印度尼西亚清真产品保障法中的威权主义:对正在进行的辩论的贡献

IF 0.1 Q4 LAW
S. Rohmah, Moh. Anas Kholish, Ilham Tohari
{"title":"印度尼西亚清真产品保障法中的威权主义:对正在进行的辩论的贡献","authors":"S. Rohmah, Moh. Anas Kholish, Ilham Tohari","doi":"10.15742/ILREV.V10N3.645","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nThis study aims to examine the discourse on authoritarianism in the Halal Product Guarantee Act of Indonesia. The issue raised concerns opinions on or accusations of the Halal Product Guarantee Act of Indonesia reflecting authoritarianism and threatening human rights, specifically, religious beliefs. Furthermore, the discourse on authoritarianism in the Halal Product Guarantee Act of Indonesia states efforts to impose a single interpretation of the provisions in Islamic law. In this study, we investigate the validity of these allegations using a statute and conceptual approach. In this research, we determine that the claim of authoritarianism in the Halal Product Guarantee Law of Indonesia is false. In principle, the Halal Product Guarantee Act does not prohibit the circulation of haram products and thus does not violate the rights of nonMuslims. In addition, centralization of the Indonesian Ulema Council’s authority on the interpretation of halal provisions for a product is necessary to realize the principle of legal certainty. \n \nAbstract \nArtikel ini bertujuan untuk mengkaji wacana otoriterisme dalam Undang-Undang Jaminan Produk Halal di Indonesia. Permasalahan yang diangkat adalah adanya pendapat atau tudingan yang menyatakan bahwa UU Jaminan Produk Halal di Indonesia mencerminkan otoritarianisme dan mengancam hak asasi manusia, khususnya keyakinan beragama. Lebih lanjut, wacana otoriterisme dalam UU Jaminan Produk Halal di Indonesia juga diartikan sebagai upaya untuk memaksakan tafsir tunggal terhadap ketentuan hukum Islam. Dalam artikel ini kami memeriksa validitas dari tuduhan tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan statute approach dan conceptual approach. Dalam penelitian ini kami menemukan bahwa klaim otoriterisme dalam UU Jaminan Produk Halal di Indonesia adalah klaim yang keliru. Karena pada prinsipnya UU Jaminan Produk Halal tidak melarang peredaran produk haram, sehingga tidak ada hak nonmuslim yang dilanggar. Dan sentralisasi kewenangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap penafsiran ketentuan kehalalan suatu produk diperlukan untuk menjamin terpenuhinya asas kepastian hukum.","PeriodicalId":13484,"journal":{"name":"Indonesia Law Review","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Authoritarianism in the Halal Product Guarantee Act of Indonesia: A Contribution to An Ongoing Debate\",\"authors\":\"S. Rohmah, Moh. Anas Kholish, Ilham Tohari\",\"doi\":\"10.15742/ILREV.V10N3.645\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract \\nThis study aims to examine the discourse on authoritarianism in the Halal Product Guarantee Act of Indonesia. The issue raised concerns opinions on or accusations of the Halal Product Guarantee Act of Indonesia reflecting authoritarianism and threatening human rights, specifically, religious beliefs. Furthermore, the discourse on authoritarianism in the Halal Product Guarantee Act of Indonesia states efforts to impose a single interpretation of the provisions in Islamic law. In this study, we investigate the validity of these allegations using a statute and conceptual approach. In this research, we determine that the claim of authoritarianism in the Halal Product Guarantee Law of Indonesia is false. In principle, the Halal Product Guarantee Act does not prohibit the circulation of haram products and thus does not violate the rights of nonMuslims. In addition, centralization of the Indonesian Ulema Council’s authority on the interpretation of halal provisions for a product is necessary to realize the principle of legal certainty. \\n \\nAbstract \\nArtikel ini bertujuan untuk mengkaji wacana otoriterisme dalam Undang-Undang Jaminan Produk Halal di Indonesia. Permasalahan yang diangkat adalah adanya pendapat atau tudingan yang menyatakan bahwa UU Jaminan Produk Halal di Indonesia mencerminkan otoritarianisme dan mengancam hak asasi manusia, khususnya keyakinan beragama. Lebih lanjut, wacana otoriterisme dalam UU Jaminan Produk Halal di Indonesia juga diartikan sebagai upaya untuk memaksakan