{"title":"女性养家糊口者与子女的沟通模式","authors":"Chatia Hastasari","doi":"10.21831/INFORMASI.V49I1.25432","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study examines the communication pattern between female breadwinners and their children and the barriers in that communication process. This qualitative study was carried out among 12 female breadwinners from low-income families in Wedomartani Village, Ngemplak, Sleman, Special Region of Yogyakarta. It is drawn from the study that, first, there is good interpersonal communication between a female breadwinner and her children. It is clearly seen as all factors leading to an effective interpersonal communication are fulfilled, namely a) openness – the mother is actively creating a pleasant conversation so that her children will feel more comfortable in telling her everything that happens to them; b) empathy – the mother instills a sense of independence and respect for others in her children; and c) positive behaviors – the mother has a strong commitment to improve her family’s condition as shown in all her positive behaviors. Second, as the mother and her children can interchangeably be the communicator (sender) or the communicant (recipient) of information, this communication is categorized as direct (face-to-face), either one-way or two-way. Third, the barrier existing in the communication process between a female breadwinner and her children is mainly related to the mother’s limited time available to do her main duties as a mother, causing her housework to become abandoned. Another obstacle in this communication process is due to the children’s psychological condition that is affected by the lack or even the absence of father’s roles in their family, leading to an unstable emotion.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi wanita sebagai kepala keluarga dengan anaknya dan apa saja hambatan yang terjadi pada proses komunikasi antara wanita kepala keluarga dengan sang anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data utama para wanita kepala keluarga miskin di desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman yang berjumlah 12 informan. Hasil penelitian ini adalah 1) komunikasi interpersonal yang terjalin antara ibu sebagai wanita kepala keluarga dengan sang anak sudah berjalan dengan baik. Hal itu tampak dari pemenuhan faktor-faktor yang dapat memengaruhi komunikasi interpersonal agar menjadi lebih efektif diantaranya a) Keterbukaan yang ditandai dengan adanya peran aktif sang ibu dalam proses komunikasi agar sang anak merasa nyaman bercerita segala hal; b) Empati yang ditanamkan oleh sang ibu pada diri sang anak adalah kemandirian dan rasa menghargai orang lain terutama orang tua; dan c) Perilaku positif yang ditunjukkan dari komitmen yang kuat sang ibu dalam memperbaiki kondisi keluarga. 2) pola komunikasi interpersonal yang terjadi bersifat langsung (tatap muka) baik satu arah maupun dua arah. Hal ini tampak dari posisi komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan) dapat dilakukan oleh ibu maupun anak. Dan 3) hambatan dalam proses komunikasi yang terjalin antara ibu sebagai wanita kepala keluarga dengan anaknya saat berinteraksi adalah minimnya waktu yang dimiliki oleh sang ibu menyebabkan tugas dan kewajiban utamanya sebagai seorang ibu di rumah menjadi terbengkalai dan hambatan lainnya adalah kondisi psikologis anak yang mengalami kekurangan atau bahkan kehilangan sosok ayah dalam keluarga menyebabkan emosinya menjadi tidak stabil. ","PeriodicalId":31334,"journal":{"name":"Informasi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"COMMUNICATION PATTERN BETWEEN FEMALE BREADWINNERS AND THEIR CHILDREN\",\"authors\":\"Chatia Hastasari\",\"doi\":\"10.21831/INFORMASI.V49I1.25432\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study examines the communication pattern between female breadwinners and their children and the barriers in that communication process. This qualitative study was carried out among 12 female breadwinners from low-income families in Wedomartani Village, Ngemplak, Sleman, Special Region of Yogyakarta. It is drawn from the study that, first, there is good interpersonal communication between a female breadwinner and her children. It is clearly seen as all factors leading to an effective interpersonal communication are