{"title":"乔多的婚姻选择过程——从西奈地区的伊斯兰教学和当地文化看","authors":"H. Dahlan","doi":"10.2121/SOSIOHUMANIKA.V9I1.661","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"RESUME : Tulisan ini bertujuan untuk m engemukakan persepsi masyarakat Kabupaten Sinjai di Sulawesi Selatan tentang perjodohan menurut perspektif ajaran Islam dan budaya lokal , menemukan konsep aturan dan syarat penentuan jodoh , serta mendeskripsikan bentuk asimilasi antara ajaran Islam dan budaya lokal tentang perjodohan dalam perkawinan . Penelitian ini melibatkan pemangku adat di Kabupaten Sinjai sebanyak 10 orang, tokoh agama sebanyak 5 orang, dan pemerintah setempat sebanyak 3 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara , dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi masyarakat tentang perjodohan menurut perspektif ajaran Islam dan budaya lokal di Kabupaten Sinjai didasari oleh budaya kekerabatan, yakni “ asseajingeng ” . Dalam perjodohan “ asseajingeng ” pada masyarakat Sinjai tersebut masih dapat dibedakan dalam beberapa istilah , antara lain “ rappe ” dan “ siteppang ” atau “ sompung-lolo ” . Aturan dan syarat penentuan jodoh di kalangan masyarakat Kabupaten Sinjai tidaklah mudah , karena dilakukan atas dasar adat - istiadat, terutama di kalangan bangsawan. Bentuk asimilasi antara ajaran Islam dan budaya lokal tentang perjodohan dalam perkawinan di Kabupaten Sinjai adalah sebagai asimilasi kultural dan spiritual , karena ditemukannya perpaduan antara budaya lokal dengan budaya yang berkembang sekarang, yang di dalamnya mengandung nilai-nilai ajaran agama Islam yang sakral. KATA KUNCI : Perjodohan ; Ajaran Islam ; Budaya Lokal ; Adat-Istiadat; Asimilasi; Masyarakat Sinjai. ABSTRACT : “Matchmaking Procession of a Marriage : Perspective s of Islamic Teachings and Local Culture in District of Sinjai”. This paper aims to put forward the public perception about matchmaking based on the perspective s of Islamic teachings and local culture, find the rules and requirements to determine a right spouse, and describe the assimilation form between Islam and local culture of matchmaking in marriage process in District of Sinjai , South Sulawesi . This research involved ten traditional stakeholders in Sinjai, five religious figures, and three local authorities. Observation, interviews , and documentation were used to gather data. The results showed that the public perception of matchmaking in Sinjai is based on cultural kinship, namely “ asseajingeng ” . Several different terms were found to describe matchmaking “ asseajingeng ” in Sinjai society , such as “r appe ” and “ siteppang ” or “ sompung-lolo ” . Rules and requirements to determine a right spouse among people Sinjai is not easy , because it is done on the basis of customs, especially among the noble family. Form of assimilation between Islam and local culture of matchmaking marriage in District of Sinjai is a spiritual and cultural assimilation since the discovery of a blend of local culture with a culture that is now developing, in which it contains the sacred Islamic religious values. KEY WORD : Matchmaking ; Islamic T eaching ; L ocal C ulture ; C ustoms ; Sinjai Community . About the Author: Dr. H.M. Dahlan adalah Dosen di Fakultas Adab dan Humaniora UIN (Universitas Islam Negeri) Alauddin Makassar, Jalan Sultan Alauddin No.36 Samata, Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia. Telp: +62411 841879. E-mail: dahlan.uinalauddin@gmail.com How to cite this article? Dahlan, H.M. (2016). “Prosesi Pemilihan Jodoh dalam Perkawinan: Perspektif Ajaran Islam dan Budaya Lokal di Kabupaten Sinjai” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan , Vol.9(1) May, pp.131-142. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UPI Bandung, ISSN 1979-0112. Chronicle of the article : Accepted (December 1, 2015); Revised (February 15, 2016); and Published (May 20, 2016).","PeriodicalId":31379,"journal":{"name":"Sosiohumanika","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Prosesi Pemilihan Jodoh dalam Perkawinan: Perspektif Ajaran Islam dan Budaya Lokal di Kabupaten Sinjai\",\"authors\":\"H. Dahlan\",\"doi\":\"10.2121/SOSIOHUMANIKA.V9I1.661\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"RESUME : Tulisan ini bertujuan untuk m engemukakan persepsi masyarakat Kabupaten Sinjai di Sulawesi Selatan tentang perjodohan menurut perspektif ajaran Islam dan budaya lokal , menemukan konsep aturan dan syarat penentuan jodoh , serta mendeskripsikan bentuk asimilasi