穆罕默德苏菲主义的类型学:追寻其人物的思想和模范生活

IF 0.6 0 RELIGION
Biyanto Biyanto
{"title":"穆罕默德苏菲主义的类型学:追寻其人物的思想和模范生活","authors":"Biyanto Biyanto","doi":"10.18326/IJIMS.V7I2.221-249","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"; \"> This article explores the style of sufism from the perspective of Muhammadiyah. It is a literature study on the official fatwa given by Muhammadiyah on sufism as a part of spiritual dimension in Islamic teaching. This study places a number of Muhammadiyah figures as the subject of study. This study concludes that the views of Muhammadiyah and its figures on sufism are very positive. Sufistic life in fact also becomes a trend among the followers of Muhammadiyah. Important styles of Muhammadiyah sufism include: first, Muhammadiyah sufistic teachings are based on pure monotheism . The second, Muhammadiyah sufistic is practiced under the frame of shari‘ah, on the basis of the Qur’an and Hadith. Third, the substance of sufism in the Muhammadiyah perspective is noble character that should be realized in daily life. Fourth, the orientation of Muhammadiyah sufism emphasizes the dimension of righteous deeds, social praxis, and of moving from theory to practice. Fifth, Muhammadiyah sufism presents sufistic teachings adjusted to the spirit of modernity so that it may be called modern sufism . Sixth, Muhammadiyah sufism is expressed in more active and dynamic styles. A sufi is not allowed to do nothing, but is obliged to work actively and to interact with society. Seventh, Muhammadiyah sufism stays away from the philosophical sufism discourse that may potentially cause debates. Muhammadiyah views that to become sufi, one should not become the member of sufi order with the style of “teacher-centered” in practice. Artikel ini membahas corak sufisme dalam perspektif Muhammadiyah. Kajian ini merupakan studi literatur terhadap fatwa resmi Muhammadiyah terhadap sufisme sebagai bagian dari dimensi spiritual ajaran Islam. Kajian ini juga menempatkan sejumlah tokoh Muhammadiyah sebagai subjek studi. Kajian ini menyimpulkan bahwa perspektif Muhammadiyah dan tokoh-tokohnya terhadap sufisme sangat positif. Kehidupan sufistik dalam kenyataannya juga menjadi trend di kalangan pengikut Muhammadiyah. Corak sufisme Muhammadiyah yang penting meliputi: pertama , ajaran sufisme Muhammadiyah berbasis pada tauhid murni. Kedua , sufisme Muhammadiyah dipraktekkan dalam bingkai syariah, berdasar al-Qur’an dan hadits. Ketiga , substansi sufisme dalam perspektif Muhammadiyah adalah akhlak mulia dan harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Keempat , orientasi sufisme Muhammadiyah menekankan dimensi amal salih, praksis sosial, dan bergerak dari teori ke praktek. Kelima , sufisme Muhammadiyah menampilkan ajaran tasawuf yang disesuaikan dengan spirit modernitas sehingga layak disebut tasawuf modern. Keenam , sufisme Muhammadiyah diekspresikan dalam corak yang lebih aktif dan dinamis. Seorang sufi tidak boleh berpangku tangan, melainkan harus aktif bekerja dan berinteraksi dengan masyarakat. Ketujuh , sufisme Muhammadiyah menjauhi wacana tasawuf falsafi yang potensial mengundang perdebatan. Terakhir, Muhammadiyah berpandangan untuk menjadi sufi, seseorang tidak harus menjadi anggota tarekat yang dalam prakteknya bercorak guru sentris.","PeriodicalId":42170,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies","volume":"7 1","pages":"221-249"},"PeriodicalIF":0.6000,"publicationDate":"2017-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"10","resultStr":"{\"title\":\"The typology of Muhammadiyah sufism: tracing its figures’ thoughts and exemplary lives\",\"authors\":\"Biyanto Biyanto\",\"doi\":\"10.18326/IJIMS.V7I2.221-249\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"; \\\"> This article explores the style of sufism from the perspective of Muhammadiyah. It is a literature study on the official fatwa given by Muhammadiyah on sufism as a part of spiritual dimension in Islamic teaching. This study places a number of Muhammadiyah figures as the subject of study. This study concludes that the views of Muhammadiyah