在新冠肺炎疫情期间,通过在印度尼西亚庆祝穆斯林和基督教节日,建立信仰间的团结

Maftukha Maftukha
{"title":"在新冠肺炎疫情期间,通过在印度尼西亚庆祝穆斯林和基督教节日,建立信仰间的团结","authors":"Maftukha Maftukha","doi":"10.14421/jsr.v16i2.2349","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Physical distancing policy has forced religious people in Indonesia to carry out worship at home and celebrate religious holidays with following a strict health protocol. This situation has affected for a loosening of solidarity in society, especially at the beginning era of pandemic. However, there are religious groups that modify some of the practices of religious rituals on their religious holidays, and adapt them to the rules of physical distancing, including Muslims and Christians in North Sulawesi. This article intends to discuss about Lebaran Ketupat and Thanksgiving, which are Muslim and Christian holidays in Minahasa as a means to strengthen community solidarity during the pandemic. This article was compiled based on a qualitative approach with data collection techniques in the form of in-depth interviews with Muslim and Christian communities in Ratatotok, Southeast Minahasa and Poigar Bolaang Mongondow in North Sulawesi. The results showed that the practice of Lebaran Ketupat and Thanksgiving can create social solidarity among interfaith groups. In addition, modifications to the practice of Eid Ketupat and Thanksgiving during the 2020-2021 pandemic have become a local resilience in dealing with the various impacts of the Covid-19 pandemic. Their ability to modify the Lebaran Ketupat and Thanksgiving rituals allows Muslim and Christian communities to create their solidarity as “torang samua basudara” (we are all brothers), in both idea and practice.Physical distancing telah memaksa umat beragama di Indonesia untuk melaksanakan ibadah di rumah dan merayakan hari besar keagamaan dengan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini berimplikasi pada mulai merenggangnya solidaritas di masyarakat. Namun demikian, terdapat kelompok keagamaan yang memodifikasi beberapa praktik ritual keagamaan pada hari besar keagamaan mereka, dan menyesuaikannya dengan  aturan pembatasan physical distancing tersebut, diantaranya adalah umat Muslim dan Kristen di Sulawesi Utara. Artikel ini bermaksud untuk membahas tentang Lebaran Ketupat dan Pengucapan Syukur yang merupakan hari besar umat Muslim dan Nasrani di Minahasa sebagai sarana untuk memperkuat solidaritas masyarakat di masa pandemi. Artikel ini disusun berdasarkan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mandalam terhadap masyarakat Muslim dan Kristen di Ratatotok Minahasa Tenggara dan Poigar Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik Lebaran Ketupat dan Pengucapan Syukur dapat menciptakan solidaritas sosial diantara kelompok lintas agama. Selain itu, modifikasi praktik Lebaran Ketupat dan Pengucapan Syukur di masa pandemi pada tahun 2020-2021 telah menjadi local resilience dalam menghadapi berbagai dampak pandemi Covid-19. Kemampuan mereka untuk memodifikasi ritual Lebaran Ketupat dan Pengucapan Syukur memungkinkan masyarakat Muslim dan Kristen untuk menciptakan solidaritas mereka sebagai “torang samua basudara” (kita semua bersaudara), baik dalam ide maupun praktik. ","PeriodicalId":55676,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Reflektif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"BUILDING INTERFAITH SOLIDARITY DURING THE COVID-19 PANDEMIC THROUGH CELEBRATION OF MUSLIM AND CHRISTIAN RELIGIOUS HOLIDAYS IN INDONESIA\",\"authors\":\"Maftukha Maftukha\",\"doi\":\"10.14421/jsr.v16i2.2349\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Physical distancing policy has forced religious people in Indonesia to carry out worship at home and celebrate religious holidays