也许中世纪的一些美国人和统一战线(P.D.III)从第二次被占领以来,当时在公共领域的各种地区冲突中有不同的协议和自由。

Murtamadji Murtamadji
{"title":"也许中世纪的一些美国人和统一战线(P.D.III)从第二次被占领以来,当时在公共领域的各种地区冲突中有不同的协议和自由。","authors":"Murtamadji Murtamadji","doi":"10.21831/hum.v8i1.21009","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kajian ini bertujuan untuk mencoba mengungkap beberapa faktor penyebab gagalnya perang besar antara Amerika Serikat dengan Unisoviet yang boleh kita sebut sebagai Perang Dunia III di era Perang Dingin ,sekalipun kedua negara Adi Daya tersebut terlibat dalam berbagai konflik regional di belahan Bumi, serta diantara keduanya timbul ketegangan , persaingan persenjataan maupun kecurigaan.            Setelah berakhirnya PD II Negara Amerika dan Unisoviet dianggap sebagai negara Adidaya jauh lebih kuat dari negara negara lain di dunia. Keduanya saling bersaing dan berusaha memperluas pengaruhnya terhadap negara negara di dunia. Amerika sebagai negara Kapitalis dan unisoviet sebaga negara Sosialis Komunis, namun taksatupun dari mereka cukup kuat untuk memaksakan keinginannya kepada negara Adidaya lainnya. Dari persaingan, pergolakan, dan ketegangan serta kecuriaan ini terjadilah konflik antara kedua negara Adidaya tersebut yang disebut Perang Dingin. Pengaruh negara Adidaya tersebut melibatkan negara negara kecil yang bukan Super Power ( Adidaya ), hal ini terjadi karena negara negara kecil berkecenderungan mencari perlindungan keamanan dari negara negara yang mereka anggap kuat dan mampu melindungi. Kondisi inilah yang memicu timbulnya konflik regional dikalangan negara negara kecil yang sedang berkembang. Dari hasil kajian ini dapat diketahui bahwa faktor faktor yang menjadi penyebab gagalnya perang besar antara Amerika Serikat dengan Unisoviet di era perang dingin adalah : Adanya Balance of Power, balance of teror, perimbangan persenjataan nuklir, serta adanya sikap moral yang baik dan perasaan yang sama sama takut antara kedua negara adidaya , menyebabkan timbulnya sikap hati hati kedua negara Adidaya dalam mengambil keputusan untuk mendahului menekan tombol nuklirnya ( menyerang ). Kondisi seperti inilah yang menyebabkan  perang besar antara Amerika dan Unisoviet  tidak terjadi secara terbuka, meskipun dibelahan bumi yang lain terjadi konflik regional.            Kajian ini memungkinkan dapat dijadikan pelajaran bagi negara negara kecil yang sedang berkembang , untuk tidak menggantungkan diri pada negara besar dalam mencari perlindungan keamanan, agar tidak dijadikan alat untuk kepentingan promosi kekuatan senjata oleh negara negara super power. Justeru dengan mengembangkan kekuatan militer secara profesional yang dibarengi dengan pengembangan IPTEK dan persenjataan yang canggih, akan mampu mengimbangi kekuatan negara lawan, sehingga hal ini dapat berfungsi sebagai daya tangkal bagi negara lawan, dan kenyataannya perimbangan kekuatan itu memang penting dalam menjamin perdamaian dunia. Hal ini seperti ungkapan Yunani kuno “Sivis Pakem Para Bellum” artinya “jika anda ingin damai maka bersiaplah untuk perang”.","PeriodicalId":34797,"journal":{"name":"Humanika Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"GAGALNYA PERANG ANTARA AMERIKA DAN UNISOVIET ( P D. III ) DI ERA PERANG DINGIN SEKALIPUN KEDUA NEGARA ADIDAYA SALING BERSAING PERSENJATAAN DAN TERLIBAT DALAM BERBAGAI KONFLIK REGIONAL DI BELAHAN BUMI\",\"authors\":\"Murtamadji Murtamadji\",\"doi\":\"10.21831/hum.v8i1.21009\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kajian ini bertujuan untuk mencoba mengungkap beberapa faktor penyebab gagalnya perang besar antara Amerika Serikat dengan Unisoviet yang boleh kita sebut sebagai Perang Dunia III di era Perang Dingin ,sekalipun kedua negara Adi Daya tersebut terlibat dalam berbagai konflik regional di belahan Bumi, serta diantara keduanya timbul ketegangan , persaingan persenjataan maupun kecurigaan.            