印尼法官对法理传统的主导地位的法律解释的发展

Dian Ratu Ayu Uswatun Khasanah, Anggita Doramia Lumbanraja
{"title":"印尼法官对法理传统的主导地位的法律解释的发展","authors":"Dian Ratu Ayu Uswatun Khasanah, Anggita Doramia Lumbanraja","doi":"10.26623/jic.v7i2.4799","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to discuss whether Indonesia, as one of the countries dominated by the tradition of the civil law system, is still very rigid to provide space for judges to make law formation. However, is the interpretation of the law in the context of a legal discovery process also very limited in countries with a civil law system tradition? Furthermore, whether the dominance of the civil law system tradition in Indonesia affects the development of the use of legal interpretation by judges. These things will be discussed later in this article. In providing justice, judges are required to not only look for la bouche de la loi but must actively explore the meaning behind the regulations to produce a decision that provides justice for the litigants. However, the civil law system tradition, which is still influenced by the notion of legism, has limited space for judges to exercise discretion and is based solely on the principle of legality. This research was conducted with a doctrinal research method with a qualitative approach. This study found that, in Indonesia, the practice of legal interpretation carried out by judges is developing quite well. Many judges have interpreted the law to make legal discoveries if the legal arguments in the cases they are handling are unclear or need to be interpreted further. The method of legal interpretation that is often used is the method of grammatical interpretation with extensive interpretation. This proves that the phenomenon of the dominance of the civil law system tradition is slowly weakening, and the regulations in the Law on Judicial Power open a gap for judges to actively make legal discoveries, one of which is through legal interpretation.Penelitian ini hendak mengkaji mengenai situasi di Indonesia sebagai salah satu negara yang didominasi oleh tradisi civil law system masih sangat kaku untuk memberikan ruang gerak bagi Hakim untuk melakukan pembentukan hukum. Penelitian ini memotret mengenai keterbatasan perkembangan penerapan interpretasi hukum dalam rangka sebuah proses penemuan hukum sangat dibatasi di negara-negara tradisi civil law system. Sehingga dapat menjawab pnegaruh dominasi tradisi civil law system di Indonesia terhadap perkembangan penggunaan interpretasi hukum oleh Hakim. Hal-hal tersebut yang kemudian akan dibahas dalam tulisan ini. Dalam memberikan keadilan Hakim dituntut untuk tidak sekedar mencari la bouche de la loi, namun harus secara aktif menggali makna di balik peraturan sehingga menghasilkan suatu putusan yang memberi keadilan bagi para pihak yang berperkara. Namun tradisi civil law system yang masih dipengaruhi oleh paham legisme membuat keterbatasan ruang gerak bagi Hakim untuk melakukan diskresi dan tetapi berpatokan pada asas legalitas semata. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian doctrinal dengan pendekatan kualitatif. Dari penelitian ini ditemukan bahwa, di Indonesia praktik interpretasi hukum yang dilakukan oleh para Hakim berkembang dengan cukup baik. Banyak Hakim yang telah melakukan interpretasi hukum guna melakukan penemuan hukum apabila dalil hukum dalam kasus yang ditanganinya tidak jelas atau perlu untuk dimaknai lebih lanjut. Metode interpretasi hukum yang sering digunakan adalah metode interpretasi gramatikal dengan interpretasi ekstensif. Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya fenomena dominasi tradisi civil law system perlahan melemah dan peraturan dalam UU Kekuasaan Kehakiman membuka celah bagi para Hakim untuk secara aktif melakukan penemuan hukum salah satunya melalui interpretasi hukum.     ","PeriodicalId":31921,"journal":{"name":"Jurnal Ius Constituendum","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Perkembangan Interpretasi Hukum Oleh Hakim Di Indonesia Dalam Dominasi Tradisi Civil Law System\",\"authors\":\"Dian Ratu Ayu Uswatun Khasanah, Anggita Doramia Lumbanraja\",\"doi\":\"10.26623/jic.v7i2.4799\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study aims to discuss whether Indonesia, as one of the countries dominated by the tradition of the civil law system, is still very rigid to provide space for judges to make law formation. However, is the interpretation of the law in the context of a legal discovery process also very limited in countries with a civil law system tradition? Furthermore, whether the