and its figures on sufism are very positive. Sufistic life in fact also becomes a trend among the followers of Muhammadiyah. Important styles of Muhammadiyah sufism include: first, Muhammadiyah sufistic teachings are based on pure monotheism . The second, Muhammadiyah sufistic is practiced under the frame of shari‘ah, on the basis of the Qur’an and Hadith. Third, the substance of sufism in the Muhammadiyah perspective is noble character that should be realized in daily life. Fourth, the orientation of Muhammadiyah sufism emphasizes the dimension of righteous deeds, social praxis, and of moving from theory to practice. Fifth, Muhammadiyah sufism presents sufistic teachings adjusted to the spirit of modernity so that it may be called modern sufism . Sixth, Muhammadiyah sufism is expressed in more active and dynamic styles. A sufi is not allowed to do nothing, but is obliged to work actively and to interact with society. Seventh, Muhammadiyah sufism stays away from the philosophical sufism discourse that may potentially cause debates. Muhammadiyah views that to become sufi, one should not become the member of sufi order with the style of “teacher-centered” in practice. Artikel ini membahas corak sufisme dalam perspektif Muhammadiyah. Kajian ini merupakan studi literatur terhadap fatwa resmi Muhammadiyah terhadap sufisme sebagai bagian dari dimensi spiritual ajaran Islam. Kajian ini juga menempatkan sejumlah tokoh Muhammadiyah sebagai subjek studi. Kajian ini menyimpulkan bahwa perspektif Muhammadiyah dan tokoh-tokohnya terhadap sufisme sangat positif. Kehidupan sufistik dalam kenyataannya juga menjadi trend di kalangan pengikut Muhammadiyah. Corak sufisme Muhammadiyah yang penting meliputi: pertama , ajaran sufisme Muhammadiyah berbasis pada tauhid murni. Kedua , sufisme Muhammadiyah dipraktekkan dalam bingkai syariah, berdasar al-Qur’an dan hadits. Ketiga , substansi sufisme dalam perspektif Muhammadiyah adalah akhlak mulia dan harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Keempat , orientasi sufisme Muhammadiyah menekankan dimensi amal salih, praksis sosial, dan bergerak dari teori ke praktek. Kelima , sufisme Muhammadiyah menampilkan ajaran tasawuf yang disesuaikan dengan spirit modernitas sehingga layak disebut tasawuf modern. Keenam , sufisme Muhammadiyah diekspresikan dalam corak yang lebih aktif dan dinamis. Seorang sufi tidak boleh berpangku tangan, melainkan harus aktif bekerja dan berinteraksi dengan masyarakat. Ketujuh , sufisme Muhammadiyah menjauhi wacana tasawuf falsafi yang potensial mengundang perdebatan. Terakhir, Muhammadiyah berpandangan untuk menjadi sufi, seseorang tidak harus menjadi anggota tarekat yang dalam prakteknya bercorak guru sentris.\",\"PeriodicalId\":42170,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies\",\"volume\":\"7 1\",\"pages\":\"221-249\"},\"PeriodicalIF\":0.6000,\"publicationDate\":\"2017-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"10\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18326/IJIMS.V7I2.221-249\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"0\",\"JCRName\":\"RELIGION\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18326/IJIMS.V7I2.221-249","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"0","JCRName":"RELIGION","Score":null,"Total":0}
引用次数: 10

摘要

;“>本文从穆罕默德的角度探讨苏菲主义的风格。这是对穆罕默德关于苏菲主义的官方法特瓦的文献研究,苏菲主义是伊斯兰教学中精神维度的一部分。本研究将一些穆罕默德人物作为研究对象。本研究得出结论,穆罕默德及其人物对苏菲主义的看法是非常积极的事实上,生活也成为穆罕默德追随者的一种趋势。穆罕默德-苏派的重要风格包括:第一,穆罕默德-苏教是以纯粹的一神教为基础的。第二,穆罕默德的苏菲主义是在伊斯兰教法的框架下,以《古兰经》和圣训为基础进行的。第三,穆罕默德视角下苏菲主义的实质是在日常生活中应该实现的高尚品格。第四,穆罕默德主义的取向强调义举、社会实践和从理论走向实践的维度。第五,穆罕默德苏菲主义提出了适应现代精神的苏菲主义教义,可以称之为现代苏菲主义。第六,穆罕默迪耶的苏菲主义表现为更加活跃和充满活力的风格。苏菲不允许什么都不做,但有义务积极工作并与社会互动。第七,穆罕默德·苏菲主义远离可能引发争论的哲学苏菲主义话语。穆罕默德认为,要成为苏菲,就不应该在实践中以“教师为中心”的风格成为苏菲秩序的一员。本文从穆罕默德的视角探讨了苏派的模式。这项研究是一项反对穆罕默迪耶官方法特瓦的文献研究,该法特瓦反对作为伊斯兰教学精神层面一部分的苏菲主义。本研究还将穆罕默德的一些人物作为研究对象。本研究的结论是,穆罕默迪耶反对苏菲主义的观点和性格是非常积极的。事实上,苏菲生活也是穆罕默德的一种趋势。穆罕默迪耶的苏菲主义模式包括:首先,穆罕默迪耶的苏菲教义是建立在纯粹的陶希德基础上的。其次,穆罕默德的苏菲主义SAW是由古兰经和古兰经宣布的。第三,在穆罕默德看来,苏菲主义的实质是高尚的,必须在日常生活中创造出来。第四,穆罕默德的苏菲主义取向强调政府间层面、社会实践,并从理论走向实践。第五,苏菲派的穆罕默德教表现出一种与现代精神相适应的普遍性教学,因此它值得被称为现代塔萨武夫。第六,穆罕默迪耶的苏菲主义表现为一种更加活跃和充满活力的模式。硫磺不能牵着手,但必须积极工作并与社会互动。第七,穆罕默迪耶的苏菲主义避免了一位潜在的哲学家引发争论。最后,穆罕默德认为自己是一个硫磺,不应该成为在实践中为中心老师欢呼的任务的一员。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
