新consumption模型consumption MAKER-MADANIYAH

Abad Badruzaman
{"title":"新consumption模型consumption MAKER-MADANIYAH","authors":"Abad Badruzaman","doi":"10.21274/EPIS.2015.10.1.53-76","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dakwah Nabi Saw melewati dua periode: Mekkah dan Madinah. Pada tiap periode, ayat-ayat turun memantau, memandu dan merespon apa yang terjadi di ranah realitas. Ayat yang turun pada periode Mekkah dikenal dengan ayat makiyyah, sedangkan yang turun pada periode Madinah disebut ayat madaniyyah. Ayat makiyyah memiliki karakteristik sendiri yang membedakannya dari ayat-ayat madaniyyah. Pun sebaliknya. Karakteristik ini menegaskan satu hal: al-Qur`an memperhatikan dan pada tingkatan tertentu, mengakomodir kekhasan masyarakat yang menjadi objek khithâb-nya. Kajian makiyyah-madaniyyah dari masa ke masa dapat dikatakan tidak menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam hal pendekatan atau sekup pengembangan wawasannya. Pembahasan makiyyah-madaniyyah dalam kajian ulum al-Qur’an pada umumnya masih berkutat di tataran normatif. Padahal sejatinya konsep makiyyah-madaniyyah memberi peluang sangat lebar bagi pengembangan dan pendekatan-pendekatan lainnya seperti pendekatan sosiologis dan historis. Religious proselytizing of Prophet Saw passed two periods: Mecca and Medina. In each period, the verses down monitor, guide and respond to what is happening in the reality. The verse that fell in the period Mecca is makiyyah, while the verse feel in the period Medina is madaniyyah. The verse makiyyah has characteristics that distinguish with the verses madaniyah. This characteristic confirms one thing: al-Qur’an attention and to a certain extent, to accommodate the peculiarities of the people who became the object of his khithâb. The study of makiyyah-madaniyyah from time to time it can be said not indicate any significant changes in term of approach or development insights. In other said, discussion about makiyyah-madaniyyah in the study of ulum al-Qur’an in general are still normative level. Whereas, essentially the concept of makiyyah-madaniyyah give opportunities for development and another approaches such as sociological and historical approach.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"6 1","pages":"53-76"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2015-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"MODEL PEMBACAAN BARU KONSEP MAKIYYAH-MADANIYYAH\",\"authors\":\"Abad Badruzaman\",\"doi\":\"10.21274/EPIS.2015.10.1.53-76\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dakwah Nabi Saw melewati dua periode: Mekkah dan Madinah. Pada tiap periode, ayat-ayat turun memantau, memandu dan merespon apa yang terjadi di ranah realitas. Ayat yang turun pada periode Mekkah dikenal dengan ayat makiyyah, sedangkan yang turun pada periode Madinah disebut ayat madaniyyah. Ayat makiyyah memiliki karakteristik sendiri yang membedakannya dari ayat-ayat madaniyyah. Pun sebaliknya. Karakteristik ini menegaskan satu hal: al-Qur`an memperhatikan dan pada tingkatan tertentu, mengakomodir kekhasan masyarakat yang menjadi objek khithâb-nya. Kajian makiyyah-madaniyyah dari masa ke masa dapat dikatakan tidak menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam hal pendekatan atau sekup pengembangan wawasannya. Pembahasan makiyyah-madaniyyah dalam kajian ulum al-Qur’an pada umumnya masih berkutat di tataran normatif. Padahal sejatinya konsep makiyyah-madaniyyah memberi peluang sangat lebar bagi pengembangan dan pendekatan-pendekatan lainnya seperti pendekatan sosiologis dan historis. Religious proselytizing of Prophet Saw passed two periods: Mecca and Medina. In each period, the verses down monitor, guide and respond to what is happening in the reality. The verse that fell in the period Mecca is makiyyah, while the verse feel in the period Medina is