{"title":"Analisis Spasial Karakteristik Habitat Perkembangbiakan Anopheles Spp di Desa Lifuleo Kecamatan Kupang Barat","authors":"H. Laumalay, Tribaskoro Tunggul Satoto, A. Fuad","doi":"10.22435/bpk.v47i3.1451","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Anopheles barbirostris and Anopheles subpictus are the primary vectors of malaria in East Nusa Tenggara. Anopheles mosquitoes generally breed at similar environment, including water streams, irrigation passages, water containers, paddy fields, impermanent ponds, water puddles, marsh, and brackish water. Modelling and spatial analysis play a role in identifying factors associated with potential breeding places for Anopheles mosquitoes, hence comprehension of breeding place characteristics and effective malaria control. The cross-sectional study used an observational-analytic approach. Study samples were identified larvae and breeding places of Anopheles spp. in Lifuleo village in West Kupang. We measured water salinity and pH, and we recorded coordinates of breeding places. Data analysis was performed by using Moran I index and spatial error model to identify factors associated with potential breeding places for Anopheles mosquitoes. Anopheles species found were An. barbirostris, An. subpictus, An. vagus, An. vagus var limosus, and An. indefinitus. All identified Anopheles larvae were found in brackish water, and in breeding places with high water salinity, with An. subpictus being able to survive the highest salinity (48‰). Univariate analysis demonstrated Io value of 0.00926, coefficient constant of 0.693868, and probability of 0.02252. The presence of Anopheles spp. was associated with breeding place habitat, daytime feeding, and presence of vegetations surrounding breeding places. \nKeywords: Anopheles spp, Lifuleo village, habitat characteristics, spatial. \nAbstrak \nAnopheles barbirostris dan Anopheles subpictus merupakan vektor primer malaria di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Spesies Anopheles mempunyai habitat perkembangbiakan yang tidak sama yaitu aliran air, batas tangki, saluran irigiasi, sawah, kolam sementara, genangan air dekat pantai, genangan air di sungai, mata air, kolam ikan terlantar, rawa dan genangan air payau. Pemodelan dan analisis spasial dapat menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi habitat perkembangbiakan potensial bagi jentik Anopheles spp. Pengendalian malaria akan efektif apabila pengetahuan tentang karakteristik habitat perkembangbiakan dipelajari secara komprehensif. Metode penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh habitat perkembangbiakan dan jentik Anopheles spp di Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat. Jentik diambil menggunakan pipet, kadar garam diukur menggunakan refractometer, pH diukur menggunakan pH meter dan koordinat diambil menggunakan aplikasi Avenza Maps yang terinstal pada Hand Phone android. Analisis data menggunakan Indeks Moran I dan Spatial Error Model untuk mencari faktor-faktor yang memengaruhi keberadaan jentik Anopheles spp. Spesies Anopheles yang ditemukan diantaranya; An. barbirostris, An. subpictus, An. vagus, An. vagus var limosus, dan An. indefinitus. Seluruh spesies Anopheles hidup pada habitat yang mengandung kadar garam tetapi An. subpictus mampu beradaptasi pada kadar garam tertinggi (48‰). Analisis univariat diperoleh Io sebesar 0.00926. Nilai Coefficient Constant sebesar 0,693868 dengan probability sebesar 0,02252. Spesies Anopheles yang hidup pada air payau yaitu An. barbirostris, An. subpictus, An. indefinitus, An. vagus, An. vagus varietas limosus. Keberadaan jentik Anopheles spp dipengaruhi oleh tipe habitat perkembangbiakan, Anopheles mengisap siang hari, dan adanya tanaman di habitat perkembangbiakan. \nKata kunci: Anopheles spp, Desa Lifuleo, karakteristik habitat, spasial","PeriodicalId":41475,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Kesehatan","volume":"256 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2019-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/bpk.v47i3.1451","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
