{"title":"从TASIKMALYA的国际目标看ZUHUD在我自己企业中的消费","authors":"Rijal Pahlevi","doi":"10.23971/jsam.v18i2.3474","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep zuhud dalam pandangan Tarekat Idrisiyyah. Kedua untuk mengetahui sejarah perkembangan bisnis di Pondok Pesantren Tarekat Idrisiyyah. Ketiga, untuk mengetahui bagaimana pemaknaan zuhud dalam perilaku bisnis di Pondok Pesantren Tarekat Idrisiyyah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang mana sumber data berasal dari hasil observasi dan wawancara serta literatur lainnya yang berkaitan dengan tema penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa zuhud adalah menempatkan dunia dalam genggaman bukan dalam hati. Pendapat lain mengungkapkan bahwa zuhud bukan berarti meninggalkan kehidupan dunia tetapi meninggalkan efek negatif dunia. Bisnis di Tarekat Idrisiyyah dimulai sejak tahun 1932 yang dipelopori oleh seorang entrepreneur, yakni Syekh Abdul Fattah. Kemudian dikembangkan oleh mursyid-mursyid berikutnya di tahun 80-an dibentuk kopontren (koperasi pesantren) dan pada tahun 2000-an terjadi perpindahan dari fase personal ke fase struktural dan dimodernisasikan setelah istihlaf kepemimpinan kepada Syekh Akbar Muhammad Fathurrahman. Pada tahun 2010 bidang bisnis di Idrisiyyah mengalami kemajuan serta ter-manage dengan baik dan tetap mengedepankan sisi ukhrawi. Terdapat tiga aspek manajemen profesional yang perlu disiapkan yaitu manajemen SDM, manajemen usaha dengan belajar professional, dan manajemen keuangan. Adapun makna zuhud dalam perilaku bisnis yang terdapat di Tarekat Idrisiyyah Tasikmalaya dimaknai sebagai pondasi dalam menjalankan aktivitas berbisnis dan sebagai rem untuk mengontrol diri dari kenikmatan duniawi berbasis toriqoh dengan mujahadah dan riyadhah, sehingga zuhud dapat memisahkan kepentingan duniawi dan ukhrawi dan menghindarkan hati dari kecintaan kepada dunia lalu tumbuh harapan yang tinggi atau Raja’. ","PeriodicalId":53367,"journal":{"name":"Jurnal Studi Agama dan Masyarakat","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KONSEP ZUHUD DALAM PERILAKU BISNIS DI PONDOK PESANTREN TAREKAT IDRISIYYAH TASIKMALAYA\",\"authors\":\"Rijal Pahlevi\",\"doi\":\"10.23971/jsam.v18i2.3474\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep zuhud dalam pandangan Tarekat Idrisiyyah. Kedua untuk mengetahui sejarah perkembangan bisnis di Pondok Pesantren Tarekat Idrisiyyah. Ketiga, untuk mengetahui bagaimana pemaknaan zuhud dalam perilaku bisnis di Pondok Pesantren Tarekat Idrisiyyah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang mana sumber data berasal dari hasil observasi dan wawancara serta literatur lainnya yang berkaitan dengan tema penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa zuhud adalah menempatkan dunia dalam genggaman bukan dalam hati. Pendapat lain mengungkapkan bahwa zuhud bukan berarti meninggalkan kehidupan dunia tetapi meninggalkan efek negatif dunia. Bisnis di Tarekat Idrisiyyah dimulai sejak tahun 1932 yang dipelopori oleh seorang entrepreneur, yakni Syekh Abdul Fattah. Kemudian dikembangkan oleh mursyid-mursyid berikutnya di tahun 80-an dibentuk kopontren (koperasi pesantren) dan pada tahun 2000-an terjadi perpindahan dari fase personal ke fase struktural dan dimodernisasikan setelah istihlaf kepemimpinan kepada Syekh Akbar Muhammad Fathurrahman. Pada tahun 2010 bidang bisnis di Idrisiyyah mengalami kemajuan serta ter-manage dengan baik dan tetap mengedepankan sisi ukhrawi. Terdapat tiga aspek manajemen profesional yang perlu disiapkan yaitu manajemen SDM, manajemen usaha dengan belajar professional, dan manajemen keuangan. Adapun makna zuhud dalam perilaku bisnis yang terdapat di Tarekat Idrisiyyah Tasikmalaya dimaknai sebagai pondasi dalam menjalankan aktivitas berbisnis dan sebagai rem untuk mengontrol diri dari kenikmatan duniawi berbasis toriqoh dengan mujahadah dan riyadhah, sehingga zuhud dapat memisahkan kepentingan duniawi dan ukhrawi dan menghindarkan hati dari kecintaan kepada dunia lalu tumbuh harapan yang tinggi atau Raja’. \",\"PeriodicalId\":53367,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Studi Agama dan Masyarakat\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Studi Agama dan Masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.23971/jsam.v18i2.3474\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Studi Agama dan Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23971/jsam.v18i2.3474","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KONSEP ZUHUD DALAM PERILAKU BISNIS DI PONDOK PESANTREN TAREKAT IDRISIYYAH TASIKMALAYA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep zuhud dalam pandangan Tarekat Idrisiyyah. Kedua untuk mengetahui sejarah perkembangan bisnis di Pondok Pesantren Tarekat Idrisiyyah. Ketiga, untuk mengetahui bagaimana pemaknaan zuhud dalam perilaku bisnis di Pondok Pesantren Tarekat Idrisiyyah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang mana sumber data berasal dari hasil observasi dan wawancara serta literatur lainnya yang berkaitan dengan tema penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa zuhud adalah menempatkan dunia dalam genggaman bukan dalam hati. Pendapat lain mengungkapkan bahwa zuhud bukan berarti meninggalkan kehidupan dunia tetapi meninggalkan efek negatif dunia. Bisnis di Tarekat Idrisiyyah dimulai sejak tahun 1932 yang dipelopori oleh seorang entrepreneur, yakni Syekh Abdul Fattah. Kemudian dikembangkan oleh mursyid-mursyid berikutnya di tahun 80-an dibentuk kopontren (koperasi pesantren) dan pada tahun 2000-an terjadi perpindahan dari fase personal ke fase struktural dan dimodernisasikan setelah istihlaf kepemimpinan kepada Syekh Akbar Muhammad Fathurrahman. Pada tahun 2010 bidang bisnis di Idrisiyyah mengalami kemajuan serta ter-manage dengan baik dan tetap mengedepankan sisi ukhrawi. Terdapat tiga aspek manajemen profesional yang perlu disiapkan yaitu manajemen SDM, manajemen usaha dengan belajar professional, dan manajemen keuangan. Adapun makna zuhud dalam perilaku bisnis yang terdapat di Tarekat Idrisiyyah Tasikmalaya dimaknai sebagai pondasi dalam menjalankan aktivitas berbisnis dan sebagai rem untuk mengontrol diri dari kenikmatan duniawi berbasis toriqoh dengan mujahadah dan riyadhah, sehingga zuhud dapat memisahkan kepentingan duniawi dan ukhrawi dan menghindarkan hati dari kecintaan kepada dunia lalu tumbuh harapan yang tinggi atau Raja’.Â