antara ajaran Islam dan budaya lokal tentang perjodohan dalam perkawinan . Penelitian ini melibatkan pemangku adat di Kabupaten Sinjai sebanyak 10 orang, tokoh agama sebanyak 5 orang, dan pemerintah setempat sebanyak 3 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara , dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi masyarakat tentang perjodohan menurut perspektif ajaran Islam dan budaya lokal di Kabupaten Sinjai didasari oleh budaya kekerabatan, yakni “ asseajingeng ” . Dalam perjodohan “ asseajingeng ” pada masyarakat Sinjai tersebut masih dapat dibedakan dalam beberapa istilah , antara lain “ rappe ” dan “ siteppang ” atau “ sompung-lolo ” . Aturan dan syarat penentuan jodoh di kalangan masyarakat Kabupaten Sinjai tidaklah mudah , karena dilakukan atas dasar adat - istiadat, terutama di kalangan bangsawan. Bentuk asimilasi antara ajaran Islam dan budaya lokal tentang perjodohan dalam perkawinan di Kabupaten Sinjai adalah sebagai asimilasi kultural dan spiritual , karena ditemukannya perpaduan antara budaya lokal dengan budaya yang berkembang sekarang, yang di dalamnya mengandung nilai-nilai ajaran agama Islam yang sakral. KATA KUNCI : Perjodohan ; Ajaran Islam ; Budaya Lokal ; Adat-Istiadat; Asimilasi; Masyarakat Sinjai. ABSTRACT : “Matchmaking Procession of a Marriage : Perspective s of Islamic Teachings and Local Culture in District of Sinjai”. This paper aims to put forward the public perception about matchmaking based on the perspective s of Islamic teachings and local culture, find the rules and requirements to determine a right spouse, and describe the assimilation form between Islam and local culture of matchmaking in marriage process in District of Sinjai , South Sulawesi . This research involved ten traditional stakeholders in Sinjai, five religious figures, and three local authorities. Observation, interviews , and documentation were used to gather data. The results showed that the public perception of matchmaking in Sinjai is based on cultural kinship, namely “ asseajingeng ” . Several different terms were found to describe matchmaking “ asseajingeng ” in Sinjai society , such as “r appe ” and “ siteppang ” or “ sompung-lolo ” . Rules and requirements to determine a right spouse among people Sinjai is not easy , because it is done on the basis of customs, especially among the noble family. Form of assimilation between Islam and local culture of matchmaking marriage in District of Sinjai is a spiritual and cultural assimilation since the discovery of a blend of local culture with a culture that is now developing, in which it contains the sacred Islamic religious values. KEY WORD : Matchmaking ; Islamic T eaching ; L ocal C ulture ; C ustoms ; Sinjai Community . About the Author: Dr. H.M. Dahlan adalah Dosen di Fakultas Adab dan Humaniora UIN (Universitas Islam Negeri) Alauddin Makassar, Jalan Sultan Alauddin No.36 Samata, Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia. Telp: +62411 841879. E-mail: dahlan.uinalauddin@gmail.com How to cite this article? Dahlan, H.M. (2016). “Prosesi Pemilihan Jodoh dalam Perkawinan: Perspektif Ajaran Islam dan Budaya Lokal di Kabupaten Sinjai” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan , Vol.9(1) May, pp.131-142. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UPI Bandung, ISSN 1979-0112. Chronicle of the article : Accepted (December 1, 2015); Revised (February 15, 2016); and Published (May 20, 2016).\",\"PeriodicalId\":31379,\"journal\":{\"name\":\"Sosiohumanika\",\"volume\":\"9 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2016-08-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Sosiohumanika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.2121/SOSIOHUMANIKA.V9I1.661\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sosiohumanika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.2121/SOSIOHUMANIKA.V9I1.661","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
