按到期年制度处理患者活动

IF 0.1 4区 文学 0 LITERARY REVIEWS
MEANJIN Pub Date : 2017-10-26 DOI:10.33087/mea.v2i2.24
Rizki Gemala Busyra, Rogayah Rogayah
{"title":"按到期年制度处理患者活动","authors":"Rizki Gemala Busyra, Rogayah Rogayah","doi":"10.33087/mea.v2i2.24","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"One of the efforts to improve rice production and productivity In Provinsi Jambi is by using Senam Dua (Sekali Tanam Dua Kali Panen). Senam Dupa means one-time cultivation with two harvests, a rice-farming approach in tidal land that combines traditional rice cultivation systems (Crop Index 100 local rice varieties) with intensive farming (high-yielding variety) in one overlay to achieve Crop Index 180. Kecamatan Berbak is one of the rice production centers in Tanjung Jabung Timur, Jambi. Senam Dupa has been introduced in order to increase rice production In Kecamatan Berbak. This is due to the tidal type of rice field in Kecamatan Berbak, and difficult water regulation, so it is not possible to plant two times. The increased rice production and productivity will be followed by increased farmers income. The purpose of this research are to know the income of rice farming that using Senam Dupa system and conventional system, and to see the difference of farmer income. This research uses primary data that obtained from farmer interviews with a questionnaire guide. Then the obtained data is tabulated and processed with SPSS software. The analysis methode used in this research is the difference of two means test methode. The results of this research indicate that Zhitung (5,099) ≥ Ztabel (1,645), so that the hypothesis stating that the income of Senam Dupa is higher than the conventional rice farmers is acceptable. Senam Dupa rice farmers income Rp. 2,050,588,7 /ha/month at 95% degree of confidence significantly higher than the income of conventional rice farmers that is equal to Rp. 1.770.083.06 /Ha/month. Keyword : Senam Dupa, Kecamatan Berbak, Farmer Income. Salah satu upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi Di Provinsi Jambi adalah dengan cara Senam Dupa (Sekali Tanam Dua Kali Panen). Teknologi Senam Dupa diistilahkan dengan sekali menanam dua kali panen, yaitu sebuah pendekatan usaha tani padi di lahan pasang surut yang memadukan sistem budidaya padi tradisional (IP 100 varietas padi lokal) dengan pertanian intensif (varietas unggul) dalam satu hamparan sehingga mencapai IP 180. Kecamatan Berbak merupakan salah satu kecamatan sentra produksi padi yang terdapat pada Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Guna peningkatan produksi padi Di Kecamatan Berbak  telah diperkenalkan sistem Senam Dupa. Hal ini dikarenakan jenis sawah pada Kecamatan Berbak adalah sawah pasang surut, dan pengaturan tata air tidak mudah, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penanaman dua kali. Peningkatan produksi dan produktivitas padi akan diikuti dengan peningkatan pendapatan petani. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha tani padi yang menerapkan sistem Senam Dupa dan sistem konvensional, serta melihat perbedaan pendapatan petani yang menerapkan sistem Senam Dupa dan petani yang menerapkan sistem konvensional. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan dari wawancara petani dengan panduan kuesioner, kemudian data yang diperoleh ditabulasi, dan diolah dengan software SPSS. Metode analisis yang digunakan adalah metode uji beda dua rata-rata. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Z hitung (5,099) ≥ Z tabel (1,645) sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa pendapatan petani padi sistem Senam Dupa yang lebih tinggi dari petani padi sistem Konvensional dapat diterima. Pendapatan petani padi sistem Senam Dupa Rp. 2.050.588,7 /Ha/bulan secara signifikan pada derajat kepercayaan 95% lebih tinggi dari pendapatan petani padi sistem Konvensional yaitu sebesar Rp. 1.770.083,06 /Ha/bulan. Kata Kunci : Senam Dupa, Kecamatan Berbak, Pendapatan Petani Padi","PeriodicalId":43381,"journal":{"name":"MEANJIN","volume":"2 1","pages":"69-77"},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2017-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI PADI SISTEM SENAM DUPA (SEKALI TANAM DUA KALI PANEN) DENGAN PETANI PADI SISTEM KONVENSIONAL DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR\",\"authors\":\"Rizki Gemala Busyra, Rogayah Rogayah\",\"doi\":\"10.33087/mea.v2i2.24\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"One of the efforts to improve rice production and productivity In Provinsi Jambi is by using Senam Dua (Sekali Tanam Dua Kali Panen). Senam Dupa means one-time cultivation with two harvests, a rice-farming approach in tidal land that combines traditional rice cultivation systems (Crop Index 100 local rice varieties) with intensive farming (high-yielding variety) in