八种印尼植物提取物抗登革热病毒的体外研究

L. Saptawati, R. Febrinasari, R. D. Yudhani, Hudi Yono, A. Faza, Sarah Luthfiani, Hutami Sri Ummiyati, T. M. Sudiro, B. Dewi
{"title":"八种印尼植物提取物抗登革热病毒的体外研究","authors":"L. Saptawati, R. Febrinasari, R. D. Yudhani, Hudi Yono, A. Faza, Sarah Luthfiani, Hutami Sri Ummiyati, T. M. Sudiro, B. Dewi","doi":"10.22435/hsji.v8i1.6601.","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"800x600 Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue masih merupakan masalah utama di negara tropis. Sampai saat ini belum tersedia vaksin maupun terapi yang efektif untuk DBD. Oleh karena itu, penelitian untuk menemukan antivirus spesifik untuk virus dengue sangat diperlukan. Indonesia kaya akan tumbuhan herbal yang mungkin berpotensi memiliki aktivitas antivirus, diantaranya adalah Psidium guajava (Jambu biji), Euphorbia hirta (Patikan kerbau), Piper  bettle L. (Sirih), Carica papaya (Pepaya), Curcuma longa L. (Kunyit/turmeric), Phyllanthus niruri L. (Meniran), Andrographis paniculata (Sambiloto), dan Cymbopogon citratus (Serai). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa beberapa tumbuhan herbal tersebut memiliki khasiat antibakteri, antivirus maupun keduanya. Namun, penelitian yang mengeksplorasi potensi beberapa herbal tersebut dalam melawan virus dengue masih terbatas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah beberapa tanaman herbal tersebut berpotensi memiliki aktivitas antivirus terhadap virus dengue secara in vitro. Metode: Ekstrak daun dari delapan tanaman herbal asli Indonesia diperoleh dari Solo, Jawa Tengah. Ekstrak kasar herbal tersebut diuji secara in vitro terhadap dengue virus serotype 2 (DENV-2) strain NGC menggunakan cell line Huh7it-1. Aktivitas antivirus beberapa ekstrak kasar tersebut diskrining dengan dosis 20mg/mL. Ekstrak yang menunjukkan aktivitas penghambatan virus dengue, selanjutnya diuji dengan variasi dosis untuk menentukan CC 50 and IC 50 . Hasil: Dari uji penapisan awal terhadap 8 ekstrak tanaman herbal dengan dosis 20 mg/mL, Psidium guajava (Jambu biji) dan Carica papaya (Pepaya) memiliki efek sitotoksik sebesar 11,3% dan 2,5% dan mampu menghambat replikasi virus dengue masing-masing hingga 92,6% dan 89,5%. Dose dependent assay pada P. guajava menunjukkan CC 50 , IC 50 dan indeks selektivitas berturut-turut sebesar 153,18 μg/mL, 7,2 μg/mL dan 21,28. Sedangkan C. papaya menunjukkan CC 50 , IC 50 dan indeks selektivitas berturut-turut sebesar 244,76 μg/mL, 6,57 μg/mL dan 37,25. Kesimpulan: Psidium guajava dan Carica papaya memiliki potensi aktivitas antivirus melawan virus dengue in vitro. K ata kunci : Virus Dengue, ekstrak herbal, aktivitas antivirus, Psidium guajava, Carica papaya. Background : Dengue hemorrhagic fever (DHF) caused by dengue viruses is still a major problem in tropical countries. Until nowadays, there is no vaccine or effective therapy is available as yet. Thus research on discovering specific antiviral against dengue is needed.  