地方对待歧视的表现

Syaugi Syaugi, Badrian Badrian, Faisal Mubarak
{"title":"地方对待歧视的表现","authors":"Syaugi Syaugi, Badrian Badrian, Faisal Mubarak","doi":"10.18592/KHAZANAH.V18I2.4155","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article study discusses a portrait of religious insights among students and teachers in high schools in South Kalimantan. However, the conducted research is based on the background that the spread of radical ideology can be channeled through education, in which high school students are targeted by radical ideologies. This study intends to answer the question of how religious understanding and the role of local wisdom may encounter radicalism among Islamic education students and teachers. This article study finds that: Firstly, there are three categorizations can be mapped related to religious ideas emerging, namely: (1) Respondents whose militancy and radicalism narratives tend to dominate; (2) Some respondents also have moderation narration that dominates; and (3) some others have an equal narration of militancy and radicalism and moderation. Secondly: the locality of recitation through religious institutions of the majelis taklim with the content of Sufism-based recitation has a significant role for the students and teachers in responding to each religious issue based on moderation narration.Riset ini membahas potret faham keagamaan di dunia pendidikan dengan fokus pada siswa dan guru di Sekolah Menengah di Kalimantan Selatan. Hal ini dilatar belakangi bahwa penyebaran idiologi radikal dapat melalui jalur pendidikan, dimana siswa/siswi sekolah menengah atas dijadikan sasaran penanaman idiologi radikal.  Penelitian ini untuk menjawab pertanyaan bagaimana pemahaman agama di kalangan siswa dan guru pendidikan Agama Islam? Bagaimana peran kearifan lokal dalam menangkal radikalisme di kalangan siswa dan guru pendidikan Agama Islam?. Penelitian ini menemukan bahwa: Pertama, ada tiga katagorisasi yang bisa dipetakan terkait narasi faham keagamaan yang muncul, yaitu: (1) Ada responden yang narasi militansi dan radikalisme cenderung mendominasi; (2) Ada responden yang narasi moderasinya mendominasi; (3) Ada yang antara militansi dan radikalisme di satu sisi dan moderasi di sisi lain berimbang (equal). Kedua: Lokalitas pengajian melalui lembaga keagamaan majlis taklim dengan konten pada pengajian berbasis tasawuf memiliki peran yang signifikan bagi siswa dan guru dalam merespons setiap isu keagamaan dengan basis narasi moderasi.","PeriodicalId":33033,"journal":{"name":"Khazanah Jurnal Studi Islam dan Humaniora","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"PERAN KEARIFAN LOKAL DALAM UPAYA DERADIKALISASI FAHAM RADIKAL DI KALIMANTAN SELATAN\",\"authors\":\"Syaugi Syaugi, Badrian Badrian, Faisal Mubarak\",\"doi\":\"10.18592/KHAZANAH.V18I2.4155\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This article study discusses a portrait of religious insights among students and teachers in high schools in South Kalimantan. However, the conducted research is based on the background that the spread of radical ideology can be channeled through education, in which high school students are targeted by radical ideologies. This study intends to answer the question of how religious understanding and the role of local wisdom may encounter radicalism among Islamic education students and teachers. This article study finds that: Firstly, there are three categorizations can be mapped related to religious ideas emerging, namely: (1) Respondents whose militancy and radicalism narratives tend to dominate; (2) Some respondents also have moderation narration that dominates; and (3) some others have an equal narration of militancy and radicalism and moderation. Secondly: the locality of recitation through religious institutions of the majelis taklim with the content of Sufism-based recitation has a significant role for the students and teachers in responding to each religious issue based on moderation narration.Riset ini membahas potret faham keagamaan di dunia pendidikan dengan fokus pada siswa dan guru di Sekolah Menengah di Kalimantan Selatan. Hal ini dilatar belakangi bahwa penyebaran idiologi radikal dapat melalui jalur pendidikan, dimana siswa/siswi sekolah menengah atas dijadikan sasaran penanaman idiologi radikal.  Penelitian ini untuk menjawab pertanyaan bagaimana pemahaman agama di kalangan siswa dan guru pendidikan Agama Islam? Bagaimana peran kearifan lokal dalam menangkal radikalisme di kalangan siswa dan guru pendidikan Agama Islam?. Penelitian ini menemukan bahwa: Pertama, ada tiga katagorisasi yang bisa dipetakan terkait narasi faham keagamaan yang muncul, yaitu: (1) Ada responden yang narasi militansi dan radikalisme cenderung mendominasi; (2) Ada responden yang narasi moderasinya mendominasi; (3) Ada yang antara militansi dan radikalisme di satu sisi dan moderasi di sisi lain berimbang (equal). Kedua: Lokalitas pengajian melalui lembaga keagamaan majlis taklim dengan konten pada pengajian berbasis tasawuf memiliki peran yang signifikan bagi siswa dan guru dalam merespons setiap isu keagamaan dengan basis narasi moderasi.\",\"PeriodicalId\":33033,\"journal\":{\"name\":\"Khazanah Jurnal Studi Islam dan Humaniora\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Khazanah Jurnal Studi Islam dan Humaniora\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18592/KHAZANAH.V18I2.4155\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Khazanah Jurnal Studi Islam dan Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18592/KHAZANAH.V18I2.4155","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

