{"title":"英国对BISI-18 TERASEThylASE的物理特性、水解性和稳定性的变化","authors":"Nita Rosiana, E. Harmayani, Y. Pranoto","doi":"10.21776/ub.jtp.2021.022.02.3","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang berpotensi besar untuk dikembangkan secara komersial. Cookies yang dibuat dari 100% tepung jagung mengakibatkan penerimaan konsumen yang menurun karena tekstur cookies yang keras. Kekerasan pada cookies dari jagung dapat pula disebabkan oleh kemampuan pati dalam mengikat air dan lemak yang rendah serta struktur pati yang kompak. Salah satu metode modifikasi pati yang digunakan untuk memperbaiki sifat pati adalah asetilasi. Persyaratan derajat asetilasi pada pati yang dapat digunakan untuk menjadi produk olahan adalah 0,01-0,2. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan rekayasa proses asetilasi untuk mendapatkan derajat substitusi 0,2 dan mengetahui perubahan karakteristik fisikokimia, hidrofobisitas dan kristalinitas pada pati dengan derajat substitusi 0,2. Jagung varietas Bisi-18 yang digunakan untuk penelitian berasal dari Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Tahapan penelitian meliputi ekstraksi pati jagung dan modifikasi asetilasi dengan Rancangan Acak Kelompok. Faktor 1 adalah konsentrasi asetat anhidrat (2,4,6%) dan faktor 2 adalah waktu reaksi (5,10,15 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses asetilasi terjadi pada pH 8-8,4; suhu reaksi 28-30oC selama 15 menit dengan konsentrasi asetat anhidrat 4% (v/w) menghasilkan pati terasetilasi dengan derajat subtitusi 0,2. Pati jagung tersebut mengalami perubahan karakteristik yaitu lebih hidrofob dan kristalinitas menurun. Pati terasetilasi dengan derajat substitusi 0,2 berpotensi untuk dijadikan bahan baku kue kering seperti cookies.","PeriodicalId":17692,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Pertanian","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PERUBAHAN KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA, HIDROFOBISITAS DAN KRISTALINITAS PADA PATI JAGUNG VARIETAS BISI-18 TERASETILASI\",\"authors\":\"Nita Rosiana, E. Harmayani, Y. Pranoto\",\"doi\":\"10.21776/ub.jtp.2021.022.02.3\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang berpotensi besar untuk dikembangkan secara komersial. Cookies yang dibuat dari 100% tepung jagung mengakibatkan penerimaan konsumen yang menurun karena tekstur cookies yang keras. Kekerasan pada cookies dari jagung dapat pula disebabkan oleh kemampuan pati dalam mengikat air dan lemak yang rendah serta struktur pati yang kompak. Salah satu metode modifikasi pati yang digunakan untuk memperbaiki sifat pati adalah asetilasi. Persyaratan derajat asetilasi pada pati yang dapat digunakan untuk menjadi produk olahan adalah 0,01-0,2. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan rekayasa proses asetilasi untuk mendapatkan derajat substitusi 0,2 dan mengetahui perubahan karakteristik fisikokimia, hidrofobisitas dan kristalinitas pada pati dengan derajat substitusi 0,2. Jagung varietas Bisi-18 yang digunakan untuk penelitian berasal dari Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Tahapan penelitian meliputi ekstraksi pati jagung dan modifikasi asetilasi dengan Rancangan Acak Kelompok. Faktor 1 adalah konsentrasi asetat anhidrat (2,4,6%) dan faktor 2 adalah waktu reaksi (5,10,15 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses asetilasi terjadi pada pH 8-8,4; suhu reaksi 28-30oC selama 15 menit dengan konsentrasi asetat anhidrat 4% (v/w) menghasilkan pati terasetilasi dengan derajat subtitusi 0,2. Pati jagung tersebut mengalami perubahan karakteristik yaitu lebih hidrofob dan kristalinitas menurun. Pati terasetilasi dengan derajat substitusi 0,2 berpotensi untuk dijadikan bahan baku kue kering seperti cookies.\",\"PeriodicalId\":17692,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknologi Pertanian\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-08-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknologi Pertanian\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21776/ub.jtp.2021.022.02.3\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknologi Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21776/ub.jtp.2021.022.02.3","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PERUBAHAN KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA, HIDROFOBISITAS DAN KRISTALINITAS PADA PATI JAGUNG VARIETAS BISI-18 TERASETILASI
Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang berpotensi besar untuk dikembangkan secara komersial. Cookies yang dibuat dari 100% tepung jagung mengakibatkan penerimaan konsumen yang menurun karena tekstur cookies yang keras. Kekerasan pada cookies dari jagung dapat pula disebabkan oleh kemampuan pati dalam mengikat air dan lemak yang rendah serta struktur pati yang kompak. Salah satu metode modifikasi pati yang digunakan untuk memperbaiki sifat pati adalah asetilasi. Persyaratan derajat asetilasi pada pati yang dapat digunakan untuk menjadi produk olahan adalah 0,01-0,2. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan rekayasa proses asetilasi untuk mendapatkan derajat substitusi 0,2 dan mengetahui perubahan karakteristik fisikokimia, hidrofobisitas dan kristalinitas pada pati dengan derajat substitusi 0,2. Jagung varietas Bisi-18 yang digunakan untuk penelitian berasal dari Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Tahapan penelitian meliputi ekstraksi pati jagung dan modifikasi asetilasi dengan Rancangan Acak Kelompok. Faktor 1 adalah konsentrasi asetat anhidrat (2,4,6%) dan faktor 2 adalah waktu reaksi (5,10,15 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses asetilasi terjadi pada pH 8-8,4; suhu reaksi 28-30oC selama 15 menit dengan konsentrasi asetat anhidrat 4% (v/w) menghasilkan pati terasetilasi dengan derajat subtitusi 0,2. Pati jagung tersebut mengalami perubahan karakteristik yaitu lebih hidrofob dan kristalinitas menurun. Pati terasetilasi dengan derajat substitusi 0,2 berpotensi untuk dijadikan bahan baku kue kering seperti cookies.