Andi Meyka Try Intani, W. Widyastuti, Ahmad Ridfah
{"title":"针对感染新冠肺炎的早期成年人的流行病紧急情况的自我披露管理","authors":"Andi Meyka Try Intani, W. Widyastuti, Ahmad Ridfah","doi":"10.26740/jptt.v13n3.p294-306","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Being anxious facing the Covid-19 pandemic is an individual response to environmental changes which is characterized by somatic and non-somatic symptoms. Anxiety is the most common symptom during the Covid-19 pandemic, so steps are needed to minimize it. This study aims to determine the effect of self-disclosure on anxiety facing the Covid-19 pandemic in early adulthood. This research was conducted on 310 respondents, namely early adults aged 18-40 years who had been infected with Covid-19 in Makassar City. This study uses an accidental sampling technique. This study uses a self-disclosure and anxiety scale to face the Covid-19 pandemic, the results of which are analyzed by using an ordinal regression test using SPSS application version 24. The results of the analysis show that Nagelkerke's score is 0.034, which means that self-disclosure contributes 3.4% to the variation. The significance value obtained is 0.002 (p<0.05), which means that self-disclosure can be a significant predictor of anxiety facing the Covid-19 pandemic Additional analysis conducted showed that there is no differences in self-disclosure based on gender, age, occupation, and education level. Likewise with the level of anxiety, that there is no significant difference based on gender, age, occupation, and level of education.The findings in this study have implications for the need for early adulthood to carry out self-disclosure so that anxiety can be minimized. Anxiety have a negative impact on an individual's mental health.\nKecemasan menghadapi pandemi Covid-19 merupakan responindividu terhadap perubahan lingkungan yang ditandai dengangejala somatik dan non-somatik. Kecemasan menjadi gejalayang paling umum dirasakan selama pandemi Covid-19sehingga perlu adanya langkah untuk meminimalisir. Penelitianini bertujuan untuk menganalisis pengaruh self disclosureterhadap kecemasan menghadapi pandemi Covid-19 pada dewasa awal. Penelitian ini dilakukan pada 310responden, yaitu dewasa awal berusia 18-40 tahun yangpernah terinfeksi Covid-19 di Kota Makassar. Penelitian inimenggunakan teknik accidental sampling. Penelitian inimenggunakan skala self disclosure dan kecemasanmenghadapi pandemi Covid-19, yang hasilnya dianalisisdengan uji regresi ordinal menggunakan aplikasi SPSS versi24. Hasil analisis menunjukkan skor Nagelkerke sebesar 0,034yang berarti bahwa self disclosure memberikan kontribusisebesar 3,4% variasi. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah0,002 (p<0,05) yang berarti bahwa self disclosure mampumenjadi prediktor yang signifikan terhadap kecemasanmenghadapi pandemi Covid-19. Analisis tambahan yangdilakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan selfdisclosure berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, dantingkat pendidikan. Begitupun dengan tingkat kecemasan,bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan berdasarkanjenis kelamin, usia, pekerjaan, dan tingkat pendidikan.Temuan dalam penelitian ini berimplikasi pada perlunyadewasa awal untuk melakukan self disclosure sehinggakecemasan dapat diminimalisir. Kecemasan yang terusmenerus dirasakan dapat berdampak buruk terhadap kesehatanmental individu.","PeriodicalId":32575,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Self Disclosure terhadap Kecemasan Menghadapi Pandemi Pada Dewasa Awal yang Pernah Terinfeksi Covid-19\",\"authors\":\"Andi Meyka Try Intani, W. Widyastuti, Ahmad Ridfah\",\"doi\":\"10.26740/jptt.v13n3.p294-306\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Being anxious facing the Covid-19 pandemic is an individual response to environmental changes which is characterized by somatic and non-somatic symptoms. Anxiety is the most common symptom during the Covid-19 pandemic, so steps are needed to minimize