Sigale gale samosir:从神圣到世俗[UNK]Sigale gale-samosir

Q1 Arts and Humanities
SPAFA Journal Pub Date : 2022-01-20 DOI:10.26721/m831hks88i
Rosta Minawati, Enrico Alamo
{"title":"Sigale gale samosir:从神圣到世俗[UNK]Sigale gale-samosir","authors":"Rosta Minawati, Enrico Alamo","doi":"10.26721/m831hks88i","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sigale-gale is a life-sized wooden puppet carved in the likeness of a human male. It is used during burial rituals and in modern Sigale-gale dance performances in the Toba Batak community, Samosir, North Sumatra. The traditional myth of sigale-gale has become folklore which depicts the making of a wooden statue in human form given to Raja Rahat who is ill because his favorite son Manggale died in the battle. The sigale-gale is used by the community as well in funeral ceremonies for the dead who have died childless. In contemporary practice sigale-gale has been reconceived as public performance mostly for tourists. The sigale-gale thus now functions differently socially and culturally, moving from the mythological towards the worldly. The sigale-gale dance was originally only accompanied by the music of sordam but mostly now by a mixed ensemble comprised of taganing, gong, and suling. A performance can include five to seven dancers (panortor). Sigale-gale also vary in size from human dimensions as well as smaller or even bigger. Sigale-gale in its new forms represents an effort to sustain the cultural values of the Toba Batak. Patung sigale-gale terbuat dari kayu yang dipahat menyerupai manusia (laki-laki) digunakan saat ritual pemakaman dan dalam pertunjukan tari sigale-gale baru di masyarakat Batak Toba, Samosir, Sumatera Utara. Mitos keberadaan sigale-gale menjadi folklore yang menceritakan pembuatan patung kayu menyerupai manusia dipersembahkan kepada Raja Rahat yang sakit karena anaknya tewas di medan pertempuran. Sigale-gale digunakan pada upacara kematian yang tidak memiliki keturunan. Dalam perkembangannya, sigale-gale menjadi seni pertunjukan untuk menghibur wisatawan. Fungsi sigale-gale secara sosial budaya menjadi berbeda, yakni dari sakral ke profan. Awalnya sigale-gale hanya diiringi musik Sordam dan Sabangunan, tetapi di masa kini pertunjukan sigale-gale diiringi musik gondang, gong dan suling. Pertunjukan sigale-gale terdapat panortor lima sampai tujuh orang. Ukuran patung sigale-gale bervariasi, ada yang tinggi seukuran manusia ada juga yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil ataupun lebih besar. Unsur pertunjukan terdiri dari: Sigale-gale, musik dan tor-tor (tari). Sigale-gale dalam bentuk baru merupakan upaya pelestarian nilai-nilai budaya masyarakat Batak Toba.","PeriodicalId":36552,"journal":{"name":"SPAFA Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Sigale-gale samosir: from the sacred to the secular | Sigale-gale samosir: dari yang sakral menjadi sekular\",\"authors\":\"Rosta Minawati, Enrico Alamo\",\"doi\":\"10.26721/m831hks88i\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sigale-gale is a life-sized wooden puppet carved in the likeness of a human male. It is used during burial rituals and in modern Sigale-gale dance performances in the Toba Batak community, Samosir, North Sumatra. The traditional myth of sigale-gale has become folklore which depicts the making of a wooden statue in human form given to Raja Rahat who is ill because his favorite son Manggale died in the battle. The sigale-gale is used by the community as well in funeral ceremonies for the dead who have died childless. In contemporary practice sigale-gale has been reconceived as public performance mostly for tourists. The sigale-gale thus now functions differently socially and culturally, moving from the mythological towards the worldly. The sigale-gale dance was originally only accompanied by the music of sordam but mostly now by a mixed ensemble comprised of taganing, gong, and suling. A performance can include five to seven dancers (panortor). Sigale-gale also vary in size from human dimensions as well as smaller or even bigger. Sigale-gale in its new forms represents an effort to sustain the cultural values of the Toba Batak. Patung sigale-gale terbuat dari kayu yang dipahat menyerupai manusia (laki-laki) digunakan saat ritual pemakaman dan dalam pertunjukan tari sigale-gale baru di masyarakat Batak Toba, Samosir, Sumatera Utara. Mitos keberadaan sigale-gale menjadi folklore yang menceritakan pembuatan patung kayu menyerupai manusia dipersembahkan kepada Raja Rahat yang sakit karena anaknya tewas di medan pertempuran. Sigale-gale digunakan pada upacara kematian yang tidak memiliki keturunan. Dalam perkembangannya, sigale-gale menjadi seni pertunjukan untuk menghibur wisatawan. Fungsi sigale-gale secara sosial budaya menjadi berbeda, yakni dari sakral ke profan. Awalnya sigale-gale hanya diiringi musik Sordam dan Sabangunan, tetapi di masa kini pertunjukan sigale-gale diiringi musik gondang, gong dan suling. Pertunjukan sigale-gale terdapat panortor lima sampai tujuh orang. Ukuran patung sigale-gale bervariasi, ada yang tinggi seukuran manusia ada juga yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil ataupun lebih besar. Unsur pertunjukan terdiri dari: Sigale-gale, musik dan tor-tor (tari). Sigale-gale dalam bentuk baru merupakan upaya pelestarian nilai-nilai budaya masyarakat Batak Toba.