{"title":"河谷水眼Banjarasri的水文地貌Kulonprogo胶囊的可行性","authors":"Langgeng Wahyu Santosa","doi":"10.21776/ub.jsal.2021.008.03.5","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mata air merupakan sumber air bersih potensial yang dimanfaatkan masyarakat di Lembah Banjarasri Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulonprogo. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik hidrogeomorfologi mata air di daerah penelitian. Kajian hidrogeomorfologi menjelaskan tentang aspek-aspek geomorfologi yang berpengaruh terhadap karakteristik pemunculan mata air pada setiap satuan bentuk lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara geomorfologi di Lembah Banjarasri terdapat 2 mata air yang muncul pada bentuk lahan lerengkaki perbukitan struktural terdenudasi kuat, dengan debit aliran kecil, karena dipengaruhi oleh kemiringan lereng yang sangat curam, tipisnya lapisan tanah sebagai media infiltrasi air hujan, dan jenis material penyusun berupa batuan andesit tua yang relatif kedap air. Terdapat 12 mata air pada bentuk lahan lerengkaki perbukitan struktural terdenudasi sedang tersusun oleh batugamping Formasi Sentolo, berstruktur percelahan dan retakan, sehingga permeabilitas dan prorositas batuan tinggi dan berpotensi memunculkan mata air. Hanya terdapat 4 mata air yang muncul pada lerengkaki perbukitan struktural terdenudasi ringan, karena faktor material penyusun berupa batuan beku andesit tua Formasi Kebobutak. Pada bentuk lahan dataran aluvial terdapat 3 mata air, karena faktor topografi yang relatif datar hingga landai, dan tebalnya endapan aluvium, serta tidak ada kontrol struktur yang tegas sebagai faktor pemunculan mata air.","PeriodicalId":34173,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Hidrogeomorfologi Mata Air Lembah Banjarasri Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulonprogo\",\"authors\":\"Langgeng Wahyu Santosa\",\"doi\":\"10.21776/ub.jsal.2021.008.03.5\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Mata air merupakan sumber air bersih potensial yang dimanfaatkan masyarakat di Lembah Banjarasri Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulonprogo. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik hidrogeomorfologi mata air di daerah penelitian. Kajian hidrogeomorfologi menjelaskan tentang aspek-aspek geomorfologi yang berpengaruh terhadap karakteristik pemunculan mata air pada setiap satuan bentuk lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara geomorfologi di Lembah Banjarasri terdapat 2 mata air yang muncul pada bentuk lahan lerengkaki perbukitan struktural terdenudasi kuat, dengan debit aliran kecil, karena dipengaruhi oleh kemiringan lereng yang sangat curam, tipisnya lapisan tanah sebagai media infiltrasi air hujan, dan jenis material penyusun berupa batuan andesit tua yang relatif kedap air. Terdapat 12 mata air pada bentuk lahan lerengkaki perbukitan struktural terdenudasi sedang tersusun oleh batugamping Formasi Sentolo, berstruktur percelahan dan retakan, sehingga permeabilitas dan prorositas batuan tinggi dan berpotensi memunculkan mata air. Hanya terdapat 4 mata air yang muncul pada lerengkaki perbukitan struktural terdenudasi ringan, karena faktor material penyusun berupa batuan beku andesit tua Formasi Kebobutak. Pada bentuk lahan dataran aluvial terdapat 3 mata air, karena faktor topografi yang relatif datar hingga landai, dan tebalnya endapan aluvium, serta tidak ada kontrol struktur yang tegas sebagai faktor pemunculan mata air.\",\"PeriodicalId\":34173,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2021.008.03.5\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2021.008.03.5","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Hidrogeomorfologi Mata Air Lembah Banjarasri Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulonprogo
Mata air merupakan sumber air bersih potensial yang dimanfaatkan masyarakat di Lembah Banjarasri Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulonprogo. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik hidrogeomorfologi mata air di daerah penelitian. Kajian hidrogeomorfologi menjelaskan tentang aspek-aspek geomorfologi yang berpengaruh terhadap karakteristik pemunculan mata air pada setiap satuan bentuk lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara geomorfologi di Lembah Banjarasri terdapat 2 mata air yang muncul pada bentuk lahan lerengkaki perbukitan struktural terdenudasi kuat, dengan debit aliran kecil, karena dipengaruhi oleh kemiringan lereng yang sangat curam, tipisnya lapisan tanah sebagai media infiltrasi air hujan, dan jenis material penyusun berupa batuan andesit tua yang relatif kedap air. Terdapat 12 mata air pada bentuk lahan lerengkaki perbukitan struktural terdenudasi sedang tersusun oleh batugamping Formasi Sentolo, berstruktur percelahan dan retakan, sehingga permeabilitas dan prorositas batuan tinggi dan berpotensi memunculkan mata air. Hanya terdapat 4 mata air yang muncul pada lerengkaki perbukitan struktural terdenudasi ringan, karena faktor material penyusun berupa batuan beku andesit tua Formasi Kebobutak. Pada bentuk lahan dataran aluvial terdapat 3 mata air, karena faktor topografi yang relatif datar hingga landai, dan tebalnya endapan aluvium, serta tidak ada kontrol struktur yang tegas sebagai faktor pemunculan mata air.