{"title":"这是时尚作品创作的灵感来源","authors":"Ima Novilasari","doi":"10.33153/GLR.V15I2.2219","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Siraman adalah salah satu prosesi pokok pernikahan adat Jawa yang mengandung falsafah di dalamnya, yaitu agar calon pengantin membersihkan diri dan hati, sehingga semakin mantap dan yakin untuk melangsungkan pernikahan di keesokan harinya. Momen siraman memotivasi penulis untuk mengekspresikan apa yang dialami menjadi karya busana tapestri. Melalui siraman, penulis membangun suasana dengan simbol-simbol bersifat abstrak, kemudian dikorelasikan dengan pengalaman-pengalaman sosial penulis menjelang pernikahan. Tahap di mana penulis harus mulai menentukan sikap, menentukan pilihan, memantapkan hati untuk menghadapi kehidupan dan tanggung jawab baru. Penulis berusaha menyampaikan wujud keagungan tentang prosesi siraman ke dalam karya busana tapestry. Bentuk-bentuk yang penulis ciptakan lebih mengambil makna dari unsur air siraman yang mengalir, yang diwujudkan dalam bentuk tali-tali yang menggantung ke bawah. Proses pembuatan tapestry penulis rasakan memiliki kesamaan atau kemistri batin dengan prosesi siraman, yaitu sama-sama sebagai sebuah proses yang tidak instan, memerlukan berbagai pertimbangan sebagai puncak pencapaian agar menghasilkan karya yang syarat dengan makna.Kata kunci: Siraman, Sengalaman Sosial, Busana Tapestri.","PeriodicalId":33299,"journal":{"name":"Gelar Jurnal Seni Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"SIRAMAN SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA BUSANA TAPESTRI\",\"authors\":\"Ima Novilasari\",\"doi\":\"10.33153/GLR.V15I2.2219\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Siraman adalah salah satu prosesi pokok pernikahan adat Jawa yang mengandung falsafah di dalamnya, yaitu agar calon pengantin membersihkan diri dan hati, sehingga semakin mantap dan yakin untuk melangsungkan pernikahan di keesokan harinya. Momen siraman memotivasi penulis untuk mengekspresikan apa yang dialami menjadi karya busana tapestri. Melalui siraman, penulis membangun suasana dengan simbol-simbol bersifat abstrak, kemudian dikorelasikan dengan pengalaman-pengalaman sosial penulis menjelang pernikahan. Tahap di mana penulis harus mulai menentukan sikap, menentukan pilihan, memantapkan hati untuk menghadapi kehidupan dan tanggung jawab baru. Penulis berusaha menyampaikan wujud keagungan tentang prosesi siraman ke dalam karya busana tapestry. Bentuk-bentuk yang penulis ciptakan lebih mengambil makna dari unsur air siraman yang mengalir, yang diwujudkan dalam bentuk tali-tali yang menggantung ke bawah. Proses pembuatan tapestry penulis rasakan memiliki kesamaan atau kemistri batin dengan prosesi siraman, yaitu sama-sama sebagai sebuah proses yang tidak instan, memerlukan berbagai pertimbangan sebagai puncak pencapaian agar menghasilkan karya yang syarat dengan makna.Kata kunci: Siraman, Sengalaman Sosial, Busana Tapestri.\",\"PeriodicalId\":33299,\"journal\":{\"name\":\"Gelar Jurnal Seni Budaya\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Gelar Jurnal Seni Budaya\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33153/GLR.V15I2.2219\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Gelar Jurnal Seni Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33153/GLR.V15I2.2219","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
SIRAMAN SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA BUSANA TAPESTRI
Siraman adalah salah satu prosesi pokok pernikahan adat Jawa yang mengandung falsafah di dalamnya, yaitu agar calon pengantin membersihkan diri dan hati, sehingga semakin mantap dan yakin untuk melangsungkan pernikahan di keesokan harinya. Momen siraman memotivasi penulis untuk mengekspresikan apa yang dialami menjadi karya busana tapestri. Melalui siraman, penulis membangun suasana dengan simbol-simbol bersifat abstrak, kemudian dikorelasikan dengan pengalaman-pengalaman sosial penulis menjelang pernikahan. Tahap di mana penulis harus mulai menentukan sikap, menentukan pilihan, memantapkan hati untuk menghadapi kehidupan dan tanggung jawab baru. Penulis berusaha menyampaikan wujud keagungan tentang prosesi siraman ke dalam karya busana tapestry. Bentuk-bentuk yang penulis ciptakan lebih mengambil makna dari unsur air siraman yang mengalir, yang diwujudkan dalam bentuk tali-tali yang menggantung ke bawah. Proses pembuatan tapestry penulis rasakan memiliki kesamaan atau kemistri batin dengan prosesi siraman, yaitu sama-sama sebagai sebuah proses yang tidak instan, memerlukan berbagai pertimbangan sebagai puncak pencapaian agar menghasilkan karya yang syarat dengan makna.Kata kunci: Siraman, Sengalaman Sosial, Busana Tapestri.