{"title":"马杜拉岛的托伦津和奥本在混凝土结构中使用的潜在的砾石使用","authors":"Julistiono Handojo, Handoko Sugiharto","doi":"10.9744/CED.3.2.PP.","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The use of structural concrete in Madura increases with the development of the island, however coarse and fine aggregates which are used, mostly come from Jawa. This research explores the possibility of using the coarse aggregates from Madura taken from Paterongan, Torjun, and Omben. Although it is shown that in general the coarse aggregates are physically the same with aggregates from Mojokerto or Pasuruan and pass SNI, ACI, ASTM, and BS, only aggregate from Torjun pass the flakiness requirements. The fineness modulus of the aggregates do not pass SNI but pass the BS requirement. Using the aggregates in 225kg/cm2 concrete strength mix design fail to reach the target strength. Aggregates from Paterongan and Omben are only recommended for lean concrete, but there is a possibility to use aggregates from Torjun for structural concrete, with betterment in grading. \n \n Abstract in Bahasa Indonesia : \n \nPemakaian beton di pulau Madura meningkat seiring dengan perkembangan pulau Madura tetapi agregat kasar dan halus yang digunakan untuk pembuatan beton masih banyak didatangkan dari pulau Jawa. Untuk melihat kemungkinan penggunaan krikil Madura sebagai agregat kasar beton, telah dilakukan penelitian kekuatan terhadap kerikil Madura yang berasal dari Paterongan, Torjun, dan Omben. Meskipun secara umum dapat dikatakan sifat-sifat fisik kerikil tersebut mendekati sama dengan kerikil dari Mojokerto atau Pasuruan dan memenuhi syarat SNI, ACI, ASTM maupun BS, hanya krikil dari Torjun yang memenuhi syarat kepipihan. Modulus kehalusan kerikil tersebut juga tidak memenuhi syarat SNI walaupun masih memenuhi syarat BS. Penggunaan kerikil Paterongan, Torjun, dan Omben untuk mix disain 225 kg/cm2 ternyata di bawah target yang diharapkan, sehingga kerikil Paterongan dan Omben direkomendasi hanya untuk beton rabat, sedangkan kerikil dari Torjun kemungkinan masih bisa digunakan untuk beton struktur dengan perbaikan gradasi.","PeriodicalId":30107,"journal":{"name":"Civil Engineering Dimension","volume":"3 1","pages":"51-58"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2004-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":"{\"title\":\"POTENSI PEMAKAIAN KERIKIL PATERONGAN TORJUN DAN OMBEN DI PULAU MADURA UNTUK BETON STRUKTUR\",\"authors\":\"Julistiono Handojo, Handoko Sugiharto\",\"doi\":\"10.9744/CED.3.2.PP.\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The use of structural concrete in Madura increases with the development of the island, however coarse and fine aggregates which are used, mostly come from Jawa. This research explores the possibility of using the coarse aggregates from Madura taken from Paterongan, Torjun, and Omben. Although it is shown that in general the coarse aggregates are physically the same with aggregates from Mojokerto or Pasuruan and pass SNI, ACI, ASTM, and BS, only aggregate from Torjun pass the flakiness requirements. The fineness modulus of the aggregates do not pass SNI but pass the BS requirement. Using the aggregates in 225kg/cm2 concrete strength mix design fail to reach the target strength. Aggregates from Paterongan and Omben are only recommended for lean concrete, but there is a possibility to use aggregates from Torjun for structural concrete, with betterment in grading. \\n \\n Abstract in Bahasa Indonesia : \\n \\nPemakaian beton di pulau Madura meningkat seiring dengan perkembangan pulau Madura tetapi agregat kasar dan halus yang digunakan untuk pembuatan beton masih banyak didatangkan dari pulau Jawa. Untuk melihat kemungkinan penggunaan krikil Madura sebagai agregat kasar beton, telah dilakukan penelitian kekuatan terhadap kerikil Madura yang berasal dari Paterongan, Torjun, dan Omben. Meskipun secara umum dapat dikatakan sifat-sifat fisik kerikil tersebut mendekati sama dengan kerikil dari Mojokerto atau Pasuruan dan memenuhi syarat SNI, ACI, ASTM maupun BS, hanya krikil dari Torjun yang memenuhi syarat kepipihan. Modulus kehalusan kerikil tersebut juga tidak memenuhi syarat SNI walaupun masih memenuhi syarat BS. Penggunaan kerikil Paterongan, Torjun, dan Omben untuk mix disain 225 kg/cm2 ternyata di bawah target yang diharapkan, sehingga kerikil Paterongan dan Omben direkomendasi hanya untuk beton rabat, sedangkan kerikil dari Torjun kemungkinan masih bisa digunakan untuk beton struktur dengan perbaikan gradasi.