Madrasha Aliyah国家的多元文化教育2

M. Solahudin
{"title":"Madrasha Aliyah国家的多元文化教育2","authors":"M. Solahudin","doi":"10.21831/jppfa.v6i2.23179","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Menanamkan kesadaran multikultural kepada semua lapisan masyarakat menjadi sangat penting. Arus perkembangan gobalisasi yang semakin gencar menerobos batas ruang budaya di Indonesia maka sudah waktunya pendidikan di Indonesia saat ini memberikan tawaran-tawaran yang mencerdaskan antara lain dengan menciptakan desain materi, metode hingga kurikulum yang mampu menyadarkan masyarakat akan pentingnya sikap saling tolong menolong, toleransi dan menghormati segala perbedaan suku, agama, ras, etnis dan budaya masyarakat Indonesia yang multikultur. Madrasah Aliyah Negeri 2 Kebumen sebagai pendidikan menengah atas yang bercirikan agama Islam memiliki peran yang sangat strategis mengingat basis siswanya memiliki latar belakang yang sangat variatif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif maka penulisan artikel ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran melalui content analysis perihal materi dalam akidah dan akhlak yang dapat diajarkan dengan menggunakan model pendidikan multikultural. Dari hasil analysis dapat dijelaskan bahwa sub materi yang menyangkut penanaman akidah atau tauhid tidak dapat diajarkan dengan menggunakan keempat model pendidikan multikultural: Model Hubungan antargroup (Sintesis Belajar dan Mengajar Pluralistik), Model Manajemen Kelas dan Strategi Hak Asasi Manusia, Model Pembelajaran Dua Bahasa, Model Studi Etnis. Submateri akidah memiliki karakter yang bersifat pasti dan tidak bisa ditawar. Sedangkan model-model tersebut lebih tepat digunakan pada submateri akhlak mengingat budaya masing-masing siswa memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Kata kunci: Pendidikan multikultural, akidah akhlak MULTICULTURAL EDUCATION AT MADRASAH ALIYAH 2 KEBUMEN Abstract Instilling multicultural awareness with all levels of society is very important. The current development of globalization is increasingly intrusive breaking through the boundaries of cultural space in Indonesia, so it is time for education in Indonesia to provide intellectual offerings, among others by creating material designs, methods to curricula that can sensitize the public to the mutual help, tolerance and respect all differences in ethnic, religious, racial, ethnic and cultural cultures of Indonesian people are multicultural. Madrasah Aliyah Negeri 2 Kebumen as senior secondary education characterized by Islam has a very strategic role considering the student base has a very varied background. By using a qualitative approach, the writing of this article aims to get an overview through content analysis about the material in aqidah and akhlak that can be taught using a multicultural education model. From the results of the analysis, it can be explained that the sub-material concerning the cultivation of aqidah cannot be taught using the four multicultural education models: Intergroup Relations Model (Pluralistic Learning and Teaching Synthesis), Class Management Models and Human Rights Strategies, Two-Language Learning Models, Models Ethnic Studies. Aqidah submaterial has definite character and is not negotiable. Whereas the models are more appropriate to be used in moral teaching given that each student's culture has a significant difference. Keywords: Multicultural Education, akidah akhlak","PeriodicalId":30921,"journal":{"name":"Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi","volume":"6 1","pages":"174-184"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Pendidikan multikultural pada Madrasah Aliyah Negeri 2 Kebumen\",\"authors\":\"M. Solahudin\",\"doi\":\"10.21831/jppfa.v6i2.23179\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Menanamkan kesadaran multikultural kepada semua lapisan masyarakat menjadi sangat penting. Arus