比丹作为中心判断力量的定位:专业性与组织需求

IF 0.1
Rosita Rosita, Iin Nurlinawati
{"title":"比丹作为中心判断力量的定位:专业性与组织需求","authors":"Rosita Rosita, Iin Nurlinawati","doi":"10.22435/HSR.V24I2.3296","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Nutrition services at the primary health center (PHC) are ideally carried out by a nutritionist. At present not all PHC has nutritionists. All PHC without nutritionists in West Bandung Regency and Depok were assigning midwives as nutrition officer. The study was conducted to analyze the utilization of midwives as nutrition officer in PHC of professionalism and organizational needs and function. The study was conducted qualitatively in two health centers, one each in West Bandung Regency and Depok City. Data collection was carried out through in-depth interviews and document review. The informants consisted of midwives who served as nutrition officer, coworkers, PHC heads and cadres, as well as nutrition managers at the health centers. The results showed that the utilization of midwives as nutrition officer at PHC was carried out by the head of the PHC due to limited health workers. The selection of midwives as nutrition officers was appointed through an appointment letter taking into consideration the function of midwives in maternal and child health services which were considered to be closely related to nutrition services. The midwife's performance as a nutrition officer was considered quite good, but the midwife herself felt that being a nutrition officer was not in accordance with their profession. For this reason, it is necessary to recruit nutritionists for nutrition services so that midwives can be posted at the right position. Nutritionists recruitment can be carried out independently by PHC by using BLUD funds . \nAbstrak \nPelayanan gizi di puskesmas idealnya dilakukan oleh seorang nutrisionis. Saat ini belum seluruh puskesmas memiliki nutrisionis. Semua puskesmas di Kabupaten Bandung Barat dan Kota Depok yang tidak memiliki nutrisionis memberdayakan bidan sebagai tenaga pelaksana gizi (TPG). Penelitian dilakukan untuk menganalisis pemberdayaan bidan sebagai TPG di puskesmas berdasarkan aspek profesionalisme dan kebutuhan puskesmas. Penelitian dilakukan secara kualitatif di dua puskesmas, masing-masing satu puskesmas di Kabupaten Bandung Barat dan Kota Depok. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam serta telaah dokumen. Informan terdiri dari bidan yang bertugas sebagai TPG, rekan kerja, kepala puskesmas dan kader posyandu, serta pengelola program gizi Dinkes di wilayah studi. Hasil penelitian menunjukkan pemberdayaan bidan sebagai TPG di puskesmas dilakukan oleh kepala puskesmas dikarenakan keterbatasan tenaga gizi. Pemilihan bidan sebagai TPG dilakukan melalui surat penunjukkan dengan pertimbangan fungsi bidan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak yang dinilai erat kaitannya dengan pelayanan gizi. Kinerja bidan sebagai TPG dinilai cukup baik, namun bidan sendiri merasa bahwa sebagai TPG tidak sesuai dengan profesinya. Untuk itu diperlukan upaya pengadaan nutrisionis puskesmas melalui proses perencanaan sehingga bidan dapat menjalankan sikap profesional terhadap profesinya sebagai bidan. Pengadaan nutrisionis dapat dilakukan secara mandiri oleh puskesmas melalui pemanfaatan dana BLUD dengan memperhatikan regulasi yang berlaku.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Penempatan Bidan Sebagai Tenaga Pelaksana Gizi Di Puskesmas : Profesionalisme dan Kebutuhan Organisasi\",\"authors\":\"Rosita Rosita, Iin Nurlinawati\",\"doi\":\"10.22435/HSR.V24I2.3296\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Nutrition services at the primary health center (PHC) are ideally carried out by a nutritionist. At present not all PHC has nutritionists. All PHC without nutritionists in West Bandung Regency and Depok were assigning midwives as nutrition officer. The study was conducted to analyze the utilization of midwives as nutrition officer in PHC of professionalism and organizational