The typology of Muhammadiyah sufism: tracing its figures’ thoughts and exemplary lives
; "> This article explores the style of sufism from the perspective of Muhammadiyah. It is a literature study on the official fatwa given by Muhammadiyah on sufism as a part of spiritual dimension in Islamic teaching. This study places a number of Muhammadiyah figures as the subject of study. This study concludes that the views of Muhammadiyah and its figures on sufism are very positive. Sufistic life in fact also becomes a trend among the followers of Muhammadiyah. Important styles of Muhammadiyah sufism include: first, Muhammadiyah sufistic teachings are based on pure monotheism . The second, Muhammadiyah sufistic is practiced under the frame of shari‘ah, on the basis of the Qur’an and Hadith. Third, the substance of sufism in the Muhammadiyah perspective is noble character that should be realized in daily life. Fourth, the orientation of Muhammadiyah sufism emphasizes the dimension of righteous deeds, social praxis, and of moving from theory to practice. Fifth, Muhammadiyah sufism presents sufistic teachings adjusted to the spirit of modernity so that it may be called modern sufism . Sixth, Muhammadiyah sufism is expressed in more active and dynamic styles. A sufi is not allowed to do nothing, but is obliged to work actively and to interact with society. Seventh, Muhammadiyah sufism stays away from the philosophical sufism discourse that may potentially cause debates. Muhammadiyah views that to become sufi, one should not become the member of sufi order with the style of “teacher-centered” in practice. Artikel ini membahas corak sufisme dalam perspektif Muhammadiyah. Kajian ini merupakan studi literatur terhadap fatwa resmi Muhammadiyah terhadap sufisme sebagai bagian dari dimensi spiritual ajaran Islam. Kajian ini juga menempatkan sejumlah tokoh Muhammadiyah sebagai subjek studi. Kajian ini menyimpulkan bahwa perspektif Muhammadiyah dan tokoh-tokohnya terhadap sufisme sangat positif. Kehidupan sufistik dalam kenyataannya juga menjadi trend di kalangan pengikut Muhammadiyah. Corak sufisme Muhammadiyah yang penting meliputi: pertama , ajaran sufisme Muhammadiyah berbasis pada tauhid murni. Kedua , sufisme Muhammadiyah dipraktekkan dalam bingkai syariah, berdasar al-Qur’an dan hadits. Ketiga , substansi sufisme dalam perspektif Muhammadiyah adalah akhlak mulia dan harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Keempat , orientasi sufisme Muhammadiyah menekankan dimensi amal salih, praksis sosial, dan bergerak dari teori ke praktek. Kelima , sufisme Muhammadiyah menampilkan ajaran tasawuf yang disesuaikan dengan spirit modernitas sehingga layak disebut tasawuf modern. Keenam , sufisme Muhammadiyah diekspresikan dalam corak yang lebih aktif dan dinamis. Seorang sufi tidak boleh berpangku tangan, melainkan harus aktif bekerja dan berinteraksi dengan masyarakat. Ketujuh , sufisme Muhammadiyah menjauhi wacana tasawuf falsafi yang potensial mengundang perdebatan. Terakhir, Muhammadiyah berpandangan untuk menjadi sufi, seseorang tidak harus menjadi anggota tarekat yang dalam prakteknya bercorak guru sentris.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
CiteScore
2.50
自引率
16.70%
发文量
8
审稿时长
24 weeks
期刊介绍: Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS): This journal should coverage Islam both as a textual tradition with its own historical integrity and as a social reality which was dynamic and constantly changing. The journal also aims at bridging the gap between the textual and contextual approaches to Islamic Studies; and solving the dichotomy between ‘orthodox’ and ‘heterodox’ Islam. So, the journal invites the intersection of several disciplines and scholars. In other words, its contributors borrowed from a range of disciplines, including the humanities and social sciences.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信