{"title":"警告方式发生的动机方式的呈现","authors":"Budi Sadarman, I. Fitriani","doi":"10.31955/MEA.VOL1.ISS3.PP29-50","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Suatu perusahaan yang ingin melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, maka perusahaan tersebut akan berusaha untuk merubah para pegawainya agar mempunyai mutu serta kinerja yang baik, sehingga membuat para pegawainya lebih produktif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Untuk memperoleh pegawai yang sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu adanya motivasi bagi karyawan. Untuk memotivasi karyawan, manajer harus mengetahui motif dan memotivasi yang diinginkan karyawan, baik kebutuhan yang disadari maupun kebutuhan yang tidak disadari, berbentuk materi atau non materi, kebutuhan fisik maupun rohani. Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas–tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif. Deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sample atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.Pada metode deskriptif ini, akan dikemukan cara – cara penyajian data, dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi; grafik garis maupun batang; diagram lingkaran; pictogram; penjelasan kelompok melalui rentang dan simpangan baku.Dari hasil penelitian diketahui bahwa seluruh item pertanyaan menunjukkan hasil yang valid dimana semua nilai R kritis-nya berada di atas nilai titik kritis yaitu > 0.300. Sedangkan hasil uji reliabilitas pada variabel tersebut menunjukkan hasil yang reliabel dimana semua nilai R kritis-nya berada di atas nilai titik kritis yaitu > 0.600 dengan rincian : R kritis variable motivasi kerja sebesar 0.823 serta R kritis variable prestasi kerja sebesar 0.846. Dari hasil pengolahan SPSS diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 11,495 + 0,722X. Adapun berdasarkan hasil koefisien determinasinya diperoleh data variabel X (Motivasi Kerja) memiliki pengaruh terhadap variabel Y (Prestasi Kerja) sebesar 49,325%, sedangkan sisanya sebesar 50,675% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati. \nBerdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian untuk variabel Motivasi Kerja, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden tentang Motivasi Kerja termasuk dalam kategori “Rendah”. Begitu juga untuk variabel Prestasi Kerja, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden tentang Prestasi Kerja termasuk dalam kategori “Rendah”. Secara keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji korelasi, koefisien determinasi, dan uji hipotesis, dapat diambil kesimpulan bahwa, secara statistik, pengaruh Motivasi Kerja telah terbukti mempunyai korelasi yang kuat dan signifikan terhadap Prestasi Kerja, dengan pengaruh sebesar 49,325%. Sedangkan sisa pengaruh sebesar 50,675% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.","PeriodicalId":43381,"journal":{"name":"MEANJIN","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2017-09-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN\",\"authors\":\"Budi Sadarman, I. Fitriani\",\"doi\":\"10.31955/MEA.VOL1.ISS3.PP29-50\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Suatu perusahaan yang ingin melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, maka perusahaan tersebut akan berusaha untuk merubah para pegawainya agar mempunyai mutu serta kinerja yang baik, sehingga membuat para pegawainya lebih produktif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Untuk memperoleh pegawai yang sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu adanya motivasi bagi karyawan. Untuk memotivasi karyawan, manajer harus mengetahui motif dan memotivasi yang diinginkan karyawan, baik kebutuhan yang disadari maupun kebutuhan yang tidak disadari, berbentuk materi atau non materi, kebutuhan fisik maupun rohani. Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas–tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif. Deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sample atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.Pada metode deskriptif ini, akan dikemukan cara – cara penyajian data, dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi; grafik garis maupun batang; diagram lingkaran; pictogram; penjelasan kelompok melalui rentang dan simpangan baku.Dari hasil penelitian diketahui bahwa seluruh item pertanyaan menunjukkan hasil yang valid dimana semua nilai R kritis-nya berada di atas nilai titik kritis yaitu > 0.300. Sedangkan hasil uji reliabilitas pada variabel tersebut menunjukkan hasil yang reliabel dimana semua nilai R kritis-nya berada di atas nilai titik kritis yaitu > 0.600 dengan rincian : R kritis variable motivasi kerja sebesar 0.823 serta R kritis variable prestasi kerja sebesar 0.846. Dari hasil pengolahan SPSS diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 11,495 + 0,722X. Adapun