perkembangan gobalisasi yang semakin gencar menerobos batas ruang budaya di Indonesia maka sudah waktunya pendidikan di Indonesia saat ini memberikan tawaran-tawaran yang mencerdaskan antara lain dengan menciptakan desain materi, metode hingga kurikulum yang mampu menyadarkan masyarakat akan pentingnya sikap saling tolong menolong, toleransi dan menghormati segala perbedaan suku, agama, ras, etnis dan budaya masyarakat Indonesia yang multikultur. Madrasah Aliyah Negeri 2 Kebumen sebagai pendidikan menengah atas yang bercirikan agama Islam memiliki peran yang sangat strategis mengingat basis siswanya memiliki latar belakang yang sangat variatif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif maka penulisan artikel ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran melalui content analysis perihal materi dalam akidah dan akhlak yang dapat diajarkan dengan menggunakan model pendidikan multikultural. Dari hasil analysis dapat dijelaskan bahwa sub materi yang menyangkut penanaman akidah atau tauhid tidak dapat diajarkan dengan menggunakan keempat model pendidikan multikultural: Model Hubungan antargroup (Sintesis Belajar dan Mengajar Pluralistik), Model Manajemen Kelas dan Strategi Hak Asasi Manusia, Model Pembelajaran Dua Bahasa, Model Studi Etnis. Submateri akidah memiliki karakter yang bersifat pasti dan tidak bisa ditawar. Sedangkan model-model tersebut lebih tepat digunakan pada submateri akhlak mengingat budaya masing-masing siswa memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Kata kunci: Pendidikan multikultural, akidah akhlak MULTICULTURAL EDUCATION AT MADRASAH ALIYAH 2 KEBUMEN Abstract Instilling multicultural awareness with all levels of society is very important. The current development of globalization is increasingly intrusive breaking through the boundaries of cultural space in Indonesia, so it is time for education in Indonesia to provide intellectual offerings, among others by creating material designs, methods to curricula that can sensitize the public to the mutual help, tolerance and respect all differences in ethnic, religious, racial, ethnic and cultural cultures of Indonesian people are multicultural. Madrasah Aliyah Negeri 2 Kebumen as senior secondary education characterized by Islam has a very strategic role considering the student base has a very varied background. By using a qualitative approach, the writing of this article aims to get an overview through content analysis about the material in aqidah and akhlak that can be taught using a multicultural education model. From the results of the analysis, it can be explained that the sub-material concerning the cultivation of aqidah cannot be taught using the four multicultural education models: Intergroup Relations Model (Pluralistic Learning and Teaching Synthesis), Class Management Models and Human Rights Strategies, Two-Language Learning Models, Models Ethnic Studies. Aqidah submaterial has definite character and is not negotiable. Whereas the models are more appropriate to be used in moral teaching given that each student's culture has a significant difference. Keywords: Multicultural Education, akidah akhlak\",\"PeriodicalId\":30921,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi\",\"volume\":\"6 1\",\"pages\":\"174-184\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21831/jppfa.v6i2.23179\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/jppfa.v6i2.23179","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

