库拉法·拉西丁的一夫多妻制实践:一个经典的Turast研究

M. Asmara, Rahadian Kurniawan
{"title":"库拉法·拉西丁的一夫多妻制实践:一个经典的Turast研究","authors":"M. Asmara, Rahadian Kurniawan","doi":"10.21154/JUSTICIA.V16I2.1558","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This paper aims to trace the practice of polygamy by the prophet's companions (khulafa al-rasyidin). Polygamy is part of Islamic teachings engraved in the Alquran and practiced by the Prophet Muhammad as written in the history, besides that, the references of polygamy by Prophet Muhammad are very easy to find, those have been written and translated into various languages in the world while the manuscript that explains about polygamy practices of Khulafa al-Rasyidin is still lacking. This paper is carried out with a historical normative approach by tracing the classical books (turast), while the data comes from the primary data and secondary data. From various classic references, it was found that the practice of polygamy carried out by Abu Bakar and Umar bin Khathab, no history was found, however, in some narrations it is said that Umar bin Khathab and Abu Bakar had many wives, without explaining whether they were polygamous, divorced or caused by death. Unlike Ali bin Abi Thalib, for example, during his marriage to Fatimah he never practiced polygamy. Usman bin Affan married two daughters of the Prophet, the first wife named Ruqayyah binti Rasulullah, after Ruqayyah died Usman remarried Ummu Kaltsum binti Rasulullah, Usman never did polygamy while marrying the daughter of the Prophet. Although Ali bin Abi Talib and Usman bin Affan did not mix the daughters of the Prophet, but after they died Ali and Usman remarried many women. Tulisan ini bertujuan untuk menelusuri praktik poligami yang dilakukan oleh para sahabat nabi (khulafa al-rasyidin). Poligami merupakan bagian dari ajaran Islam yang terukir secara nyata dalam Alquran dan dipraktikkan oleh Nabi Muhammad saw sebagai mana yang ditorehkan dalam sejarah. Selain itu, sangat mudah ditemui referensi terkait praktik poligami nabi bahkan sudah ditulis dan diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia. Hal ini ternyata jauh berbeda dengan poligami yang di praktikkan oleh para sahabat nabi (khulafa al-rasyidin). Ini tentu menarik untuk dikaji karena sangat minimnya referensi terkait praktik poligami para sahabat nabi. Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah normative historis dengan menelusuri kitab-kitab klasik (turast), sementara data yang digunakan berasal dari data primer dan data sekunder. Dari berbagai referensi yang penulis telusuri dalam kitab klasik, ditemukan bahwa praktik poligami yang dilakukan oleh Abu Bakar dan Umar bin Khathab, tidak ditemukan riwayat, hanya saja dalam beberapa riwayat dikisahkan bahwa Umar dan Abu Bakar mempunyai Istri yang banyak , tanpa menjelaskan apakah di poligami, dicerai atau ditinggal mati. Berbeda halnya dengan dua khalifah setelah mereka, Ali bin Abi Thalib misalnya, selama menikah dengan Fathimah tidak pernah melakukan praktik poligami. Begitu juga dengan Usman bin Affan yang menikahi dua putri Rasulullah, istri pertama bernama Ruqayyah binti Rasulullah, setelah Ruqayyah wafat Usman menikah lagi dengan Ummu Kaltsum binti Rasulullah, Usman tidak pernah melakukan poligami selama menikahi putri Rasulullah. Walaupun Ali bin Abi Thalib dan Usman bin Affan tidak memadu putri-putri Rasulullah, namun setelah mereka wafat Ali dan Usman menikah lagi dengan wanita lain dalam jumlah yang banyak.","PeriodicalId":31294,"journal":{"name":"Justicia Islamica","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Polygami Practices of Khulafa al-Rasyidin: A Classical Turast Study\",\"authors\":\"M. Asmara, Rahadian Kurniawan\",\"doi\":\"10.21154/JUSTICIA.V16I2.1558\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This paper aims to trace the practice of polygamy by the prophet's companions (khulafa al-rasyidin). Polygamy is part of Islamic teachings engraved in the Alquran and practiced by the Prophet Muhammad