{"title":"Jogja Berwakaf运动中的合作治理","authors":"M. Mahmudi, Danang Wahyu Muhammad","doi":"10.21154/justicia.v19i1.3759","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This research aimed to look into the collaborative governance model proposed by the Jogja Berwakaf Movement in the Special Region of Yogyakarta (DIY). Data mining is based on primary and secondary legal sources linked to waqf governance employing empirical juridical research methodologies and transformational approaches. Meanwhile, a qualitative descriptive model was employed to analyze the data. The study's findings demonstrate that the Jogja Berwakaf Movement's program has successfully mobilized government and private partners in the DIY to collaborate and collaborate to address the community's socioeconomic difficulties. The Jogja Berwakaf Movement has raised awareness of waqf productivity's significance in speeding economic growth, socio-economic empowerment, and poverty alleviation. This movement resulted in a variety of program models, including the collection of innovative waqf through waqf auctions, literacy and education of waqf to the community through the 'Kopi Luwak' and 'Kopi Lawak' events, digitization of waqf integrated with poverty data in Sleman Regency, waqf corner at KUA throughout DIY through integrated waqf application and various other collaboration-based socialization, collection, and distribution programs of waqf. Through this collaborative movement, waqf governance is more optimal and directed, and the multiplayer effect is getting bigger. From the results of this study, apart from contributing to the acceleration of waqf governance in the regions, it can also become a rule model for sustainable waqf governance in Indonesia.Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi model tata kelola kolaboratif yang dikembangkan Gerakan Jogja Berwakaf di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dengan menggunakan metode penelitian yuridis empiris dan pendekatan transformatif, penggalian data dilakukan berdasarkan sumber bahan hukum primer maupun sekunder yang terkait dengan tata kelola wakaf. Sementara analilis data menggunakan model deskriptif kualitattif. Hasil penelitian menunjukan bahwa program yang jalankan Gerakan Jogja Berwakaf telah berhasil menggerakkan para stakeholder pemerintah maupun swasta di DIY untuk bersinergi dan bergerak bersama mengatasi permasalahan sosial ekonomi masyarakat. Gerakan Jogja Berwakaf telah berhasil menggugah kesadaran akan pentingnya produktivitas wakaf dalam percepatan pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan sosial ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Gerakan ini menghasilkan berbagai model program, diantaranya penghimpunan wakaf inovatif melalui lelang wakaf, literasi dan edukasi wakaf kepada masyarakat melalui event ‘Kopi Luwak’ dan ‘Kopi Lawak’, digitalisasi wakaf yang terintegrasi dengan data kemiskinan di Kabupaten Sleman, wakaf corner di KUA se DIY melalui aplikasi wakaf terpadu, dan berbagai program sosialisasi, penghimpunan dan distribusi wakaf berbasis kolaborasi lainnya. Melalui gerakan kolaborasi ini tata kelola wakaf lebih optimal, terarah dan multiplayer effectnya semakin besar. Dari hasil penelitian ini selain berkontribusi pada akselerasi tata kelola wakaf di daerah juga dapat menjadi rule model tata kelola wakaf berkelanjutan di Indonesia.","PeriodicalId":31294,"journal":{"name":"Justicia Islamica","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Collaborative Governance in The Jogja Berwakaf Movement\",\"authors\":\"M. Mahmudi, Danang Wahyu Muhammad\",\"doi\":\"10.21154/justicia.v19i1.3759\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This research aimed to look into the collaborative governance model proposed by the Jogja Berwakaf Movement in the Special Region of Yogyakarta (DIY). Data mining is based on primary and secondary legal sources linked to waqf governance employing empirical juridical research methodologies and transformational approaches. Meanwhile, a qualitative descriptive model was employed to analyze the data. The study's findings demonstrate that the Jogja Berwakaf Movement's program has successfully mobilized government and private partners in the DIY to collaborate and collaborate to address the community's socioeconomic difficulties. The Jogja Berwakaf Movement has raised awareness of waqf productivity's significance in speeding economic growth, socio-economic empowerment, and poverty alleviation. This movement resulted in a variety of program models, including the collection of innovative waqf through waqf auctions, literacy and education of waqf to the community through the 'Kopi Luwak' and 'Kopi Lawak' events, digitization of waqf integrated with poverty data in Sleman Regency, waqf corner at KUA throughout DIY through integrated waqf application and various other collaboration-based socialization, collection, and distribution programs of waqf. Through this collaborative movement, waqf governance is more optimal and directed, and the multiplayer effect is getting bigger. From the results of this study, apart from contributing to the acceleration of waqf governance in the regions, it can also become a rule model for sustainable waqf governance in Indonesia.Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi model tata kelola kolaboratif yang dikembangkan Gerakan Jogja Berwakaf di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dengan menggunakan metode penelitian yuridis empiris dan pendekatan transformatif, penggalian data dilakukan berdasarkan sumber bahan hukum primer maupun sekunder yang terkait dengan tata kelola wakaf. Sementara analilis data menggunakan model deskriptif kualitattif. Hasil penelitian menunjukan bahwa program yang jalankan Gerakan Jogja Berwakaf telah berhasil menggerakkan para stakeholder pemerintah maupun swasta di DIY untuk bersinergi dan bergerak bersama mengatasi permasalahan sosial ekonomi masyarakat. Gerakan Jogja Berwakaf telah berhasil menggugah kesadaran akan pentingnya produktivitas wakaf dalam percepatan pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan sosial ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Gerakan ini menghasilkan berbagai model program, diantaranya penghimpunan wakaf inovatif melalui lelang wakaf, literasi dan edukasi wakaf kepada masyarakat melalui event ‘Kopi Luwak’ dan ‘Kopi Lawak’, digitalisasi wakaf yang terintegrasi dengan data kemiskinan di Kabupaten Sleman, wakaf corner di KUA se DIY melalui aplikasi wakaf terpadu, dan berbagai program sosialisasi, penghimpunan dan distribusi wakaf berbasis kolaborasi lainnya. Melalui gerakan kolaborasi ini tata kelola wakaf lebih optimal, terarah dan multiplayer effectnya semakin besar. Dari hasil penelitian ini selain berkontribusi pada akselerasi tata kelola wakaf di daerah juga dapat menjadi rule model tata kelola wakaf berkelanjutan di Indonesia.\",\"PeriodicalId\":31294,\"journal\":{\"name\":\"Justicia Islamica\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Justicia Islamica\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21154/justicia.v19i1.3759\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Justicia Islamica","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21154/justicia.v19i1.3759","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Collaborative Governance in The Jogja Berwakaf Movement
This research aimed to look into the collaborative governance model proposed by the Jogja Berwakaf Movement in the Special Region of Yogyakarta (DIY). Data mining is based on primary and secondary legal sources linked to waqf governance employing empirical juridical research methodologies and transformational approaches. Meanwhile, a qualitative descriptive model was employed to analyze the data. The study's findings demonstrate that the Jogja Berwakaf Movement's program has successfully mobilized government and private partners in the DIY to collaborate and collaborate to address the community's socioeconomic difficulties. The Jogja Berwakaf Movement has raised awareness of waqf productivity's significance in speeding economic growth, socio-economic empowerment, and poverty alleviation. This movement resulted in a variety of program models, including the collection of innovative waqf through waqf auctions, literacy and education of waqf to the community through the 'Kopi Luwak' and 'Kopi Lawak' events, digitization of waqf integrated with poverty data in Sleman Regency, waqf corner at KUA throughout DIY through integrated waqf application and various other collaboration-based socialization, collection, and distribution programs of waqf. Through this collaborative movement, waqf governance is more optimal and directed, and the multiplayer effect is getting bigger. From the results of this study, apart from contributing to the acceleration of waqf governance in the regions, it can also become a rule model for sustainable waqf governance in Indonesia.Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi model tata kelola kolaboratif yang dikembangkan Gerakan Jogja Berwakaf di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dengan menggunakan metode penelitian yuridis empiris dan pendekatan transformatif, penggalian data dilakukan berdasarkan sumber bahan hukum primer maupun sekunder yang terkait dengan tata kelola wakaf. Sementara analilis data menggunakan model deskriptif kualitattif. Hasil penelitian menunjukan bahwa program yang jalankan Gerakan Jogja Berwakaf telah berhasil menggerakkan para stakeholder pemerintah maupun swasta di DIY untuk bersinergi dan bergerak bersama mengatasi permasalahan sosial ekonomi masyarakat. Gerakan Jogja Berwakaf telah berhasil menggugah kesadaran akan pentingnya produktivitas wakaf dalam percepatan pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan sosial ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Gerakan ini menghasilkan berbagai model program, diantaranya penghimpunan wakaf inovatif melalui lelang wakaf, literasi dan edukasi wakaf kepada masyarakat melalui event ‘Kopi Luwak’ dan ‘Kopi Lawak’, digitalisasi wakaf yang terintegrasi dengan data kemiskinan di Kabupaten Sleman, wakaf corner di KUA se DIY melalui aplikasi wakaf terpadu, dan berbagai program sosialisasi, penghimpunan dan distribusi wakaf berbasis kolaborasi lainnya. Melalui gerakan kolaborasi ini tata kelola wakaf lebih optimal, terarah dan multiplayer effectnya semakin besar. Dari hasil penelitian ini selain berkontribusi pada akselerasi tata kelola wakaf di daerah juga dapat menjadi rule model tata kelola wakaf berkelanjutan di Indonesia.