needs and function. The study was conducted qualitatively in two health centers, one each in West Bandung Regency and Depok City. Data collection was carried out through in-depth interviews and document review. The informants consisted of midwives who served as nutrition officer, coworkers, PHC heads and cadres, as well as nutrition managers at the health centers. The results showed that the utilization of midwives as nutrition officer at PHC was carried out by the head of the PHC due to limited health workers. The selection of midwives as nutrition officers was appointed through an appointment letter taking into consideration the function of midwives in maternal and child health services which were considered to be closely related to nutrition services. The midwife's performance as a nutrition officer was considered quite good, but the midwife herself felt that being a nutrition officer was not in accordance with their profession. For this reason, it is necessary to recruit nutritionists for nutrition services so that midwives can be posted at the right position. Nutritionists recruitment can be carried out independently by PHC by using BLUD funds . \\nAbstrak \\nPelayanan gizi di puskesmas idealnya dilakukan oleh seorang nutrisionis. Saat ini belum seluruh puskesmas memiliki nutrisionis. Semua puskesmas di Kabupaten Bandung Barat dan Kota Depok yang tidak memiliki nutrisionis memberdayakan bidan sebagai tenaga pelaksana gizi (TPG). Penelitian dilakukan untuk menganalisis pemberdayaan bidan sebagai TPG di puskesmas berdasarkan aspek profesionalisme dan kebutuhan puskesmas. Penelitian dilakukan secara kualitatif di dua puskesmas, masing-masing satu puskesmas di Kabupaten Bandung Barat dan Kota Depok. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam serta telaah dokumen. Informan terdiri dari bidan yang bertugas sebagai TPG, rekan kerja, kepala puskesmas dan kader posyandu, serta pengelola program gizi Dinkes di wilayah studi. Hasil penelitian menunjukkan pemberdayaan bidan sebagai TPG di puskesmas dilakukan oleh kepala puskesmas dikarenakan keterbatasan tenaga gizi. Pemilihan bidan sebagai TPG dilakukan melalui surat penunjukkan dengan pertimbangan fungsi bidan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak yang dinilai erat kaitannya dengan pelayanan gizi. Kinerja bidan sebagai TPG dinilai cukup baik, namun bidan sendiri merasa bahwa sebagai TPG tidak sesuai dengan profesinya. Untuk itu diperlukan upaya pengadaan nutrisionis puskesmas melalui proses perencanaan sehingga bidan dapat menjalankan sikap profesional terhadap profesinya sebagai bidan. Pengadaan nutrisionis dapat dilakukan secara mandiri oleh puskesmas melalui pemanfaatan dana BLUD dengan memperhatikan regulasi yang berlaku.\",\"PeriodicalId\":42108,\"journal\":{\"name\":\"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2021-06-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/HSR.V24I2.3296\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/HSR.V24I2.3296","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

初级保健中心(PHC)的营养服务最好由营养学家提供。目前并非所有初级保健都有营养学家。西万隆县和德波县所有没有营养师的初级保健都指派助产士担任营养干事。本研究旨在分析助产士在初级保健医院担任营养官的专业性和组织需求与功能。该研究在两个保健中心进行了定性研究,分别位于西万隆县和德波市。数据收集是通过深入访谈和文件审查进行的。举报人包括担任营养官员的助产士、同事、初级保健主任和干部以及保健中心的营养管理人员。结果表明,由于保健人员有限,助产士作为初级保健中心营养干事的利用是由初级保健中心负责人进行的。考虑到助产士在妇幼保健服务中的职能,通过一份聘任书任命助产士为营养干事,因为助产士被认为与营养服务密切相关。助产士作为一名营养官的表现被认为是相当不错的,但助产士自己觉得作为一名营养官不符合自己的职业。因此,有必要招聘营养学家提供营养服务,以便助产士能够被安置在合适的位置。PHC可以利用bld资金独立开展营养师招聘工作。摘要:海参是一种理想的植物,具有良好的营养价值。植物营养成分的研究。中国农业科学院院士、农业科学院院士、农业科学院院士、农业科学院院士、农业科学院院士。Penelitian dilakukan untuk menganalis pemberdayaan bidan sebagai TPG di puskesmas berdasarkan说专业的dan kebutuhan puskesmas。Penelitian dilakukan secara kalititf di dua puskesmas, masing-masing - satu puskesmas di Kabupaten Bandung Barat dan Kota Depok。彭普兰的数据:dilakukan melalui wawancara mendalam serta telaah dokumen。Informan terdiri dari bidan yang bertuga sebagai TPG, rekan kerja, kepala puskesmas dan kader posyandu, serta pengelola计划gizi Dinkes di wilayah研究。