as written in the history, besides that, the references of polygamy by Prophet Muhammad are very easy to find, those have been written and translated into various languages in the world while the manuscript that explains about polygamy practices of Khulafa al-Rasyidin is still lacking. This paper is carried out with a historical normative approach by tracing the classical books (turast), while the data comes from the primary data and secondary data. From various classic references, it was found that the practice of polygamy carried out by Abu Bakar and Umar bin Khathab, no history was found, however, in some narrations it is said that Umar bin Khathab and Abu Bakar had many wives, without explaining whether they were polygamous, divorced or caused by death. Unlike Ali bin Abi Thalib, for example, during his marriage to Fatimah he never practiced polygamy. Usman bin Affan married two daughters of the Prophet, the first wife named Ruqayyah binti Rasulullah, after Ruqayyah died Usman remarried Ummu Kaltsum binti Rasulullah, Usman never did polygamy while marrying the daughter of the Prophet. Although Ali bin Abi Talib and Usman bin Affan did not mix the daughters of the Prophet, but after they died Ali and Usman remarried many women. Tulisan ini bertujuan untuk menelusuri praktik poligami yang dilakukan oleh para sahabat nabi (khulafa al-rasyidin). Poligami merupakan bagian dari ajaran Islam yang terukir secara nyata dalam Alquran dan dipraktikkan oleh Nabi Muhammad saw sebagai mana yang ditorehkan dalam sejarah. Selain itu, sangat mudah ditemui referensi terkait praktik poligami nabi bahkan sudah ditulis dan diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia. Hal ini ternyata jauh berbeda dengan poligami yang di praktikkan oleh para sahabat nabi (khulafa al-rasyidin). Ini tentu menarik untuk dikaji karena sangat minimnya referensi terkait praktik poligami para sahabat nabi. Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah normative historis dengan menelusuri kitab-kitab klasik (turast), sementara data yang digunakan berasal dari data primer dan data sekunder. Dari berbagai referensi yang penulis telusuri dalam kitab klasik, ditemukan bahwa praktik poligami yang dilakukan oleh Abu Bakar dan Umar bin Khathab, tidak ditemukan riwayat, hanya saja dalam beberapa riwayat dikisahkan bahwa Umar dan Abu Bakar mempunyai Istri yang banyak , tanpa menjelaskan apakah di poligami, dicerai atau ditinggal mati. Berbeda halnya dengan dua khalifah setelah mereka, Ali bin Abi Thalib misalnya, selama menikah dengan Fathimah tidak pernah melakukan praktik poligami. Begitu juga dengan Usman bin Affan yang menikahi dua putri Rasulullah, istri pertama bernama Ruqayyah binti Rasulullah, setelah Ruqayyah wafat Usman menikah lagi dengan Ummu Kaltsum binti Rasulullah, Usman tidak pernah melakukan poligami selama menikahi putri Rasulullah. Walaupun Ali bin Abi Thalib dan Usman bin Affan tidak memadu putri-putri Rasulullah, namun setelah mereka wafat Ali dan Usman menikah lagi dengan wanita lain dalam jumlah yang banyak.\",\"PeriodicalId\":31294,\"journal\":{\"name\":\"Justicia Islamica\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-11-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Justicia Islamica\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21154/JUSTICIA.V16I2.1558\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Justicia Islamica","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21154/JUSTICIA.V16I2.1558","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

