{"title":"Pralina Bhumi:新冠肺炎大流行病对表达的想象摄影·全球之声","authors":"Pralina Bhumi, Imajinasi Pandemi Covid, Kedalam Karya, Fotografi Ekspresi, I. Pramana","doi":"10.31091/sw.v9i2.1743","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Wabah Covid-19 yang sedang menyerang kesehatan manusia di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Untuk mengurangi resiko penularan, pemerintah menyarankan agar masyarakat berdiam diri di rumah. Hal tersebut juga menyulitkan untuk berkarya seni khususnya fotografi yang relatif lebih sering dilakukan di luar ruangan. Untuk itu, pencipta mencoba untuk menggali ide dasar melakukan kegiatan penciptaan karya fotografi ekspresi terkait tema penyebaran Covid-19 dengan tetap memperhatikan prinsip keamanan dari transmisi penularan virus. Salah satunya adalah dengan memotret benda benda sederhana yang ada di sekitar pencipta yang diimajinasikan serta dikreasikan mentrasformasikan imaji kerusakan yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19. Berbagai rekaman realitas berupa penguraian benda yang perlahan menuju pengerusakan secara fisik yang lebih dominan berupa tekstur-tekstur kasar tidak beraturan tersebut akan disajikan dalam media fotografi berwarna agar detail, dimensi, pencahayaan, serta karakter dari kehancuran fisik dapat tampil optimal dalam saturasi dan tonasi tinggi. Pemilihan genre foto ekspresi digunakan memvisualisasikan karya fotografi yang merefleksikan kenyataan ke dalam sebuah karya yang bentuk dan isinya memiliki daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu didalam rohani si penerima. Selain itu, foto ekspresi juga digunakan sebagai salah satu cara dalam mengkomunikasikan sebuah pesan dari seniman kepada para penerima pesan dengan memerhatikan aspek keindahan.","PeriodicalId":0,"journal":{"name":"","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pralina Bhumi: Imajinasi Pandemi Covid-19 Kedalam Karya Fotografi Ekspresi\",\"authors\":\"Pralina Bhumi, Imajinasi Pandemi Covid, Kedalam Karya, Fotografi Ekspresi, I. Pramana\",\"doi\":\"10.31091/sw.v9i2.1743\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Wabah Covid-19 yang sedang menyerang kesehatan manusia di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Untuk mengurangi resiko penularan, pemerintah menyarankan agar masyarakat berdiam diri di rumah. Hal tersebut juga menyulitkan untuk berkarya seni khususnya fotografi yang relatif lebih sering dilakukan di luar ruangan. Untuk itu, pencipta mencoba untuk menggali ide dasar melakukan kegiatan penciptaan karya fotografi ekspresi terkait tema penyebaran Covid-19 dengan tetap memperhatikan prinsip keamanan dari transmisi penularan virus. Salah satunya adalah dengan memotret benda benda sederhana yang ada di sekitar pencipta yang diimajinasikan serta dikreasikan mentrasformasikan imaji kerusakan yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19. Berbagai rekaman realitas berupa penguraian benda yang perlahan menuju pengerusakan secara fisik yang lebih dominan berupa tekstur-tekstur kasar tidak beraturan tersebut akan disajikan dalam media fotografi berwarna agar detail, dimensi, pencahayaan, serta karakter dari kehancuran fisik dapat tampil optimal dalam saturasi dan tonasi tinggi. Pemilihan genre foto ekspresi digunakan memvisualisasikan karya fotografi yang merefleksikan kenyataan ke dalam sebuah karya yang bentuk dan isinya memiliki daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu didalam rohani si penerima. Selain itu, foto ekspresi juga digunakan sebagai salah satu cara dalam mengkomunikasikan sebuah pesan dari seniman kepada para penerima pesan dengan memerhatikan aspek keindahan.\",\"PeriodicalId\":0,\"journal\":{\"name\":\"\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0,\"publicationDate\":\"2021-09-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31091/sw.v9i2.1743\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31091/sw.v9i2.1743","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pralina Bhumi: Imajinasi Pandemi Covid-19 Kedalam Karya Fotografi Ekspresi
Wabah Covid-19 yang sedang menyerang kesehatan manusia di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Untuk mengurangi resiko penularan, pemerintah menyarankan agar masyarakat berdiam diri di rumah. Hal tersebut juga menyulitkan untuk berkarya seni khususnya fotografi yang relatif lebih sering dilakukan di luar ruangan. Untuk itu, pencipta mencoba untuk menggali ide dasar melakukan kegiatan penciptaan karya fotografi ekspresi terkait tema penyebaran Covid-19 dengan tetap memperhatikan prinsip keamanan dari transmisi penularan virus. Salah satunya adalah dengan memotret benda benda sederhana yang ada di sekitar pencipta yang diimajinasikan serta dikreasikan mentrasformasikan imaji kerusakan yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19. Berbagai rekaman realitas berupa penguraian benda yang perlahan menuju pengerusakan secara fisik yang lebih dominan berupa tekstur-tekstur kasar tidak beraturan tersebut akan disajikan dalam media fotografi berwarna agar detail, dimensi, pencahayaan, serta karakter dari kehancuran fisik dapat tampil optimal dalam saturasi dan tonasi tinggi. Pemilihan genre foto ekspresi digunakan memvisualisasikan karya fotografi yang merefleksikan kenyataan ke dalam sebuah karya yang bentuk dan isinya memiliki daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu didalam rohani si penerima. Selain itu, foto ekspresi juga digunakan sebagai salah satu cara dalam mengkomunikasikan sebuah pesan dari seniman kepada para penerima pesan dengan memerhatikan aspek keindahan.