Indonesia is rich in indigenous herbal plants, which may has potential antiviral activity, such as Psidium guajava (Jambu biji), Euphorbia hirta (Patikan kerbau), Piper  bettle L. (Sirih), Carica papaya (Pepaya), Curcuma longa L. (Kunyit/turmeric), Phyllanthus niruri L. (Meniran), Andrographis paniculata (Sambiloto), and Cymbopogon citratus (Serai). Previous studies showed that these plants, some have antibacterial properties, antiviral properties or both. However, there is only limited study of these plants against dengue virus. Objective: The aim of this study is to know whether these plants have potential activity against dengue virus in vitro . Method: Leave extracts of eight indigenous herbal plants as mentioned before were originated from Solo, Central Java. The crude extracts were tested in vitro against dengue virus serotype 2 (DENV-2) strain NGC using Huh7it-1 cell line. Those crude extracts were screened for antiviral activity using doses of 20 mg/mL. Candidates that showed inhibition activity were further tested in various doses to determine CC 50 and IC 50 . Result: From eight leave extracts tested with 20 mg/mL dose, Psidium guajava (Jambu biji) and Carica papaya (Pepaya) have cytotoxicity 11.3% and 2.5% respectively and   inhibited virus replication up to 92.6% and 89.5% respectively. Dose dependent assay of Psidium guajava showed CC 50 , IC 50 and selectivity index 153.18 μg/mL, 7.2 μg/mL and 21.28 respectively. Whereas, C. papaya showed CC 50 , IC 50 and selectivity index 244.76 μg/mL, 6.57 μg/mL and 37.25 respectively. Conclusion: Psidium guajava and C arica papaya have potential antiviral activity against dengue virus in vitro . Keywords: Dengue virus, natural extract, antiviral activity, Psidium guajava , Carica papaya Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":"8 1","pages":"12-18"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-07-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"19","resultStr":"{\"title\":\"In vitro study of eight Indonesian plants extracts as anti Dengue virus\",\"authors\":\"L. Saptawati, R. Febrinasari, R. D. Yudhani, Hudi Yono, A. Faza, Sarah Luthfiani, Hutami Sri Ummiyati, T. M. Sudiro, B. Dewi\",\"doi\":\"10.22435/hsji.v8i1.6601.\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"800x600 Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue masih merupakan masalah utama di negara tropis. Sampai saat ini belum tersedia vaksin maupun terapi yang efektif untuk DBD. Oleh karena itu, penelitian untuk menemukan antivirus spesifik untuk virus dengue sangat diperlukan. Indonesia kaya akan tumbuhan herbal yang mungkin berpotensi memiliki aktivitas antivirus, diantaranya adalah Psidium guajava (Jambu biji), Euphorbia hirta (Patikan kerbau), Piper  bettle L. (Sirih), Carica papaya (Pepaya), Curcuma longa L. (Kunyit/turmeric), Phyllanthus niruri L. (Meniran), Andrographis paniculata (Sambiloto), dan Cymbopogon citratus (Serai). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa beberapa tumbuhan herbal tersebut memiliki khasiat antibakteri, antivirus maupun keduanya. Namun, penelitian yang mengeksplorasi potensi beberapa herbal tersebut dalam melawan virus dengue masih terbatas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah beberapa tanaman herbal tersebut berpotensi memiliki aktivitas antivirus terhadap virus dengue secara in vitro. Metode: Ekstrak daun dari delapan tanaman herbal asli Indonesia diperoleh dari Solo, Jawa Tengah. Ekstrak kasar herbal tersebut diuji secara in vitro terhadap dengue virus serotype 