madaniyyah. The verse makiyyah has characteristics that distinguish with the verses madaniyah. This characteristic confirms one thing: al-Qur’an attention and to a certain extent, to accommodate the peculiarities of the people who became the object of his khithâb. The study of makiyyah-madaniyyah from time to time it can be said not indicate any significant changes in term of approach or development insights. In other said, discussion about makiyyah-madaniyyah in the study of ulum al-Qur’an in general are still normative level. Whereas, essentially the concept of makiyyah-madaniyyah give opportunities for development and another approaches such as sociological and historical approach.\",\"PeriodicalId\":31250,\"journal\":{\"name\":\"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman\",\"volume\":\"6 1\",\"pages\":\"53-76\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2015-06-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21274/EPIS.2015.10.1.53-76\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2015.10.1.53-76","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

先知锯经过两个时期:麦加和麦地那。在每一段时间里,经文都要向下监控、引导和回应现实领域中发生的事情。在麦加时期下降的经文被称为makiyyah,而在麦地那下降的经文被称为madaniyyah。makiyyah的文本与madaniyyah的文本有其独特之处。任何相反的事情。这一特征证实了一件事:古兰经在一定程度上考虑并适应了他的割礼所反对的社会的独特之处。随着时间的推移,马基雅-马达尼耶的研究几乎没有明显的进展迹象。伊斯兰教中毛基雅-马丹雅的讨论一般都是在规范下进行的。但其真正的madaniyyah概念为社会学和历史等其他方法的发展和方法提供了巨大的机会。宗教对先知的运用:Mecca和麦地那。在每个阶段,监视器的对照组、指南和对现实中发生的事情作出反应。躺在Mecca外围的诗是makiyyah,而抒情的诗句是madaniyyah。神圣的宇宙有一种与马达尼亚的传说相对应的特点。这一特点证实了一件事:古兰经的专注和完善,以适应那些成为他契诃德目标的人的本性。随着时间的推移,对makiyamadaniyyah的研究可能会说,在批准或发展的过程中,没有明显的变化。另一方面,反对《古兰经》研究中的max -madaniyyah的论点仍然是保守的。在这里,本质上,madaniyyah给予机会给发展和其他类似社会和历史上的类似。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
MODEL PEMBACAAN BARU KONSEP MAKIYYAH-MADANIYYAH
Dakwah Nabi Saw melewati dua periode: Mekkah dan Madinah. Pada tiap periode, ayat-ayat turun memantau, memandu dan merespon apa yang terjadi di ranah realitas. Ayat yang turun pada periode Mekkah dikenal dengan ayat makiyyah, sedangkan yang turun pada periode Madinah disebut ayat madaniyyah. Ayat makiyyah memiliki karakteristik sendiri yang membedakannya dari ayat-ayat madaniyyah. Pun sebaliknya. Karakteristik ini menegaskan satu hal: al-Qur`an memperhatikan dan pada tingkatan tertentu, mengakomodir kekhasan masyarakat yang menjadi objek khithâb-nya. Kajian makiyyah-madaniyyah dari masa ke masa dapat dikatakan tidak menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam hal pendekatan atau sekup pengembangan wawasannya. Pembahasan makiyyah-madaniyyah dalam kajian ulum al-Qur’an pada umumnya masih berkutat di tataran normatif. Padahal sejatinya konsep makiyyah-madaniyyah memberi peluang sangat lebar bagi pengembangan dan pendekatan-pendekatan lainnya seperti pendekatan sosiologis dan historis. Religious proselytizing of Prophet Saw passed two periods: Mecca and Medina. In each period, the verses down monitor, guide and respond to what is happening in the reality. The verse that fell in the period Mecca is makiyyah, while the verse feel in the period Medina is madaniyyah. The verse makiyyah has characteristics that distinguish with the verses madaniyah. This characteristic confirms one thing: al-Qur’an attention and to a certain extent, to accommodate the peculiarities of the people who became the object of his khithâb. The study of makiyyah-madaniyyah from time to time it can be said not indicate any significant changes in term of approach or development insights. In other said, discussion about makiyyah-madaniyyah in the study of ulum al-Qur’an in general are still normative level. Whereas, essentially the concept of makiyyah-madaniyyah give opportunities for development and another approaches such as sociological and historical approach.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
3 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信