巴氏按蚊和亚按蚊是东努沙登加拉省疟疾的主要媒介。按蚊一般在类似的环境中繁殖,包括溪流、灌溉通道、水容器、水田、临时池塘、水坑、沼泽和微咸水。建模和空间分析有助于确定按蚊孳生地的相关因素,从而了解孳生地特征,有效控制疟疾。横断面研究采用观察分析方法。研究样本在西姑邦利富里奥村鉴定出按蚊幼虫及其孳生地。我们测量了水的盐度和pH值,并记录了繁殖地的坐标。采用Moran I指数和空间误差模型对数据进行分析,确定按蚊潜在孳生地的相关因素。发现的按蚊种类有安氏按蚊。barbirostris,。subpictus,。迷走神经,一个。迷走神经异常;indefinitus。所有鉴定出的按蚊幼虫均在咸淡水和高盐度孳生地发现。亚蚊能在最高盐度(48‰)生存。单因素分析表明Io值为0.00926,系数常数为0.693868,概率为0.02252。按蚊的存在与繁殖地栖息地、日间摄食和繁殖地周围植被的存在有关。关键词:按蚊;利富里奥村;生境特征;摘要努沙登加拉-铁木尔省巴氏按蚊和亚图按蚊疟疾媒介引物。孟邦按蚊生境perkembangbiakan yang tidak sama yaitu aliran air, batas tangki, saluran irigiasi, sawah, kolam sementara, genangan air dekat pantai, genangan air di sungai, mata air, kolam ikan terlantar, rawa dan genangan air payau。彭根大连疟蚊孳生地、彭根大连疟蚊孳生地、彭根大连疟蚊孳生地、彭根大连疟蚊孳生地、彭根大连疟蚊孳生地、彭根大连疟蚊孳生地、彭根大连疟蚊孳生地、彭根大连疟蚊孳生地、彭根大连疟蚊孳生地、彭根大连疟蚊孳生地。方法penelitian mongunakan观测分析了denengan pendekatan横断面。Kecamatan Kupang Barat的按蚊类群(Anopheles spp)。Jentik diambil menggunakan移液器,kadar garam diukur menggunakan折光仪,pH diukur menggunakan pH计和坐标diambil menggunakan应用于kasi Avenza Maps yang终端pad手机android。孟古纳坎指数、莫兰·丹空间误差模型对孟古纳坎按蚊种群分布的影响一个。barbirostris,。subpictus,。迷走神经,一个。迷走神经异常,但安。indefinitus。四川按蚊生境:杨孟东、卡达尔、卡达尔、特塔皮、安。东北猿猴亚属(48‰)。单变量双变量分析结果为0.00926。Nilai系数常数sebesar 0,693868登干概率sebesar 0,02252。种类:杨氏按蚊。barbirostris,。subpictus,。indefinitus,。迷走神经,一个。多彩迷走神经。Keberadaan jentik按蚊spp dipengaruhi oleh类型栖息地perkembangbiakan,按蚊mengisap siang hari, dan adanya tanaman di栖息地perkembangbiakan。Kata kunci:按蚊属,Desa Lifuleo, karakteristik栖息地,特殊
Analisis Spasial Karakteristik Habitat Perkembangbiakan Anopheles Spp di Desa Lifuleo Kecamatan Kupang Barat
Anopheles barbirostris and Anopheles subpictus are the primary vectors of malaria in East Nusa Tenggara. Anopheles mosquitoes generally breed at similar environment, including water streams, irrigation passages, water containers, paddy fields, impermanent ponds, water puddles, marsh, and brackish water. Modelling and spatial analysis play a role in identifying factors associated with potential breeding places for Anopheles mosquitoes, hence comprehension of breeding place characteristics and effective malaria control. The cross-sectional study used an observational-analytic approach. Study samples were identified larvae and breeding places of Anopheles spp. in Lifuleo village in West Kupang. We measured water salinity and pH, and we recorded coordinates of breeding places. Data analysis was performed by using Moran I index and spatial error model to identify factors associated with potential breeding places for Anopheles mosquitoes. Anopheles species found were An. barbirostris, An. subpictus, An. vagus, An. vagus var limosus, and An. indefinitus. All identified Anopheles larvae were found in brackish water, and in breeding places with high water salinity, with An. subpictus being able to survive the highest salinity (48‰). Univariate analysis demonstrated Io value of 0.00926, coefficient constant of 0.693868, and probability of 0.02252. The presence of Anopheles spp. was associated with breeding place habitat, daytime feeding, and presence of vegetations surrounding breeding places.
Keywords: Anopheles spp, Lifuleo village, habitat characteristics, spatial.
Abstrak
Anopheles barbirostris dan Anopheles subpictus merupakan vektor primer malaria di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Spesies Anopheles mempunyai habitat perkembangbiakan yang tidak sama yaitu aliran air, batas tangki, saluran irigiasi, sawah, kolam sementara, genangan air dekat pantai, genangan air di sungai, mata air, kolam ikan terlantar, rawa dan genangan air payau. Pemodelan dan analisis spasial dapat menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi habitat perkembangbiakan potensial bagi jentik Anopheles spp. Pengendalian malaria akan efektif apabila pengetahuan tentang karakteristik habitat perkembangbiakan dipelajari secara komprehensif. Metode penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh habitat perkembangbiakan dan jentik Anopheles spp di Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat. Jentik diambil menggunakan pipet, kadar garam diukur menggunakan refractometer, pH diukur menggunakan pH meter dan koordinat diambil menggunakan aplikasi Avenza Maps yang terinstal pada Hand Phone android. Analisis data menggunakan Indeks Moran I dan Spatial Error Model untuk mencari faktor-faktor yang memengaruhi keberadaan jentik Anopheles spp. Spesies Anopheles yang ditemukan diantaranya; An. barbirostris, An. subpictus, An. vagus, An. vagus var limosus, dan An. indefinitus. Seluruh spesies Anopheles hidup pada habitat yang mengandung kadar garam tetapi An. subpictus mampu beradaptasi pada kadar garam tertinggi (48‰). Analisis univariat diperoleh Io sebesar 0.00926. Nilai Coefficient Constant sebesar 0,693868 dengan probability sebesar 0,02252. Spesies Anopheles yang hidup pada air payau yaitu An. barbirostris, An. subpictus, An. indefinitus, An. vagus, An. vagus varietas limosus. Keberadaan jentik Anopheles spp dipengaruhi oleh tipe habitat perkembangbiakan, Anopheles mengisap siang hari, dan adanya tanaman di habitat perkembangbiakan.
Kata kunci: Anopheles spp, Desa Lifuleo, karakteristik habitat, spasial