2 (DENV-2) strain NGC menggunakan cell line Huh7it-1. Aktivitas antivirus beberapa ekstrak kasar tersebut diskrining dengan dosis 20mg/mL. Ekstrak yang menunjukkan aktivitas penghambatan virus dengue, selanjutnya diuji dengan variasi dosis untuk menentukan CC 50 and IC 50 . Hasil: Dari uji penapisan awal terhadap 8 ekstrak tanaman herbal dengan dosis 20 mg/mL, Psidium guajava (Jambu biji) dan Carica papaya (Pepaya) memiliki efek sitotoksik sebesar 11,3% dan 2,5% dan mampu menghambat replikasi virus dengue masing-masing hingga 92,6% dan 89,5%. Dose dependent assay pada P. guajava menunjukkan CC 50 , IC 50 dan indeks selektivitas berturut-turut sebesar 153,18 μg/mL, 7,2 μg/mL dan 21,28. Sedangkan C. papaya menunjukkan CC 50 , IC 50 dan indeks selektivitas berturut-turut sebesar 244,76 μg/mL, 6,57 μg/mL dan 37,25. Kesimpulan: Psidium guajava dan Carica papaya memiliki potensi aktivitas antivirus melawan virus dengue in vitro. K ata kunci : Virus Dengue, ekstrak herbal, aktivitas antivirus, Psidium guajava, Carica papaya. Background : Dengue hemorrhagic fever (DHF) caused by dengue viruses is still a major problem in tropical countries. Until nowadays, there is no vaccine or effective therapy is available as yet. Thus research on discovering specific antiviral against dengue is needed.  Indonesia is rich in indigenous herbal plants, which may has potential antiviral activity, such as Psidium guajava (Jambu biji), Euphorbia hirta (Patikan kerbau), Piper  bettle L. (Sirih), Carica papaya (Pepaya), Curcuma longa L. (Kunyit/turmeric), Phyllanthus niruri L. (Meniran), Andrographis paniculata (Sambiloto), and Cymbopogon citratus (Serai). Previous studies showed that these plants, some have antibacterial properties, antiviral properties or both. However, there is only limited study of these plants against dengue virus. Objective: The aim of this study is to know whether these plants have potential activity against dengue virus in vitro . Method: Leave extracts of eight indigenous herbal plants as mentioned before were originated from Solo, Central Java. The crude extracts were tested in vitro against dengue virus serotype 2 (DENV-2) strain NGC using Huh7it-1 cell line. Those crude extracts were screened for antiviral activity using doses of 20 mg/mL. Candidates that showed inhibition activity were further tested in various doses to determine CC 50 and IC 50 . Result: From eight leave extracts tested with 20 mg/mL dose, Psidium guajava (Jambu biji) and Carica papaya (Pepaya) have cytotoxicity 11.3% and 2.5% respectively and   inhibited virus replication up to 92.6% and 89.5% respectively. Dose dependent assay of Psidium guajava showed CC 50 , IC 50 and selectivity index 153.18 μg/mL, 7.2 μg/mL and 21.28 respectively. Whereas, C. papaya showed CC 50 , IC 50 and selectivity index 244.76 μg/mL, 6.57 μg/mL and 37.25 respectively. Conclusion: Psidium guajava and C arica papaya have potential antiviral activity against dengue virus in vitro . Keywords: Dengue virus, natural extract, antiviral activity, Psidium guajava , Carica papaya Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE\",\"PeriodicalId\":30666,\"journal\":{\"name\":\"Health Science Journal of Indonesia\",\"volume\":\"8 1\",\"pages\":\"12-18\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2017-07-17\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"19\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Health Science Journal of Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/hsji.v8i1.6601.\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Health Science Journal of Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/hsji.v8i1.6601.","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 19

