宗教多元化在印度尼西亚的伊斯兰化背景下

Arafat Noer
{"title":"宗教多元化在印度尼西亚的伊斯兰化背景下","authors":"Arafat Noer","doi":"10.14421/REJUSTA.2019.1501-04","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Karya ini dilatarbelakangi oleh fenomena perbedaan paham pluralisme agama, terlebih setelah munculnya fatwa MUI yang menolak dengan keras bahkan menentang paham pluralisme agama. Mengenai pluralisme agama dalam Islam sangatlah rentan dan mengundang perdebatan dari berbagai kalangan. Selain itu pluralisme agama menjadi salah satu isu keagamaan yang berkaitan dengan Islam dalam hubungan antar agama dan negara, serta pada kurun waktu yang sama bertepatan dengan alur demokrasi pasca reformasi. Sejatinya, Islam mengakui dan memandang kemajemukan beragama secara kritis, tetapi tidak pernah menolak atau menganggapnya salah. Pluralisme agama lebih menekankan pada sebuah paham kesatuan agama menuju Yang Satu. Secara epistemologi, pluralisme agama memerlukan sebuah kerangka untuk menyikapi realitas alamiah yang tidak bisa dihindari. Istilah pluralisme agama terlalu menonjolkan paradigma kesatuan agama yang bersifat semu. Pluralisme yang hanya sementara masih menggunakan pendekatan atas pernyataan bahwa semua agama dan semua manusia secara bertahap akan menemukan kebenaran agama, kemudian akan mengikuti agama yang diyakini kebenarannya. Pemahaman pluralisme seperti ini justru tidak menghargai kekhasan dan nilai-nilai agama lain, tetapi secara halus berusaha menggunakan konsep global dan kategori-kategori agamanya. Pluralisme agama memerlukan pergeseran paradigma dari pluralitas agama sebagai sunnatullah menuju kooperatif agama-agama. Keberagaman agama, budaya, ras, suku, bangsa, bahasa diperlukan konsep agree in disagreement serta sikap inklusifis-pluralis, terbuka dalam menerima perbedaan, saling bekerja sama membangun peradaban manusia yang berkemajuan tanpa sekat-sekat agama, suku, ras, dan sebagainya untuk merealisasikan misi Islam, rahmatan li al-‘alamin, kasih-sayang bagi semesta. Penelitian ini menggunakan pendekatan hermeneutik (hermeneutics approach). Metode yang digunakan dalam pencarian data adalah penelitian kepustakaan (library research).","PeriodicalId":52583,"journal":{"name":"Religi Jurnal Studi AgamaAgama","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"7","resultStr":"{\"title\":\"PLURALISME AGAMA DALAM KONTEKS KEISLAMAN DI INDONESIA\",\"authors\":\"Arafat Noer\",\"doi\":\"10.14421/REJUSTA.2019.1501-04\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Karya ini dilatarbelakangi oleh fenomena perbedaan paham pluralisme agama, terlebih setelah munculnya fatwa MUI yang menolak dengan keras bahkan menentang paham pluralisme agama. Mengenai pluralisme agama dalam Islam sangatlah rentan dan mengundang perdebatan dari berbagai kalangan. Selain itu pluralisme agama menjadi salah satu isu keagamaan yang berkaitan dengan Islam dalam hubungan antar agama dan negara, serta pada kurun waktu yang sama bertepatan dengan alur demokrasi pasca reformasi. Sejatinya, Islam mengakui dan memandang kemajemukan beragama secara kritis, tetapi tidak pernah menolak atau menganggapnya salah. Pluralisme agama lebih menekankan pada sebuah paham kesatuan agama menuju Yang Satu. Secara epistemologi, pluralisme agama memerlukan sebuah kerangka untuk menyikapi realitas alamiah yang tidak bisa dihindari. Istilah pluralisme agama terlalu menonjolkan paradigma kesatuan agama yang bersifat semu. Pluralisme yang hanya sementara masih menggunakan pendekatan atas pernyataan bahwa semua agama dan semua manusia secara bertahap akan menemukan kebenaran agama, kemudian akan mengikuti agama yang diyakini kebenarannya. Pemahaman pluralisme seperti ini justru tidak menghargai kekhasan dan nilai-nilai agama lain, tetapi secara halus berusaha menggunakan konsep global dan kategori-kategori agamanya. Pluralisme agama memerlukan pergeseran paradigma dari pluralitas agama sebagai sunnatullah menuju kooperatif agama-agama. Keberagaman agama, budaya, ras, suku, bangsa, bahasa diperlukan konsep agree in disagreement serta sikap inklusifis-pluralis, terbuka dalam menerima perbedaan, saling bekerja sama membangun peradaban manusia yang berkemajuan tanpa sekat-sekat agama, suku, ras, dan sebagainya untuk merealisasikan misi Islam, rahmatan li al-‘alamin, kasih-sayang bagi semesta. Penelitian ini menggunakan pendekatan hermeneutik (hermeneutics approach). Metode yang digunakan dalam pencarian data adalah penelitian kepustakaan (library research).\",\"PeriodicalId\":52583,\"journal\":{\"name\":\"Religi Jurnal Studi AgamaAgama\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-04-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"7\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Religi Jurnal Studi AgamaAgama\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14421/REJUSTA.2019.1501-04\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Religi Jurnal Studi AgamaAgama","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/REJUSTA.2019.1501-04","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 7