berdasarkan hasil koefisien determinasinya diperoleh data variabel X (Motivasi Kerja) memiliki pengaruh terhadap variabel Y (Prestasi Kerja) sebesar 49,325%, sedangkan sisanya sebesar 50,675% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati. \\nBerdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian untuk variabel Motivasi Kerja, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden tentang Motivasi Kerja termasuk dalam kategori “Rendah”. Begitu juga untuk variabel Prestasi Kerja, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden tentang Prestasi Kerja termasuk dalam kategori “Rendah”. Secara keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji korelasi, koefisien determinasi, dan uji hipotesis, dapat diambil kesimpulan bahwa, secara statistik, pengaruh Motivasi Kerja telah terbukti mempunyai korelasi yang kuat dan signifikan terhadap Prestasi Kerja, dengan pengaruh sebesar 49,325%. Sedangkan sisa pengaruh sebesar 50,675% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.\",\"PeriodicalId\":43381,\"journal\":{\"name\":\"MEANJIN\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2017-09-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MEANJIN\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31955/MEA.VOL1.ISS3.PP29-50\",\"RegionNum\":4,\"RegionCategory\":\"文学\",\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"0\",\"JCRName\":\"LITERARY REVIEWS\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MEANJIN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31955/MEA.VOL1.ISS3.PP29-50","RegionNum":4,"RegionCategory":"文学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"0","JCRName":"LITERARY REVIEWS","Score":null,"Total":0}
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
Suatu perusahaan yang ingin melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, maka perusahaan tersebut akan berusaha untuk merubah para pegawainya agar mempunyai mutu serta kinerja yang baik, sehingga membuat para pegawainya lebih produktif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Untuk memperoleh pegawai yang sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu adanya motivasi bagi karyawan. Untuk memotivasi karyawan, manajer harus mengetahui motif dan memotivasi yang diinginkan karyawan, baik kebutuhan yang disadari maupun kebutuhan yang tidak disadari, berbentuk materi atau non materi, kebutuhan fisik maupun rohani. Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas–tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif. Deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sample atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.Pada metode deskriptif ini, akan dikemukan cara – cara penyajian data, dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi; grafik garis maupun batang; diagram lingkaran; pictogram; penjelasan kelompok melalui rentang dan simpangan baku.Dari hasil penelitian diketahui bahwa seluruh item pertanyaan menunjukkan hasil yang valid dimana semua nilai R kritis-nya berada di atas nilai titik kritis yaitu > 0.300. Sedangkan hasil uji reliabilitas pada variabel tersebut menunjukkan hasil yang reliabel dimana semua nilai R kritis-nya berada di atas nilai titik kritis yaitu > 0.600 dengan rincian : R kritis variable motivasi kerja sebesar 0.823 serta R kritis variable prestasi kerja sebesar 0.846. Dari hasil pengolahan SPSS diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 11,495 + 0,722X. Adapun berdasarkan hasil koefisien determinasinya diperoleh data variabel X (Motivasi Kerja) memiliki pengaruh terhadap variabel Y (Prestasi Kerja) sebesar 49,325%, sedangkan sisanya sebesar 50,675% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian untuk variabel Motivasi Kerja, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden tentang Motivasi Kerja termasuk dalam kategori “Rendah”. Begitu juga untuk variabel Prestasi Kerja, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden tentang Prestasi Kerja termasuk dalam kategori “Rendah”. Secara keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji korelasi, koefisien determinasi, dan uji hipotesis, dapat diambil kesimpulan bahwa, secara statistik, pengaruh Motivasi Kerja telah terbukti mempunyai korelasi yang kuat dan signifikan terhadap Prestasi Kerja, dengan pengaruh sebesar 49,325%. Sedangkan sisa pengaruh sebesar 50,675% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.
期刊介绍:
Meanjin was founded in Brisbane by Clem Christesen (the name, pronounced Mee-an-jin, is derived from an Aboriginal word for the finger of land on which central Brisbane sits) in 1940. It moved to Melbourne in 1945 at the invitation of the University of Melbourne. It currently receives funding from the university, the Literature Fund of the Australia Council for the Arts, CAL and Arts Victoria as well as receiving vital support through subscriptions and other sales.