it. This study aims to determine the effect of self-disclosure on anxiety facing the Covid-19 pandemic in early adulthood. This research was conducted on 310 respondents, namely early adults aged 18-40 years who had been infected with Covid-19 in Makassar City. This study uses an accidental sampling technique. This study uses a self-disclosure and anxiety scale to face the Covid-19 pandemic, the results of which are analyzed by using an ordinal regression test using SPSS application version 24. The results of the analysis show that Nagelkerke's score is 0.034, which means that self-disclosure contributes 3.4% to the variation. The significance value obtained is 0.002 (p<0.05), which means that self-disclosure can be a significant predictor of anxiety facing the Covid-19 pandemic Additional analysis conducted showed that there is no differences in self-disclosure based on gender, age, occupation, and education level. Likewise with the level of anxiety, that there is no significant difference based on gender, age, occupation, and level of education.The findings in this study have implications for the need for early adulthood to carry out self-disclosure so that anxiety can be minimized. Anxiety have a negative impact on an individual's mental health.\\nKecemasan menghadapi pandemi Covid-19 merupakan responindividu terhadap perubahan lingkungan yang ditandai dengangejala somatik dan non-somatik. Kecemasan menjadi gejalayang paling umum dirasakan selama pandemi Covid-19sehingga perlu adanya langkah untuk meminimalisir. Penelitianini bertujuan untuk menganalisis pengaruh self disclosureterhadap kecemasan menghadapi pandemi Covid-19 pada dewasa awal. Penelitian ini dilakukan pada 310responden, yaitu dewasa awal berusia 18-40 tahun yangpernah terinfeksi Covid-19 di Kota Makassar. Penelitian inimenggunakan teknik accidental sampling. Penelitian inimenggunakan skala self disclosure dan kecemasanmenghadapi pandemi Covid-19, yang hasilnya dianalisisdengan uji regresi ordinal menggunakan aplikasi SPSS versi24. Hasil analisis menunjukkan skor Nagelkerke sebesar 0,034yang berarti bahwa self disclosure memberikan kontribusisebesar 3,4% variasi. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah0,002 (p<0,05) yang berarti bahwa self disclosure mampumenjadi prediktor yang signifikan terhadap kecemasanmenghadapi pandemi Covid-19. Analisis tambahan yangdilakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan selfdisclosure berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, dantingkat pendidikan. Begitupun dengan tingkat kecemasan,bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan berdasarkanjenis kelamin, usia, pekerjaan, dan tingkat pendidikan.Temuan dalam penelitian ini berimplikasi pada perlunyadewasa awal untuk melakukan self disclosure sehinggakecemasan dapat diminimalisir. Kecemasan yang terusmenerus dirasakan dapat berdampak buruk terhadap kesehatanmental individu.\",\"PeriodicalId\":32575,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-10-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26740/jptt.v13n3.p294-306\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/jptt.v13n3.p294-306","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
面对Covid-19大流行的焦虑是个体对环境变化的反应,其特征是躯体和非躯体症状。焦虑是Covid-19大流行期间最常见的症状,因此需要采取措施尽量减少焦虑。本研究旨在确定自我披露对成年早期面临新冠肺炎大流行的焦虑的影响。这项研究对310名受访者进行了调查,即在望加锡市感染Covid-19的18-40岁的早期成年人。本研究采用偶然抽样技术。本研究采用面对新冠肺炎大流行的自我表露和焦虑量表,使用SPSS应用程序版本24对结果进行有序回归检验。分析结果显示,Nagelkerke的得分为0.034,这意味着自我表露对变异的贡献为3.4%。获得的显著性值为0.002 (p<0.05),这意味着自我表露可以显著预测面对新冠肺炎大流行的焦虑。另外,分析显示,自我表露在性别、年龄、职业和教育水平方面没有差异。同样,焦虑水平在性别、年龄、职业和受教育程度上也没有显著差异。这项研究的发现暗示了成年早期进行自我表露的必要性,这样焦虑就可以最小化。焦虑对个人的心理健康有负面影响。中国新冠肺炎疫情防控专家、专家、专家、专家、专家、专家等。新冠肺炎大流行是一种罕见的疾病,是一种罕见的疾病,是一种罕见的疾病。Penelitianini bertujuan untutujuan Penelitianini Penelitianini bertujuan untutujuan Penelitianini Penelitianini自我披露(自我披露)研究报告:2013年12月1日至4月1日,新冠肺炎疫情发生在望加锡哥打。Penelitian inimenggunakan技术偶然抽样。Penelitian inimenggunakan skala自我披露与新冠肺炎疫情的关系,杨海霞,邓德华,杨海霞,等,应用SPSS versi24。