\",\"PeriodicalId\":30107,\"journal\":{\"name\":\"Civil Engineering Dimension\",\"volume\":\"3 1\",\"pages\":\"51-58\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2004-06-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"6\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Civil Engineering Dimension\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.9744/CED.3.2.PP.\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Civil Engineering Dimension","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.9744/CED.3.2.PP.","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
摘要
随着岛屿的发展,结构混凝土在马杜拉的使用也在增加,然而所使用的粗骨料和细骨料大多来自爪哇。本研究探讨了使用来自帕特龙根、托尔君和奥本的马杜拉粗骨料的可能性。尽管总体而言,粗骨料与Mojokerto或Pasuruan的骨料在物理上是相同的,并且通过了SNI, ACI, ASTM和BS,但只有Torjun的骨料通过了片状度要求。骨料细度模量不符合SNI要求,但符合BS要求。采用骨料进行225kg/cm2混凝土强度配合比设计,未达到目标强度。来自Paterongan和Omben的骨料仅被推荐用于贫混凝土,但有可能使用来自Torjun的骨料用于结构混凝土,并在分级上有所改善。印尼语:马来语beton di pulau Madura meningkat seiring dengan perkembangan pulau Madura tetapi agregat kasar dan halus yang digunakan untuk pembuatan beton masih banyak didatangkan dari pulau爪哇。Untuk melihat kemungkinan penggunaan krikil Madura sebagai agregat kasar beton, telah dilakukan penelitian kekuatan terhadap kerikil Madura yang berasal dari patongan, Torjun, dan Omben。Meskipun secara umum dapat dikatakan sitat -sifat fisik kerikil tersebut mendekati sama dengan kerikil dari Mojokerto atau Pasuruan dan memenuhi syarat SNI, ACI, ASTM maupun BS, hanya krikil dari Torjun yang memenuhi syarat kepipihan。模数kehalusan kerikil tersebut juga tidak memenuhi syarat SNI walaupun masih memenuhi syarat BS。Penggunaan kerikil Paterongan, Torjun, dan Omben untuk混合disain 225 kg/cm2 ternyata di bawah目标yang diharapkan, sehinga kerikil Paterongan dan Omben direkomendasi hanya untuk betrabat, sedangkan kerikil dari Torjun kemungkinan masih bisa digunakan untuk beton struktur dengan perbaikan gradasi。
POTENSI PEMAKAIAN KERIKIL PATERONGAN TORJUN DAN OMBEN DI PULAU MADURA UNTUK BETON STRUKTUR
The use of structural concrete in Madura increases with the development of the island, however coarse and fine aggregates which are used, mostly come from Jawa. This research explores the possibility of using the coarse aggregates from Madura taken from Paterongan, Torjun, and Omben. Although it is shown that in general the coarse aggregates are physically the same with aggregates from Mojokerto or Pasuruan and pass SNI, ACI, ASTM, and BS, only aggregate from Torjun pass the flakiness requirements. The fineness modulus of the aggregates do not pass SNI but pass the BS requirement. Using the aggregates in 225kg/cm2 concrete strength mix design fail to reach the target strength. Aggregates from Paterongan and Omben are only recommended for lean concrete, but there is a possibility to use aggregates from Torjun for structural concrete, with betterment in grading.
Abstract in Bahasa Indonesia :
Pemakaian beton di pulau Madura meningkat seiring dengan perkembangan pulau Madura tetapi agregat kasar dan halus yang digunakan untuk pembuatan beton masih banyak didatangkan dari pulau Jawa. Untuk melihat kemungkinan penggunaan krikil Madura sebagai agregat kasar beton, telah dilakukan penelitian kekuatan terhadap kerikil Madura yang berasal dari Paterongan, Torjun, dan Omben. Meskipun secara umum dapat dikatakan sifat-sifat fisik kerikil tersebut mendekati sama dengan kerikil dari Mojokerto atau Pasuruan dan memenuhi syarat SNI, ACI, ASTM maupun BS, hanya krikil dari Torjun yang memenuhi syarat kepipihan. Modulus kehalusan kerikil tersebut juga tidak memenuhi syarat SNI walaupun masih memenuhi syarat BS. Penggunaan kerikil Paterongan, Torjun, dan Omben untuk mix disain 225 kg/cm2 ternyata di bawah target yang diharapkan, sehingga kerikil Paterongan dan Omben direkomendasi hanya untuk beton rabat, sedangkan kerikil dari Torjun kemungkinan masih bisa digunakan untuk beton struktur dengan perbaikan gradasi.