Hasil penelitian menunjukkan pemberdayaan bidan sebagai TPG di puskesmas dilakukan oleh kepala puskesmas dikarenakan keterbatasan tenaga gizi。pilihan bidan sebagai TPG dilakukan melalui surat penunjukkan dengan pertimbangan fungsi bidan dalam pelayanan kesehatan ibu dananak diilai erat kaitannya dengan pelayanan gizi。基尼亚bidan sebagai TPG dinilai cucuup baik, namun bidan sendiri merasa bahwa sebagai TPG tidak sesuai dengan专业。Untuk是一家专业从事农业、农业、农业、农业和农业生产的企业。彭达丹营养是dapat dilakukan secara mandiri oleh, puskesmas melalui pmanfaatan, dana bld登根成员,hatikan regulasi yang berlaku。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Penempatan Bidan Sebagai Tenaga Pelaksana Gizi Di Puskesmas : Profesionalisme dan Kebutuhan Organisasi
Nutrition services at the primary health center (PHC) are ideally carried out by a nutritionist. At present not all PHC has nutritionists. All PHC without nutritionists in West Bandung Regency and Depok were assigning midwives as nutrition officer. The study was conducted to analyze the utilization of midwives as nutrition officer in PHC of professionalism and organizational needs and function. The study was conducted qualitatively in two health centers, one each in West Bandung Regency and Depok City. Data collection was carried out through in-depth interviews and document review. The informants consisted of midwives who served as nutrition officer, coworkers, PHC heads and cadres, as well as nutrition managers at the health centers. The results showed that the utilization of midwives as nutrition officer at PHC was carried out by the head of the PHC due to limited health workers. The selection of midwives as nutrition officers was appointed through an appointment letter taking into consideration the function of midwives in maternal and child health services which were considered to be closely related to nutrition services. The midwife's performance as a nutrition officer was considered quite good, but the midwife herself felt that being a nutrition officer was not in accordance with their profession. For this reason, it is necessary to recruit nutritionists for nutrition services so that midwives can be posted at the right position. Nutritionists recruitment can be carried out independently by PHC by using BLUD funds . Abstrak Pelayanan gizi di puskesmas idealnya dilakukan oleh seorang nutrisionis. Saat ini belum seluruh puskesmas memiliki nutrisionis. Semua puskesmas di Kabupaten Bandung Barat dan Kota Depok yang tidak memiliki nutrisionis memberdayakan bidan sebagai tenaga pelaksana gizi (TPG). Penelitian dilakukan untuk menganalisis pemberdayaan bidan sebagai TPG di puskesmas berdasarkan aspek profesionalisme dan kebutuhan puskesmas. Penelitian dilakukan secara kualitatif di dua puskesmas, masing-masing satu puskesmas di Kabupaten Bandung Barat dan Kota Depok. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam serta telaah dokumen. Informan terdiri dari bidan yang bertugas sebagai TPG, rekan kerja, kepala puskesmas dan kader posyandu, serta pengelola program gizi Dinkes di wilayah studi. Hasil penelitian menunjukkan pemberdayaan bidan sebagai TPG di puskesmas dilakukan oleh kepala puskesmas dikarenakan keterbatasan tenaga gizi. Pemilihan bidan sebagai TPG dilakukan melalui surat penunjukkan dengan pertimbangan fungsi bidan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak yang dinilai erat kaitannya dengan pelayanan gizi. Kinerja bidan sebagai TPG dinilai cukup baik, namun bidan sendiri merasa bahwa sebagai TPG tidak sesuai dengan profesinya. Untuk itu diperlukan upaya pengadaan nutrisionis puskesmas melalui proses perencanaan sehingga bidan dapat menjalankan sikap profesional terhadap profesinya sebagai bidan. Pengadaan nutrisionis dapat dilakukan secara mandiri oleh puskesmas melalui pemanfaatan dana BLUD dengan memperhatikan regulasi yang berlaku.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan PUBLIC, ENVIRONMENTAL & OCCUPATIONAL HEALTH-
自引率
0.00%
发文量
1
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信