with following a strict health protocol. This situation has affected for a loosening of solidarity in society, especially at the beginning era of pandemic. However, there are religious groups that modify some of the practices of religious rituals on their religious holidays, and adapt them to the rules of physical distancing, including Muslims and Christians in North Sulawesi. This article intends to discuss about Lebaran Ketupat and Thanksgiving, which are Muslim and Christian holidays in Minahasa as a means to strengthen community solidarity during the pandemic. This article was compiled based on a qualitative approach with data collection techniques in the form of in-depth interviews with Muslim and Christian communities in Ratatotok, Southeast Minahasa and Poigar Bolaang Mongondow in North Sulawesi. The results showed that the practice of Lebaran Ketupat and Thanksgiving can create social solidarity among interfaith groups. In addition, modifications to the practice of Eid Ketupat and Thanksgiving during the 2020-2021 pandemic have become a local resilience in dealing with the various impacts of the Covid-19 pandemic. Their ability to modify the Lebaran Ketupat and Thanksgiving rituals allows Muslim and Christian communities to create their solidarity as “torang samua basudara” (we are all brothers), in both idea and practice.Physical distancing telah memaksa umat beragama di Indonesia untuk melaksanakan ibadah di rumah dan merayakan hari besar keagamaan dengan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini berimplikasi pada mulai merenggangnya solidaritas di masyarakat. Namun demikian, terdapat kelompok keagamaan yang memodifikasi beberapa praktik ritual keagamaan pada hari besar keagamaan mereka, dan menyesuaikannya dengan  aturan pembatasan physical distancing tersebut, diantaranya adalah umat Muslim dan Kristen di Sulawesi Utara. Artikel ini bermaksud untuk membahas tentang Lebaran Ketupat dan Pengucapan Syukur yang merupakan hari besar umat Muslim dan Nasrani di Minahasa sebagai sarana untuk memperkuat solidaritas masyarakat di masa pandemi. Artikel ini disusun berdasarkan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mandalam terhadap masyarakat Muslim dan Kristen di Ratatotok Minahasa Tenggara dan Poigar Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik Lebaran Ketupat dan Pengucapan Syukur dapat menciptakan solidaritas sosial diantara kelompok lintas agama. Selain itu, modifikasi praktik Lebaran Ketupat dan Pengucapan Syukur di masa pandemi pada tahun 2020-2021 telah menjadi local resilience dalam menghadapi berbagai dampak pandemi Covid-19. Kemampuan mereka untuk memodifikasi ritual Lebaran Ketupat dan Pengucapan Syukur memungkinkan masyarakat Muslim dan Kristen untuk menciptakan solidaritas mereka sebagai “torang samua basudara” (kita semua bersaudara), baik dalam ide maupun praktik. \",\"PeriodicalId\":55676,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sosiologi Reflektif\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-04-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sosiologi Reflektif\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14421/jsr.v16i2.2349\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Reflektif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/jsr.v16i2.2349","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