Hasil分析menunjukkan skor Nagelkerke sebesar,034, yang berarti bahwa自我披露成员kontribussesear, 3,4%差异。Nilai显着性yang diperoleh adal0,002 (p< 0.05), yang berarti bahwa自我披露mampumenjadi预测因子yang显着性yang diperoleh keecemasanmenghapi大流行Covid-19。分析tambahan yangdilakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan和自我披露berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, dantingkat pendidikan。Begitupun dengan tingkat kecemasan,bahwa tidak terdapat perbedaan yang signfikan berdasarkanjenis kelamin, usia, pekerjaan, dan tingkat pendidikan。teman dalam penelitian的翻译结果:teman dalam penelitian的翻译结果:teman dalam penelitian的翻译结果:teman dalam penelitian的翻译结果:teman dalam penelitiankeecemasan yang terusmenerus diasakan dapat berdampak buruk terhadap是一个环境个体。
Pengaruh Self Disclosure terhadap Kecemasan Menghadapi Pandemi Pada Dewasa Awal yang Pernah Terinfeksi Covid-19
Being anxious facing the Covid-19 pandemic is an individual response to environmental changes which is characterized by somatic and non-somatic symptoms. Anxiety is the most common symptom during the Covid-19 pandemic, so steps are needed to minimize it. This study aims to determine the effect of self-disclosure on anxiety facing the Covid-19 pandemic in early adulthood. This research was conducted on 310 respondents, namely early adults aged 18-40 years who had been infected with Covid-19 in Makassar City. This study uses an accidental sampling technique. This study uses a self-disclosure and anxiety scale to face the Covid-19 pandemic, the results of which are analyzed by using an ordinal regression test using SPSS application version 24. The results of the analysis show that Nagelkerke's score is 0.034, which means that self-disclosure contributes 3.4% to the variation. The significance value obtained is 0.002 (p<0.05), which means that self-disclosure can be a significant predictor of anxiety facing the Covid-19 pandemic Additional analysis conducted showed that there is no differences in self-disclosure based on gender, age, occupation, and education level. Likewise with the level of anxiety, that there is no significant difference based on gender, age, occupation, and level of education.The findings in this study have implications for the need for early adulthood to carry out self-disclosure so that anxiety can be minimized. Anxiety have a negative impact on an individual's mental health.
Kecemasan menghadapi pandemi Covid-19 merupakan responindividu terhadap perubahan lingkungan yang ditandai dengangejala somatik dan non-somatik. Kecemasan menjadi gejalayang paling umum dirasakan selama pandemi Covid-19sehingga perlu adanya langkah untuk meminimalisir. Penelitianini bertujuan untuk menganalisis pengaruh self disclosureterhadap kecemasan menghadapi pandemi Covid-19 pada dewasa awal. Penelitian ini dilakukan pada 310responden, yaitu dewasa awal berusia 18-40 tahun yangpernah terinfeksi Covid-19 di Kota Makassar. Penelitian inimenggunakan teknik accidental sampling. Penelitian inimenggunakan skala self disclosure dan kecemasanmenghadapi pandemi Covid-19, yang hasilnya dianalisisdengan uji regresi ordinal menggunakan aplikasi SPSS versi24. Hasil analisis menunjukkan skor Nagelkerke sebesar 0,034yang berarti bahwa self disclosure memberikan kontribusisebesar 3,4% variasi. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah0,002 (p<0,05) yang berarti bahwa self disclosure mampumenjadi prediktor yang signifikan terhadap kecemasanmenghadapi pandemi Covid-19. Analisis tambahan yangdilakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan selfdisclosure berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, dantingkat pendidikan. Begitupun dengan tingkat kecemasan,bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan berdasarkanjenis kelamin, usia, pekerjaan, dan tingkat pendidikan.Temuan dalam penelitian ini berimplikasi pada perlunyadewasa awal untuk melakukan self disclosure sehinggakecemasan dapat diminimalisir. Kecemasan yang terusmenerus dirasakan dapat berdampak buruk terhadap kesehatanmental individu.