Tata Laksana, Kehamilan Heterotopik, Kornual Spontan, Keadaan Sumber, Daya Terbatas, Jacklyn Y. G. Lubis, Yosep Sutandar, Lidya F. Nembo
{"title":"低资源环境下自发性角异位妊娠的处理","authors":"Tata Laksana, Kehamilan Heterotopik, Kornual Spontan, Keadaan Sumber, Daya Terbatas, Jacklyn Y. G. Lubis, Yosep Sutandar, Lidya F. Nembo","doi":"10.32771/inajog.v11i3.1883","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Objective: To report management of spontaneous cornualheterotopic pregnancy in low-resources setting in EndeDistrict, Flores, East Nusa Tenggara.Methods: Case report.Case: A 34 year old primigravida with history of 8-9 weeksamenorrhea came to Obstetrics ER with chief complaintof vaginal bleeding and lower abdominal pain. Ultrasoundshows intrauterine pregnancy (IUP), an ectopic pregnancy(EP) in right uterine cornu, and free fl uid in hepatorenalspace, splenorenal space, and pouch of douglas suggestingthe occurrence of hemoperitoneum and heterotopicpregnancy. We performed cornual resection by laparotomyand administered progesterone orally before and after thesurgery. Successful outcome was achieved.Discussion: Heterotopic pregnancy (HP) rarely occurs,especially in natural conception. Thus, early diagnosis andtreatment of HP are quite a challenge for physicians especiallyin rural area. Due to the condition of our patient and limitedresources, laparotomy was conducted to remove the EP,rather than laparoscopy despite its advantage to lower riskof IUP abortion. Progesterone was then administered orallyto prevent threatened abortion of the IUP.Conclusion: Despite its challenge in diagnosing andtreating HP, it is a life-threatening condition that requiresaccurate and prompt treatment. The treatment goal is toremove the EP and preserve the IUP. Treatment of choiceshould be decided by takeing the patient’s condition andavailability of resources into account. Surgical along withadministration of progesterone before and after the surgerywould likely improve the outcome of the patient and theintrauterine pregnancy.Keywords: cornual resection, heterotopic pregnancy,laparotomy, low-resources setting, progesterone.AbstrakTujuan: Untuk membahas tentang penatalaksanaankehamilan heterotopik kornu spontan di daerah dengansumber daya rendah khususnya di Kabupaten Ende, Flores,Nusa Tenggara Timur.Metode: Laporan KasusKasus: Seorang perempuan primigravida usia 34 tahundengan riwayat amenore minggu ke-8 dan 9 datang keIGD Obgyn dengan perdarahan pervaginam dan nyeriperut bagian bawah. Temuan USG menunjukkan kehamilanintrauterin (KIU), kehamilan ektopik (KE) di tanduk rahimkanan, dan cairan bebas di ruang hepato-renal, splenorenal,dan cavum douglas. Hal ini menunjukkan terjadinyahemoperitoneum dan kehamilan heterotopik. Reseksikornu dengan laparotomi dilakukan dan pasien diberikanprogesteron secara oral sebelum dan setelah operasi.Luaran baik berhasil dicapai.Diskusi: Kehamilan heterotopik jarang terjadi, terutamapada konsepsi alami. Sehingga diagnosis dan tata laksanaKH sejak dini menjadi tantangan bagi para dokter, terutamadi daerah terpencil Karena kondisi pasien dan sumber daya,laparotomi dilakukan untuk mengangkat KE, daripadalaparoskopi meskipun keuntungannya dalam menurunkanrisiko keguguran KIU. Progesteron kemudian diberikansecara oral untuk mencegah terjadinya keguguran terancamdari KIU.Kesimpulan: Terlepas dari tantangan untuk diagnosisdan tatalaksananya, KH adalah kondisi yang mengancamjiwa