摘要

800x600背景:登革热病毒引起的登革热(DBD)在热带国家仍然是一个主要问题。到目前为止,还没有针对DBD的疫苗或有效的治疗方法。因此,研究登革热病毒的特异性抗病毒药物是非常必要的。印尼将种植可能具有抗病毒活性的草药,包括番石榴(Jambu seed)、大戟(Patikan kerbau)、胡椒(Piper _ bettle L.)、番木瓜(Pepaya)、姜黄(Kunyit/turmeric)、Phyllanthus niruri L.(Tower)、穿心莲(Sambiloto)和香茅(Serai)。先前的研究表明,这些植物中的一些具有抗菌特性、抗病毒特性或两者兼有。然而,探索其中一些草药对抗登革热病毒潜力的研究仍然有限。目的:本研究的目的是确定其中一些植物是否有可能在体外对登革热病毒具有抗病毒活性。方法:从中央广场的Solo提取八种印尼本土草药的叶子。使用Huh7it-1细胞系在体外测试这些粗草药提取物对抗血清型2型登革热病毒(DENV-2)株NGC。其中一些粗提取物的抗病毒活性在20mg/mL的剂量下是谨慎的。显示登革热病毒抑制活性的提取物,然后用剂量变化测试以测定CC50和IC50。结果:在20 mg/mL剂量的8种草药提取物的初步过滤试验中,番石榴(种子土豆)和番木瓜(Pepaya)的细胞毒性分别为11.3%和2.5%,并能将每种病毒的复制延迟至92.6%和89.5%。番石榴的剂量依赖性测定显示CC50、IC50和连续选择性指数分别为153.18μg/mL、7.2μg/mL和21.28。木瓜显示CC50、IC50,选择性指数依次为244.76μg/mL、6.57μg/mL和37.25。结论:番石榴和番木瓜在体外对登革热病毒具有抗病毒活性。要点:登革热病毒,草药提取物,抗病毒活性,番石榴,番木瓜。背景:登革热病毒引起的登革出血热(DHF)在热带国家仍然是一个主要问题。到目前为止,还没有疫苗或有效的治疗方法。因此,需要研究发现针对登革热的特异性抗病毒药物。[UNK]印度尼西亚拥有丰富的本土草本植物,这些植物可能具有潜在的抗病毒活性,如番石榴(Jambu biji)、大戟(Patikan kerbau)、胡椒(Sirih)、番木瓜(Pepaya)、姜黄(Kunyit/turmeric)、下珠(Meniran)、穿心莲(Sambiloto)和香茅(Serai)。先前的研究表明,这些植物,有些具有抗菌特性,抗病毒特性或两者兼有。然而,对这些植物对抗登革热病毒的研究有限。目的:本研究的目的是了解这些植物在体外是否具有对抗登革热病毒的潜在活性。方法:上述8种本土草本植物的叶提取物均来源于爪哇中部的索罗。使用Huh7it-1细胞系对粗提取物进行体外抗登革病毒血清型2(DENV-2)株NGC的试验。使用20mg/mL的剂量筛选这些粗提取物的抗病毒活性。在各种剂量下进一步测试显示出抑制活性的候选物,以确定CC50和IC50。结果:在20mg/mL剂量的8种叶提取物中,番石榴和番木瓜的细胞毒性分别为11.3%和2.5%番石榴的CC50、IC50和选择性指数分别为153.18μg/mL、7.2μg/mL和21.28。木瓜的CC50、IC50和选择性指数分别为244.76μg/mL、6.57μg/mL和37.25。结论:番石榴和木瓜对登革热病毒具有潜在的体外抗病毒活性。关键词:登革热病毒,天然提取物,抗病毒活性,番石榴,番木瓜正常0假EN-US X-NONE X-NONE
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
In vitro study of eight Indonesian plants extracts as anti Dengue virus
800x600 Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue masih merupakan masalah utama di negara tropis. Sampai saat ini belum tersedia vaksin maupun terapi yang efektif untuk DBD. Oleh karena itu, penelitian untuk menemukan antivirus spesifik untuk virus dengue sangat diperlukan. Indonesia kaya akan tumbuhan herbal yang mungkin berpotensi memiliki aktivitas antivirus, diantaranya adalah Psidium guajava (Jambu biji), Euphorbia hirta (Patikan kerbau), Piper  bettle L. (Sirih), Carica papaya (Pepaya), Curcuma longa L. (Kunyit/turmeric), Phyllanthus niruri L. (Meniran), Andrographis paniculata (Sambiloto), dan Cymbopogon citratus (Serai). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa beberapa tumbuhan herbal tersebut memiliki khasiat antibakteri, antivirus maupun keduanya. Namun, penelitian yang mengeksplorasi potensi beberapa herbal tersebut dalam melawan virus dengue masih terbatas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah beberapa tanaman herbal tersebut berpotensi memiliki aktivitas antivirus terhadap virus dengue secara in vitro. Metode: Ekstrak daun dari delapan tanaman herbal asli Indonesia diperoleh dari Solo, Jawa Tengah. Ekstrak kasar herbal