dominance of the civil law system tradition in Indonesia affects the development of the use of legal interpretation by judges. These things will be discussed later in this article. In providing justice, judges are required to not only look for la bouche de la loi but must actively explore the meaning behind the regulations to produce a decision that provides justice for the litigants. However, the civil law system tradition, which is still influenced by the notion of legism, has limited space for judges to exercise discretion and is based solely on the principle of legality. This research was conducted with a doctrinal research method with a qualitative approach. This study found that, in Indonesia, the practice of legal interpretation carried out by judges is developing quite well. Many judges have interpreted the law to make legal discoveries if the legal arguments in the cases they are handling are unclear or need to be interpreted further. The method of legal interpretation that is often used is the method of grammatical interpretation with extensive interpretation. This proves that the phenomenon of the dominance of the civil law system tradition is slowly weakening, and the regulations in the Law on Judicial Power open a gap for judges to actively make legal discoveries, one of which is through legal interpretation.Penelitian ini hendak mengkaji mengenai situasi di Indonesia sebagai salah satu negara yang didominasi oleh tradisi civil law system masih sangat kaku untuk memberikan ruang gerak bagi Hakim untuk melakukan pembentukan hukum. Penelitian ini memotret mengenai keterbatasan perkembangan penerapan interpretasi hukum dalam rangka sebuah proses penemuan hukum sangat dibatasi di negara-negara tradisi civil law system. Sehingga dapat menjawab pnegaruh dominasi tradisi civil law system di Indonesia terhadap perkembangan penggunaan interpretasi hukum oleh Hakim. Hal-hal tersebut yang kemudian akan dibahas dalam tulisan ini. Dalam memberikan keadilan Hakim dituntut untuk tidak sekedar mencari la bouche de la loi, namun harus secara aktif menggali makna di balik peraturan sehingga menghasilkan suatu putusan yang memberi keadilan bagi para pihak yang berperkara. Namun tradisi civil law system yang masih dipengaruhi oleh paham legisme membuat keterbatasan ruang gerak bagi Hakim untuk melakukan diskresi dan tetapi berpatokan pada asas legalitas semata. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian doctrinal dengan pendekatan kualitatif. Dari penelitian ini ditemukan bahwa, di Indonesia praktik interpretasi hukum yang dilakukan oleh para Hakim berkembang dengan cukup baik. Banyak Hakim yang telah melakukan interpretasi hukum guna melakukan penemuan hukum apabila dalil hukum dalam kasus yang ditanganinya tidak jelas atau perlu untuk dimaknai lebih lanjut. Metode interpretasi hukum yang sering digunakan adalah metode interpretasi gramatikal dengan interpretasi ekstensif. Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya fenomena dominasi tradisi civil law system perlahan melemah dan peraturan dalam UU Kekuasaan Kehakiman membuka celah bagi para Hakim untuk secara aktif melakukan penemuan hukum salah satunya melalui interpretasi hukum.     \",\"PeriodicalId\":31921,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ius Constituendum\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-10-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ius Constituendum\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26623/jic.v7i2.4799\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ius Constituendum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26623/jic.v7i2.4799","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

本研究旨在探讨印尼作为大陆法系传统主导的国家之一,是否仍然非常僵化地为法官提供法律形成的空间。然而,在大陆法系传统国家,在法律发现程序的背景下对法律的解释是否也非常有限?此外,印尼大陆法系传统的主导地位是否影响了法官使用法律解释的发展。这些事情将在本文后面讨论。法官在伸张正义的过程中,不仅要寻找法律依据,还要积极探索法规背后的意义,以做出为当事人伸张正义的裁决。然而,大陆法系传统仍受法律主义观念的影响,法官行使自由裁量权的空间有限,仅以合法性原则为基础。本研究采用理论研究与定性研究相结合的方法进行。本研究发现,在印度尼西亚,法官进行法律解释的实践发展得相当不错。许多法官解释法律是为了在他们处理的案件中的法律论据不清楚或需要进一步解释时做出法律发现。常用的法律解释方法是广泛解释的语法解释方法。这证明大陆法系传统主导的现象正在慢慢弱化,《司法权法》中的规定为法官主动进行法律发现打开了一个缺口,其中之一就是通过法律解释。Penelitian ini hendak mengkaji mengenai情况为印度尼西亚sebagai salah satu negara yang didominasi oleh tradingis民法系统masihi sangat kaku untuk成员,ang gerak bagi Hakim untuk melakukan penbentukan hukum。Penelitian ini memotret mengenai keterbatasan perkembangan penerapan interpretasi hukum dalam rangka sebuah propropenemuan hukum sangat dibatasi di negara-negara tradisi civil law system。印度尼西亚民事法律制度的法律解释:印度尼西亚民事法律制度的法律解释:印度尼西亚民事法律制度的法律解释:印度尼西亚民事法律制度。