one overlay to achieve Crop Index 180. Kecamatan Berbak is one of the rice production centers in Tanjung Jabung Timur, Jambi. Senam Dupa has been introduced in order to increase rice production In Kecamatan Berbak. This is due to the tidal type of rice field in Kecamatan Berbak, and difficult water regulation, so it is not possible to plant two times. The increased rice production and productivity will be followed by increased farmers income. The purpose of this research are to know the income of rice farming that using Senam Dupa system and conventional system, and to see the difference of farmer income. This research uses primary data that obtained from farmer interviews with a questionnaire guide. Then the obtained data is tabulated and processed with SPSS software. The analysis methode used in this research is the difference of two means test methode. The results of this research indicate that Zhitung (5,099) ≥ Ztabel (1,645), so that the hypothesis stating that the income of Senam Dupa is higher than the conventional rice farmers is acceptable. Senam Dupa rice farmers income Rp. 2,050,588,7 /ha/month at 95% degree of confidence significantly higher than the income of conventional rice farmers that is equal to Rp. 1.770.083.06 /Ha/month. Keyword : Senam Dupa, Kecamatan Berbak, Farmer Income. Salah satu upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi Di Provinsi Jambi adalah dengan cara Senam Dupa (Sekali Tanam Dua Kali Panen). Teknologi Senam Dupa diistilahkan dengan sekali menanam dua kali panen, yaitu sebuah pendekatan usaha tani padi di lahan pasang surut yang memadukan sistem budidaya padi tradisional (IP 100 varietas padi lokal) dengan pertanian intensif (varietas unggul) dalam satu hamparan sehingga mencapai IP 180. Kecamatan Berbak merupakan salah satu kecamatan sentra produksi padi yang terdapat pada Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Guna peningkatan produksi padi Di Kecamatan Berbak  telah diperkenalkan sistem Senam Dupa. Hal ini dikarenakan jenis sawah pada Kecamatan Berbak adalah sawah pasang surut, dan pengaturan tata air tidak mudah, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penanaman dua kali. Peningkatan produksi dan produktivitas padi akan diikuti dengan peningkatan pendapatan petani. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha tani padi yang menerapkan sistem Senam Dupa dan sistem konvensional, serta melihat perbedaan pendapatan petani yang menerapkan sistem Senam Dupa dan petani yang menerapkan sistem konvensional. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan dari wawancara petani dengan panduan kuesioner, kemudian data yang diperoleh ditabulasi, dan diolah dengan software SPSS. Metode analisis yang digunakan adalah metode uji beda dua rata-rata. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Z hitung (5,099) ≥ Z tabel (1,645) sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa pendapatan petani padi sistem Senam Dupa yang lebih tinggi dari petani padi sistem Konvensional dapat diterima. Pendapatan petani padi sistem Senam Dupa Rp. 2.050.588,7 /Ha/bulan secara signifikan pada derajat kepercayaan 95% lebih tinggi dari pendapatan petani padi sistem Konvensional yaitu sebesar Rp. 1.770.083,06 /Ha/bulan. Kata Kunci : Senam Dupa, Kecamatan Berbak, Pendapatan Petani Padi\",\"PeriodicalId\":43381,\"journal\":{\"name\":\"MEANJIN\",\"volume\":\"2 1\",\"pages\":\"69-77\"},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2017-10-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MEANJIN\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33087/mea.v2i2.24\",\"RegionNum\":4,\"RegionCategory\":\"文学\",\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"0\",\"JCRName\":\"LITERARY REVIEWS\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MEANJIN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33087/mea.v2i2.24","RegionNum":4,"RegionCategory":"文学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"0","JCRName":"LITERARY REVIEWS","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

在Provinsi Jambi,提高水稻产量和生产力的努力之一是使用Senam Dua。Senam Dupa意味着一次性种植,两次收获,这是一种在潮汐土地上的水稻种植方法,将传统的水稻种植系统(作物指数100当地水稻品种)与集约农业(高产品种)结合在一起,实现作物指数180。物种是位于占碑丹戎贾邦东部的水稻生产中心之一。为了增加Bercamatan-Berbak的水稻产量,引入了Dupa年。这是由于Kecamatan Berbak稻田的潮汐类型,以及难以调节的水分,因此不可能种植两次。随着水稻产量和生产力的提高,农民收入也将随之增加。本研究的目的是了解使用Senam Dupa制度和传统制度的水稻种植收入,并了解农民收入的差异。这项研究使用了从农民访谈中获得的原始数据和问卷指南。然后将获得的数据制成表格,并用SPSS软件进行处理。本研究采用的分析方法是两种均值检验方法的差异。研究结果表明,志东(5099)≥兹塔贝尔(1645),因此,认为塞南杜帕的收入高于传统稻农的假设是可以接受的。杜帕年稻农收入2050588.7印尼盾/公顷/月,置信度为95%,显著高于传统稻农的收入1770.083.06印尼盾/哈/月。关键词:到期年,多重威胁,农民收入。占碑省提高作物产量和生产力的努力之一是通过前一年的方式。前一年的技术是通过一次种植两倍的作物引入的,即在收割的田地里种植草地,现在是水稻,这种方法结合了传统的水稻伙伴系统(当地水稻的IP 100品种)和集约农业(高品种),在一个高达IP 180的社区。多样性是位于占碑东Jabung Tower Capacity的水稻生产中心的缺点之一。去年,在“多重威胁”中使用增加的水稻产量引入了该系统。这是因为“壮观无序”上的区域类型是表面的区域,而水系设置不容易,因此不可能进行双重命名。随着产量和生产力的提高,农民的收入也将随之增加。本研究的目的是了解目前采用上一年制度和传统制度的稻田的收入规模,并了解采用上一年度制度的农民和采用传统制度的农民的收入差异。本研究使用了从农民访谈中获得的初级数据和凝聚力指南,然后对获得的数据进行了汇编,并使用SPSS软件进行了分析。所使用的分析方法是两个平均值的测试方法。研究结果表明,Z计数(5099)≥Z表(1645),因此可以接受Dupa Senate系统农民收入高于常规系统农民收入的假设。到期年农民收入2050.588.7卢比/公顷/月,比公约制度农民收入1770.083.06卢比/公顷每月高出95%。关键词:到期年,多重威胁,帕迪农民准入