Setelah berakhirnya PD II Negara Amerika dan Unisoviet dianggap sebagai negara Adidaya jauh lebih kuat dari negara negara lain di dunia. Keduanya saling bersaing dan berusaha memperluas pengaruhnya terhadap negara negara di dunia. Amerika sebagai negara Kapitalis dan unisoviet sebaga negara Sosialis Komunis, namun taksatupun dari mereka cukup kuat untuk memaksakan keinginannya kepada negara Adidaya lainnya. Dari persaingan, pergolakan, dan ketegangan serta kecuriaan ini terjadilah konflik antara kedua negara Adidaya tersebut yang disebut Perang Dingin. Pengaruh negara Adidaya tersebut melibatkan negara negara kecil yang bukan Super Power ( Adidaya ), hal ini terjadi karena negara negara kecil berkecenderungan mencari perlindungan keamanan dari negara negara yang mereka anggap kuat dan mampu melindungi. Kondisi inilah yang memicu timbulnya konflik regional dikalangan negara negara kecil yang sedang berkembang. Dari hasil kajian ini dapat diketahui bahwa faktor faktor yang menjadi penyebab gagalnya perang besar antara Amerika Serikat dengan Unisoviet di era perang dingin adalah : Adanya Balance of Power, balance of teror, perimbangan persenjataan nuklir, serta adanya sikap moral yang baik dan perasaan yang sama sama takut antara kedua negara adidaya , menyebabkan timbulnya sikap hati hati kedua negara Adidaya dalam mengambil keputusan untuk mendahului menekan tombol nuklirnya ( menyerang ). Kondisi seperti inilah yang menyebabkan  perang besar antara Amerika dan Unisoviet  tidak terjadi secara terbuka, meskipun dibelahan bumi yang lain terjadi konflik regional.            Kajian ini memungkinkan dapat dijadikan pelajaran bagi negara negara kecil yang sedang berkembang , untuk tidak menggantungkan diri pada negara besar dalam mencari perlindungan keamanan, agar tidak dijadikan alat untuk kepentingan promosi kekuatan senjata oleh negara negara super power. Justeru dengan mengembangkan kekuatan militer secara profesional yang dibarengi dengan pengembangan IPTEK dan persenjataan yang canggih, akan mampu mengimbangi kekuatan negara lawan, sehingga hal ini dapat berfungsi sebagai daya tangkal bagi negara lawan, dan kenyataannya perimbangan kekuatan itu memang penting dalam menjamin perdamaian dunia. Hal ini seperti ungkapan Yunani kuno “Sivis Pakem Para Bellum” artinya “jika anda ingin damai maka bersiaplah untuk perang”.\",\"PeriodicalId\":34797,\"journal\":{\"name\":\"Humanika Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-08-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Humanika Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21831/hum.v8i1.21009\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Humanika Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/hum.v8i1.21009","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