履历:这篇文章旨在激发南苏拉威西省西贾伊区人民对伊斯兰教教义与当地文化的配对观点的看法,找到规则和约会条件的概念,并描述伊斯兰教教义与当地文化中婚姻婚姻的同化形式。这项研究涉及10人、5人的宗教领袖和3人的地方政府。所使用的数据收集技术包括观察、采访和记录。研究表明,人们对婚介的看法,从伊斯兰教义和当地文化的角度来看,是由“asseajingeng”这个亲属文化形成的。在对Sinjai社会的“asseajingeng”配对中,可以用几个术语来区分,比如“rappe”和“siteppang”或“sompung-lolo”。新疆地区的婚姻法和条件并不容易,因为这是通过习俗,尤其是在贵族中实现的。在新疆地区,伊斯兰教义和当地文化之间的婚姻法的一种同化形式是一种文化和精神上的同化,因为当地文化和今天蓬勃发展的文化之间的融合,其中包含伊斯兰教神圣的教义价值。关键词:配对;伊斯兰教义;当地文化;习俗;同化;Sinjai社会。抽象:“婚礼的配饰:对Sinjai地区的伊斯兰教和地方文化的思考。”这篇文章向前aims to put the public知觉关于matchmaking视角s》改编自伊斯兰teachings本地文化,找到的规则和requirements个重大百万coming right spouse,和描述《matchmaking assimilation form当地伊斯兰教和文化之间在婚姻的过程里Sinjai特区,南苏拉威西。这一研究包括十个传统的利益集团,五个宗教形象,和三个地方当局。观察、审查和文件被用来收集数据。推介人士指出,在这里进行对联的公共感知是基于文化关系,namely“asseajingeng”。不同的术语发现在Sinjai社会中描述对联“asseajingeng”,such as“r appe”和“siteppe”或“sompung-lolo”。确保正确的规则和条件是不容易的,因为它是建立在海关基础上的,尤其是在尊贵的家庭中。自从发现一种当地文化与现代伊斯兰宗教价值观的混合文化以来,伊斯兰和地方婚姻文化的融合是一种精神和文化关系。对角线:伊斯兰会议;降低输出;过渡性;Sinjai社区。关于Author: darlan博士是印度尼西亚苏拉威西南部苏拉威西苏尔坦·Alauddin Makassar学院的讲师。电话:+62411 841879。电子邮件:dahlan.uinalauddin@gmail.com如何引用这篇文章?达兰,h.m.(2016)。反人道主义中“婚姻伴侣选择:伊斯兰教义和当地文化观点”:社会科学与人文教育杂志,第9卷(1)5月,第131-142页。印度尼西亚万隆:Minda Masagi Press和UPI万隆,ISSN 1979-0112。《文章纪事报》(2015年12月1日);修订(2016年2月15日);出版(2016年5月20日)。
Prosesi Pemilihan Jodoh dalam Perkawinan: Perspektif Ajaran Islam dan Budaya Lokal di Kabupaten Sinjai
RESUME : Tulisan ini bertujuan untuk m engemukakan persepsi masyarakat Kabupaten Sinjai di Sulawesi Selatan tentang perjodohan menurut perspektif ajaran Islam dan budaya lokal , menemukan konsep aturan dan syarat penentuan jodoh , serta mendeskripsikan bentuk asimilasi antara ajaran Islam dan budaya lokal tentang perjodohan dalam perkawinan . Penelitian ini melibatkan pemangku adat di Kabupaten Sinjai sebanyak 10 orang, tokoh agama sebanyak 5 orang, dan pemerintah setempat sebanyak 3 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara , dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi masyarakat tentang perjodohan menurut perspektif ajaran Islam dan budaya lokal di Kabupaten Sinjai didasari oleh budaya kekerabatan, yakni “ asseajingeng ” . Dalam perjodohan “ asseajingeng ” pada masyarakat Sinjai tersebut masih dapat dibedakan dalam beberapa istilah , antara lain “ rappe ” dan “ siteppang ” atau “ sompung-lolo ” . Aturan dan syarat penentuan jodoh di kalangan masyarakat Kabupaten Sinjai tidaklah mudah , karena dilakukan atas dasar adat - istiadat, terutama di kalangan bangsawan. Bentuk asimilasi antara ajaran Islam dan budaya lokal tentang perjodohan dalam perkawinan di Kabupaten Sinjai adalah sebagai asimilasi kultural dan spiritual , karena ditemukannya perpaduan antara budaya lokal dengan budaya yang berkembang sekarang, yang di dalamnya mengandung nilai-nilai ajaran agama Islam yang sakral. KATA KUNCI : Perjodohan ; Ajaran Islam ; Budaya Lokal ; Adat-Istiadat; Asimilasi; Masyarakat Sinjai. ABSTRACT : “Matchmaking Procession of a Marriage : Perspective s of Islamic Teachings and Local Culture in District of Sinjai”. This paper aims to put forward the public perception about matchmaking based on the perspective s of Islamic teachings and local culture, find the rules and requirements to determine a right spouse, and describe the assimilation form between Islam and local culture of matchmaking in marriage process in District of Sinjai , South Sulawesi . This research involved ten traditional stakeholders in Sinjai, five religious figures, and three local authorities. Observation, interviews , and documentation were used to gather data. The results showed that the public perception of matchmaking in Sinjai is based on cultural kinship, namely “ asseajingeng ” . Several different terms were found to describe matchmaking “ asseajingeng ” in Sinjai society , such as “r appe ” and “ siteppang ” or “ sompung-lolo ” . Rules and requirements to determine a right spouse among people Sinjai is not easy , because it is done on the basis of customs, especially among the noble family. Form of assimilation between Islam and local culture of matchmaking marriage in District of Sinjai is a spiritual and cultural assimilation since the discovery of a blend of local culture with a culture that is now developing, in which it contains the sacred Islamic religious values. KEY WORD : Matchmaking ; Islamic T eaching ; L ocal C ulture ; C ustoms ; Sinjai Community . About the Author: Dr. H.M. Dahlan adalah Dosen di Fakultas Adab dan Humaniora UIN (Universitas Islam Negeri) Alauddin Makassar, Jalan Sultan Alauddin No.36 Samata, Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia. Telp: +62411 841879. E-mail: dahlan.uinalauddin@gmail.com How to cite this article? Dahlan, H.M. (2016). “Prosesi Pemilihan Jodoh dalam Perkawinan: Perspektif Ajaran Islam dan Budaya Lokal di Kabupaten Sinjai” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan , Vol.9(1) May, pp.131-142. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UPI Bandung, ISSN 1979-0112. Chronicle of the article : Accepted (December 1, 2015); Revised (February 15, 2016); and Published (May 20, 2016).