B. Prasetyo, Henry Soehartono, Rahmalia Dini Hanifa
{"title":"2017年和2018年某小城市动物诊所抗湿疹药物使用情况研究","authors":"B. Prasetyo, Henry Soehartono, Rahmalia Dini Hanifa","doi":"10.19087/jveteriner.2022.23.2.259","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Obat antiektoparasit digunakan untuk mengobati infestasi yang disebabkan oleh berbagai jenis ektoparasit. Penggunaan obat ini perlu dievaluasi melalui program evaluasi penggunaan obat (EPO) untuk memastikan penggunaan obat ini secara rasional dan efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas obat anti ektoparasit yang sering digunakan pada kasus infestasi yang disebabkan oleh ektoparasit, yaitu kutu Ctenocephalides felis yang menyebabkan Flea Allergy Dermatitis dan tungau Sarcoptes scabiei pada kucing. Penelitian deskriptif dengan menggunakan catatan rekam medis dari 127 pasien yang mengalami infestasi akibat ektoparasit. Evaluasi penggunaan obat ini dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan data hasil dan literatur. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan obat antiektoparasit pada hewan dengan kasus Flea Allergic Dermatitis sebanyak 20 kali aplikasi 15 kali penggunaan kombinasi Imidacloprid 10% dengan Moxidectin 2,5% dan 5 kali penggunaan anti-ektoparasit Ivermectin, sedangkan pada hewan dengan kasus Scabies digunakan 107 kali; 76 kali penggunaan Ivermectin, 26 kali penggunaan Permethrin 5% dan 5 kali penggunaan kombinasi Imidacloprid 10% dengan Moxidectin 2,5%. Kombinasi Imidacloprid 10% dan Moxidectin 2,5% adalah obat anti-ektoparasit yang paling banyak digunakan untuk mengobati kasus Flea Allergic Dermatitis, sedangkan Ivermectin paling banyak digunakan untuk mengobati kasus Scabies.","PeriodicalId":17749,"journal":{"name":"Jurnal Veteriner","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Studi Penggunaan Obat Anti Ektoparasit di Salah Satu Klinik Hewan Kota Bogor Tahun 2017 dan 2018\",\"authors\":\"B. Prasetyo, Henry Soehartono, Rahmalia Dini Hanifa\",\"doi\":\"10.19087/jveteriner.2022.23.2.259\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Obat antiektoparasit digunakan untuk mengobati infestasi yang disebabkan oleh berbagai jenis ektoparasit. Penggunaan obat ini perlu dievaluasi melalui program evaluasi penggunaan obat (EPO) untuk memastikan penggunaan obat ini secara rasional dan efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas obat anti ektoparasit yang sering digunakan pada kasus infestasi yang disebabkan oleh ektoparasit, yaitu kutu Ctenocephalides felis yang menyebabkan Flea Allergy Dermatitis dan tungau Sarcoptes scabiei pada kucing. Penelitian deskriptif dengan menggunakan catatan rekam medis dari 127 pasien yang mengalami infestasi akibat ektoparasit. Evaluasi penggunaan obat ini dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan data hasil dan literatur. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan obat antiektoparasit pada hewan dengan kasus Flea Allergic Dermatitis sebanyak 20 kali aplikasi 15 kali penggunaan kombinasi Imidacloprid 10% dengan Moxidectin 2,5% dan 5 kali penggunaan anti-ektoparasit Ivermectin, sedangkan pada hewan dengan kasus Scabies digunakan 107 kali; 76 kali penggunaan Ivermectin, 26 kali penggunaan Permethrin 5% dan 5 kali penggunaan kombinasi Imidacloprid 10% dengan Moxidectin 2,5%. Kombinasi Imidacloprid 10% dan Moxidectin 2,5% adalah obat anti-ektoparasit yang paling banyak digunakan untuk mengobati kasus Flea Allergic Dermatitis, sedangkan Ivermectin paling banyak digunakan untuk mengobati kasus Scabies.\",\"PeriodicalId\":17749,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Veteriner\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Veteriner\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2022.23.2.259\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Veteriner","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2022.23.2.259","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Studi Penggunaan Obat Anti Ektoparasit di Salah Satu Klinik Hewan Kota Bogor Tahun 2017 dan 2018
Obat antiektoparasit digunakan untuk mengobati infestasi yang disebabkan oleh berbagai jenis ektoparasit. Penggunaan obat ini perlu dievaluasi melalui program evaluasi penggunaan obat (EPO) untuk memastikan penggunaan obat ini secara rasional dan efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas obat anti ektoparasit yang sering digunakan pada kasus infestasi yang disebabkan oleh ektoparasit, yaitu kutu Ctenocephalides felis yang menyebabkan Flea Allergy Dermatitis dan tungau Sarcoptes scabiei pada kucing. Penelitian deskriptif dengan menggunakan catatan rekam medis dari 127 pasien yang mengalami infestasi akibat ektoparasit. Evaluasi penggunaan obat ini dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan data hasil dan literatur. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan obat antiektoparasit pada hewan dengan kasus Flea Allergic Dermatitis sebanyak 20 kali aplikasi 15 kali penggunaan kombinasi Imidacloprid 10% dengan Moxidectin 2,5% dan 5 kali penggunaan anti-ektoparasit Ivermectin, sedangkan pada hewan dengan kasus Scabies digunakan 107 kali; 76 kali penggunaan Ivermectin, 26 kali penggunaan Permethrin 5% dan 5 kali penggunaan kombinasi Imidacloprid 10% dengan Moxidectin 2,5%. Kombinasi Imidacloprid 10% dan Moxidectin 2,5% adalah obat anti-ektoparasit yang paling banyak digunakan untuk mengobati kasus Flea Allergic Dermatitis, sedangkan Ivermectin paling banyak digunakan untuk mengobati kasus Scabies.