\",\"PeriodicalId\":36552,\"journal\":{\"name\":\"SPAFA Journal\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-01-20\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"SPAFA Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26721/m831hks88i\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q1\",\"JCRName\":\"Arts and Humanities\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SPAFA Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26721/m831hks88i","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q1","JCRName":"Arts and Humanities","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

Sigale-gale是一个真人大小的木制木偶,雕刻成男性的样子。在北苏门答腊岛萨莫西尔的Toba Batak社区,它被用于葬礼仪式和现代Sigale-gale舞蹈表演。传统的sigale-gale神话已经成为民间传说,描述了为拉贾·拉哈特(Raja Rahat)制作人形木制雕像的故事,拉贾·拉哈特因为他最喜欢的儿子曼格尔(Manggale)在战斗中丧生而生病。这个社区也在葬礼上为那些没有孩子的死者举行葬礼。在当代实践中,sigale-gale已被重新定义为主要面向游客的公共表演。因此,现在的sigale-gale在社会和文化上的作用不同了,从神话走向了现实。风舞最初只配奏乐,但现在大多是由塔琴、锣和苏陵组成的混合合奏。一场演出可以包括五到七名舞者(全景)。Sigale-gale的大小也与人体大小不同,有的更小,有的更大。新形式的Sigale-gale代表了维持Toba Batak文化价值的努力。Patung sigale-gale terbuat dari kayu yang dipahat menyerupai manusia (laki-laki) digunakan saat ritual pemakaman dan dalam pertunjukan tari sigale-gale baru di masyarakat Batak Toba, Samosir,苏门答腊北部。mios keberadaan sigel -gale menjadi folklore yang menmenitakan pembuatan patung kayu menyerupai manusia dipersembahkan kepada Raja Rahat yang sakit karena anaknya tewas di medan pertempuran。Sigale-gale digunakan pada upacara kematian yang tidak memoriliki keturunan。Dalam perkembangannya, siggle -gale menjadi seni pertunjukan untuk menghibur wisatawan。真菌sigale-gale secara social budaya menjadi berbeda, yakni dari sakral ke profan。Awalnya sigale-gale hanya diiringi music Sordam dan Sabangunan, tetapi di masa kini pertunjukan sigale-gale diiringi music gondang, gong dan suling。Pertunjukan sigle -gale terdapat panortor lima sampai tujuh orang。(1)新疆新疆自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区。Unsur pertunjukan terdiri dari: Sigale-gale, musik dan - tor-tor (tari)。这是巴塔克。巴塔克。巴塔克。巴塔克。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Sigale-gale samosir: from the sacred to the secular | Sigale-gale samosir: dari yang sakral menjadi sekular
Sigale-gale is a life-sized wooden puppet carved in the likeness of a human male. It is used during burial rituals and in modern Sigale-gale dance performances in the Toba Batak community, Samosir, North Sumatra. The traditional myth of sigale-gale has become folklore which depicts the making of a wooden statue in human form given to Raja Rahat who is ill because his favorite son Manggale died in the battle. The sigale-gale is used by the community as well in funeral ceremonies for the dead who have died childless. In contemporary practice sigale-gale has been reconceived as public performance mostly for tourists. The sigale-gale thus now functions differently socially and culturally, moving from the mythological towards the worldly. The sigale-gale dance was originally only accompanied by the music of sordam but mostly now by a mixed ensemble comprised of taganing, gong, and suling. A performance can include five to seven dancers (panortor). Sigale-gale also vary in size from human dimensions as well as smaller or even bigger. Sigale-gale in its new forms represents an effort to sustain the cultural values of the Toba Batak. Patung sigale-gale terbuat dari kayu yang dipahat menyerupai manusia (laki-laki) digunakan saat ritual pemakaman dan dalam pertunjukan tari sigale-gale baru di masyarakat Batak Toba, Samosir, Sumatera Utara. Mitos keberadaan sigale-gale menjadi folklore yang menceritakan pembuatan patung kayu menyerupai manusia dipersembahkan kepada Raja Rahat yang sakit karena anaknya tewas di medan pertempuran. Sigale-gale digunakan pada upacara kematian yang tidak memiliki keturunan. Dalam perkembangannya, sigale-gale menjadi seni pertunjukan untuk menghibur wisatawan. Fungsi sigale-gale secara sosial budaya menjadi berbeda, yakni dari sakral ke profan. Awalnya sigale-gale hanya diiringi musik Sordam dan Sabangunan, tetapi di masa kini pertunjukan sigale-gale diiringi musik gondang, gong dan suling. Pertunjukan sigale-gale terdapat panortor lima sampai tujuh orang. Ukuran patung sigale-gale bervariasi, ada yang tinggi seukuran manusia ada juga yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil ataupun lebih besar. Unsur pertunjukan terdiri dari: Sigale-gale, musik dan tor-tor (tari). Sigale-gale dalam bentuk baru merupakan upaya pelestarian nilai-nilai budaya masyarakat Batak Toba.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
SPAFA Journal
SPAFA Journal Arts and Humanities-Visual Arts and Performing Arts
CiteScore
0.90
自引率
0.00%
发文量
2
审稿时长
15 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信