{"title":"人群肺结核的发生及危险因素研究——以奔马为例","authors":"Alexandhe Soesanto, Moh. Syarofil Anam, Nahwa Arkhaesi, Rina Pratiwi","doi":"10.14238/sp24.1.2022.1-6","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang. Tuberkulosis adalah penyakit pernafasan yang menular dengan tingkat kematian ketiga tertinggi di dunia. Infeksi tuberkulosis pada anak memiliki gejala yang sulit dikenali sehingga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Lingkungan padat penduduk seperti rusun, memudahkan penyebaran tuberkulosis sehingga diperlukan skrining tuberkulosis pada anak untuk mencegah penyebaran penyakit.Tujuan. Mengetahui insidensi dan faktor risiko infeksi tuberkulosis pada anak penghuni rusun Kudu, Semarang.Metode. Penelitian cross-sectional telah dilakukan pada Januari hingga Februari 2021 terhadap 123 anak penghuni rusun Kudu berumur 0-18 tahun. Subjek penelitian dipilih secara konsekutif sampling. Anak mengikuti proses skrining dan antropometri untuk kemudian dilakukan pemeriksaan tuberkulin jika memenuhi syarat. Indurasi tuberkulin diamati 48 jam pasca injeksi. Penilaian faktor risiko melalui skrining dan kuesioner kondisi lingkungan.Hasil. Pemeriksaan Tuberkulin menunjukan hasil positif bagi 33 anak dengan diameter indurasi ?10mm. Analisis pengaruh variabel bebas dan insidensi tuberkulosis dilakukan menggunakan uji Regresi Logistik dengan faktor risiko yang memiliki pengaruh dengan kejadian tuberkulosis anak adalah riwayat kontak (AOR=10,3 dan p=0,007), usia anak (AOR=5,2 dan p=0,013) dan kondisi rumah yang tidak sehat (AOR=38,6 dan p=0,000).Kesimpulan. Riwayat kontak, usia anak dan kondisi rumah berpengaruh terhadap kejadian tuberkulosis pada anak.","PeriodicalId":31777,"journal":{"name":"Sari Pediatri","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kejadian dan Faktor Risiko Tuberkulosis pada Anak Penghuni Padat Penduduk: Studi pada Rusun Kudu\",\"authors\":\"Alexandhe Soesanto, Moh. Syarofil Anam, Nahwa Arkhaesi, Rina Pratiwi\",\"doi\":\"10.14238/sp24.1.2022.1-6\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar belakang. Tuberkulosis adalah penyakit pernafasan yang menular dengan tingkat kematian ketiga tertinggi di dunia. Infeksi tuberkulosis pada anak memiliki gejala yang sulit dikenali sehingga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Lingkungan padat penduduk seperti rusun, memudahkan penyebaran tuberkulosis sehingga diperlukan skrining tuberkulosis pada anak untuk mencegah penyebaran penyakit.Tujuan. Mengetahui insidensi dan faktor risiko infeksi tuberkulosis pada anak penghuni rusun Kudu, Semarang.Metode. Penelitian cross-sectional telah dilakukan pada Januari hingga Februari 2021 terhadap 123 anak penghuni rusun Kudu berumur 0-18 tahun. Subjek penelitian dipilih secara konsekutif sampling. Anak mengikuti proses skrining dan antropometri untuk kemudian dilakukan pemeriksaan tuberkulin jika memenuhi syarat. Indurasi tuberkulin diamati 48 jam pasca injeksi. Penilaian faktor risiko melalui skrining dan kuesioner kondisi lingkungan.Hasil. Pemeriksaan Tuberkulin menunjukan hasil positif bagi 33 anak dengan diameter indurasi ?10mm. Analisis pengaruh variabel bebas dan insidensi tuberkulosis dilakukan menggunakan uji Regresi Logistik dengan faktor risiko yang memiliki pengaruh dengan kejadian tuberkulosis anak adalah riwayat kontak (AOR=10,3 dan p=0,007), usia anak (AOR=5,2 dan p=0,013) dan kondisi rumah yang tidak sehat (AOR=38,6 dan p=0,000).Kesimpulan. Riwayat kontak, usia anak dan kondisi rumah berpengaruh terhadap kejadian tuberkulosis pada anak.\",\"PeriodicalId\":31777,\"journal\":{\"name\":\"Sari Pediatri\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Sari Pediatri\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14238/sp24.1.2022.1-6\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sari Pediatri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14238/sp24.1.2022.1-6","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kejadian dan Faktor Risiko Tuberkulosis pada Anak Penghuni Padat Penduduk: Studi pada Rusun Kudu
Latar belakang. Tuberkulosis adalah penyakit pernafasan yang menular dengan tingkat kematian ketiga tertinggi di dunia. Infeksi tuberkulosis pada anak memiliki gejala yang sulit dikenali sehingga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Lingkungan padat penduduk seperti rusun, memudahkan penyebaran tuberkulosis sehingga diperlukan skrining tuberkulosis pada anak untuk mencegah penyebaran penyakit.Tujuan. Mengetahui insidensi dan faktor risiko infeksi tuberkulosis pada anak penghuni rusun Kudu, Semarang.Metode. Penelitian cross-sectional telah dilakukan pada Januari hingga Februari 2021 terhadap 123 anak penghuni rusun Kudu berumur 0-18 tahun. Subjek penelitian dipilih secara konsekutif sampling. Anak mengikuti proses skrining dan antropometri untuk kemudian dilakukan pemeriksaan tuberkulin jika memenuhi syarat. Indurasi tuberkulin diamati 48 jam pasca injeksi. Penilaian faktor risiko melalui skrining dan kuesioner kondisi lingkungan.Hasil. Pemeriksaan Tuberkulin menunjukan hasil positif bagi 33 anak dengan diameter indurasi ?10mm. Analisis pengaruh variabel bebas dan insidensi tuberkulosis dilakukan menggunakan uji Regresi Logistik dengan faktor risiko yang memiliki pengaruh dengan kejadian tuberkulosis anak adalah riwayat kontak (AOR=10,3 dan p=0,007), usia anak (AOR=5,2 dan p=0,013) dan kondisi rumah yang tidak sehat (AOR=38,6 dan p=0,000).Kesimpulan. Riwayat kontak, usia anak dan kondisi rumah berpengaruh terhadap kejadian tuberkulosis pada anak.