fulfilled, namely a) openness – the mother is actively creating a pleasant conversation so that her children will feel more comfortable in telling her everything that happens to them; b) empathy – the mother instills a sense of independence and respect for others in her children; and c) positive behaviors – the mother has a strong commitment to improve her family’s condition as shown in all her positive behaviors. Second, as the mother and her children can interchangeably be the communicator (sender) or the communicant (recipient) of information, this communication is categorized as direct (face-to-face), either one-way or two-way. Third, the barrier existing in the communication process between a female breadwinner and her children is mainly related to the mother’s limited time available to do her main duties as a mother, causing her housework to become abandoned. Another obstacle in this communication process is due to the children’s psychological condition that is affected by the lack or even the absence of father’s roles in their family, leading to an unstable emotion.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi wanita sebagai kepala keluarga dengan anaknya dan apa saja hambatan yang terjadi pada proses komunikasi antara wanita kepala keluarga dengan sang anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data utama para wanita kepala keluarga miskin di desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman yang berjumlah 12 informan. Hasil penelitian ini adalah 1) komunikasi interpersonal yang terjalin antara ibu sebagai wanita kepala keluarga dengan sang anak sudah berjalan dengan baik. Hal itu tampak dari pemenuhan faktor-faktor yang dapat memengaruhi komunikasi interpersonal agar menjadi lebih efektif diantaranya a) Keterbukaan yang ditandai dengan adanya peran aktif sang ibu dalam proses komunikasi agar sang anak merasa nyaman bercerita segala hal; b) Empati yang ditanamkan oleh sang ibu pada diri sang anak adalah kemandirian dan rasa menghargai orang lain terutama orang tua; dan c) Perilaku positif yang ditunjukkan dari komitmen yang kuat sang ibu dalam memperbaiki kondisi keluarga. 2) pola komunikasi interpersonal yang terjadi bersifat langsung (tatap muka) baik satu arah maupun dua arah. Hal ini tampak dari posisi komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan) dapat dilakukan oleh ibu maupun anak. Dan 3) hambatan dalam proses komunikasi yang terjalin antara ibu sebagai wanita kepala keluarga dengan anaknya saat berinteraksi adalah minimnya waktu yang dimiliki oleh sang ibu menyebabkan tugas dan kewajiban utamanya sebagai seorang ibu di rumah menjadi terbengkalai dan hambatan lainnya adalah kondisi psikologis anak yang mengalami kekurangan atau bahkan kehilangan sosok ayah dalam keluarga menyebabkan emosinya menjadi tidak stabil. \",\"PeriodicalId\":31334,\"journal\":{\"name\":\"Informasi\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-08-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Informasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21831/INFORMASI.V49I1.25432\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Informasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/INFORMASI.V49I1.25432","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
本研究探讨女性养家者与子女之间的沟通模式,以及沟通过程中的障碍。这项定性研究是在日惹特区Ngemplak、Sleman Wedomartani村的12名低收入家庭的女性养家糊口者中进行的。研究表明,首先,养家糊口的女性和她的孩子之间有良好的人际沟通。可以清楚地看到,导致有效的人际沟通的所有因素都得到了满足,即a)开放——母亲积极地创造一个愉快的谈话,这样她的孩子在告诉她发生在他们身上的一切时就会感到更舒服;B)移情——母亲向孩子灌输独立和尊重他人的意识;c)积极的行为——母亲对改善家庭状况有着强烈的承诺,这体现在她所有的积极行为中。其次,由于母亲和她的孩子可以交替地成为信息的传播者(发送者)或传播者(接受者),这种交流被归类为直接(面对面),单向或双向。其三,女性经济支柱与子女沟通过程中存在的障碍,主要与母亲的主要职责时间有限有关,导致家务劳动被遗弃。这种沟通过程中的另一个障碍是由于孩子的心理状况受到家庭中父亲角色缺失甚至缺失的影响,导致情绪不稳定。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi wanita sebagai kepala keluarga dengan anaknya dana saja hambatan yang terjadi pada proprokomunikasi antara wanita kepala keluarga dengan sanak。Penelitian ini menggunakan pendekatan kalititan dengan数量数据utama para wanita kepala keluarga miskin di desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman yang berjumlah 12名信息员。哈西尔penelitian ini adalah 1) komunikasi人际关系yang terjalin antara ibu sebagai wanita kepala keluarga dengan and anak sudah berjalan dengan baik。