本文旨在追溯先知的同伴(khulafa al-rasyidin)实行一夫多妻制的情况。一夫多妻制是刻在《古兰经》中的伊斯兰教义的一部分,也是先知穆罕默德在历史上所践行的教义。除此之外,先知穆罕默德对一夫多妻制的提及很容易找到,这些提及已经被写成并翻译成世界上各种语言,而解释Khulafa al-Rasyidin一夫多妻制的手稿仍然缺乏。本文采用历史规范的方法,追踪古典书籍(turast),而数据来自原始数据和次要数据。从各种经典文献中可以发现,阿布·巴卡尔和奥马尔·本·哈塔布实行一夫多妻制的做法,没有发现任何历史,但在一些叙述中,据说奥马尔·本·卡塔布和阿布·巴卡尔有许多妻子,没有解释他们是一夫多妻制、离婚还是死亡。例如,与阿里·本·阿比·萨利卜不同的是,在他与法蒂玛结婚期间,他从未实行一夫多妻制。乌斯曼·本·阿凡娶了先知的两个女儿,第一任妻子名叫鲁卡亚·宾蒂·拉苏鲁拉,鲁卡亚去世后,乌斯曼再婚乌姆穆·卡尔库姆·宾蒂·拉苏鲁拉,乌斯曼·宾蒂·拉索鲁拉在娶先知的女儿时从未一夫多妻。虽然Ali bin Abi Talib和Usman bin Affan没有混合先知的女儿,但在他们死后,Ali和Usman再婚了许多妇女。这是为了效仿先知的一夫多妻制。一夫多妻制是伊斯兰教教义的一部分,在《古兰经》中有明确的背诵,穆罕默德在历史上也有实践。此外,很容易找到预言性一夫多妻制的参考文献,甚至是世界上不同语言的文字和翻译。这与先知的观点大不相同。测试当然很有趣,因为它对先知朋友的一夫多妻制做法的参考非常少。本文使用的方法是通过遵循经典书籍(游客)来规范历史,而使用的数据来自初级和次级数据。从这本经典著作中的各种参考资料中可以发现,阿布·巴卡尔和乌马尔·本·哈塔布的一夫多妻制做法并没有被载入史册,只是在少数历史中,乌马尔和阿布·巴卡尔有很多妻子,但没有解释一夫多妻制中是离婚还是死亡。与他们之后的两位继承人不同,例如Ali bin Abi Thalib,在与Fathimah结婚期间没有实行一夫多妻制。至于乌斯曼·本·阿凡,他娶了信使的两个女儿,第一任妻子名叫鲁卡亚,鲁卡亚是信使的女儿,在鲁卡亚去世后,乌斯曼嫁给了信使的女儿乌斯曼·卡尔楚姆。尽管Ali bin Abi Thalib和Usman bin Affan没有欺骗信使的女儿,但在她们死后,Ali和Usman大量嫁给了其他女人。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Polygami Practices of Khulafa al-Rasyidin: A Classical Turast Study
This paper aims to trace the practice of polygamy by the prophet's companions (khulafa al-rasyidin). Polygamy is part of Islamic teachings engraved in the Alquran and practiced by the Prophet Muhammad as written in the history, besides that, the references of polygamy by Prophet Muhammad are very easy to find, those have been written and translated into various languages in the world while the manuscript that explains about polygamy practices of Khulafa al-Rasyidin is still lacking. This paper is carried out with a historical normative approach by tracing the classical books (turast), while the data comes from the primary data and secondary data. From various classic references, it was found that the practice of polygamy carried out by Abu Bakar and Umar bin Khathab, no history was found, however, in some narrations it is said that Umar bin Khathab and Abu Bakar had many wives, without explaining whether they were polygamous, divorced or caused by death. Unlike Ali bin Abi Thalib, for example, during his marriage to Fatimah he never practiced polygamy. Usman bin Affan married two daughters of the Prophet, the first wife named Ruqayyah binti Rasulullah, after Ruqayyah died Usman remarried Ummu Kaltsum binti Rasulullah, Usman never did polygamy while marrying the daughter of the Prophet. Although Ali bin Abi Talib and Usman bin Affan did not mix the daughters of the Prophet, but after they died Ali and Usman remarried many women. Tulisan ini bertujuan untuk menelusuri praktik poligami yang dilakukan oleh para sahabat nabi (khulafa al-rasyidin). Poligami merupakan bagian dari ajaran Islam yang terukir secara nyata dalam Alquran dan dipraktikkan oleh Nabi Muhammad saw sebagai mana yang ditorehkan dalam sejarah. Selain itu, sangat mudah ditemui referensi terkait praktik poligami nabi bahkan sudah ditulis dan diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia. Hal ini ternyata jauh berbeda dengan poligami yang di praktikkan oleh para sahabat nabi (khulafa al-rasyidin). Ini tentu menarik untuk dikaji karena sangat minimnya referensi terkait praktik poligami para sahabat nabi. Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah normative historis dengan menelusuri kitab-kitab klasik (turast), sementara data yang digunakan berasal dari data primer dan data sekunder. Dari berbagai referensi yang penulis telusuri dalam kitab klasik, ditemukan bahwa praktik poligami yang dilakukan oleh Abu Bakar dan Umar bin Khathab, tidak ditemukan riwayat, hanya saja dalam beberapa riwayat dikisahkan bahwa Umar dan Abu Bakar mempunyai Istri yang banyak , tanpa menjelaskan apakah di poligami, dicerai atau ditinggal mati. Berbeda halnya dengan dua khalifah setelah mereka, Ali bin Abi Thalib misalnya, selama menikah dengan Fathimah tidak pernah melakukan praktik poligami. Begitu juga dengan Usman bin Affan yang menikahi dua putri Rasulullah, istri pertama bernama Ruqayyah binti Rasulullah, setelah Ruqayyah wafat Usman menikah lagi dengan Ummu Kaltsum binti Rasulullah, Usman tidak pernah melakukan poligami selama menikahi putri Rasulullah. Walaupun Ali bin Abi Thalib dan Usman bin Affan tidak memadu putri-putri Rasulullah, namun setelah mereka wafat Ali dan Usman menikah lagi dengan wanita lain dalam jumlah yang banyak.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
10
审稿时长
3 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信