yang membutuhkan penanganan yang akurat dansegera. Tujuan tatalaksananya adalah untuk mengangkatKE dan mempertahankan KIU. Pilihan tata laksana harusdiputuskan dengan mempertimbangkan kondisi pasien danketersediaan sumber daya. Pendekatan bedah dan obatdengan progesteron yang diberikan sebelum dan sesudahoperasi akan meningkatkan kemungkinan luaran pasien dankehamilan intrauterine yang baik.Kata kunci: kehamilan, heterotopik, laparotomi,progesteron,reseksi kornual, sumber daya rendah.","PeriodicalId":13477,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Management of Spontaneous Cornual Heterotopic Pregnancy in Low-Resources Setting\",\"authors\":\"Tata Laksana, Kehamilan Heterotopik, Kornual Spontan, Keadaan Sumber, Daya Terbatas, Jacklyn Y. G. Lubis, Yosep Sutandar, Lidya F. Nembo\",\"doi\":\"10.32771/inajog.v11i3.1883\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Objective: To report management of spontaneous cornualheterotopic pregnancy in low-resources setting in EndeDistrict, Flores, East Nusa Tenggara.Methods: Case report.Case: A 34 year old primigravida with history of 8-9 weeksamenorrhea came to Obstetrics ER with chief complaintof vaginal bleeding and lower abdominal pain. Ultrasoundshows intrauterine pregnancy (IUP), an ectopic pregnancy(EP) in right uterine cornu, and free fl uid in hepatorenalspace, splenorenal space, and pouch of douglas suggestingthe occurrence of hemoperitoneum and heterotopicpregnancy. We performed cornual resection by laparotomyand administered progesterone orally before and after thesurgery. Successful outcome was achieved.Discussion: Heterotopic pregnancy (HP) rarely occurs,especially in natural conception. Thus, early diagnosis andtreatment of HP are quite a challenge for physicians especiallyin rural area. Due to the condition of our patient and limitedresources, laparotomy was conducted to remove the EP,rather than laparoscopy despite its advantage to lower riskof IUP abortion. Progesterone was then administered orallyto prevent threatened abortion of the IUP.Conclusion: Despite its challenge in diagnosing andtreating HP, it is a life-threatening condition that requiresaccurate and prompt treatment. The treatment goal is toremove the EP and preserve the IUP. Treatment of choiceshould be decided by takeing the patient’s condition andavailability of resources into account. Surgical along withadministration of progesterone before and after the surgerywould likely improve the outcome of the patient and theintrauterine pregnancy.Keywords: cornual resection, heterotopic pregnancy,laparotomy, low-resources setting, progesterone.AbstrakTujuan: Untuk membahas tentang penatalaksanaankehamilan heterotopik kornu spontan di daerah dengansumber daya rendah khususnya di Kabupaten Ende, Flores,Nusa Tenggara Timur.Metode: Laporan KasusKasus: Seorang perempuan primigravida usia 34 tahundengan riwayat amenore minggu ke-8 dan 9 datang keIGD Obgyn dengan perdarahan pervaginam dan nyeriperut bagian bawah. Temuan USG menunjukkan kehamilanintrauterin (KIU), kehamilan ektopik (KE) di tanduk rahimkanan, dan cairan bebas di ruang hepato-renal, splenorenal,dan cavum douglas. Hal ini menunjukkan terjadinyahemoperitoneum dan kehamilan heterotopik. Reseksikornu dengan laparotomi dilakukan dan pasien diberikanprogesteron secara oral sebelum dan setelah operasi.Luaran baik berhasil dicapai.Diskusi: Kehamilan heterotopik jarang terjadi, terutamapada