tersebut diuji secara in vitro terhadap dengue virus serotype 2 (DENV-2) strain NGC menggunakan cell line Huh7it-1. Aktivitas antivirus beberapa ekstrak kasar tersebut diskrining dengan dosis 20mg/mL. Ekstrak yang menunjukkan aktivitas penghambatan virus dengue, selanjutnya diuji dengan variasi dosis untuk menentukan CC 50 and IC 50 . Hasil: Dari uji penapisan awal terhadap 8 ekstrak tanaman herbal dengan dosis 20 mg/mL, Psidium guajava (Jambu biji) dan Carica papaya (Pepaya) memiliki efek sitotoksik sebesar 11,3% dan 2,5% dan mampu menghambat replikasi virus dengue masing-masing hingga 92,6% dan 89,5%. Dose dependent assay pada P. guajava menunjukkan CC 50 , IC 50 dan indeks selektivitas berturut-turut sebesar 153,18 μg/mL, 7,2 μg/mL dan 21,28. Sedangkan C. papaya menunjukkan CC 50 , IC 50 dan indeks selektivitas berturut-turut sebesar 244,76 μg/mL, 6,57 μg/mL dan 37,25. Kesimpulan: Psidium guajava dan Carica papaya memiliki potensi aktivitas antivirus melawan virus dengue in vitro. K ata kunci : Virus Dengue, ekstrak herbal, aktivitas antivirus, Psidium guajava, Carica papaya. Background : Dengue hemorrhagic fever (DHF) caused by dengue viruses is still a major problem in tropical countries. Until nowadays, there is no vaccine or effective therapy is available as yet. Thus research on discovering specific antiviral against dengue is needed.  Indonesia is rich in indigenous herbal plants, which may has potential antiviral activity, such as Psidium guajava (Jambu biji), Euphorbia hirta (Patikan kerbau), Piper  bettle L. (Sirih), Carica papaya (Pepaya), Curcuma longa L. (Kunyit/turmeric), Phyllanthus niruri L. (Meniran), Andrographis paniculata (Sambiloto), and Cymbopogon citratus (Serai). Previous studies showed that these plants, some have antibacterial properties, antiviral properties or both. However, there is only limited study of these plants against dengue virus. Objective: The aim of this study is to know whether these plants have potential activity against dengue virus in vitro . Method: Leave extracts of eight indigenous herbal plants as mentioned before were originated from Solo, Central Java. The crude extracts were tested in vitro against dengue virus serotype 2 (DENV-2) strain NGC using Huh7it-1 cell line. Those crude extracts were screened for antiviral activity using doses of 20 mg/mL. Candidates that showed inhibition activity were further tested in various doses to determine CC 50 and IC 50 . Result: From eight leave extracts tested with 20 mg/mL dose, Psidium guajava (Jambu biji) and Carica papaya (Pepaya) have cytotoxicity 11.3% and 2.5% respectively and   inhibited virus replication up to 92.6% and 89.5% respectively. Dose dependent assay of Psidium guajava showed CC 50 , IC 50 and selectivity index 153.18 μg/mL, 7.2 μg/mL and 21.28 respectively. Whereas, C. papaya showed CC 50 , IC 50 and selectivity index 244.76 μg/mL, 6.57 μg/mL and 37.25 respectively. Conclusion: Psidium guajava and C arica papaya have potential antiviral activity against dengue virus in vitro . Keywords: Dengue virus, natural extract, antiviral activity, Psidium guajava , Carica papaya Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
1
审稿时长
10 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信