来自海浪的礼物?文化认同,表演艺术社区的兴起,以及海啸后亚齐省妇女的表演实践

IF 0.2 2区 艺术学 0 ASIAN STUDIES
ASIAN MUSIC Pub Date : 2019-06-25 DOI:10.1353/AMU.2019.0016
Maho A. Ishiguro
{"title":"来自海浪的礼物?文化认同,表演艺术社区的兴起,以及海啸后亚齐省妇女的表演实践","authors":"Maho A. Ishiguro","doi":"10.1353/AMU.2019.0016","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract:This article examines how the performing arts have changed in Banda Aceh since the time of the tsunami (2004–16). It discusses how Acehnese musicians and dancers negotiate their creativity and livelihoods in relation to the sociopolitical and religious transformations they have experienced in last 12 years. These transformations have resulted in the recognition of the performing arts as an expression of Acehnese cultural identity, the rise of sanggar, and the impact of changes in the religious climate on women's performing arts. Finally, it presents four strategies performers use to negotiate the changing performance context in Banda Aceh today.Abstract:Di dalam artikel ini, saya melihat perubahan-perubahan dalam seni pertunjukan yang terjadi di Banda Aceh sejak setelah tsunami Aceh (2004–16). Saya membicarakan tentang kreativitas dan kehidupan para pemusik serta para penari di Aceh yang disesuaikan dengan aspek sosial, politik dan agama yang mereka alami selama 12 tahun terakhir. Hasil dari perubahan-perubahan tersebut membuat seni pertunjukan Aceh sebagai identitas budaya Aceh di masa kini. Ini juga tercermin antara lain dengan adanya perkembangan sanggar-sanggar seni di Banda Aceh. Dampak dari perubahan-perubahan tersebut juga bisa dilihat ketika para perempuan yang berkesenian akan selalu menyesuaikan dengan perkembangan agama yang berlaku dalam masyarakat Aceh. Oleh karena itu, saya mendiskusikan empat cara bagaimana para pelatih seni di Banda Aceh menyikapi perubahan-perubahan tersebut dalam konteks seni pertunjukan.","PeriodicalId":43622,"journal":{"name":"ASIAN MUSIC","volume":"50 1","pages":"121 - 90"},"PeriodicalIF":0.2000,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.1353/AMU.2019.0016","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"Gifts from the Waves? Cultural Identity, the Rise of Performing Arts Communities, and Women's Performance Practice in Post-tsunami Aceh\",\"authors\":\"Maho A. Ishiguro\",\"doi\":\"10.1353/AMU.2019.0016\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract:This article examines how the performing arts have changed in Banda Aceh since the time of the tsunami (2004–16). It discusses how Acehnese musicians and dancers negotiate their creativity and livelihoods in relation to the sociopolitical and religious transformations they have experienced in last 12 years. These transformations have resulted in the recognition of the performing arts as an expression of Acehnese cultural identity, the rise of sanggar, and the impact of changes in the religious climate on women's performing arts. Finally, it presents four strategies performers use to negotiate the changing performance context in Banda Aceh today.Abstract:Di dalam artikel ini, saya melihat perubahan-perubahan dalam seni pertunjukan yang terjadi di Banda Aceh sejak setelah tsunami Aceh (2004–16). Saya membicarakan tentang kreativitas dan kehidupan para pemusik serta para penari di Aceh yang disesuaikan dengan aspek sosial, politik dan agama yang mereka alami selama 12 tahun terakhir. Hasil dari perubahan-perubahan tersebut membuat seni pertunjukan Aceh sebagai identitas budaya Aceh di masa kini. Ini juga tercermin antara lain dengan adanya perkembangan sanggar-sanggar seni di Banda Aceh. Dampak dari perubahan-perubahan tersebut juga bisa dilihat ketika para perempuan yang berkesenian akan selalu menyesuaikan dengan perkembangan agama yang berlaku dalam masyarakat Aceh. Oleh karena itu, saya mendiskusikan empat cara bagaimana para pelatih seni di Banda Aceh menyikapi perubahan-perubahan tersebut dalam konteks seni pertunjukan.\",\"PeriodicalId\":43622,\"journal\":{\"name\":\"ASIAN MUSIC\",\"volume\":\"50 1\",\"pages\":\"121 - 90\"},\"PeriodicalIF\":0.2000,\"publicationDate\":\"2019-06-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"https://sci-hub-pdf.com/10.1353/AMU.2019.0016\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"ASIAN MUSIC\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.1353/AMU.2019.0016\",\"RegionNum\":2,\"RegionCategory\":\"艺术学\",\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"0\",\"JCRName\":\"ASIAN STUDIES\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ASIAN MUSIC","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.1353/AMU.2019.0016","RegionNum":2,"RegionCategory":"艺术学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"0","JCRName":"ASIAN STUDIES","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4

