SCRUM方法在农村历史系统积压产品设计中的实现

Lia Farokhah, F. Ahda, Lilis Widayanti, V. Fitria
{"title":"SCRUM方法在农村历史系统积压产品设计中的实现","authors":"Lia Farokhah, F. Ahda, Lilis Widayanti, V. Fitria","doi":"10.30591/JPIT.V5I1.1658","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract  The village is the smallest part of governance. Data from the Central Statistics Agency in 2018, villages have poverty greater than cities. The village has various weaknesses and strengths such as economics, psychology, engineering, skills, capital, successful application of hydroponic agriculture and others. On the other hand, collages have mandatory programs for the entire academic such as society dedication, research and internship programs for students. In the business sector, there are companies that are required to carry out CSR (Corporate social responsibility) to follow regulations in Indonesia. The problem of all actors is the inaccurate target of the distribution of aid in their soft skills and hard skills to bring their contribution to village development. Documentation and classification of problems and strengths in the village need to be mapped. Both of these relationships will be mutually beneficial subjects and objects in a development cycle. This study will examine the importance of the backlog product of the system model that will be developed using the SCRUM method. The results of the level of importance and priority of the backlog product will be used in system development and have an influence in determining the next stage of the Scrum method namely sprint planning meeting, sprint execution and scrum analysis. The results of the college backlog priority analysis are facilities 1,3,4,5,8,2 and 6. On the other hand, the priority order of backlog products for villages / communities is facility 1, 4,2,3,6,7,9, and 8 while Facility 5 is a very undesirable only 36%. The conclusions of the synchronization of two stakeholders based on their respective needs are facility 1, which is about the community's need for assistance from tertiary institutions and the needs of objects by tertiary institutions. Abstrak - Desa merupakan bagian terkecil dalam tata kelola pemerintahan. Data Badan Pusat Statistik tahun 2018, desa memiliki tingkat kemiskinan lebih besar dari kota. Desa memiliki berbagai kekurangan dan kelebihan seperti masalah, perekonomian, psikologi, bidang teknik, skill, permodalan, keberhasilan penerapan pertanian hidroponik dan yang lainnya. Disisi lain, perguruan tinggi memiliki banyak program wajib untuk seluruh civitas akademika dosen seperti pengabdian, penelitian dan program magang atau kuliah kerja nyata (KKN) bagi mahasiswa. Pada bidang bisnis, ada perusahan yang wajib melakukan CSR (Corporate social responsibility) sesuai aturan yang diberlakukan di Indonesia. Permasalahan ketiga aktor tersebut adalah kurang tepatnya sasaran penyaluran bantuan dalam softskill maupun hardskill yang mereka miliki untuk membawa kontribusinya bagi pembangunan desa. Dokumentasi dan klasifikasi permasalahan serta kelebihan yang ada di desa perlu dipetakan. Kedua hubungan ini akan menjadi subjek dan objek yang saling menguntungkan dalam sebuah siklus pembangunan.  Penelitian ini akan menguji tingkat kepentingan produk backlog dari model sistem yang akan dikembangkan menggunakan metode SCRUM. Hasil dari tingkat kepentingan dan prioritas produk backlog akan dipakai dalam pengembangan sistem dan memiliki pengaruh dalam menentukan tahap metode scrum berikutnya yaitu sprint planning  meeting, eksekusi sprint dan analisis scrum. Hasil analisis prioritas backlog perguruan tinggi adalah fasilitas 1,3,4,5,8,2 dan 6. Disisi lain, urutan prioritas produk backlog untuk desa/masyarakat adalah fasilitas 1, 4,2,3,6,7,9, dan 8 sedangkan Fasilitas 