摘要

这项工作得到了宗教多元主义现象的支持,特别是在MUI命运的出现之后,它甚至强烈拒绝了对宗教多元论的理解。关于伊斯兰教中的宗教多元主义是非常脆弱的,并引起不同方面的辩论。此外,宗教多元主义成为宗教与国家关系中与伊斯兰教相关的宗教问题之一,同时也牢牢植根于改革后的民主周期。伊斯兰教一直以批判的态度承认和看待宗教信仰,但从未否认或认为它是错误的。宗教多元主义更迫切地要求理解宗教团结走向一体。从认识论上讲,宗教多元主义需要一个框架来拥抱不可避免的自然现实。宗教多元主义一词也突出了统一宗教的范式。多元主义只是暂时地使用这种说法,即所有宗教和所有人类都会逐渐找到宗教的真理,然后追随信仰宗教。这种多元主义并没有真正欣赏暴力和其他宗教价值观,而是故意试图使用宗教的全球概念和类别。宗教多元主义需要从通常的宗教多元论转变为宗教合作社。宗教多样性、文化、种族、部落、民族、语言需要在分歧中达成共识,需要包容多元的态度,在接受分歧时持开放态度,共同努力建设一个不受宗教、部落、种族等任何干扰的文明,以实现伊斯兰使命、自然的同情和宇宙的同情。本研究采用解释学方法。用于数据搜索的方法是图书馆研究。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
PLURALISME AGAMA DALAM KONTEKS KEISLAMAN DI INDONESIA
Karya ini dilatarbelakangi oleh fenomena perbedaan paham pluralisme agama, terlebih setelah munculnya fatwa MUI yang menolak dengan keras bahkan menentang paham pluralisme agama. Mengenai pluralisme agama dalam Islam sangatlah rentan dan mengundang perdebatan dari berbagai kalangan. Selain itu pluralisme agama menjadi salah satu isu keagamaan yang berkaitan dengan Islam dalam hubungan antar agama dan negara, serta pada kurun waktu yang sama bertepatan dengan alur demokrasi pasca reformasi. Sejatinya, Islam mengakui dan memandang kemajemukan beragama secara kritis, tetapi tidak pernah menolak atau menganggapnya salah. Pluralisme agama lebih menekankan pada sebuah paham kesatuan agama menuju Yang Satu. Secara epistemologi, pluralisme agama memerlukan sebuah kerangka untuk menyikapi realitas alamiah yang tidak bisa dihindari. Istilah pluralisme agama terlalu menonjolkan paradigma kesatuan agama yang bersifat semu. Pluralisme yang hanya sementara masih menggunakan pendekatan atas pernyataan bahwa semua agama dan semua manusia secara bertahap akan menemukan kebenaran agama, kemudian akan mengikuti agama yang diyakini kebenarannya. Pemahaman pluralisme seperti ini justru tidak menghargai kekhasan dan nilai-nilai agama lain, tetapi secara halus berusaha menggunakan konsep global dan kategori-kategori agamanya. Pluralisme agama memerlukan pergeseran paradigma dari pluralitas agama sebagai sunnatullah menuju kooperatif agama-agama. Keberagaman agama, budaya, ras, suku, bangsa, bahasa diperlukan konsep agree in disagreement serta sikap inklusifis-pluralis, terbuka dalam menerima perbedaan, saling bekerja sama membangun peradaban manusia yang berkemajuan tanpa sekat-sekat agama, suku, ras, dan sebagainya untuk merealisasikan misi Islam, rahmatan li al-‘alamin, kasih-sayang bagi semesta. Penelitian ini menggunakan pendekatan hermeneutik (hermeneutics approach). Metode yang digunakan dalam pencarian data adalah penelitian kepustakaan (library research).
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信