心力衰竭患者的自我护理

Dwi Prihatiningsih, Tiwi Sudyasih
{"title":"心力衰竭患者的自我护理","authors":"Dwi Prihatiningsih, Tiwi Sudyasih","doi":"10.17509/jpki.v4i2.13443","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKGagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling sering terjadi di seluruh dunia yang mengakibatkan tingginya angka mortalitas, morbiditas dan juga berdampak secara finansial terutama bagi lanjut usia. Rehospitalisasi merupakan masalah umum yang sering terjadi pada pasien gagal jantung yang sebagain besar disebabkan oleh keterlambatan dalam pengenalan gejala, pengobatan dan ketidakpatuhan diet serta kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan perawatan diri. Panduan penanganan gagal jantung menekankan pentingnya perilaku perawatan diri untuk menurunkan kekambuhan dan rehospitalisasi pada pasien gagal jantung. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung yang mengunjungi poliklinik jantung di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif quantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 74 responden yang merupakan pasien rawat jalan di poliklinik jantung pada bulan Juni hingga Juli 2018. Alat ukur yang digunakan adalah Self-Care of Heart Failure Index (SCHFI), (skor ≥70 poin=adekuat). Uji statistik chi-square digunakan untuk mengetahui hubungan antara factor sosiodemografi dengan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku perawatan diri pada sebagian besar responden masih belum adekuat dengan frekuensi perilaku perawatan diri adekuat yang masih rendah (pemeliharaan: 45±13.1 (7.7%), pengelolaan: 46±20.4 (13.0%) dan kepercayaan: 69±16.5 (38.5%)). Hanya satu faktor yaitu penyakit penyerta yang berhubungan dengan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung pada dimensi kepercayaan diri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku perawatan diri yang tidak adekuat seperti juga pada negara-negara lainnya sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung. ABSTRACTHeart failure (HF) is one of the most prevalent cardiovascular diseases in the world which associated with significant mortality, morbidity, and huge financial burden, particularly among aging population. Rehospitalization remain a concern in the care of the heart failure patient which largerly associated with delay in symptoms recognition, treatment, diet non-compliance and also lack of knowledge and skills in heart failure self-care. Guideline on HF emphasize the important of self care in preventing symptoms and hospital readmission. This study aims to describe self-care behavior in a sample of heart failure patients. This is a descriptive cross-sectional study with non-probabilistic sample of 74 in an out-patient heart clinic from June-July 2018. Self-care was measured using the Self-Care of Heart Failure Index (SCHFI), (scores ≥70 points=adequate self-care). Chi-square test was conducted to test whether participant’s characteristics associated with self-care behavior among heart failure patients in three scales. The result shows that self-care was inadequate in most scales (self-care maintenance: 43.4±11.8, self-care management: 49.4±18.5 and self-care confidence: 68,6±14.5. Low frequencies of participants with adequate self-care also observed in the study (self-care maintenance: 5.4%, self-care management: 15.4%) and self-care confidence: 36.5%)). In self-care confidence subscale, higher scores of the SCHFI were associated with no comorbid conditions (p=0.01). None of the sociodemographic and clinical characteristics of the sample were associated with increased self-care in other 2 sub-scales. In conclusion, study shows that self-care in HF is inadequate, interventions aimed at improving self-care espescially in self-care maintenance sub-scale are greatly needed. Additional studies are needed to determine the best approach for this. ","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"12","resultStr":"{\"title\":\"Perawatan Diri Pada Pasien Gagal Jantung\",\"authors\":\"Dwi Prihatiningsih, Tiwi Sudyasih\",\"doi\":\"10.17509/jpki.v4i2.13443\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRAKGagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling sering terjadi di seluruh dunia yang mengakibatkan tingginya angka mortalitas, morbiditas dan juga berdampak secara finansial terutama bagi lanjut usia. Rehospitalisasi merupakan masalah umum yang sering terjadi pada pasien gagal jantung yang sebagain besar disebabkan oleh keterlambatan dalam pengenalan gejala, pengobatan dan ketidakpatuhan diet serta kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan perawatan diri. Panduan penanganan gagal jantung menekankan pentingnya perilaku perawatan diri untuk menurunkan kekambuhan dan rehospitalisasi pada pasien gagal jantung. