{"title":"道德、市场和达卡瓦运动:苏拉威西中部帕鲁镇千年识字动态","authors":"Achmad Uzair Fauzan","doi":"10.14421/JSR.V13I1.1565","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The Literacy level of Indonesian is relatively low. It can be inferred from the number of people who access newspapers less than 10 percent of Indonesia’s population. Nonetheless not necessarily the publishing company is in total failure. In the midst of the relatively low of literacy rate, the number of newspapers grew rapidly especially after the New Order. This study aims to find out how the dynamics of the development of the publishing industry in the middle of the relatively low of literacy rate. This study employs qualitative research methods. Primary data is obtained by conducting observations, interviews and focus group discussions (FGD). The result show that despite a wave of a relatively of literacy rates and limited income power, the book Industry still survives and some of them very dynamics. This study also indicates that the popularity of Islamic book is not only depend on the establish publishers with there distribution network, but also the social environment factors of the readers.Tingkat membaca di Indonesia tergolong rendah. Dapat dilihat dari jumlah penduduk yang mengakses suratkabar kurang dari 10 persen populasi Indonesia. Meskipun demikian, tidak serta merta industri penerbitan gagal total. Di tengah tidak kunjung membaiknya tingkat baca, jumlah surat kabar justru berkembang pesat selepas Orde Baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dinamika perkembangan industry buku di tengah minat baca yang rendah. Metode penelitian kualitatif, data primer diperoleh dengan melakukan observasi, wawamcara dan FGD. Hasil penelitian menunjukan bahwa meski diterpa gelombang tingkat baca yang rendah dan keterbatasan daya beli, industri buku masih bertahan dan sebagian lainnya bahkan berkembang sangat dinamis. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa buku-buku bertema keislaman yang memiliki jangkauan pembaca milenial paling luas adalah buku yang ditulis dalam bahasa yang sederhana, lugas dan sebagian cenderung puitis. Tingkat penetrasi buku populer yang diterbitkan oleh penerbit mapan di pasar pembaca tertentu tidak selalu berbanding lurus dengan kuatnya jaringan distribusi yang dimilikinya menyiratkan adanya faktor non-pasar yang turut menentukan. Faktor lingkungan sosial pembaca juga turut memediasi atau memfasilitasi penetrasi buku.","PeriodicalId":55676,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Reflektif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"MORALITAS, PASAR DAN GERAKAN DAKWAH: Dinamika Literasi Generasi Milenial di Kota Palu, Sulawesi Tengah\",\"authors\":\"Achmad Uzair Fauzan\",\"doi\":\"10.14421/JSR.V13I1.1565\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The Literacy level of Indonesian is relatively low. It can be inferred from the number of people who access newspapers less than 10 percent of Indonesia’s population. Nonetheless not necessarily the publishing company is in total failure. In the midst of the relatively low of literacy rate, the number of newspapers grew rapidly especially after the New Order. This study aims to find out how the dynamics of the development of the publishing industry in the middle of the relatively low of literacy rate. This study employs qualitative research methods. Primary data is obtained by conducting observations, interviews and focus group discussions (FGD). The result show that despite a wave of a relatively of literacy rates and limited income power, the book Industry still survives and some of them very dynamics. This study also indicates that the popularity of Islamic book is not only depend on the establish publishers with there distribution network, but also the social environment factors of the readers.Tingkat membaca di Indonesia tergolong rendah. Dapat dilihat dari jumlah penduduk yang mengakses suratkabar kurang dari 10 persen populasi Indonesia. Meskipun demikian, tidak serta merta industri penerbitan gagal total. Di tengah tidak kunjung membaiknya tingkat baca, jumlah surat kabar justru berkembang pesat selepas Orde Baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dinamika perkembangan industry buku di tengah minat baca yang rendah. Metode penelitian kualitatif, data primer diperoleh dengan melakukan observasi, wawamcara dan FGD. Hasil penelitian menunjukan bahwa meski diterpa gelombang tingkat baca yang rendah dan keterbatasan daya beli, industri buku masih bertahan dan sebagian lainnya bahkan berkembang sangat dinamis. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa buku-buku bertema keislaman yang memiliki jangkauan pembaca milenial paling luas adalah buku yang ditulis dalam bahasa yang sederhana, lugas dan sebagian cenderung puitis. Tingkat penetrasi buku populer yang diterbitkan oleh penerbit mapan di pasar pembaca tertentu tidak selalu berbanding lurus dengan kuatnya jaringan distribusi yang dimilikinya menyiratkan adanya faktor non-pasar yang turut menentukan. Faktor lingkungan sosial pembaca juga turut memediasi atau memfasilitasi penetrasi buku.\",\"PeriodicalId\":55676,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sosiologi Reflektif\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-04-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sosiologi Reflektif\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14421/JSR.V13I1.1565\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Reflektif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/JSR.V13I1.1565","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
印尼语的文化水平相对较低。从阅读报纸的人数不到印尼人口的10%可以推断出这一点。尽管如此,发行公司并不一定是完全失败的。在识字率相对较低的情况下,报纸的数量迅速增长,特别是在新秩序之后。本研究旨在了解在识字率相对较低的中部地区,出版业的发展动态如何。本研究采用定性研究方法。主要数据是通过观察、访谈和焦点小组讨论(FGD)获得的。结果表明,尽管识字率相对较高,收入能力有限,但图书行业仍然存在,其中一些行业非常活跃。研究还表明,伊斯兰书籍的流行不仅取决于出版商的成熟分销网络,还取决于读者所处的社会环境因素。Tingkat membaca di Indonesia tergolong rendah。Dapat dilihat dari jumlah penduduk yang mengakses suratkabar kurang dari印度尼西亚10人。Meskipun demikian, tidak serta, merta industry, penbittotal。Di tengah tidak kunjung membaiknya tingkat baca, jumlah surat kabar just stru berkembang pesat selepas Orde Baru。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dinamika perkembangan industry buku di tengah minat baca yang rendah。方法penelitian定性,数据primer diperperoleddengan melakukan observasi, wawamcara和FGD。Hasil penelitian menunjukan bahwa meski diiterpa gelombang tingkat baca yang rendah dan keterbatasan daya beli,工业buku masih bertahan dan sebagian lainnya bakan berkembang sangat dinamis。Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa buku-buku bertema keislaman yang memiliki jangkauan pembaca千禧年paling luas adalah buku yang ditulis dalam bahasa yang sederhana, lugas dan sebagian cenderung putis。亭喀渗透于北洋,大众杨,大众杨,大众杨,大众杨,大众杨,大众杨,大众杨,大众杨,大众杨,大众杨,大众杨,大众杨,大众杨,大众杨,大众杨。lingkungan社会的要素是:社会的要素是:社会的要素是:社会的要素是:社会的要素是:社会的要素是:社会的要素。
MORALITAS, PASAR DAN GERAKAN DAKWAH: Dinamika Literasi Generasi Milenial di Kota Palu, Sulawesi Tengah
The Literacy level of Indonesian is relatively low. It can be inferred from the number of people who access newspapers less than 10 percent of Indonesia’s population. Nonetheless not necessarily the publishing company is in total failure. In the midst of the relatively low of literacy rate, the number of newspapers grew rapidly especially after the New Order. This study aims to find out how the dynamics of the development of the publishing industry in the middle of the relatively low of literacy rate. This study employs qualitative research methods. Primary data is obtained by conducting observations, interviews and focus group discussions (FGD). The result show that despite a wave of a relatively of literacy rates and limited income power, the book Industry still survives and some of them very dynamics. This study also indicates that the popularity of Islamic book is not only depend on the establish publishers with there distribution network, but also the social environment factors of the readers.Tingkat membaca di Indonesia tergolong rendah. Dapat dilihat dari jumlah penduduk yang mengakses suratkabar kurang dari 10 persen populasi Indonesia. Meskipun demikian, tidak serta merta industri penerbitan gagal total. Di tengah tidak kunjung membaiknya tingkat baca, jumlah surat kabar justru berkembang pesat selepas Orde Baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dinamika perkembangan industry buku di tengah minat baca yang rendah. Metode penelitian kualitatif, data primer diperoleh dengan melakukan observasi, wawamcara dan FGD. Hasil penelitian menunjukan bahwa meski diterpa gelombang tingkat baca yang rendah dan keterbatasan daya beli, industri buku masih bertahan dan sebagian lainnya bahkan berkembang sangat dinamis. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa buku-buku bertema keislaman yang memiliki jangkauan pembaca milenial paling luas adalah buku yang ditulis dalam bahasa yang sederhana, lugas dan sebagian cenderung puitis. Tingkat penetrasi buku populer yang diterbitkan oleh penerbit mapan di pasar pembaca tertentu tidak selalu berbanding lurus dengan kuatnya jaringan distribusi yang dimilikinya menyiratkan adanya faktor non-pasar yang turut menentukan. Faktor lingkungan sosial pembaca juga turut memediasi atau memfasilitasi penetrasi buku.