非人类动物的人性化:印尼狗权运动的框架分析

Prisilia Resolute
{"title":"非人类动物的人性化:印尼狗权运动的框架分析","authors":"Prisilia Resolute","doi":"10.7454/mjs.v21i2.5073","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Konsumsi daging anjing merupakan sebuah kebiasaan umum dalam beberapa dekade terakhir dan telah menjadi simbol bagi beberapa kelompok masyarakat di seluruh dunia. Dogs Are Not Food (DANF) adalah sebuah gerakan sosial yang ditujukan untuk menghapuskan konsumsi daging anjing. Gerakan ini diinisiasi oleh beberapa organisasi hak asasi satwa di Indonesia. Kampanye tersebut menjadi kontradiksi tersendiri: mengapa organisasi-organisasi tersebut melarang konsumsi daging anjing namun tetap mengonsumsi daging satwa lain? Bertolak dari konsep analisis framing, tulisan ini menggunakan observasi partisipatoris dan wawancara mendalam dengan informan-informan yang mengidentifikasi dirinya sebagai aktivis satwa dan/atau pendukung gerakan DANF. Berbeda dengan studi-studi sebelumnya yang cenderung mengkritik gerakan DANF, tulisan ini memberikan sebuah penjelasan sosiologis mengenai fungsi anjing dalam masyarakat dan menganalisis framing gerakan DANF. Tulisan ini berargumen bahwa framing yang digunakan oleh gerakan DANF bertujuan untuk “memanusiakan” satwa. Oleh karena itu, pelarangan konsumsi daging anjing menjadi tujuan gerakan DANF. Abstract The consumption of dog meat has been a common practice in the past few decades and a symbol for certain groups all around the world. Dogs Are Not Food (DANF) is a new social movement aimed to ban dog meat consumption, initiated by several animal rights organizations in Indonesia. The campaign seems to be self-contradictory: why ban the consumption of dog meat while still allowing the consumption of meat from other animals? Drawing on framing analysis, this article uses participant observation and in-depth interview with some self-identified animal activists and/or supporters of DANF. In contrast to previous studies, which are too critical of DANF, this article gives a sociological explanation on the functions of dogs in society and analysis of DANF’s framing. I argue that the framing used by the movement attempts to humanize non-human animals. Banning consumption of dog meat, therefore, is the goal of the DANF campaign.","PeriodicalId":31129,"journal":{"name":"Masyarakat Jurnal Sosiologi","volume":"21 1","pages":"149-172"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.7454/mjs.v21i2.5073","citationCount":"6","resultStr":"{\"title\":\"Humanizing the Non-Human Animal: the Framing Analysis of Dogs' Rights Movement in Indonesia\",\"authors\":\"Prisilia Resolute\",\"doi\":\"10.7454/mjs.v21i2.5073\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak Konsumsi daging anjing merupakan sebuah kebiasaan umum dalam beberapa dekade terakhir dan telah menjadi simbol bagi beberapa kelompok masyarakat di seluruh dunia. Dogs Are Not Food (DANF) adalah sebuah gerakan sosial yang ditujukan untuk menghapuskan konsumsi daging anjing. Gerakan ini diinisiasi oleh beberapa organisasi hak asasi satwa di Indonesia. Kampanye tersebut menjadi kontradiksi tersendiri: mengapa organisasi-organisasi tersebut melarang konsumsi daging anjing namun tetap mengonsumsi daging satwa lain? Bertolak dari konsep analisis framing, tulisan ini menggunakan observasi partisipatoris dan wawancara mendalam dengan informan-informan yang mengidentifikasi dirinya sebagai aktivis satwa dan/atau pendukung gerakan DANF. Berbeda dengan studi-studi sebelumnya yang cenderung mengkritik gerakan DANF, tulisan ini memberikan sebuah penjelasan sosiologis mengenai fungsi anjing dalam masyarakat dan menganalisis framing gerakan DANF. Tulisan ini berargumen bahwa framing yang digunakan oleh gerakan DANF bertujuan untuk “memanusiakan” satwa. Oleh karena itu, pelarangan konsumsi daging anjing menjadi tujuan gerakan DANF. Abstract The consumption of dog meat has been a common practice in the past few decades and a symbol for certain groups all around the world. Dogs Are Not Food (DANF) is a new social movement aimed to ban dog meat consumption, initiated by several animal rights organizations in Indonesia. The campaign seems to be self-contradictory: why ban the consumption of dog meat while still allowing the consumption of meat from other animals? Drawing on framing analysis, this article uses participant observation and in-depth interview with some self-identified animal activists and/or supporters of DANF. In contrast to previous studies, which are too critical of DANF, this article gives a sociological explanation on the functions of dogs in society and analysis of DANF’s framing. I argue that the framing used by the movement attempts to humanize non-human animals. Banning consumption of dog meat, therefore, is the goal of the DANF campaign.\",\"PeriodicalId\":31129,\"journal\":{\"name\":\"Masyarakat Jurnal Sosiologi\",\"volume\":\"21 1\",\"pages\":\"149-172\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2017-02-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"https://sci-hub-pdf.com/10.7454/mjs.v21i2.5073\",\"citationCount\":\"6\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Masyarakat Jurnal Sosiologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.7454/mjs.v21i2.5073\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Masyarakat Jurnal Sosiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/mjs.v21i2.5073","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6