向社会各阶层灌输多元文化意识是至关重要的。gobalisasi发展潮流文化日益激烈的突破空间限制在印尼,印尼目前的教育就该给聪明的急功近利,包括通过创造设计的课程材料的方法,直到能够唤醒人们会互相帮助的态度的重要性,宽容和尊重所有种族、宗教、种族和部落文化差异的印尼社会hebdos)。伊斯兰宗教学校作为一种以伊斯兰教为特征的初中教育,其学生基础有着高度可变的背景,具有高度战略意义。通过定性方法,这篇文章的写作目的是通过对阿基达和道德问题的内容分析来了解情况,这种分析可以用多元文化教育模式来教授。分析分析可以解释,子材料不能使用四种多文化教育模式来教授:群体关系模式(学习综合和多元教学)、阶级管理模式和人权战略、两种语言学习模式、民族研究模式。我们的亚基达具有不可辩驳的性格特征。而这些模型在性材料上更恰当,因为每个学生的文化都有相当大的不同。关键词:多文化教育,伊斯兰宗教学院多元文化教育的多文化文化教育2研讨会对社会各级的共同文化意识的认同是非常重要的。殉道全球化是当代发展》increasingly intrusive突发穿过边界的文化空间》,所以这是时间教育在印度尼西亚高兴。知识分子的offerings,其他》由创建材料是,方法要curricula那sensitize The public to The互助帮助,能容忍和尊重所有宗教分歧都在ethnic, racial, ethnic》和印尼人民文化文化是multicultural。由伊斯兰教指导的初中初中学生角色设计了许多不同的背景。通过使用qualita批准,这篇文章的作者写了一个内容分析,关于aqidah和品德可以用多种文化教育模式来taught的材料。从分析的结果来看,可以指出,用四种多文化教育模式来研究aqidah的文化文化:相互管理模式和人权策略,两种语言学习模式,两种语言学习模式。Aqidah的亚材料有明确的特点,没有商量的余地。模特更容易在道德教学中使用,赋予每个学生的文化有重要的不同之处。重点词:多文化教育,启示
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Pendidikan multikultural pada Madrasah Aliyah Negeri 2 Kebumen
Menanamkan kesadaran multikultural kepada semua lapisan masyarakat menjadi sangat penting. Arus perkembangan gobalisasi yang semakin gencar menerobos batas ruang budaya di Indonesia maka sudah waktunya pendidikan di Indonesia saat ini memberikan tawaran-tawaran yang mencerdaskan antara lain dengan menciptakan desain materi, metode hingga kurikulum yang mampu menyadarkan masyarakat akan pentingnya sikap saling tolong menolong, toleransi dan menghormati segala perbedaan suku, agama, ras, etnis dan budaya masyarakat Indonesia yang multikultur. Madrasah Aliyah Negeri 2 Kebumen sebagai pendidikan menengah atas yang bercirikan agama Islam memiliki peran yang sangat strategis mengingat basis siswanya memiliki latar belakang yang sangat variatif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif maka penulisan artikel ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran melalui content analysis perihal materi dalam akidah dan akhlak yang dapat diajarkan dengan menggunakan model pendidikan multikultural. Dari hasil analysis dapat dijelaskan bahwa sub materi yang menyangkut penanaman akidah atau tauhid tidak dapat diajarkan dengan menggunakan keempat model pendidikan multikultural: Model Hubungan antargroup (Sintesis Belajar dan Mengajar Pluralistik), Model Manajemen Kelas dan Strategi Hak Asasi Manusia, Model Pembelajaran Dua Bahasa, Model Studi Etnis. Submateri akidah memiliki karakter yang bersifat pasti dan tidak bisa ditawar. Sedangkan model-model tersebut lebih tepat digunakan pada submateri akhlak mengingat budaya masing-masing siswa memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Kata kunci: Pendidikan multikultural, akidah akhlak MULTICULTURAL EDUCATION AT MADRASAH ALIYAH 2 KEBUMEN Abstract Instilling multicultural awareness with all levels of society is very important. The current development of globalization is increasingly intrusive breaking through the boundaries of cultural space in Indonesia, so it is time for education in Indonesia to provide intellectual offerings, among others by creating material designs, methods to curricula that can sensitize the public to the mutual help, tolerance and respect all differences in ethnic, religious, racial, ethnic and cultural cultures of Indonesian people are multicultural. Madrasah Aliyah Negeri 2 Kebumen as senior secondary education characterized by Islam has a very strategic role considering the student base has a very varied background. By using a qualitative approach, the writing of this article aims to get an overview through content analysis about the material in aqidah and akhlak that can be taught using a multicultural education model. From the results of the analysis, it can be explained that the sub-material concerning the cultivation of aqidah cannot be taught using the four multicultural education models: Intergroup Relations Model (Pluralistic Learning and Teaching Synthesis), Class Management Models and Human Rights Strategies, Two-Language Learning Models, Models Ethnic Studies. Aqidah submaterial has definite character and is not negotiable. Whereas the models are more appropriate to be used in moral teaching given that each student's culture has a significant difference. Keywords: Multicultural Education, akidah akhlak
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
3
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信