tafsir tunggal terhadap ketentuan hukum Islam. Dalam artikel ini kami memeriksa validitas dari tuduhan tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan statute approach dan conceptual approach. Dalam penelitian ini kami menemukan bahwa klaim otoriterisme dalam UU Jaminan Produk Halal di Indonesia adalah klaim yang keliru. Karena pada prinsipnya UU Jaminan Produk Halal tidak melarang peredaran produk haram, sehingga tidak ada hak nonmuslim yang dilanggar. Dan sentralisasi kewenangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap penafsiran ketentuan kehalalan suatu produk diperlukan untuk menjamin terpenuhinya asas kepastian hukum.\",\"PeriodicalId\":13484,\"journal\":{\"name\":\"Indonesia Law Review\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2020-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesia Law Review\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15742/ILREV.V10N3.645\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q4\",\"JCRName\":\"LAW\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesia Law Review","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15742/ILREV.V10N3.645","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"LAW","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

摘要本研究旨在考察印尼《清真产品保障法》中关于威权主义的论述。这一问题涉及对印度尼西亚《清真产品保障法》的意见或指控,该法反映了威权主义并威胁到人权,特别是宗教信仰。此外,印度尼西亚《清真产品保障法》中关于威权主义的论述指出,努力对伊斯兰法中的条款进行单一解释。在这项研究中,我们使用法规和概念方法来调查这些指控的有效性。在本研究中,我们确定印度尼西亚《清真产品担保法》中的威权主义主张是错误的。原则上,《清真产品保障法》没有禁止哈拉姆产品的流通,因此也没有侵犯非穆斯林的权利。此外,为了实现法律确定性原则,有必要集中印度尼西亚乌雷马委员会对产品清真条款的解释权。本文的摘要旨在研究印度尼西亚《死品担保法》中对威权主义的期望。提出的问题是,有意见或指控称,印度尼西亚的UU交易产品保障反映了威权主义,威胁到人权,尤其是宗教信仰。此外,印尼UU死亡产品担保的权威官员也被描述为试图执行反对伊斯兰法律的单一冲动。在这篇文章中,我们检查了指控的有效性。研究采用法规法和概念法。在这项研究中,我们发现印尼UU死亡产品担保中的独裁主张是一种误导性的主张。因为,原则上,UU死亡保证并不禁止非法产品的流通,因此不存在侵犯非穆斯林权利的行为。为了保证在法律确定性的基础上实现产品的有效性,有必要集中印度尼西亚议会(MUI)对产品有效性的解释。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Authoritarianism in the Halal Product Guarantee Act of Indonesia: A Contribution to An Ongoing Debate
Abstract This study aims to examine the discourse on authoritarianism in the Halal Product Guarantee Act of Indonesia. The issue raised concerns opinions on or accusations of the Halal Product Guarantee Act of Indonesia reflecting authoritarianism and threatening human rights, specifically, religious beliefs. Furthermore, the discourse on authoritarianism in the Halal Product Guarantee Act of Indonesia states efforts to impose a single interpretation of the provisions in Islamic law. In this study, we investigate the validity of these allegations using a statute and conceptual approach. In this research, we determine that the claim of authoritarianism in the Halal Product Guarantee Law of Indonesia is false. In principle, the Halal Product Guarantee Act does not prohibit the circulation of haram products and thus does not violate the rights of nonMuslims. In addition, centralization of the Indonesian Ulema Council’s authority on the interpretation of halal provisions for a product is necessary to realize the principle of legal certainty. Abstract Artikel ini bertujuan untuk mengkaji wacana otoriterisme dalam Undang-Undang Jaminan Produk Halal di Indonesia. Permasalahan yang diangkat adalah adanya pendapat atau tudingan yang menyatakan bahwa UU Jaminan Produk Halal di Indonesia mencerminkan otoritarianisme dan mengancam hak asasi manusia, khususnya keyakinan beragama. Lebih lanjut, wacana otoriterisme dalam UU Jaminan Produk Halal di Indonesia juga diartikan sebagai upaya untuk memaksakan tafsir tunggal terhadap ketentuan hukum Islam. Dalam artikel ini kami memeriksa validitas dari tuduhan tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan statute approach dan conceptual approach. Dalam penelitian ini kami menemukan bahwa klaim otoriterisme dalam UU Jaminan Produk Halal di Indonesia adalah klaim yang keliru. Karena pada prinsipnya UU Jaminan Produk Halal tidak melarang peredaran produk haram, sehingga tidak ada hak nonmuslim yang dilanggar. Dan sentralisasi kewenangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap penafsiran ketentuan kehalalan suatu produk diperlukan untuk menjamin terpenuhinya asas kepastian hukum.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
CiteScore
0.80
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
14 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信