摘要

在过去的几十年里,狗肉的抽象消费一直是一种常见的做法,它已经成为世界上许多社会群体的象征。狗不是食物,是一种旨在减少狗肉消费的社会运动。这项运动是由印尼几个动物权利组织发起的。这项运动本身就是一个矛盾:为什么这些组织禁止吃狗食,却继续吃其他动物的肉?与框架分析的概念相反,这篇文章采用了党派观察观察和对自称为动物活动人士和/或运动支持者的线人的深入采访。与之前批评DANF运动的研究不同,这篇文章为狗在社会中的作用提供了社会学上的解释,并分析了DANF运动的框架。这篇文章认为,DANF运动使用的框架是为了“使动物人性化”。因此,禁止食用狗肉成为舞蹈的目标。不注意到狗肉的后果在过去几年中是很常见的,在世界各地生长的象征。狗不是食物,是一种新的社会运动,由several动物权利管理机构发起。竞选似乎是一种自我牺牲的方式:为什么在还不与其他动物分享肉的同时,却禁止了狗肉的收缩?进行框架分析,这篇文章的一部分参与观察和内部采访与一些身份认同的动物活动和/或支持DANF。这篇文章对社会中狗的贡献和对DANF框架的分析提供了社会学上的研究。我认为这种框架是由非人类动物的运动驱动的。禁止吃狗肉,这是DANF运动的目标。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Humanizing the Non-Human Animal: the Framing Analysis of Dogs' Rights Movement in Indonesia
Abstrak Konsumsi daging anjing merupakan sebuah kebiasaan umum dalam beberapa dekade terakhir dan telah menjadi simbol bagi beberapa kelompok masyarakat di seluruh dunia. Dogs Are Not Food (DANF) adalah sebuah gerakan sosial yang ditujukan untuk menghapuskan konsumsi daging anjing. Gerakan ini diinisiasi oleh beberapa organisasi hak asasi satwa di Indonesia. Kampanye tersebut menjadi kontradiksi tersendiri: mengapa organisasi-organisasi tersebut melarang konsumsi daging anjing namun tetap mengonsumsi daging satwa lain? Bertolak dari konsep analisis framing, tulisan ini menggunakan observasi partisipatoris dan wawancara mendalam dengan informan-informan yang mengidentifikasi dirinya sebagai aktivis satwa dan/atau pendukung gerakan DANF. Berbeda dengan studi-studi sebelumnya yang cenderung mengkritik gerakan DANF, tulisan ini memberikan sebuah penjelasan sosiologis mengenai fungsi anjing dalam masyarakat dan menganalisis framing gerakan DANF. Tulisan ini berargumen bahwa framing yang digunakan oleh gerakan DANF bertujuan untuk “memanusiakan” satwa. Oleh karena itu, pelarangan konsumsi daging anjing menjadi tujuan gerakan DANF. Abstract The consumption of dog meat has been a common practice in the past few decades and a symbol for certain groups all around the world. Dogs Are Not Food (DANF) is a new social movement aimed to ban dog meat consumption, initiated by several animal rights organizations in Indonesia. The campaign seems to be self-contradictory: why ban the consumption of dog meat while still allowing the consumption of meat from other animals? Drawing on framing analysis, this article uses participant observation and in-depth interview with some self-identified animal activists and/or supporters of DANF. In contrast to previous studies, which are too critical of DANF, this article gives a sociological explanation on the functions of dogs in society and analysis of DANF’s framing. I argue that the framing used by the movement attempts to humanize non-human animals. Banning consumption of dog meat, therefore, is the goal of the DANF campaign.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
5
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信