{"title":"四氯化碳","authors":"Ruqiah Ganda Putri Panjaitan, Masriani M","doi":"10.21157/J.KED.HEWAN.V8I2.2624","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gangguan fungsi hati yang terjadi akibat pemberian karbon tetraklorida (CCl4) pada berbagai tingkatan dosis terhadap induk bunting. Karbon tetraklorida dosis tunggal 0,014 dan 0,14 ml/20 g bobot badan mencit diberikan secara intraperitoneum pada mencit bunting, lalu diamati kerusakan yang terjadi pada hati. Kerusakan hati ditandai dengan peningkatan kadar enzim alanin transaminase (ALT), aspartat transaminase (AST) dalam serum, dan gambaran histopatologi hati. Dibandingkan dengan kont rol, pemberian CCl4 dosis 0,014 ml/20 g bobot badan mengakibatkan peningkatan ALT dan AST, bahkan pada dosis 0,14 ml/20 g bobot badan mengakibatkan induk mati dalam waktu kurang dari 24 jam setelah perlakuan. Gambaran histopatologis sel-sel hati pada kelompok mencit bunting yang mendapatkan CCl4 0,014 ml/20 g bobot badan menunjukkan terjadinya steatosis. Dapat disimpulkan bahwa pemberian karbon tetraklorida pada induk bunting menimbulkan kerusakan seiring peningkatan dosis yang diinduksikan, bahkan berakibat kematian .","PeriodicalId":30999,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Hewan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2015-09-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"GANGGUAN FUNGSI HATI INDUK BUNTING AKIBAT PEMBERIAN KARBON TETRAKLORIDA\",\"authors\":\"Ruqiah Ganda Putri Panjaitan, Masriani M\",\"doi\":\"10.21157/J.KED.HEWAN.V8I2.2624\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gangguan fungsi hati yang terjadi akibat pemberian karbon tetraklorida (CCl4) pada berbagai tingkatan dosis terhadap induk bunting. Karbon tetraklorida dosis tunggal 0,014 dan 0,14 ml/20 g bobot badan mencit diberikan secara intraperitoneum pada mencit bunting, lalu diamati kerusakan yang terjadi pada hati. Kerusakan hati ditandai dengan peningkatan kadar enzim alanin transaminase (ALT), aspartat transaminase (AST) dalam serum, dan gambaran histopatologi hati. Dibandingkan dengan kont rol, pemberian CCl4 dosis 0,014 ml/20 g bobot badan mengakibatkan peningkatan ALT dan AST, bahkan pada dosis 0,14 ml/20 g bobot badan mengakibatkan induk mati dalam waktu kurang dari 24 jam setelah perlakuan. Gambaran histopatologis sel-sel hati pada kelompok mencit bunting yang mendapatkan CCl4 0,014 ml/20 g bobot badan menunjukkan terjadinya steatosis. Dapat disimpulkan bahwa pemberian karbon tetraklorida pada induk bunting menimbulkan kerusakan seiring peningkatan dosis yang diinduksikan, bahkan berakibat kematian .\",\"PeriodicalId\":30999,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kedokteran Hewan\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2015-09-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kedokteran Hewan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21157/J.KED.HEWAN.V8I2.2624\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kedokteran Hewan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21157/J.KED.HEWAN.V8I2.2624","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
GANGGUAN FUNGSI HATI INDUK BUNTING AKIBAT PEMBERIAN KARBON TETRAKLORIDA
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gangguan fungsi hati yang terjadi akibat pemberian karbon tetraklorida (CCl4) pada berbagai tingkatan dosis terhadap induk bunting. Karbon tetraklorida dosis tunggal 0,014 dan 0,14 ml/20 g bobot badan mencit diberikan secara intraperitoneum pada mencit bunting, lalu diamati kerusakan yang terjadi pada hati. Kerusakan hati ditandai dengan peningkatan kadar enzim alanin transaminase (ALT), aspartat transaminase (AST) dalam serum, dan gambaran histopatologi hati. Dibandingkan dengan kont rol, pemberian CCl4 dosis 0,014 ml/20 g bobot badan mengakibatkan peningkatan ALT dan AST, bahkan pada dosis 0,14 ml/20 g bobot badan mengakibatkan induk mati dalam waktu kurang dari 24 jam setelah perlakuan. Gambaran histopatologis sel-sel hati pada kelompok mencit bunting yang mendapatkan CCl4 0,014 ml/20 g bobot badan menunjukkan terjadinya steatosis. Dapat disimpulkan bahwa pemberian karbon tetraklorida pada induk bunting menimbulkan kerusakan seiring peningkatan dosis yang diinduksikan, bahkan berakibat kematian .