Christiana Cahyani Prihastuti, Ario Ditto Primandaru, A. Widodo, T. Suhesti, F. K. Djati, Amilia Ramadhani, Rinawati Satrio
{"title":"提取物和条件","authors":"Christiana Cahyani Prihastuti, Ario Ditto Primandaru, A. Widodo, T. Suhesti, F. K. Djati, Amilia Ramadhani, Rinawati Satrio","doi":"10.20884/1.mandala.2023.16.1.8386","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Periodontitis kronis merupakan inflamasi jaringan periodontal yang disebabkan oleh biofilm bakteri plak dan ditandai dengan pembentukan poket periodontal, resesi gingiva, resorpsi tulang alveolar yang berakibat pada kegoyangan gigi. Perawatan utama periodontitis kronis adalah scaling root planing (SRP) untuk menghilangkan bakteri sebagai etiologi utama namun seringkali membutuhkan terapi adjuvant. Pengembangan terapi adjuvant dari bahan alami diharapkan dapat mengurangi efek samping, salah satunya daun piladang yang diketahui mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, serta tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun piladang terhadap kadar procalcitonin dan fibroblast growth factor-2 (FGF-2) saliva pada tikus model periodontitis kronis. Dua puluh lima tikus Wistar jantan 2-3 bulan, berat badan 150-200 gram dan dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok periodontitis kronis dengan perlakuan ekstrak daun piladang dosis 150 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, dan 600 mg/kg BB (P1, P2, P3), kelompok periodontitis kronis dengan perlakuan Na-CMC 1% (kontrol negatif/ KN), serta kontrol sehat (KS). Perlakuan selama tiga hari dilanjutkan pengambilan sampel saliva pada hari ke-empat. Kadar procalcitonin dan FGF-2 saliva diukur dengan uji ELISA. Analisis statistic menggunakan uji One-Way Anova dilanjutkan Post hoc LSD. Hasil menunjukkan penurunan kadar procalcitonin dan FGF-2 saliva pada kelompok perlakuan ekstrak daun piladang (P1, P2, P3) seiring peningkatan konsentrasi ekstrak, berbeda signifikan daripada kontrol negatif (p≤0,05), dan menyamai kondisi sehat (p>0,05). Hal ini mengindikasikan ekstrak daun piladang dapat mempercepat fase inflamasi dan proliferasi pada tikus model periodontitis kronis.","PeriodicalId":32014,"journal":{"name":"Mandala of Health","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"EKSTRAK DAUN PILADANG (Solenostemon scutellarioides (l.) codd) MENURUNKAN KADAR PROCALCITONIN DAN FGF-2 SALIVA PADA TIKUS WISTAR MODEL PERIODONTITIS KRONIS\",\"authors\":\"Christiana Cahyani Prihastuti, Ario Ditto Primandaru, A. Widodo, T. Suhesti, F. K. Djati, Amilia Ramadhani, Rinawati Satrio\",\"doi\":\"10.20884/1.mandala.2023.16.1.8386\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Periodontitis kronis merupakan inflamasi jaringan periodontal yang disebabkan oleh biofilm bakteri plak dan ditandai dengan pembentukan poket periodontal, resesi gingiva, resorpsi tulang alveolar yang berakibat pada kegoyangan gigi. Perawatan utama periodontitis kronis adalah scaling root planing (SRP) untuk menghilangkan bakteri sebagai etiologi utama namun seringkali membutuhkan terapi adjuvant. Pengembangan terapi adjuvant dari bahan alami diharapkan dapat mengurangi efek samping, salah satunya daun piladang yang diketahui mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, serta tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun piladang terhadap kadar procalcitonin dan fibroblast growth factor-2 (FGF-2) saliva pada tikus model periodontitis kronis. Dua puluh lima tikus Wistar jantan 2-3 bulan, berat badan 150-200 gram dan dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok periodontitis kronis dengan perlakuan ekstrak daun piladang dosis 150 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, dan 600 mg/kg BB (P1, P2, P3), kelompok periodontitis kronis dengan perlakuan Na-CMC 1% (kontrol negatif/ KN), serta kontrol sehat (KS). Perlakuan selama tiga hari dilanjutkan pengambilan sampel saliva pada hari ke-empat. Kadar procalcitonin dan FGF-2 saliva diukur dengan uji ELISA. Analisis statistic menggunakan uji One-Way Anova dilanjutkan Post hoc LSD. Hasil menunjukkan penurunan kadar procalcitonin dan FGF-2 saliva pada kelompok perlakuan ekstrak daun piladang (P1, P2, P3) seiring peningkatan konsentrasi ekstrak, berbeda signifikan daripada kontrol negatif (p≤0,05), dan menyamai kondisi sehat (p>0,05). Hal ini mengindikasikan ekstrak daun piladang dapat mempercepat fase inflamasi dan proliferasi pada tikus model periodontitis kronis.\",\"PeriodicalId\":32014,\"journal\":{\"name\":\"Mandala of Health\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Mandala of Health\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20884/1.mandala.2023.16.1.8386\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Mandala of Health","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20884/1.mandala.2023.16.1.8386","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
EKSTRAK DAUN PILADANG (Solenostemon scutellarioides (l.) codd) MENURUNKAN KADAR PROCALCITONIN DAN FGF-2 SALIVA PADA TIKUS WISTAR MODEL PERIODONTITIS KRONIS
Periodontitis kronis merupakan inflamasi jaringan periodontal yang disebabkan oleh biofilm bakteri plak dan ditandai dengan pembentukan poket periodontal, resesi gingiva, resorpsi tulang alveolar yang berakibat pada kegoyangan gigi. Perawatan utama periodontitis kronis adalah scaling root planing (SRP) untuk menghilangkan bakteri sebagai etiologi utama namun seringkali membutuhkan terapi adjuvant. Pengembangan terapi adjuvant dari bahan alami diharapkan dapat mengurangi efek samping, salah satunya daun piladang yang diketahui mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, serta tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun piladang terhadap kadar procalcitonin dan fibroblast growth factor-2 (FGF-2) saliva pada tikus model periodontitis kronis. Dua puluh lima tikus Wistar jantan 2-3 bulan, berat badan 150-200 gram dan dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok periodontitis kronis dengan perlakuan ekstrak daun piladang dosis 150 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, dan 600 mg/kg BB (P1, P2, P3), kelompok periodontitis kronis dengan perlakuan Na-CMC 1% (kontrol negatif/ KN), serta kontrol sehat (KS). Perlakuan selama tiga hari dilanjutkan pengambilan sampel saliva pada hari ke-empat. Kadar procalcitonin dan FGF-2 saliva diukur dengan uji ELISA. Analisis statistic menggunakan uji One-Way Anova dilanjutkan Post hoc LSD. Hasil menunjukkan penurunan kadar procalcitonin dan FGF-2 saliva pada kelompok perlakuan ekstrak daun piladang (P1, P2, P3) seiring peningkatan konsentrasi ekstrak, berbeda signifikan daripada kontrol negatif (p≤0,05), dan menyamai kondisi sehat (p>0,05). Hal ini mengindikasikan ekstrak daun piladang dapat mempercepat fase inflamasi dan proliferasi pada tikus model periodontitis kronis.