摘要

本文研究了南加里曼丹高中学生和教师的宗教见解。然而,所进行的研究是基于这样一个背景,即激进意识形态的传播可以通过教育来引导,在教育中,高中生是激进意识形态的目标。本研究旨在回答宗教理解和地方智慧的作用如何在伊斯兰教育学生和教师中遭遇激进主义的问题。本文研究发现:首先,与新兴宗教思想相关的分类有三种,即:(1)好战和激进主义叙事倾向于主导的受访者(2) 一些受访者也有节制的叙述占主导地位以及(3)其他一些人对好斗、激进主义和温和有着同样的叙述。第二:通过宗教机构进行的以苏菲主义为基础的背诵内容对学生和教师在回应基于适度叙述的每一个宗教问题方面具有重要作用。本研究以南加州中学的学生和教师为研究对象,探讨了教育界对宗教理解的描述。激进白痴的传播可以通过教育途径进行,高中生/高中生已经成为白痴命名的激进目标。本研究旨在回答这样一个问题:学生和教师如何理解伊斯兰教教育?在伊斯兰宗教教育中,当地识字率如何在维持学生和教师的激进主义方面发挥作用?。本研究发现:首先,有三种分类可以与新兴的宗教理解叙事相关联,即:(1)有好战和激进主义叙事倾向于主导的反应(2) 有些回应以温和的叙述为主;(3) 一方面是好战和激进主义,另一方面是温和。第二:通过学术委员会的宗教机构进行的教育,其内容是基于横向的学习,在学生和教师以现代叙事为基础应对每一个宗教问题方面发挥着重要作用。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
PERAN KEARIFAN LOKAL DALAM UPAYA DERADIKALISASI FAHAM RADIKAL DI KALIMANTAN SELATAN
This article study discusses a portrait of religious insights among students and teachers in high schools in South Kalimantan. However, the conducted research is based on the background that the spread of radical ideology can be channeled through education, in which high school students are targeted by radical ideologies. This study intends to answer the question of how religious understanding and the role of local wisdom may encounter radicalism among Islamic education students and teachers. This article study finds that: Firstly, there are three categorizations can be mapped related to religious ideas emerging, namely: (1) Respondents whose militancy and radicalism narratives tend to dominate; (2) Some respondents also have moderation narration that dominates; and (3) some others have an equal narration of militancy and radicalism and moderation. Secondly: the locality of recitation through religious institutions of the majelis taklim with the content of Sufism-based recitation has a significant role for the students and teachers in responding to each religious issue based on moderation narration.Riset ini membahas potret faham keagamaan di dunia pendidikan dengan fokus pada siswa dan guru di Sekolah Menengah di Kalimantan Selatan. Hal ini dilatar belakangi bahwa penyebaran idiologi radikal dapat melalui jalur pendidikan, dimana siswa/siswi sekolah menengah atas dijadikan sasaran penanaman idiologi radikal.  Penelitian ini untuk menjawab pertanyaan bagaimana pemahaman agama di kalangan siswa dan guru pendidikan Agama Islam? Bagaimana peran kearifan lokal dalam menangkal radikalisme di kalangan siswa dan guru pendidikan Agama Islam?. Penelitian ini menemukan bahwa: Pertama, ada tiga katagorisasi yang bisa dipetakan terkait narasi faham keagamaan yang muncul, yaitu: (1) Ada responden yang narasi militansi dan radikalisme cenderung mendominasi; (2) Ada responden yang narasi moderasinya mendominasi; (3) Ada yang antara militansi dan radikalisme di satu sisi dan moderasi di sisi lain berimbang (equal). Kedua: Lokalitas pengajian melalui lembaga keagamaan majlis taklim dengan konten pada pengajian berbasis tasawuf memiliki peran yang signifikan bagi siswa dan guru dalam merespons setiap isu keagamaan dengan basis narasi moderasi.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信