konsepsi alami. Sehingga diagnosis dan tata laksanaKH sejak dini menjadi tantangan bagi para dokter, terutamadi daerah terpencil Karena kondisi pasien dan sumber daya,laparotomi dilakukan untuk mengangkat KE, daripadalaparoskopi meskipun keuntungannya dalam menurunkanrisiko keguguran KIU. Progesteron kemudian diberikansecara oral untuk mencegah terjadinya keguguran terancamdari KIU.Kesimpulan: Terlepas dari tantangan untuk diagnosisdan tatalaksananya, KH adalah kondisi yang mengancamjiwa yang membutuhkan penanganan yang akurat dansegera. Tujuan tatalaksananya adalah untuk mengangkatKE dan mempertahankan KIU. Pilihan tata laksana harusdiputuskan dengan mempertimbangkan kondisi pasien danketersediaan sumber daya. Pendekatan bedah dan obatdengan progesteron yang diberikan sebelum dan sesudahoperasi akan meningkatkan kemungkinan luaran pasien dankehamilan intrauterine yang baik.Kata kunci: kehamilan, heterotopik, laparotomi,progesteron,reseksi kornual, sumber daya rendah.\",\"PeriodicalId\":13477,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32771/inajog.v11i3.1883\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q4\",\"JCRName\":\"Medicine\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32771/inajog.v11i3.1883","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"Medicine","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
目的:报告努沙登加拉东部弗洛雷斯恩德区低资源条件下自发性角异位妊娠的处理情况。方法:病例报告。病例:34岁初产妇,月经8-9周,主诉阴道出血,下腹部疼痛。超声示宫内妊娠(IUP),右侧子宫角异位妊娠(EP),肝肾间隙、脾肾间隙及道格拉斯袋内游离积液提示腹膜出血及异位妊娠。我们通过剖腹手术切除角膜,并在术前和术后口服黄体酮。取得了圆满成果。讨论:异位妊娠(HP)很少发生,特别是在自然受孕中。因此,早期诊断和治疗HP对医生来说是一个很大的挑战,特别是在农村地区。由于患者的情况和有限的资源,尽管腹腔镜手术具有降低宫内人工流产风险的优势,但我们还是选择了剖腹手术来移除EP。然后口服黄体酮以防止宫内节育器先兆流产。结论:尽管HP在诊断和治疗方面存在挑战,但它是一种危及生命的疾病,需要准确和及时的治疗。治疗目标是去除EP并保留IUP。治疗的选择应考虑到患者的病情和资源的可用性。手术前后服用黄体酮可能会改善患者的结局和宫内妊娠。关键词:角切除术,异位妊娠,剖腹手术,低资源环境,黄体酮。[摘要]图juan: Untuk membahas tentang penatalaksanaankehamilan heterotopik kornu spontan di daerah dengansumber daya rendah khususnya di Kabupaten Ende, Flores,Nusa Tenggara Timur。方法:Laporan KasusKasus: Seorang perempuan primigravida usia 34 tahundengan riwayat amenore minggu ke-8 dan9大唐keIGD Obgyn dengan perdarahan pervaginam dannyeriperput bagian bawah。Temuan USG menunjukkan kehamilanintraterin (KIU), kehamilanektopik (KE) di tanduk rahimkanan, dan cairan bebas di ruang肝肾,脾肾,胆腔。Hal ini menunjukkan terjadinyahemoper腹腔dan kehamilan异位。剖宫产术、剖宫产术、剖宫产术、剖宫产术、剖宫产术、剖宫产术、剖宫产术。Luaran baik berhasil dicapai。讨论:Kehamilan heterotopik jarang terjadi, terutamapada konsepsi alami。sehinga diagnosis dan tata laksanaKH sejak dini menjadi tantangan bagi para dokter, terutamadi daerah terpencil Karena kondisi pasien dan sumber daya,剖腹手术dilakukan untuk mengangkat KE, daripadalaparoskopi meskipun keuntungannya dalam menurunkanrisiko keguguran KIU。黄体酮,黄体酮,黄体酮,黄体酮,黄体酮,黄体酮。答:Terlepas dari tantangan untuk diagnosisdan tatalaksananya, KH adalah kondisi yang mengancamjiwa yang membutuhkan penanganan yang akurat dansegera。Tujuan tatalaksananya adalah untuk mengangkatKE dan mempertahankan KIU。Pilihan tata laksana harusdiputuskan dengan成员pertimbangkan kondisi pasien danketersediaan和sumdday。Pendekatan bedah dan obatdengan prosteron yang diberikan sebelum dan sesudahoperasi akan meningkatkan kemungkinan luaran pasen dankehamilan宫内杨白。卡塔昆奇:卡哈米兰、异位、剖腹、黄体酮、每年一次的研究、数天的研究。
Management of Spontaneous Cornual Heterotopic Pregnancy in Low-Resources Setting