5 menjadi fasilitas yang sangat tidak diinginkan karena hanya 36 %. Adapun simpulan singkronisasi dua stakeholder berdasarkan kebutuhan masing-masing adalah adalah fasilitas 1 yaitu tentang kebutuhan masyarakat akan bantuan dari perguruan tinggi dan kebutuhan objek oleh perguruan tinggi. Kata Kunci - Teknologi, Desa, Permasalahan, Solusi, Singkronisasi","PeriodicalId":53375,"journal":{"name":"Jurnal Informatika Jurnal Pengembangan IT","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Implementasi Metode SCRUM dalam Perancangan Produk Backlog Sistem Cerita Desa\",\"authors\":\"Lia Farokhah, F. Ahda, Lilis Widayanti, V. Fitria\",\"doi\":\"10.30591/JPIT.V5I1.1658\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract  The village is the smallest part of governance. Data from the Central Statistics Agency in 2018, villages have poverty greater than cities. The village has various weaknesses and strengths such as economics, psychology, engineering, skills, capital, successful application of hydroponic agriculture and others. On the other hand, collages have mandatory programs for the entire academic such as society dedication, research and internship programs for students. In the business sector, there are companies that are required to carry out CSR (Corporate social responsibility) to follow regulations in Indonesia. The problem of all actors is the inaccurate target of the distribution of aid in their soft skills and hard skills to bring their contribution to village development. Documentation and classification of problems and strengths in the village need to be mapped. Both of these relationships will be mutually beneficial subjects and objects in a development cycle. This study will examine the importance of the backlog product of the system model that will be developed using the SCRUM method. The results of the level of importance and priority of the backlog product will be used in system development and have an influence in determining the next stage of the Scrum method namely sprint planning meeting, sprint execution and scrum analysis. The results of the college backlog priority analysis are facilities 1,3,4,5,8,2 and 6. On the other hand, the priority order of backlog products for villages / communities is facility 1, 4,2,3,6,7,9, and 8 while Facility 5 is a very undesirable only 36%. The conclusions of the synchronization of two stakeholders based on their respective needs are facility 1, which is about the community's need for assistance from tertiary institutions and the needs of objects by tertiary institutions. Abstrak - Desa merupakan bagian terkecil dalam tata kelola pemerintahan. Data Badan Pusat Statistik tahun 2018, desa memiliki tingkat kemiskinan lebih besar dari kota. Desa memiliki berbagai kekurangan dan kelebihan seperti masalah, perekonomian, psikologi, bidang teknik, skill, permodalan, keberhasilan penerapan pertanian hidroponik dan yang lainnya. Disisi lain, perguruan tinggi memiliki banyak program wajib untuk seluruh civitas akademika dosen seperti pengabdian, penelitian dan program magang atau kuliah kerja nyata (KKN) bagi mahasiswa. Pada bidang bisnis, ada perusahan yang wajib melakukan CSR (Corporate social responsibility) sesuai aturan yang diberlakukan di Indonesia. Permasalahan ketiga aktor tersebut adalah kurang tepatnya sasaran penyaluran bantuan dalam softskill maupun hardskill yang mereka miliki untuk membawa kontribusinya bagi pembangunan desa. Dokumentasi dan klasifikasi permasalahan serta kelebihan yang ada di desa perlu dipetakan. Kedua hubungan ini akan menjadi subjek dan objek yang saling menguntungkan dalam sebuah siklus pembangunan.  