摘要

摘要:本文探讨了自2004–16年海啸以来,班达亚齐的表演艺术发生了怎样的变化。它讨论了亚齐音乐家和舞者如何就他们在过去12年中经历的社会政治和宗教变革协商他们的创造力和生计。这些转变使人们认识到表演艺术是亚齐文化身份的一种表现,桑格尔的兴起,以及宗教氛围的变化对妇女表演艺术的影响。最后,介绍了表演者在班达亚齐当今不断变化的表演环境中使用的四种策略。摘要:在这篇文章中,我看到了自亚齐海啸(2004-16)以来班达亚齐发生的展览艺术的变化。我说的是亚齐音乐家和舞者的创造力和生活,他们在过去12年中适应了社会、政治和宗教方面的经历。这些变化的结果使亚齐的艺术展览成为今天亚齐的文化身份。除其他外,这也反映在亚齐乐队艺术分支的发展中。当在场的妇女始终适应亚齐社会正在发生的宗教发展时,也可以看到这些变化的影响。因此,我讨论了亚齐乐队的艺术培训师在艺术展背景下接受这些变化的四种方式。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Gifts from the Waves? Cultural Identity, the Rise of Performing Arts Communities, and Women's Performance Practice in Post-tsunami Aceh
Abstract:This article examines how the performing arts have changed in Banda Aceh since the time of the tsunami (2004–16). It discusses how Acehnese musicians and dancers negotiate their creativity and livelihoods in relation to the sociopolitical and religious transformations they have experienced in last 12 years. These transformations have resulted in the recognition of the performing arts as an expression of Acehnese cultural identity, the rise of sanggar, and the impact of changes in the religious climate on women's performing arts. Finally, it presents four strategies performers use to negotiate the changing performance context in Banda Aceh today.Abstract:Di dalam artikel ini, saya melihat perubahan-perubahan dalam seni pertunjukan yang terjadi di Banda Aceh sejak setelah tsunami Aceh (2004–16). Saya membicarakan tentang kreativitas dan kehidupan para pemusik serta para penari di Aceh yang disesuaikan dengan aspek sosial, politik dan agama yang mereka alami selama 12 tahun terakhir. Hasil dari perubahan-perubahan tersebut membuat seni pertunjukan Aceh sebagai identitas budaya Aceh di masa kini. Ini juga tercermin antara lain dengan adanya perkembangan sanggar-sanggar seni di Banda Aceh. Dampak dari perubahan-perubahan tersebut juga bisa dilihat ketika para perempuan yang berkesenian akan selalu menyesuaikan dengan perkembangan agama yang berlaku dalam masyarakat Aceh. Oleh karena itu, saya mendiskusikan empat cara bagaimana para pelatih seni di Banda Aceh menyikapi perubahan-perubahan tersebut dalam konteks seni pertunjukan.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
ASIAN MUSIC
ASIAN MUSIC Multiple-
自引率
33.30%
发文量
23
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信