保持身体距离的政策迫使印尼的宗教人士在家里进行礼拜,并遵循严格的健康规程庆祝宗教节日。这种情况影响了社会团结的放松,尤其是在疫情初期。然而,有些宗教团体在其宗教节日修改了一些宗教仪式的做法,并使其适应保持身体距离的规则,包括北苏拉威西的穆斯林和基督徒。本文旨在讨论米纳哈萨的穆斯林和基督教节日Lebaran Ketupat和感恩节,以在疫情期间加强社区团结。本文基于定性方法和数据收集技术,以深入采访北苏拉威西省Ratatotok、东南部Minahasa和Poigar Bolaang Mongondow的穆斯林和基督教社区的形式进行汇编。结果表明,Lebaran Ketupat和感恩节的实践可以在不同信仰群体之间建立社会团结。此外,2020-2021年疫情期间对开斋节和感恩节做法的修改已成为当地应对新冠肺炎疫情各种影响的一种韧性。他们修改Lebaran Ketupat和感恩节仪式的能力使穆斯林和基督教社区能够在思想和实践上建立起“torang samua basudara”(我们都是兄弟)的团结。身体距离迫使印尼不同民族进行国内祈祷,并通过严格的健康规程庆祝伟大的宗教日。这意味着开始在社会中拥抱团结。然而,有些宗教团体在其伟大的宗教日修改了一些宗教仪式的做法,并将其与物理距离限制规则相一致,其中包括北苏拉威西的穆斯林和基督徒。这篇文章旨在讨论延期和感恩节,这是米纳哈萨穆斯林和基督徒的伟大日子,作为在疫情中加强社会团结的一种手段。本文是基于数据收集技术的定性方法设计的,如对南苏拉威西Ratatotok Minahasa和北苏拉威西Mongondow Disease Poigar穆斯林和基督教社区的曼陀罗访谈。研究结果表明,延期和感恩节的做法可以在宗教团体之间建立社会团结。此外,2020-2021年对全球宽度和感恩节的实际修改已成为当地应对新冠肺炎大流行各种影响的复原力。他们改变延期和感恩节仪式的能力使穆斯林和基督教社区能够在思想或实践中团结起来,成为“篮球”(我们所有兄弟)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
BUILDING INTERFAITH SOLIDARITY DURING THE COVID-19 PANDEMIC THROUGH CELEBRATION OF MUSLIM AND CHRISTIAN RELIGIOUS HOLIDAYS IN INDONESIA
Physical distancing policy has forced religious people in Indonesia to carry out worship at home and celebrate religious holidays with following a strict health protocol. This situation has affected for a loosening of solidarity in society, especially at the beginning era of pandemic. However, there are religious groups that modify some of the practices of religious rituals on their religious holidays, and adapt them to the rules of physical distancing, including Muslims and Christians in North Sulawesi. This article intends to discuss about Lebaran Ketupat and Thanksgiving, which are Muslim and Christian holidays in Minahasa as a means to strengthen community solidarity during the pandemic. This article was compiled based on a qualitative approach with data collection techniques in the form of in-depth interviews with Muslim and Christian communities in Ratatotok, Southeast Minahasa and Poigar Bolaang Mongondow in North Sulawesi. The results showed that the practice of Lebaran Ketupat and Thanksgiving can create social solidarity among interfaith groups. In addition, modifications to the practice of Eid Ketupat and Thanksgiving during the 2020-2021 pandemic have become a local resilience in dealing with the various impacts of the Covid-19 pandemic. Their ability to modify the Lebaran Ketupat and Thanksgiving rituals allows Muslim and Christian communities to create their solidarity as “torang samua basudara” (we are all brothers), in both idea and practice.Physical distancing telah memaksa umat beragama di Indonesia untuk melaksanakan ibadah di rumah dan merayakan hari besar keagamaan dengan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini berimplikasi pada mulai merenggangnya solidaritas di masyarakat. Namun demikian, terdapat kelompok keagamaan yang memodifikasi beberapa praktik ritual keagamaan pada hari besar keagamaan mereka, dan menyesuaikannya dengan  aturan pembatasan physical distancing tersebut, diantaranya adalah umat Muslim dan Kristen di Sulawesi Utara. Artikel ini bermaksud untuk membahas tentang Lebaran Ketupat dan Pengucapan Syukur yang merupakan hari besar umat Muslim dan Nasrani di Minahasa sebagai sarana untuk memperkuat solidaritas masyarakat di masa pandemi. Artikel ini disusun berdasarkan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mandalam terhadap masyarakat Muslim dan Kristen di Ratatotok Minahasa Tenggara dan Poigar Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik Lebaran Ketupat dan Pengucapan Syukur dapat menciptakan solidaritas sosial diantara kelompok lintas agama. Selain itu, modifikasi praktik Lebaran Ketupat dan Pengucapan Syukur di masa pandemi pada tahun 2020-2021 telah menjadi local resilience dalam menghadapi berbagai dampak pandemi Covid-19. Kemampuan mereka untuk memodifikasi ritual Lebaran Ketupat dan Pengucapan Syukur memungkinkan masyarakat Muslim dan Kristen untuk menciptakan solidaritas mereka sebagai “torang samua basudara” (kita semua bersaudara), baik dalam ide maupun praktik. 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
18 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信