Objective: To report management of spontaneous cornualheterotopic pregnancy in low-resources setting in EndeDistrict, Flores, East Nusa Tenggara.Methods: Case report.Case: A 34 year old primigravida with history of 8-9 weeksamenorrhea came to Obstetrics ER with chief complaintof vaginal bleeding and lower abdominal pain. Ultrasoundshows intrauterine pregnancy (IUP), an ectopic pregnancy(EP) in right uterine cornu, and free fl uid in hepatorenalspace, splenorenal space, and pouch of douglas suggestingthe occurrence of hemoperitoneum and heterotopicpregnancy. We performed cornual resection by laparotomyand administered progesterone orally before and after thesurgery. Successful outcome was achieved.Discussion: Heterotopic pregnancy (HP) rarely occurs,especially in natural conception. Thus, early diagnosis andtreatment of HP are quite a challenge for physicians especiallyin rural area. Due to the condition of our patient and limitedresources, laparotomy was conducted to remove the EP,rather than laparoscopy despite its advantage to lower riskof IUP abortion. Progesterone was then administered orallyto prevent threatened abortion of the IUP.Conclusion: Despite its challenge in diagnosing andtreating HP, it is a life-threatening condition that requiresaccurate and prompt treatment. The treatment goal is toremove the EP and preserve the IUP. Treatment of choiceshould be decided by takeing the patient’s condition andavailability of resources into account. Surgical along withadministration of progesterone before and after the surgerywould likely improve the outcome of the patient and theintrauterine pregnancy.Keywords: cornual resection, heterotopic pregnancy,laparotomy, low-resources setting, progesterone.AbstrakTujuan: Untuk membahas tentang penatalaksanaankehamilan heterotopik kornu spontan di daerah dengansumber daya rendah khususnya di Kabupaten Ende, Flores,Nusa Tenggara Timur.Metode: Laporan KasusKasus: Seorang perempuan primigravida usia 34 tahundengan riwayat amenore minggu ke-8 dan 9 datang keIGD Obgyn dengan perdarahan pervaginam dan nyeriperut bagian bawah. Temuan USG menunjukkan kehamilanintrauterin (KIU), kehamilan ektopik (KE) di tanduk rahimkanan, dan cairan bebas di ruang hepato-renal, splenorenal,dan cavum douglas. Hal ini menunjukkan terjadinyahemoperitoneum dan kehamilan heterotopik. Reseksikornu dengan laparotomi dilakukan dan pasien diberikanprogesteron secara oral sebelum dan setelah operasi.Luaran baik berhasil dicapai.Diskusi: Kehamilan heterotopik jarang terjadi, terutamapada konsepsi alami. Sehingga diagnosis dan tata laksanaKH sejak dini menjadi tantangan bagi para dokter, terutamadi daerah terpencil Karena kondisi pasien dan sumber daya,laparotomi dilakukan untuk mengangkat KE, daripadalaparoskopi meskipun keuntungannya dalam menurunkanrisiko keguguran KIU. Progesteron kemudian diberikansecara oral untuk mencegah terjadinya keguguran terancamdari KIU.Kesimpulan: Terlepas dari tantangan untuk diagnosisdan tatalaksananya, KH adalah kondisi yang mengancamjiwa yang membutuhkan penanganan yang akurat dansegera. Tujuan tatalaksananya adalah untuk mengangkatKE dan mempertahankan KIU. Pilihan tata laksana harusdiputuskan dengan mempertimbangkan kondisi pasien danketersediaan sumber daya. Pendekatan bedah dan obatdengan progesteron yang diberikan sebelum dan sesudahoperasi akan meningkatkan kemungkinan luaran pasien dankehamilan intrauterine yang baik.Kata kunci: kehamilan, heterotopik, laparotomi,progesteron,reseksi kornual, sumber daya rendah.