 bulan. Untuk mengatasi permasalahan tesebut penyuluhan tentang pentingnya mengonsumsi makanan tinggi protein bagi anak balita baik di posyandu ataupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya baik secara aktif (melalui penyuluhan tatap muka) atau melalui penyuluhan tidak langsung (melalui poster ataupun leaflet).
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan PUBLIC, ENVIRONMENTAL & OCCUPATIONAL HEALTH-
自引率
0.00%
发文量
15
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信