Penelitian ini akan menguji tingkat kepentingan produk backlog dari model sistem yang akan dikembangkan menggunakan metode SCRUM. Hasil dari tingkat kepentingan dan prioritas produk backlog akan dipakai dalam pengembangan sistem dan memiliki pengaruh dalam menentukan tahap metode scrum berikutnya yaitu sprint planning  meeting, eksekusi sprint dan analisis scrum. Hasil analisis prioritas backlog perguruan tinggi adalah fasilitas 1,3,4,5,8,2 dan 6. Disisi lain, urutan prioritas produk backlog untuk desa/masyarakat adalah fasilitas 1, 4,2,3,6,7,9, dan 8 sedangkan Fasilitas 5 menjadi fasilitas yang sangat tidak diinginkan karena hanya 36 %. Adapun simpulan singkronisasi dua stakeholder berdasarkan kebutuhan masing-masing adalah adalah fasilitas 1 yaitu tentang kebutuhan masyarakat akan bantuan dari perguruan tinggi dan kebutuhan objek oleh perguruan tinggi. Kata Kunci - Teknologi, Desa, Permasalahan, Solusi, Singkronisasi\",\"PeriodicalId\":53375,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Informatika Jurnal Pengembangan IT\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-01-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Informatika Jurnal Pengembangan IT\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30591/JPIT.V5I1.1658\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Informatika Jurnal Pengembangan IT","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30591/JPIT.V5I1.1658","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

村庄是治理的最小部分。2018年中央统计局的数据显示,农村的贫困率高于城市。这个村庄在经济、心理、工程、技能、资本、水培农业的成功应用等方面都有各种弱点和优势。另一方面,大学有强制性的整个学术项目,如社会奉献,研究和实习项目的学生。在商业领域,有些公司被要求履行CSR(企业社会责任),以遵守印度尼西亚的规定。所有行为者的问题是在他们的软技能和硬技能方面分配援助的目标不准确,以使他们对村庄发展作出贡献。需要对该村的问题和优势进行记录和分类。在一个开发周期中,这两种关系都将是互利的主体和客体。本研究将检验使用SCRUM方法开发的系统模型的待办事项产品的重要性。待办事项列表产品的重要性和优先级的结果将用于系统开发,并对确定Scrum方法的下一阶段(即sprint计划会议、sprint执行和Scrum分析)产生影响。高校积压优先级分析的结果是设施1、3、4、5、8、2和6。另一方面,村/社区的积压产品优先顺序是设施1、4、2、3、6、7、9和8,而设施5非常不受欢迎,只有36%。两个利益相关者基于各自的需求同步的结论是设施1,这是关于社会对高等教育机构援助的需求和高等教育机构对对象的需求。摘要:Desa merupakan bagian terkecil dalam tata kelola permerintahan。数据来源:巴丹市统计局2018年1月1日,数据来源:巴丹市统计局。Desa memoriliki berbagai kekurangan dan kelelebihan seperti masalah,经济学家,心理学家,bidang tecknik,技能,permodalan, keberhasilan penerapan pertanian hidroponik dan yang lainnya。Disisi lain, perguran tinggi memiliki banyak program wajib untuk selururu civitas akademika doseperi pengabdian, penelitian dan program magang atau kuliah kerja nyata (KKN) bagi mahasiswa。Pada bidang bisnis, ada perusahan yang wajib melakukan CSR(企业社会责任)sesuai turan yang diberlakukan di Indonesia。Permasalahan ketiga aktor tersebut adalah kurang tepatnya sasaran penyaluran bantuan dalam软技能maupun硬技能yang mereka miliki untuk membawa kontribuya bagi pembangunan desa。文献资料:丹·克拉斯菲卡西·帕尔玛拉罕·克勒比罕·阿达迪·德萨·帕尔佩塔罕。Kedua hubungan ini akan menjadi subject - jek dan objek yang saling menguntunkan dalam sebuah siklus pembangunan。Penelitian ini akan menguji tingkat和产品积压模型系统yang akan dikembangkan menggunakan方法SCRUM。Hasil dari tingkat保持优先级和优先级产品积压akan dipakai dalam pengembangan系统danmemoriliki pengaruh dalam menentukan taha方法scrum berikutnya yitu sprint计划会议,eksekusi sprint dan分析scrum。Hasil分析优先级积压的顺序为1,3,4,5,8,2和6。Disisi lain, urutan优先产品积压untuk desa/masyarakat adalah fasilitas 1,4,2,3,6,7,9, dan 8 sedangkan fasilitas 5 menjadi fasilitas yang sangat tidak diinginkan karena hanya 36%。翻译为:Adapun simpulan singkronisasi dua利益相关者berdasarkan kebutuhan masmasing - masalah adalah fasilitas 1 yitittentang kebutuhan masyarakat akan bantuan dari perguran tinggi and kebutuhan object, kebutuhan。Kata Kunci -技术,Desa, Permasalahan, Solusi, Singkronisasi
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Implementasi Metode SCRUM dalam Perancangan Produk Backlog Sistem Cerita Desa