halitu tampak dari pemenuhan factor - factor for yang dapat memengaruhi komunikasi interpersonal agar menjadi lebih efektif diantaranya a) Keterbukaan yang ditandai dengan adanya peran aktif sang ibu dalam prosmunikasi agar sang anak merasa nyaman bercerita segala Hal;b) Empati yang ditanamkan oleh sang ibu pada diri sang anak adalah kmandirian dan rasa menghargai orang lain terutama orang tua;但c) pereraku积极的yang ditunjukkan dari komitmen yang kuat sang ibu dalam成员perperaki kondisi keluarga。pola komunikasi人际关系Yang terjadi bersifat langsung (tatap muka) baik satu arah maupun dua arah。我的名字是“我的名字”,我的名字是“我的名字”,我的名字是“我的名字”。丹3)hambatan dalam散文komunikasi杨terjalin安塔拉伊布·sebagai wanita kepala keluarga dengan anaknya种子berinteraksi adalah minimnya waktu杨dimiliki oleh pokalchuk唱伊布·menyebabkan tugas丹kewajiban utamanya sebagai seorang伊布·迪大menjadi terbengkalai丹hambatan lainnya adalah kondisi psikologis赶出亚衲族杨mengalami kekurangan atau bahkan kehilangan sosok女仆dalam keluarga menyebabkan emosinya menjadi有些stabil。
COMMUNICATION PATTERN BETWEEN FEMALE BREADWINNERS AND THEIR CHILDREN
This study examines the communication pattern between female breadwinners and their children and the barriers in that communication process. This qualitative study was carried out among 12 female breadwinners from low-income families in Wedomartani Village, Ngemplak, Sleman, Special Region of Yogyakarta. It is drawn from the study that, first, there is good interpersonal communication between a female breadwinner and her children. It is clearly seen as all factors leading to an effective interpersonal communication are fulfilled, namely a) openness – the mother is actively creating a pleasant conversation so that her children will feel more comfortable in telling her everything that happens to them; b) empathy – the mother instills a sense of independence and respect for others in her children; and c) positive behaviors – the mother has a strong commitment to improve her family’s condition as shown in all her positive behaviors. Second, as the mother and her children can interchangeably be the communicator (sender) or the communicant (recipient) of information, this communication is categorized as direct (face-to-face), either one-way or two-way. Third, the barrier existing in the communication process between a female breadwinner and her children is mainly related to the mother’s limited time available to do her main duties as a mother, causing her housework to become abandoned. Another obstacle in this communication process is due to the children’s psychological condition that is affected by the lack or even the absence of father’s roles in their family, leading to an unstable emotion.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi wanita sebagai kepala keluarga dengan anaknya dan apa saja hambatan yang terjadi pada proses komunikasi antara wanita kepala keluarga dengan sang anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data utama para wanita kepala keluarga miskin di desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman yang berjumlah 12 informan. Hasil penelitian ini adalah 1) komunikasi interpersonal yang terjalin antara ibu sebagai wanita kepala keluarga dengan sang anak sudah berjalan dengan baik. Hal itu tampak dari pemenuhan faktor-faktor yang dapat memengaruhi komunikasi interpersonal agar menjadi lebih efektif diantaranya a) Keterbukaan yang ditandai dengan adanya peran aktif sang ibu dalam proses komunikasi agar sang anak merasa nyaman bercerita segala hal; b) Empati yang ditanamkan oleh sang ibu pada diri sang anak adalah kemandirian dan rasa menghargai orang lain terutama orang tua; dan c) Perilaku positif yang ditunjukkan dari komitmen yang kuat sang ibu dalam memperbaiki kondisi keluarga. 2) pola komunikasi interpersonal yang terjadi bersifat langsung (tatap muka) baik satu arah maupun dua arah. Hal ini tampak dari posisi komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan) dapat dilakukan oleh ibu maupun anak. Dan 3) hambatan dalam proses komunikasi yang terjalin antara ibu sebagai wanita kepala keluarga dengan anaknya saat berinteraksi adalah minimnya waktu yang dimiliki oleh sang ibu menyebabkan tugas dan kewajiban utamanya sebagai seorang ibu di rumah menjadi terbengkalai dan hambatan lainnya adalah kondisi psikologis anak yang mengalami kekurangan atau bahkan kehilangan sosok ayah dalam keluarga menyebabkan emosinya menjadi tidak stabil.