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung yang mengunjungi poliklinik jantung di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif quantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 74 responden yang merupakan pasien rawat jalan di poliklinik jantung pada bulan Juni hingga Juli 2018. Alat ukur yang digunakan adalah Self-Care of Heart Failure Index (SCHFI), (skor ≥70 poin=adekuat). Uji statistik chi-square digunakan untuk mengetahui hubungan antara factor sosiodemografi dengan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku perawatan diri pada sebagian besar responden masih belum adekuat dengan frekuensi perilaku perawatan diri adekuat yang masih rendah (pemeliharaan: 45±13.1 (7.7%), pengelolaan: 46±20.4 (13.0%) dan kepercayaan: 69±16.5 (38.5%)). Hanya satu faktor yaitu penyakit penyerta yang berhubungan dengan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung pada dimensi kepercayaan diri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku perawatan diri yang tidak adekuat seperti juga pada negara-negara lainnya sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung. ABSTRACTHeart failure (HF) is one of the most prevalent cardiovascular diseases in the world which associated with significant mortality, morbidity, and huge financial burden, particularly among aging population. Rehospitalization remain a concern in the care of the heart failure patient which largerly associated with delay in symptoms recognition, treatment, diet non-compliance and also lack of knowledge and skills in heart failure self-care. Guideline on HF emphasize the important of self care in preventing symptoms and hospital readmission. This study aims to describe self-care behavior in a sample of heart failure patients. This is a descriptive cross-sectional study with non-probabilistic sample of 74 in an out-patient heart clinic from June-July 2018. Self-care was measured using the Self-Care of Heart Failure Index (SCHFI), (scores ≥70 points=adequate self-care). Chi-square test was conducted to test whether participant’s characteristics associated with self-care behavior among heart failure patients in three scales. The result shows that self-care was inadequate in most scales (self-care maintenance: 43.4±11.8, self-care management: 49.4±18.5 and self-care confidence: 68,6±14.5. Low frequencies of participants with adequate self-care also observed in the study (self-care maintenance: 5.4%, self-care management: 15.4%) and self-care confidence: 36.5%)). In self-care confidence subscale, higher scores of the SCHFI were associated with no comorbid conditions (p=0.01). None of the sociodemographic and clinical characteristics of the sample were associated with increased self-care in other 2 sub-scales. In conclusion, study shows that self-care in HF is inadequate, interventions aimed at improving self-care espescially in self-care maintenance sub-scale are greatly needed. Additional studies are needed to determine the best approach for this. \",\"PeriodicalId\":34109,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"12\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17509/jpki.v4i2.13443\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17509/jpki.v4i2.13443","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 12

摘要

ABSTRAK心力衰竭是世界上最常见的心血管疾病之一,它会导致高死亡率、高发病率,并对经济产生影响,尤其是对老年人。再住院是心力衰竭患者经常出现的一个常见问题,原因是症状、治疗和饮食失调的诊断延迟,以及缺乏自我护理的知识和技能。《心力衰竭手册》强调了自我护理的重要性,以减少心力衰竭患者的热情好客和再次住院。本研究旨在描述在RSUD助理感觉病发展中心访问心脏综合诊所的心力衰竭患者的自我护理行为。本研究采用横断面方法进行定量描述性研究。2018年6月至7月,74名响应者是心脏综合诊所的街头患者。所用的衡量标准是心力衰竭自我护理指数(SCHFI)(得分≥70分=足够)。卡方统计用于确定心力衰竭患者的社会人口学因素与自我护理行为之间的关系。这项研究的结果表明,大多数应答者的自我护理行为仍然不足,自我护理不足的频率仍然很低(维持:45±13.1(7.7%),管理:46±20.4(13.0%),信任:69±16.5(38.5%)。这项研究的结果表明,大多数受访者和其他国家一样,自我护理行为不足,因此需要努力改善心力衰竭患者的自我护理行为。[UNK]摘要心力衰竭(HF)是世界上最常见的心血管疾病之一,与严重的死亡率、发病率和巨大的经济负担有关,尤其是在老龄化人群中。在心力衰竭患者的护理中,再次住院仍然是一个令人担忧的问题,这在很大程度上与症状识别、治疗、饮食不合规以及缺乏心力衰竭自我护理的知识和技能有关。HF指南强调自我护理在预防症状和再次入院方面的重要性。本研究旨在描述心力衰竭患者的自我护理行为。这是一项描述性横断面研究,从2018年6月至7月,在一家心脏病门诊诊所对74名非概率样本进行了研究。自我护理采用心力衰竭自我护理指数(SCHFI)进行测量(得分≥70分=充分的自我护理)。卡方检验在三个量表中测试参与者的特征是否与心力衰竭患者的自我护理行为相关。结果表明,在大多数量表中,自我照顾不足(自我照顾维持:43.4±11.8,自我照顾管理:49.4±18.5,自我护理信心:68.6±14.5)。研究中还观察到,有足够自我护理的参与者频率较低(自我护理维持率:5.4%,自我护理管理率:15.4%),自我护理信心:36.5%)。在其他2个亚量表中,样本的社会人口学和临床特征均与自我保健增加无关。总之,研究表明HF的自我护理是不够的,非常需要旨在改善自我护理的干预措施,特别是在自我护理维持子量表中。还需要进一步的研究来确定最佳的方法。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Perawatan Diri Pada Pasien Gagal Jantung
ABSTRAKGagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling sering terjadi di seluruh dunia yang mengakibatkan tingginya angka mortalitas, morbiditas dan juga berdampak secara finansial terutama bagi lanjut usia. Rehospitalisasi merupakan masalah umum yang sering terjadi pada pasien gagal jantung yang sebagain besar disebabkan oleh keterlambatan dalam pengenalan gejala, pengobatan dan ketidakpatuhan diet serta kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan perawatan diri. Panduan penanganan gagal jantung menekankan pentingnya perilaku perawatan diri untuk menurunkan kekambuhan dan rehospitalisasi pada pasien gagal jantung. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung yang mengunjungi poliklinik jantung di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif quantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 74 responden yang merupakan pasien rawat jalan di poliklinik jantung pada bulan Juni hingga Juli 2018. Alat ukur yang digunakan adalah Self-Care of Heart Failure Index (SCHFI), (skor ≥70 poin=adekuat). Uji statistik chi-square digunakan untuk mengetahui hubungan antara factor sosiodemografi dengan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku perawatan diri pada sebagian besar responden masih belum adekuat dengan frekuensi perilaku perawatan diri adekuat yang masih rendah (pemeliharaan: 45±13.1 (7.7%), pengelolaan: 46±20.4 (13.0%) dan kepercayaan: 69±16.5 (38.5%)). Hanya satu faktor yaitu penyakit penyerta yang berhubungan dengan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung pada dimensi kepercayaan diri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku perawatan diri yang tidak adekuat seperti juga pada negara-negara lainnya sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung. ABSTRACTHeart failure (HF) is one of the most prevalent cardiovascular diseases in the world which associated with significant mortality, morbidity, and huge financial burden, particularly among aging population. Rehospitalization remain a concern in the care of the heart failure patient which largerly associated with delay in symptoms recognition, treatment, diet non-compliance and also lack of knowledge and skills in heart failure self-care. Guideline on HF emphasize the important of self care in preventing symptoms and hospital readmission. This study aims to describe self-care behavior in a sample of heart failure patients. This is a descriptive cross-sectional study with non-probabilistic sample of 74 in an out-patient heart clinic from June-July 2018. Self-care was measured using the Self-Care of Heart Failure Index (SCHFI), (scores ≥70 points=adequate self-care). Chi-square test was conducted to test whether participant’s characteristics associated with self-care behavior among heart failure patients in three scales. The result shows that self-care was inadequate in most scales (self-care maintenance: 43.4±11.8, self-care management: 49.4±18.5 and self-care confidence: 68,6±14.5. Low frequencies of participants with adequate self-care also observed in the study (self-care maintenance: 5.4%, self-care management: 15.4%) and self-care confidence: 36.5%)). In self-care confidence subscale, higher scores of the SCHFI were associated with no comorbid conditions (p=0.01). None of the sociodemographic and clinical characteristics of the sample were associated with increased self-care in other 2 sub-scales. In conclusion, study shows that self-care in HF is inadequate, interventions aimed at improving self-care espescially in self-care maintenance sub-scale are greatly needed. Additional studies are needed to determine the best approach for this. 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
20 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信