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI PADI SISTEM SENAM DUPA (SEKALI TANAM DUA KALI PANEN) DENGAN PETANI PADI SISTEM KONVENSIONAL DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
One of the efforts to improve rice production and productivity In Provinsi Jambi is by using Senam Dua (Sekali Tanam Dua Kali Panen). Senam Dupa means one-time cultivation with two harvests, a rice-farming approach in tidal land that combines traditional rice cultivation systems (Crop Index 100 local rice varieties) with intensive farming (high-yielding variety) in one overlay to achieve Crop Index 180. Kecamatan Berbak is one of the rice production centers in Tanjung Jabung Timur, Jambi. Senam Dupa has been introduced in order to increase rice production In Kecamatan Berbak. This is due to the tidal type of rice field in Kecamatan Berbak, and difficult water regulation, so it is not possible to plant two times. The increased rice production and productivity will be followed by increased farmers income. The purpose of this research are to know the income of rice farming that using Senam Dupa system and conventional system, and to see the difference of farmer income. This research uses primary data that obtained from farmer interviews with a questionnaire guide. Then the obtained data is tabulated and processed with SPSS software. The analysis methode used in this research is the difference of two means test methode. The results of this research indicate that Zhitung (5,099) ≥ Ztabel (1,645), so that the hypothesis stating that the income of Senam Dupa is higher than the conventional rice farmers is acceptable. Senam Dupa rice farmers income Rp. 2,050,588,7 /ha/month at 95% degree of confidence significantly higher than the income of conventional rice farmers that is equal to Rp. 1.770.083.06 /Ha/month. Keyword : Senam Dupa, Kecamatan Berbak, Farmer Income. Salah satu upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi Di Provinsi Jambi adalah dengan cara Senam Dupa (Sekali Tanam Dua Kali Panen). Teknologi Senam Dupa diistilahkan dengan sekali menanam dua kali panen, yaitu sebuah pendekatan usaha tani padi di lahan pasang surut yang memadukan sistem budidaya padi tradisional (IP 100 varietas padi lokal) dengan pertanian intensif (varietas unggul) dalam satu hamparan sehingga mencapai IP 180. Kecamatan Berbak merupakan salah satu kecamatan sentra produksi padi yang terdapat pada Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Guna peningkatan produksi padi Di Kecamatan Berbak  telah diperkenalkan sistem Senam Dupa. Hal ini dikarenakan jenis sawah pada Kecamatan Berbak adalah sawah pasang surut, dan pengaturan tata air tidak mudah, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penanaman dua kali. Peningkatan produksi dan produktivitas padi akan diikuti dengan peningkatan pendapatan petani. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha tani padi yang menerapkan sistem Senam Dupa dan sistem konvensional, serta melihat perbedaan pendapatan petani yang menerapkan sistem Senam Dupa dan petani yang menerapkan sistem konvensional. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan dari wawancara petani dengan panduan kuesioner, kemudian data yang diperoleh ditabulasi, dan diolah dengan software SPSS. Metode analisis yang digunakan adalah metode uji beda dua rata-rata. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Z hitung (5,099) ≥ Z tabel (1,645) sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa pendapatan petani padi sistem Senam Dupa yang lebih tinggi dari petani padi sistem Konvensional dapat diterima. Pendapatan petani padi sistem Senam Dupa Rp. 2.050.588,7 /Ha/bulan secara signifikan pada derajat kepercayaan 95% lebih tinggi dari pendapatan petani padi sistem Konvensional yaitu sebesar Rp. 1.770.083,06 /Ha/bulan. Kata Kunci : Senam Dupa, Kecamatan Berbak, Pendapatan Petani Padi
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
MEANJIN
MEANJIN LITERARY REVIEWS-
CiteScore
0.10
自引率
0.00%
发文量
0
期刊介绍: Meanjin was founded in Brisbane by Clem Christesen (the name, pronounced Mee-an-jin, is derived from an Aboriginal word for the finger of land on which central Brisbane sits) in 1940. It moved to Melbourne in 1945 at the invitation of the University of Melbourne. It currently receives funding from the university, the Literature Fund of the Australia Council for the Arts, CAL and Arts Victoria as well as receiving vital support through subscriptions and other sales.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信