Abstract  The village is the smallest part of governance. Data from the Central Statistics Agency in 2018, villages have poverty greater than cities. The village has various weaknesses and strengths such as economics, psychology, engineering, skills, capital, successful application of hydroponic agriculture and others. On the other hand, collages have mandatory programs for the entire academic such as society dedication, research and internship programs for students. In the business sector, there are companies that are required to carry out CSR (Corporate social responsibility) to follow regulations in Indonesia. The problem of all actors is the inaccurate target of the distribution of aid in their soft skills and hard skills to bring their contribution to village development. Documentation and classification of problems and strengths in the village need to be mapped. Both of these relationships will be mutually beneficial subjects and objects in a development cycle. This study will examine the importance of the backlog product of the system model that will be developed using the SCRUM method. The results of the level of importance and priority of the backlog product will be used in system development and have an influence in determining the next stage of the Scrum method namely sprint planning meeting, sprint execution and scrum analysis. The results of the college backlog priority analysis are facilities 1,3,4,5,8,2 and 6. On the other hand, the priority order of backlog products for villages / communities is facility 1, 4,2,3,6,7,9, and 8 while Facility 5 is a very undesirable only 36%. The conclusions of the synchronization of two stakeholders based on their respective needs are facility 1, which is about the community's need for assistance from tertiary institutions and the needs of objects by tertiary institutions. Abstrak - Desa merupakan bagian terkecil dalam tata kelola pemerintahan. Data Badan Pusat Statistik tahun 2018, desa memiliki tingkat kemiskinan lebih besar dari kota. Desa memiliki berbagai kekurangan dan kelebihan seperti masalah, perekonomian, psikologi, bidang teknik, skill, permodalan, keberhasilan penerapan pertanian hidroponik dan yang lainnya. Disisi lain, perguruan tinggi memiliki banyak program wajib untuk seluruh civitas akademika dosen seperti pengabdian, penelitian dan program magang atau kuliah kerja nyata (KKN) bagi mahasiswa. Pada bidang bisnis, ada perusahan yang wajib melakukan CSR (Corporate social responsibility) sesuai aturan yang diberlakukan di Indonesia. Permasalahan ketiga aktor tersebut adalah kurang tepatnya sasaran penyaluran bantuan dalam softskill maupun hardskill yang mereka miliki untuk membawa kontribusinya bagi pembangunan desa. Dokumentasi dan klasifikasi permasalahan serta kelebihan yang ada di desa perlu dipetakan. Kedua hubungan ini akan menjadi subjek dan objek yang saling menguntungkan dalam sebuah siklus pembangunan.  Penelitian ini akan menguji tingkat kepentingan produk backlog dari model sistem yang akan dikembangkan menggunakan metode SCRUM. Hasil dari tingkat kepentingan dan prioritas produk backlog akan dipakai dalam pengembangan sistem dan memiliki pengaruh dalam menentukan tahap metode scrum berikutnya yaitu sprint planning  meeting, eksekusi sprint dan analisis scrum. Hasil analisis prioritas backlog perguruan tinggi adalah fasilitas 1,3,4,5,8,2 dan 6. Disisi lain, urutan prioritas produk backlog untuk desa/masyarakat adalah fasilitas 1, 4,2,3,6,7,9, dan 8 sedangkan Fasilitas 5 menjadi fasilitas yang sangat tidak diinginkan karena hanya 36 %. Adapun simpulan singkronisasi dua stakeholder berdasarkan kebutuhan masing-masing adalah adalah fasilitas 1 yaitu tentang kebutuhan masyarakat akan bantuan dari perguruan tinggi dan kebutuhan objek oleh perguruan tinggi. Kata Kunci - Teknologi, Desa, Permasalahan, Solusi, Singkronisasi
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信