本研究的目的是试图揭示美国和独联体之间的战争(我们可以称之为冷战中的第三次世界大战)的巨大失败的一些原因,尽管阿迪达亚两国在地球一侧卷入了各种地区冲突,它们之间产生了紧张、军备竞争或怀疑。PD II结束后,美国和Unisoviet被认为是一个比世界上其他国家强大得多的阿迪达亚国家。他们都在竞争,并试图扩大对世界各国的影响力。美国是一个资本主义国家,联合国是一个共产主义社会主义国家,但他们都不足以将自己的愿望强加给另一个阿迪达亚国家。从这场竞争、这场运动、这种紧张和这种怀疑中,阿迪达亚两国之间发生了一场被称为冷战的冲突。阿迪达亚入侵者涉及非超级大国(阿迪达亚)的小国,这是因为小国倾向于从他们认为强大和有能力保护的国家寻求安全。这就是引发小型发展中国家之间区域冲突的原因。从这项研究中可以清楚地看出,导致冷战时期美国与苏联战争大失败的因素是:存在着力量平衡、恐怖平衡、核武器平衡,两国之间存在着良好的道德态度和同样的恐惧感,阿迪达亚两国决定首先按下核按钮。这就是导致美国和Unisoviets之间的大战没有公开发生的条件,尽管其他国家被指责为地区冲突的罪魁祸首。这项研究使一个发展中小国能够吸取教训,不要依赖大国寻求安全保护,不要成为超级大国推广武器力量的工具。只要专业地发展军事力量,随着IPTEK的发展和先进武器的发展,就能够平衡对手国家的力量,使其能够充当对手国家的坦克,事实上,确保世界和平很重要。这就像古希腊短语“Sivis Pakem Para Bellum”的意思是“如果你想要和平,就为战争做好准备”。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
GAGALNYA PERANG ANTARA AMERIKA DAN UNISOVIET ( P D. III ) DI ERA PERANG DINGIN SEKALIPUN KEDUA NEGARA ADIDAYA SALING BERSAING PERSENJATAAN DAN TERLIBAT DALAM BERBAGAI KONFLIK REGIONAL DI BELAHAN BUMI
Kajian ini bertujuan untuk mencoba mengungkap beberapa faktor penyebab gagalnya perang besar antara Amerika Serikat dengan Unisoviet yang boleh kita sebut sebagai Perang Dunia III di era Perang Dingin ,sekalipun kedua negara Adi Daya tersebut terlibat dalam berbagai konflik regional di belahan Bumi, serta diantara keduanya timbul ketegangan , persaingan persenjataan maupun kecurigaan.            Setelah berakhirnya PD II Negara Amerika dan Unisoviet dianggap sebagai negara Adidaya jauh lebih kuat dari negara negara lain di dunia. Keduanya saling bersaing dan berusaha memperluas pengaruhnya terhadap negara negara di dunia. Amerika sebagai negara Kapitalis dan unisoviet sebaga negara Sosialis Komunis, namun taksatupun dari mereka cukup kuat untuk memaksakan keinginannya kepada negara Adidaya lainnya. Dari persaingan, pergolakan, dan ketegangan serta kecuriaan ini terjadilah konflik antara kedua negara Adidaya tersebut yang disebut Perang Dingin. Pengaruh negara Adidaya tersebut melibatkan negara negara kecil yang bukan Super Power ( Adidaya ), hal ini terjadi karena negara negara kecil berkecenderungan mencari perlindungan keamanan dari negara negara yang mereka anggap kuat dan mampu melindungi. Kondisi inilah yang memicu timbulnya konflik regional dikalangan negara negara kecil yang sedang berkembang. Dari hasil kajian ini dapat diketahui bahwa faktor faktor yang menjadi penyebab gagalnya perang besar antara Amerika Serikat dengan Unisoviet di era perang dingin adalah : Adanya Balance of Power, balance of teror, perimbangan persenjataan nuklir, serta adanya sikap moral yang baik dan perasaan yang sama sama takut antara kedua negara adidaya , menyebabkan timbulnya sikap hati hati kedua negara Adidaya dalam mengambil keputusan untuk mendahului menekan tombol nuklirnya ( menyerang ). Kondisi seperti inilah yang menyebabkan  perang besar antara Amerika dan Unisoviet  tidak terjadi secara terbuka, meskipun dibelahan bumi yang lain terjadi konflik regional.            Kajian ini memungkinkan dapat dijadikan pelajaran bagi negara negara kecil yang sedang berkembang , untuk tidak menggantungkan diri pada negara besar dalam mencari perlindungan keamanan, agar tidak dijadikan alat untuk kepentingan promosi kekuatan senjata oleh negara negara super power. Justeru dengan mengembangkan kekuatan militer secara profesional yang dibarengi dengan pengembangan IPTEK dan persenjataan yang canggih, akan mampu mengimbangi kekuatan negara lawan, sehingga hal ini dapat berfungsi sebagai daya tangkal bagi negara lawan, dan kenyataannya perimbangan kekuatan itu memang penting dalam menjamin perdamaian dunia. Hal ini seperti ungkapan Yunani kuno “Sivis Pakem Para Bellum” artinya “jika anda ingin damai maka bersiaplah untuk perang”.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
5
审稿时长
16 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信