halal tersebut yang kemudian akan dibahas dalam tulisan ini。Dalam成员keadilan Hakim dituntut untuk untuk untuk untuk menari la bouche de la loi, namun harus secara aktif menggali makna di balik peraturan seingga menghasilkan suatu putusan yang成员keadilan bagi para pihak yang berperkara。杨Namun tradisi民法系统masih dipengaruhi oleh pokalchuk paham legisme membuat keterbatasan ruang gerak bagi哈基姆为她melakukan diskresi丹tetapi berpatokan篇研究legalitas要求。Penelitian ini dilakukan dengan方法Penelitian教义penelian pendekatan质量。达里penelitian ini ditemukan bahwa, di印度尼西亚的praktitiinterpretation(译为“翻译”),是一种“翻译”,是一种“翻译”。这句话的意思是说:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说。”方法解释,胡库姆,杨,服务,迪库纳坎,adalah,方法解释,语法,登根,解释。中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:中文翻译:
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Perkembangan Interpretasi Hukum Oleh Hakim Di Indonesia Dalam Dominasi Tradisi Civil Law System
This study aims to discuss whether Indonesia, as one of the countries dominated by the tradition of the civil law system, is still very rigid to provide space for judges to make law formation. However, is the interpretation of the law in the context of a legal discovery process also very limited in countries with a civil law system tradition? Furthermore, whether the dominance of the civil law system tradition in Indonesia affects the development of the use of legal interpretation by judges. These things will be discussed later in this article. In providing justice, judges are required to not only look for la bouche de la loi but must actively explore the meaning behind the regulations to produce a decision that provides justice for the litigants. However, the civil law system tradition, which is still influenced by the notion of legism, has limited space for judges to exercise discretion and is based solely on the principle of legality. This research was conducted with a doctrinal research method with a qualitative approach. This study found that, in Indonesia, the practice of legal interpretation carried out by judges is developing quite well. Many judges have interpreted the law to make legal discoveries if the legal arguments in the cases they are handling are unclear or need to be interpreted further. The method of legal interpretation that is often used is the method of grammatical interpretation with extensive interpretation. This proves that the phenomenon of the dominance of the civil law system tradition is slowly weakening, and the regulations in the Law on Judicial Power open a gap for judges to actively make legal discoveries, one of which is through legal interpretation.Penelitian ini hendak mengkaji mengenai situasi di Indonesia sebagai salah satu negara yang didominasi oleh tradisi civil law system masih sangat kaku untuk memberikan ruang gerak bagi Hakim untuk melakukan pembentukan hukum. Penelitian ini memotret mengenai keterbatasan perkembangan penerapan interpretasi hukum dalam rangka sebuah proses penemuan hukum sangat dibatasi di negara-negara tradisi civil law system. Sehingga dapat menjawab pnegaruh dominasi tradisi civil law system di Indonesia terhadap perkembangan penggunaan interpretasi hukum oleh Hakim. Hal-hal tersebut yang kemudian akan dibahas dalam tulisan ini. Dalam memberikan keadilan Hakim dituntut untuk tidak sekedar mencari la bouche de la loi, namun harus secara aktif menggali makna di balik peraturan sehingga menghasilkan suatu putusan yang memberi keadilan bagi para pihak yang berperkara. Namun tradisi civil law system yang masih dipengaruhi oleh paham legisme membuat keterbatasan ruang gerak bagi Hakim untuk melakukan diskresi dan tetapi berpatokan pada asas legalitas semata. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian doctrinal dengan pendekatan kualitatif. Dari penelitian ini ditemukan bahwa, di Indonesia praktik interpretasi hukum yang dilakukan oleh para Hakim berkembang dengan cukup baik. Banyak Hakim yang telah melakukan interpretasi hukum guna melakukan penemuan hukum apabila dalil hukum dalam kasus yang ditanganinya tidak jelas atau perlu untuk dimaknai lebih lanjut. Metode interpretasi hukum yang sering digunakan adalah metode interpretasi gramatikal dengan interpretasi ekstensif. Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya fenomena dominasi tradisi civil law system perlahan melemah dan peraturan dalam UU Kekuasaan Kehakiman membuka celah bagi para Hakim untuk secara aktif melakukan penemuan hukum salah satunya melalui interpretasi hukum.     
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
19
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信